Khotbah: 20081109-0600/SR: Perbedaan antara revisi
k (Penggantian teks - " | tempat = Graha Amal Kasih↵ | gereja = GBI Danau Bogor Raya↵" menjadi " | location = Graha Amal Kasih | church = GBI Danau Bogor Raya ") |
k (Penggantian teks - " | namalengkap =" menjadi " | completename =") |
||
Baris 5: | Baris 5: | ||
| khotbahstyle= | | khotbahstyle= | ||
| gambar = [[Berkas:Sutadi Rusli.jpg|75px]] | | gambar = [[Berkas:Sutadi Rusli.jpg|75px]] | ||
| | | completename = Pdt Ir Sutadi Rusli | ||
| nama = Sutadi Rusli | | nama = Sutadi Rusli | ||
| acara = Ibadah Raya | | acara = Ibadah Raya |
Revisi per 14 November 2022 06.27
Pesan Gembala | |
---|---|
Ibadah | Ibadah Raya |
Tanggal | Minggu, 9 November 2008 |
Gereja | GBI Danau Bogor Raya |
Lokasi | Graha Amal Kasih |
Kota | Bogor |
Khotbah lainnya | |
| |
|
Hari-hari ini kita melihat bagaimana gelombang demi gelombang terus menerus sedang terjadi. Setiap minggu saya mendengar kondisi ekonomi dunia yang hari-hari ini berkembang, saya mendengar lebih banyak dan lebih banyak lagi bagiamana orang-orang bercerita keadaan-keadaan teman-teman mereka, juga yang dilayani oleh teman-teman para hamba Tuhan mengenai pergumulan-pergumulan yang dialami jemaat-jemaat yang ada. Ini menjadi sesuatu contoh bagaimana hari-hari ini kita membutuhkan kekuatan dan penyertaan Tuhan yang luar biasa.
Seorang hamba Tuhan bercerita bagaimana ia baru saja melayani seseorang yang beberapa waktu yang lalu menginvestasikan dananya USD 500.000 dalam saham. Ternyata dalam waktu yang begitu cepat, bukannya bertambah, tetapi justru ia memiliki hutang USD 9.000.000. Dikatakan bagaimana orang ini sungguh sudah tidak bisa tidur, sudah tidak mengerti apa yang harus dilakukan lagi, matanya tidak ada mengantuk sama sekali, dalam kondisi yang begitu bingung.
Seseorang pada minggu lalu juga bercerita kepada saya, uang yang diinvestasikannya pada produk-produk dalam salah satu bank, ternyata juga mengalami kehancuran. Lalu saya memberikan kebenaran-kebenaran Firman Tuhan.
Saudara, selama dua bulan lalu, sejak bulan September-Oktober, saya mengingatkan pada kita semua apa yang Tuhan katakan mengenai uang. Uang itu dikatakan adalah mamon yang tidak jujur, atau uang itu adalah sesuatu yang tidak jujur. Yang kedua, mamon adalah sesuatu yang tidak dapat menjamin masa depan kita. Yang dapat menjamin masa depan kita hanya satu nama, Tuhan Yesus Kristus. Lalu, yang ketiga, kita juga diingatkan, di dalam Lukas 16:9-13 bahwa mamon itu adalah hamba yang baik tetapi majikan yang jahat. Mari kita jadikan mamon hamba yang baik, kita suruh dia pergi ke sana kemari, tapi jangan jadikan ia majikan sehingga kita diperbudak. Kita tetap hanya bergantung kepada Tuhan Yesus Kristus.
Hari-hari ke depan ada badai yang begitu besar, yang hari-hari ini juga sudah dimulai. Dan ini memang harus genap. Firman Tuhan harus digenapi. Goncangan-goncangan makin besar, badai-badai makin besar, dan kondisi-kondisi ini tentu menjadi satu ujian bagi kita semua orang-orang percaya. Bagaimana kita menyikapi gelombang badai yang luar biasa pada hari-hari ke depan.
