Khotbah: 20220417-0900/YHS: Perbedaan antara revisi

Dari GBI Danau Bogor Raya
Lompat ke: navigasi, cari
k (Penggantian teks - "| summary =" menjadi "| longsummary= <!-- 4-5 kalimat --> | summary= <!-- 2-3 kalimat --> | shortsummary= <!-- 1 kalimat -->")
k (Penggantian teks - ".jpg↵ | illustration1x1 =" menjadi ".jpg | illustrationA5= | illustration1x1=")
Baris 15: Baris 15:


  | illustration16x9= Yohanes_Suhendro-20220417.jpg
  | illustration16x9= Yohanes_Suhendro-20220417.jpg
  | illustration1x1 = Yohanes_Suhendro-20220417-1x1.jpg
| illustrationA5=
  | illustration1x1= Yohanes_Suhendro-20220417-1x1.jpg


  | video1service= youtube
  | video1service= youtube

Revisi per 19 November 2022 04.32

Shalom, saya tahu Saudara rindu menggebu-gebu seperti hati Tuhan. Ketika Bangsa Israel di Mesir dan Tuhan katakan kepada Firaun “Umat-Ku harus beribadah”. Puji Tuhan Saudara, hari ini kita akan belajar sama-sama tentang Pondasi yang terpenting di dalam kekristenan.

Kemaatian orang percaya : feel a sleep

Firman Tuhan katakan kebangkitan Kristus itu fondasi terpenting di dalam kekristenan, sebab :

1 Korintus 15:14,17-18

Tetapi andaikata Kristus tidak dibangkitkan, maka sia-sialah pemberitaan kami dan sia-sialah juga kepercayaan kamu. Dan jika Kristus tidak dibangkitkan, maka sia-sialah kepercayaan kamu dan kamu masih hidup dalam dosamu. Demikianlah binasa juga orang-orang yang mati dalam Kristus.

Saudara, sebenarnya ayat ini lebih jauh, dalam bahasa Inggrisnya, King James Version dikatakan: 1 Corintians 15:18 KJV

"'Then they also which are fallen asleep in Christ are perished."

Jadi kematian orang percaya itu dibedakan dengan orang yang di luar Kristus. Orang yang percaya Yesus selalu matinya ditulis he fell asleep atau fallen asleep. Tetapi orang di luar Kristus selalu ditulis die, death. Supaya Saudara mengerti sungguh-sungguh bahwa ini kabar baik melalui kebangkitan Kristus, jika Kristus

tidak dibangkitkan maka sia-sia, kita orang yang paling malang. Saudara, hari ini adalah hari kemenangan orang percaya karena kita tahu Yesus sudah bangkit bagi kita. Stefanus ketika dirajam batu, disitu dikatakan Bahasa Indonesianya maka meninggal lah dia. Tetapi dalam Bahasa King James Version dikatakan:

Acts 7:60 KJV "... And when he had said this, he fell asleep."

Saudara boleh selidiki, setiap orang percaya ketika meninggal, tidak ada yang ditulis die atau death. Selalu ditulis dia tertidur. Tetapi, orang di luar Kristus selalu ditulis die atau death, binasa. Jika demikian, bagaimana dengan Yesus? Apakah kematian Yesus disebut fallen asleep atau die? Jika Yesus fallen asleep, berarti kita die semua. Tetapi karena Yesus die, maka ditukar dengan kita. Engkau tidak usah binasa, maka dari itu Yesus mengatakan:

Yohanes 11:11

"Demikianlah perkataan-Nya, dan sesudah itu Ia berkata kepada mereka: "Lazarus, saudara kita, telah tertidur, tetapi Aku pergi ke sana untuk membangunkan dia dari tidurnya."

Tetapi karena waktu itu Roh Kudus belum dicurahkan, mereka tidak mengerti.

Yesus dibangkitkan

Yohanes 11:25-26

"Jawab Yesus: "Akulah kebangkitan dan hidup; barangsiapa percaya kepada-Ku, ia akan hidup walaupun ia sudah mati, dan setiap orang yang hidup dan yang percaya kepada-Ku, tidak akan mati selama-lamanya. Percayakah engkau akan hal ini?"

Saudara, sebab itu hari ini Saudara harus dapat pengertian yang baru ketika menyanyikan “Dia bangkit, Yesus bangkit.” Apakah Yesus dapat bangkit sendiri, atau dibangkitkan oleh kuasa Bapa-Nya?

Kisah Para Rasul 2:24

"Tetapi Allah membangkitkan Dia dengan melepaskan Dia dari sengsara maut, karena tidak mungkin Ia tetap berada dalam kuasa maut itu."

Saudara, Yesus harus melewati dua tahap ketika Dia datang ke dunia, Dia inkarnasi melalui Maria. Tetapi ketika Dia sudah menjadi manusia roh-Nya tetap putih, tidak ada dosa. Dia tidak dapat mati. Maka dari itu harus melalui tahap kedua, Dia dijadikan dosa. Sehingga roh-Nya mengandung dosa, maka terjadi maut atau kematian. Setelah itu, Yesus dapat diganjar mati secara jasmani karena ada maut. Saudaraku, ketika mengalami maut Yesus dapat mati dan setelah itu orang yang mati dan mengandung maut maka harus ke neraka. Saudara baca baik-baik Mazmur 88:5-10, itulah kesengsaraan Yesus di alam maut. Dia berteriak-teriak. Dia ditempatkan di kubur yang paling dalam, gelap, Dia paling sengsara di situ sampai dia dapat beri tahu kita di sana ulatnya tidak pernah mati, apinya tidak pernah padam, karena Dia sudah mengalami di situ. Bagi engkau dan saya. Supaya kita tidak perlu ke sana.

