Article: 20100524/RK: Perbedaan antara revisi

Dari GBI Danau Bogor Raya
Lompat ke: navigasi, cari
k (baru)
 
k (upd selanjutnya)
Baris 6: Baris 6:


| sebelumnya  = [[Renungan khusus/2010-20|Hari Pentakosta]]
| sebelumnya  = [[Renungan khusus/2010-20|Hari Pentakosta]]
| selanjutnya  =  
| selanjutnya  = [[Renungan khusus/2010-22|Sukacita yang mendatangkan kelimpahan]]


| sebelumnya1  =  
| sebelumnya1  =  

Revisi per 3 Juni 2010 08.12

RK.jpgRK.jpg
Renungan khusus
Tanggal27 Mei 2010
Renungan khusus lainnya

Dalam pada itu Yerikho telah menutup pintu gerbangnya; telah tertutup kota itu karena orang Israel; tidak ada orang keluar atau masuk.

Berfirmanlah TUHAN kepada Yosua: "Ketahuilah, Aku serahkan ke tanganmu Yerikho ini beserta rajanya dan pahlawan-pahlawannya yang gagah perkasa. Haruslah kamu mengelilingi kota itu, yakni semua prajurit harus mengedari kota itu sekali saja; demikianlah harus engkau perbuat enam hari lamanya, dan tujuh orang imam harus membawa tujuh sangkakala tanduk domba di depan tabut.

Tetapi pada hari yang ketujuh, tujuh kali kamu harus mengelilingi kota itu sedang para imam meniup sangkakala. (Yosua 6:1-4)

Sebuah penglihatan

Pada tanggal 15 April 2010, seorang pendoa mendapat sebuah penglihatan dari Tuhan sebagai berikut:

Dia melihat sebuah barisan orang Israel yang terdiri dari barisan imam peniup sangkakala dan para imam pembawa tabut sedang berbaris mengelilingi tembok Yerikho. Dalam penglihatan tersebut dengan jelas Tuhan memberitahu kepadanya bahwa orang-orang yang berbaris tersebut sedang berkeliling pada putaran yang terakhir di hari yang terakhir (putaran ke tujuh di hari yang ke tujuh). Kesan di dalam roh yang didapat adalah bahwa barisan itu sudah tiba di 3/4 putaran terakhir, tinggal 1/4 putaran sebelum mereka akhirnya bersorak-sorai dan tembok itu runtuh. Namun dalam penglihatan tersebut nampak - terlihat bahwa wajah mereka sama sekali tidak menunjukkan adanya tanda-tanda kelelahan; wajah dan fisik mereka terlihat segar dan kuat; walaupun dalam kenyataan yang ada, setelah enam hari berjalan dan setelah di hari ketujuh mereka berputar enam kali, seharusnya mereka terlihat letih dan lelah.

Apa pesan Tuhan melalui penglihatan tersebut? Tuhan dengan jelas memberikan suatu rhema di hati pendoa tersebut: "Saat ini kamu pun sedang berada di putaran terakhir, jangan letih dan lesu, jadilah kuat, TINGGAL SEDIKIT LAGI dan tembok itu akan runtuh."

Mungkin saat ini keadaan kita sama dengan barisan orang Israel tersebut. Kita sedang berada di "putaran" atau tahap akhir dari perjalanan rohani kita untuk melihat janji-janji Tuhan digenapi dalam hidup kita, atas kota kita atau bangsa kita. Namun sama halnya seperti bangsa Israel tersebut Tuhan hari-hari ini sedang berkata kepada gereja-Nya: "Kamu sudah berada pada putaran terakhir dalam melihat janji-janji-Ku digenapi di dalam hidupmu. TINGGAL SEDIKIT LAGI! Terus percaya! Jangan lemah dan lesu. Jadilah kuat!"

Kairos Tuhan

Angka 7 dalam Alkitab selalu berbicara tentang kesempurnaan. Putaran yang ketujuh pada hari yang ketujuh, berbicara tentang waktu yang sempurna dari Tuhan atau berbicara mengenai Kairos Tuhan. Tuhan mempunyai kairos yang sempurna untuk janji-Nya digenapi dalam hidup kita.