Jangan rusakkan minyak dan anggur
Wahyu 6:6, Dan aku mendengar seperti ada suara di tengah-tengah keempat makhluk itu berkata: "Secupak gandum sedinar, dan tiga cupak jelai sedinar. Tetapi janganlah rusakkan minyak dan anggur itu."
Di sini digambarkan bagaimana harga satu cupak gandum yang dibutuhkan untuk membuat roti satu kali untuk sehari makan satu keluarga, seharga satu dinar, senilai upah orang-orang Yahudi sepanjang hari bekerja. Luar biasa mahal. Juga tiga cupak jelai harganya juga satu dinar. Ini berbicara mengenai bagaimana satu keadaan ekonomi yang hancur, keadaan ekonomi yang tidak masuk diakal. Bukankah pada hari-hari ini kita melihat, dan ke depan orang-orang memprediksikan begitu banyak ekonomi-ekonomi dunia akan mengalami sesuatu yang tidak bisa kita duga. Karena memang, Firman Tuhan harus digenapi!
Tetapi puji Tuhan, Firman Tuhan mengatakan janganlah rusakkan minyak dan anggur itu. Walaupun kondisi ekonomi dunia hancur, sangat tidak menentu, tapi di tengah-tengah goncangan badai yang begitu besar, kehancuran boleh terjadi, ada Firman Tuhan mengatakan, jangan rusakkan minyak dan anggur. Ada kekecualian. Minyak dan anggur berbicara mengenai Firman dan Roh Kudus. Goncangan dan badai akan terus melanda dunia ini, tetapi orang yang memiliki Firman Tuhan dan Roh Kudus akan dipelihara.
Untuk itu, bagaimana supaya kita tidak mengalami goncangan-goncangan pada hari-hari ke depan lebih-lebih lagi. Tuhan sudah berjanji bahwa orang-orang yang memiliki minyak dan anggur (Firman dan Roh Kudus) akan dipelihara, jangan dirusakkan. Ini adalah janji yang harus Saudara pegang dari Tuhan sendiri.
Orang-orang yang akan dipelihara
Yohanes 15:6-8, Barangsiapa tidak tinggal di dalam Aku, ia dibuang ke luar seperti ranting dan menjadi kering, kemudian dikumpulkan orang dan dicampakkan ke dalam api lalu dibakar. Jikalau kamu tinggal di dalam Aku dan firman-Ku tinggal di dalam kamu, mintalah apa saja yang kamu kehendaki, dan kamu akan menerimanya. Dalam hal inilah Bapa-Ku dipermuliakan, yaitu jika kamu berbuah banyak dan dengan demikian kamu adalah murid-murid-Ku."
Mari kita simak Pesan-Pesan Tuhan, siapa-siapa saja orang-orang yang akan dipelihara, yang tidak akan mengalami kerusakan, yaitu Saudara dan saya, pada waktu krisis ekonomi, badai menggoncang dunia ini dalam segala perkara.
Ayat keenam adalah peringatan buat kita semua, kalau kita tidak melekat dan tidak berbuah, maka kita akan menjadi ranting yang gersang dan akhirnya harus dipotong, dibuang, dan dibakar. Ini menjadi peringatan buat kita.
Siapa yang akan mengalami pemeliharaan Tuhan yang luar biasa waktu goncangan terjadi:
- Orang yang lahir baru
- Orang yang Firman Tuhan tinggal di dalamnya
- Orang yang berbuah
Orang yang lahir baru
Yohanes 15:7, jikalau kamu tinggal di dalam Aku. Ini berbicara mengenai lahir baru. Orang yang lahir baru memiliki kerinduan untuk beribadah, membaca kebenaran Firman Tuhan, rindu berdoa, rindu melakukan kebenaran Firman Tuhan.
