Khotbah: 20130224-0830/BRH: Perbedaan antara revisi

Dari GBI Danau Bogor Raya
Lompat ke: navigasi, cari
Leo (bicara | kontrib)
k Penggantian teks - " | namalengkap =" menjadi " | completename ="
Leo (bicara | kontrib)
k Penggantian teks - " | tanggal = " menjadi "| date ="
Baris 11: Baris 11:
  | cat = Remaja
  | cat = Remaja


| tanggal = 2013-02-24
| date =2013-02-24
  | location = [[Graha Amal Kasih]]
  | location = [[Graha Amal Kasih]]
  | church = [[GBI Danau Bogor Raya]]
  | church = [[GBI Danau Bogor Raya]]

Revisi per 18 November 2022 10.06

Setelah keluar dari Mesir, bangsa Israel berputar-putar selama 40 tahun di padang gurun. Pada satu ketika, Musa mengeluh pada Tuhan bahwa bangsa ini susah diatur, lalu Tuhan suruh Musa naik ke Gunung Sinai.

Ketika Musa turun dari gunung Sinai--kedua loh hukum Allah ada di tangan Musa ketika ia turun dari gunung itu--tidaklah ia tahu, bahwa kulit mukanya bercahaya oleh karena ia telah berbicara dengan TUHAN. Ketika Harun dan segala orang Israel melihat Musa, tampak kulit mukanya bercahaya, maka takutlah mereka mendekati dia. (Keluaran 34:29-30)

Setelah keluar dari Mesir, bangsa Israel berputar-putar selama 40 tahun di padang gurun. Pada satu ketika, Musa mengeluh pada Tuhan bahwa bangsa ini susah diatur, lalu Tuhan suruh Musa naik ke Gunung Sinai. Musa pun naik ke Gunung Sinai, dan bersama-sama Tuhan 40 hari 40 malam lamanya. Ketika turun dari Gunung Sinai, muka Musa bercahaya, sehingga orang Israel yang melihatnya menjadi takut.

Pada hari Jumat kemarin, saya datang ke sebuah komsel anak-anak Junior Church Pondok Indah. Dari hasil sharing di sana, saya mendapati bahwa anak-anak seumuran remaja-pemuda, teens-youth, merasa bahwa "baik" itu lebih penting dari pada "benar". Misalnya, memberi contekan dianggap "baik". Ada yang membela teman sekalipun dengan cara-cara yang tidak benar, misalnya, saat temannya curhat malah "mengompori" ketimbang mendamaikan seakan-akan membela temannya. Atau membela temannya dengan "berbohong putih" (dalam tanda kutip). Dari ayat di atas, kita lihat bahwa orang Israel bisa takut melihat Musa, padahal saat itu mereka baru melihat Musa dari kejauhan. Kenapa? Sebab mukanya bercahaya karena Musa berbicara dengan Tuhan! Jadi, Musa ketemu Tuhan dan bisa berpengaruh terhadap orang Israel.

Firman Tuhan katakan, Tidak tahukah kamu, bahwa kamu adalah bait Allah, dan bahwa Roh Allah diam dalam kamu? (1 Korintus 3:16)

Sebuah logika sederhana saja, mana yang lebih berpengaruh? Orang yang sekedar ketemu Tuhan, atau orang yang di mana Tuhan tinggal di dalamnya? Pasti orang yang memiliki Tuhan di dalamnya! Amin! Seharusnya, kita semua adalah orang-orang yang lebih berpengaruh dari Musa!

Ada sebuah ungkapan dari penulis yang tidak dikenal, Setiap orang dapat memberikan pengaruh yang baik dan yang buruk bagi dunia.

Manusia itu bisa mempengaruhi sekitarnya, teman-temannya, sekalipun tanpa berbicara. Misalnya, orang yang berpantomim sekalipun dia tidak berkata-kata, tetapi bisa membuat orang lain tahu apa yang dia lakukan, bahkan bisa membuat orang yang melihatnya jadi tertawa terbahak-bahak.