Sewaktu Yesus ada di muka bumi Ia mengerti waktu dan musim. Ketika di perkawinan Kana, Ia mengetahui bahwa waktunya belum tiba untuk Ia melakukan mujizat (Yohanes 2:4). Ketika saatnya hampir tiba untuk Ia diserahkan ke tangan orang-orang fasik untuk dibunuh, Ia pun tahu. Tuhan Yesus adalah contoh dan teladan kita. Oleh karena itu sebagai orang-orang yang hidup dipimpin oleh Roh, kita-pun dapat mengetahui waktu dan musim (time and season). Kita tidak dapat mengerti secara tepat kapan waktu dan saat nya untuk janji-janji Tuhan digenapi atas kehidupan kita tapi oleh Roh Kudus kita dapat mengerti waktu dan musimnya. Pesan Tuhan kepada kita saat ini: "Kamu sudah berada pada putaran terakhir. TINGGAL SEDIKIT LAGI! Jangan lemah dan lesu. Jadilah kuat!"

"Allah bukanlah manusia, sehingga Ia berdusta bukan anak manusia, sehingga Ia menyesal. Masakan Ia berfirman dan tidak melakukannya, atau berbicara dan tidak menepatinya?" (Bilangan 23:19)

Menjadi kuat dalam menantikan janji Tuhan digenapi

Bagaimana kita menjadi kuat hari-hari ini sehingga kita sanggup meraih janji-janji Tuhan atas hidup kita?

Menanti-nantikan Tuhan

"Orang-orang muda menjadi lelah dan lesu dan teruna-teruna jatuh tersandung, tetapi orang-orang yang menanti-nantikan TUHAN mendapat kekuatan baru: mereka seumpama rajawali yang naik terbang dengan kekuatan sayapnya; mereka berlari dan tidak menjadi lesu, mereka berjalan dan tidak menjadi lelah." (Yesaya 40:30-31)

Keletihan secara fisik tidak terlalu sulit untuk menanggulanginya, tapi letih dan lesu secara rohani atau jiwani sungguh-sungguh berbahaya. Kitab Amsal 24:10 berkata: "Jika engkau tawar hati pada masa kesesakan, kecillah kekuatanmu."

Kita sudah ada pada "putaran terakhir", tinggal sedikit waktu lagi kita melihat janji-janji Tuhan digenapi dalam hidup kita. Jangan sampai kita tidak meraih atau melihat janji-janji tersebut digenapi dikarenakan kita kehilangan semangat dan menyerah (padahal penggenapannya itu tinggal sedikit waktu lagi).

Permasalahan yang ada adalah kita tidak dapat melihat secara tepat seberapa jauh atau seberapa lama lagi kita sampai di "tempat tujuan" itu sebagaimana kalau kita melihatnya secara fisik. (Kalau kita mengadakan perjalanan ke suatu kota, melalui petunjuk jalan kita dapat mengetahui perjalanan ke kota "A" tinggal 1 km lagi misalnya. Tetapi untuk perkara rohani tidaklah demikian. Dibutuhkan iman dan harap untuk sampai ke tujuan yang Tuhan telah tetapkan).

Mungkin kita berkata: "Ah, saya sudah berdoa dan menunggu selama 11 tahun, tapi toh tidak ada perubahan. Suami saya tetap seorang pemabuk, seorang yang kasar dan suka menganiaya saya"; "Saya sudah berdoa selama 6 tahun, tapi saya tidak melihat adanya jalan keluar dalam keuangan saya. Bisnis saya telah hancur. Untuk apa saya percaya dan berharap lagi. Semuanya sudah buntu dan sia-sia"; dan sebagainya, dan sebagainya.

Tuhan ingin kita bertekun sampai akhir. Tuhan ingin kita percaya sekalipun kita belum melihatnya (Yohanes 20:29). Tuhan ingin kekuatan kita diperbaharui hari lepas hari. Dan kekuatan itu hanyalah kita jumpai saat kita menanti-nantikan Dia dan mengalami perjumpaan dengan Nya. Dia-lah jawaban atas semua persoalan kita. Dia-lah jawaban atas semua kebutuhan kita. Pada-Nya ada kasih, kekuatan, sukacita dan damai sejahtera.

Tuhan sedang menggoncang segala sesuatu yang dapat digoncang. Langit dan bumi sedang Ia goncang hingga tinggal tetap apa yang tidak tergoncangkan yaitu kerajaan-Nya (Ibrani 12:26-27). Goncangan terjadi/dialami tidak saja oleh orang-orang yang belum mengenal Tuhan, tetapi juga dialami oleh orang-orang Percaya. Bagi orang-orang yang belum percaya goncangan diberikan dengan maksud agar mereka mencari Tuhan dan diselamatkan. Tetapi bagi kita orang percaya, goncangan terjadi untuk maksud/tujuan pemurnian. Tidak ada lagi hal atau sesuatu yang dapat kita andalkan atau yang kita percaya selain Tuhan. Tidak diri kita, tidak orang lain, tidak harta kita atau apapun; Yesus adalah Tuhan atas segalanya.