Kematian orang percaya : berbahagia

Itu sebabnya saya mau beri tahu, kematian orang percaya, satu-satunya Kitab Suci di dunia ini yang mengatakan “bahagia”, hanya Alkitab satu-satunya karena ada alasannya.

Wahyu 14:13

"Dan aku mendengar suara dari sorga berkata: Tuliskan: "Berbahagialah orang-orang mati yang mati dalam Tuhan, sejak sekarang ini." "Sungguh," kata Roh, "supaya mereka boleh beristirahat dari jerih lelah mereka, karena segala perbuatan mereka menyertai mereka."

Berarti selama ini Saudaraku, waktu orang datang ke rumah duka dituliskan di papan bunga “Turut berdukacita”. Padahal Firman Tuhan katakan “Tuliskan : Berbahagialah” karena alasannya “supaya mereka dapat beristirahat dari jerih lelah mereka.” Selama di dunia sebagai orang percaya kita lelah karena kita kehilangan hak untuk membalas dan membenci orang lain. Kita harus mengasihi dan mengampuni orang lain. Tetapi setelah engkau selesai di bumi ini, maka disitulah berbahagialah dari jeri lelah mereka dan perbuatan mereka menyertai, artinya orang yang meninggal dalam Kristus kita menghadap kepada tahta pengadilan Kristus, di situ dikatakan perbuatan mereka menyertai dan engkau mendapatkan nama baru. Jangan sampai Saudara di sana nanti tidak punya nama baru. Berkaryalah sungguh-sungguh dan nama itu akan menyertai engkau.

Pulang kerumah Bapa

Saudara dikatakan kebahagiaan orang percaya ketika meninggal itu pulang ke rumah Bapa. Makanya Yesus katakan di dalam:

Yohanes 14:28b

"Sekiranya kamu mengasihi Aku, kamu tentu akan bersukacita karena Aku pergi kepada Bapa-Ku, sebab Bapa lebih besar dari pada Aku."

Yesus mengatakan “Jika engkau benar-benar mengasihi aku, maka engkau bersukacita karena aku pergi kepada Bapa, bersatu dengan Bapa.” Saudara saya punya cucu tinggal di sebelah rumah, mereka pergi ke pulau Derawan, di Kalimantan, Tarakan. Saya telepon, 13 bulan di sana “Kamu senang tidak di sana?” Dia katakan “Senang di sini, makan ikan, tiap hari senang bisa berenang.” Saya lega. Jika dia katakan “Bosan di sini, capek, saya ingin pulang ke Jakarta.” Saya berangkat dan jemput dia. Tapi waktu dia katakan senang saya lega.

Kematian Yesus adalah jaminan bagi Orang Percaya

Orang percaya yang mengasihi Tuhan. Kematian Yesus itu cukup bagi kita, karena ada jaminan bagi kita.

1 Tesalonika 4:13-14

"Selanjutnya kami tidak mau, saudara-saudara, bahwa kamu tidak mengetahui tentang mereka yang meninggal, supaya kamu jangan berdukacita seperti orang-orang lain yang tidak mempunyai pengharapan. Karena jikalau kita percaya, bahwa Yesus telah mati dan telah bangkit, maka kita percaya juga bahwa mereka yang telah meninggal dalam Yesus akan dikumpulkan Allah bersama-sama dengan Dia."

Jadi orang yang mati dalam Yesus, yang percaya Yesus, Dia sudah bertemu dengan Yesus.

2 Korintus 5:8

'"tetapi hati kami tabah, dan terlebih suka kami beralih dari tubuh ini untuk menetap pada Tuhan."

Jadi kematian orang percaya itu hanya beralih dari tubuh ini dan menetap kepada Tuhan. Tubuh ini hanya pakaian bumi, orang ke bulan pakai astronaut, itu pakaian bulan. Kebangkitan Yesus menjamin kita, sehingga paskah ini bicara sukacita dan kemenangan.

Penutup

Ibrani 2:14-15

"Karena anak-anak itu adalah anak-anak dari darah dan daging, maka Ia juga menjadi sama dengan mereka dan mendapat bagian dalam keadaan mereka, supaya oleh kematian-Nya Ia memusnahkan dia, yaitu Iblis, yang berkuasa atas maut; dan supaya dengan jalan demikian Ia membebaskan mereka yang seumur hidupnya berada dalam perhambaan oleh karena takutnya kepada maut."'

Saudara, orang di seluruh dunia ini jika diurut akhirnya takut mati. Mengapa olah raga, fitness, mengikuti seminar untuk hati yang gembira, ujung-ujungnya takut mati. Tetapi oleh paskah, diingatkan, hidup adalah Kristus, mati adalah keuntungan. Ini adalah kemenangan orang percaya, membebaskan manusia yang seumur hidupnya takut akan kematian. Tetapi lewat Jumat Agung, dan Paskah kita dibebaskan dari rasa takut karena roh kematian sudah dicabut digantikan di dalam Saudara sudah ada Roh Kudus. Jangan pernah takut, Jangan pernah ragu, karena Roh Kudus tidak pernah meninggalkan engkau, dia penolong dan penghiburmu. Amin.

(MGT)

Video