Musa, ketemu Tuhan, ngobrol, lalu mukanya bercahaya, dan orang Israel takut. Belum ngomong sama orang Israel, baru lihat dari jauh. Musa sudah dari jauh kelihatan mukanya bercahaya. Padahal, Musa cuma ketemu sama Tuhan. Kita harusnya lebih hebat daripada Musa, karena Tuhan ada di dalam kita! Bukan sekedar ketemu dan ngobrol lalu pergi lagi, tapi Tuhan sungguh-sungguh ada di dalam kita!

Tuhan Yesus sudah mati, bangkit, naik ke Sorga, dan masuk ke dalam hidup kita. Seharusnya getaran hidup kita itu membuat orang-orang di sekitar kita itu melihat Tuhan. Masalahnya, banyak anak-anak muda itu merasa bahwa mending baik ketimbang benar. Akibatnya orang-orang tidak melihat Tuhan. Akibatnya, di sebuah buku berjudul "The 100" oleh Michael Hart, sebuah hasil survei mengungkapkan bahwa Yesus tidak menjadi orang nomor satu berpengaruh di dunia, tapi hanya di nomor tiga. Yesus yang Anak Allah, hanya diletakkan di nomor tiga!

Sekarang di YouTube ada yang namanya Harmer Shake yang fenomenanya semodel dengan Gangnam Style. Gerakan dan cara mereka melakukan gerakan itu dilakukan dengan sangat bebas bahkan mendekati pornografi! Sekarang banyak anak-anak remaja-pemuda yang melihat itu dan menganggap itu heboh dan keren. Mereka diikuti banyak anak-anak muda!

Pertanyaannya, apakah itu berguna? Apakah itu membangun? Inilah tipuan yang Iblis sedang tawarkan ke dunia.

Ada yang berpikir bahwa yang penting apa yang kita lakukan tidak merusak, mengganggu orang lain. "Saya pakai Narkoba kan tidak merusak orang lain, saya tidak mengganggu orang lain. Saya onani tidak merusak orang lain." Padahal dia lupa bahwa itu mendukakan hati Tuhan yang ada di dalam kita.

Kalau Tuhan yang menggerakkan hidup kita, kita akan menjadi beda. Kalau baca buku sendiri, kita banyak lupa. Tapi kalau kamu baca bersama Tuhan, pasti beda! Sebelum baca engkau berdoa sama Tuhan, "Mari Tuhan baca bersama aku, berikan memori yang terbaik." Itu dampaknya beda. Kalau mau belajar di kelas dan kalian berdoa dulu, pasti ingatnya lebih banyak dari yang diajarin.

Saya beri contoh, kalau saya katakan "Coklat", apa yang kalian bayangkan? Ada yang membayangkan merek ini-itu, ada yang membayangkan coklat yang besar, coklat yang enak, manis, ada yang ingat dikasih coklat saat Valentine, begitu banyak hal dan berbeda-beda yang terbayang dalam benak kita masing-masing. Kenapa? Karena itu berdasarkan pengalaman kita dengan "coklat". Semakin banyak pengalaman kita dengan "coklat", maka semakin banyak juga bayangan yang bisa melintas di benak kita.

Lebih lagi kalau kita belajar bersama Tuhan! Tuhan yang menciptakan alam semesta, dengan pengalaman yang tidak terbayangkan, dengan memori yang begitu luar biasa, dan Tuhan yang sama itu kita undang untuk belajar bersama dengan kita, apa yang disampaikan oleh guru kita, pasti lebih banyak yang bisa ditangkap, bahkan lebih luas dari itu!

Berdampaklah, yang melayani di tim musik, kalau menyanyi, menyanyilah supaya orang lain mengalami sesuatu dari Tuhan. Bermain musiklah supaya orang lain mengalami sesuatu. Bukan sekedar untuk diri kita sendiri. Anak-anak muda, lakukan sesuatu itu dengan mengerti dampaknya bagi dunia. Ingat, setiap orang bisa memberikan dampak yang baik dan buruk bagi dunia!

Amin.