Menikmati "perjalanan" Anda

"Memang ibadah itu kalau disertai rasa cukup, memberi keuntungan besar." (1 Timotius 6:6)

Kalau kita mendengar kata ibadah, mungkin kerap kali kita langsung berpikir mengenai ibadah raya atau jam-jam kebaktian hari minggu di gereja kita bukan? "Hari ini kamu ibadah di mana?" "Hari ini kamu ibadah yang jam berapa?" begitu bukan?

Kata "ibadah" sesungguhnya memiliki pengertian yang jauh lebih dari sekedar ibadah/kebaktian di hari minggu. Ibadah yang sesungguhnya adalah segala sesuatu yang kita kerjakan atau kita lakukan untuk Tuhan, itulah yang disebut ibadah (Roma 12:1). Jikalau kita bekerja, melayani atau kuliah, jika semuanya itu kita lakukan untuk Tuhan itulah yang dinamakan ibadah yang sejati.

Seperti halnya orang-orang Israel, mereka diperintahkan untuk mengitari tembok Yerikho sekali dalam sehari - Hari ini mereka berputar sekali, besok mereka berputar sekali, terus sampai dengan hari ke-enam, bahkan sampai dengan hari yang ke-tujuh mereka melakukan hal yang sama; yaitu berputar dan berputar mengelilingi tembok tersebut sambil membunyikan sangkakala mereka - kita pun mungkin mengalami hal yang sama dalam kehidupan kita. Kita mungkin sedang menjalani kehidupan yang rutin dari sehari lepas sehari. Kita mungkin sedang menjalani pekerjaan yang sama hari ini dan besok, dan kita bertanya: "Kapan Tuhan Kau genapi janji-Mu? Kapan Kau pulihkan suamiku? Kapan Kau pulihkan keluargaku?" Marilah kita belajar dari apa yang dilakukan orang-orang Israel pada waktu itu: Tutup "mulut" kita; jangan perdengarkan sungut-sungut dan keluh kesah kita, tapi tiup saja "sangkakala" ucapan syukur dan puji-pujian kita kepada Tuhan. Mulailah bersyukur untuk apa yang sedang terjadi dalam hidup kita.

Untuk kita tetap segar dan kuat dalam meraih janji-janji Tuhan digenapi dalam hidup kita, maka kita harus dapat mensyukuri dan menikmati apa yang sedang Tuhan berikan dalam hidup kita.

Banyak orang menjadi letih dan lesu karena ia tidak dapat melihat kebaikan Tuhan dan tidak dapat bersyukur atas apa yang sedang Tuhan buat dalam hidupnya. Memang bagus jika kita bisa melihat keseluruhan masa depan atau visi atau tujuan yang Tuhan berikan dalam hidup kita, tetapi jika kita senantiasa hidup di masa depan dan kita tidak dapat mensyukuri dan menikmati apa yang sedang Tuhan sediakan untuk kita HARI INI, maka kita akan kehilangan berkat yang sedang Ia berikan. Cepat atau lambat kita akan menjadi frustasi dan mengalami kelelahan.

Tuhan menginginkan kita bahagia sekarang. Kita tidak perlu menunggu sampai segala sesuatunya berjalan sempurna baru kita berbahagia. Kita tidak perlu menunggu suami kita atau kesehatan atau bisnis kita dipulihkan baru kita berbahagia. Kita tidak perlu menunggu sampai visi Tuhan atas hidup kita digenapi baru kita berbahagia. Kita dapat berbahagia sekarang. Kebahagiaan adalah suatu pilihan/suatu keputusan.

Ambillah keputusan untuk berbahagia dan bersukacita SEKARANG; dengan cara miliki rasa cukup/PUAS atas apa yang telah dan sedang Tuhan berikan dalam hidup kita saat ini. Mulailah belajar untuk menikmati apa yang sedang Tuhan sediakan, bukan apa yang akan Tuhan sediakan. Mulailah bersyukur atas pekerjaan yang saat ini sedang Anda kerjakan. Mulailah bersyukur atas anak, istri atau kesehatan yang Tuhan telah anugerahkan buat Anda. Bersyukurlah, sebab Tuhan Yesus baik, sungguh baik dan amat baik, dari selama-lamanya sampai selama-lamanya dan untuk selama-lamanya Tuhan Yesus Baik - niscaya Anda akan beroleh kekuatan untuk berjalan sampai kepada tujuan yang Allah tetapkan bagi kita.

TUHAN YESUS MEMBERKATI.

Sumber

  • [HW] (27 Mei 2010). GBI Jalan Gatot Subroto.