Saudara yang rindu untuk datang ke Gereja Tuhan, beribadah, rindu untuk datang, adalah orang-orang yang lahir baru. Ada orang yang datang ke Gereja, tapi bukan untuk beribadah. Pada sekian belas tahun yang lalu ketika saya masih melayani di Wisma Karsa Pemuda, Jakarta, pada waktu sedang beribadah, ada seorang pemuda mungkin berumur sekitar tiga puluhan tahun, datang mau ketemu Pendeta. Lalu saya keluar bersama beberapa yang lain. Mukanya merah dan rasanya begitu beringas. Setelah duduk, dan semua berdoa dalam roh, tiba-tiba pemuda ini menangis tersedu-sedu. Lalu ia mengeluarkan dari sakunya sebuah pisau lipat, diserahkan kepada salah satu dari kami. Pisau itu sudah dicelup racun, sehingga begitu orang kena pisau lipat itu pasti dia mati. Dan yang ingin dibunuh adalah Papanya, karena ia benci sekali dan sangat marah pada Papanya. Hari itu ia mau mencari Papanya dan ingin membunuh. Lalu kami layani dia dan dibereskan.
Lihat, ada orang yang datang ke Gereja bukan untuk beribadah tapi untuk berbuat kejahatan.
Juga di Jakarta, ada orang datang ke Gereja, bukan untuk tinggal di dalam Rumah Tuhan, tapi mau menyolong. Sekali waktu di Wisma Karsa Pemuda ada altar call, orang-orang pada maju ke depan. Tiba-tiba ada satu ibu ketika kembali mengatakan bahwa ia kehilangan tas. Jadi rupanya pada waktu semua altar call ke depan, ada orang yang malah mundur ke belakang sambil membawa tas orang.
Ada orang yang datang ke Rumah Tuhan untuk menggosip, ada lagi yang tujuannya untuk cari jodoh.
Saudara, tinggal di dalam Tuhan berbicara mengenai lahir baru dalam Yesus Kristus. Itu kunci yang utama agar kita ada dalam pemeliharaan, diluputkan, tidak dirusakkan. Pada waktu dunia digoncangkan dengan segala isinya, kita hanya percaya di dalam satu nama, Tuhan Yesus Kristus.
Hanya lahir baru di dalam nama Tuhan Yesus Kristus, itu menjadi sebuah pemeliharaan bagi kita semuanya.
Orang yang Firman Tuhan tinggal di dalamnya
Dalam Yohanes 15:7, dan firman-Ku tinggal di dalam kamu. Pada jaman dulu, di rumah nenek saya masih menggunakan sumur timba dengan ember kaleng untuk mengambil airnya. Ember ini menggambarkan mengenai Firman Tuhan tinggal di dalam Saudara. Waktu ember ini dikerek masuk ke dalam sumur itu, artinya Saudara masuk ke dalam Rumah Tuhan, tinggal di dalam Rumah Tuhan.
Tapi belum lengkap, Tuhan katakan selanjutnya dan firman-Ku tinggal di dalam kamu. Ember itu diturunkan terus dan mengambil airnya hingga penuh. Ember kaleng itu lama kelamaan bocor karena penyok terbentur sana-sini. Sore-sore, maka dipanggillah tukang patri untuk disolder sehingga tidak bocor lagi.
Waktu Saudara masukkan air ke dalam ember itu, berbicara mengenai firman-Ku tinggal di dalam kamu. Seringkali ember itu karatan dan menjadi bolong, ketika dikerek kembali ke atas, airnya yang tadinya di bawah penuh, begitu sampai di atas tinggal setengah karena ada yang bocor. Firman Tuhan seringkali bocor dalam kehidupan kita semua karena kita punya dosa.
Jadi Saudara harus lengkap, bukan cuma masuk beribadah ke Rumah Tuhan, lahir baru, itu tidak cukup. Saudara juga harus isi ember hidup, ember rohani Saudara juga harus dibuka besar-besar supaya air kehidupan yaitu Firman Tuhan memenuhi sehingga lengkaplah kehidupan kita. Penuh, jangan ada yang bocor.
Orang yang punya Firman Tuhan di dalamnya, dia pasti tidak akan sakit hati, membalas kejahatan dengan kebaikan, suka memberi. Saya ingat Yusuf, sudah dicemplungkan ke sumur oleh kakak-kakaknya, lalu dijual, masuk ke rumah Potifar, lalu ketemu istrinya dan difitnah. Tapi pada waktu ia akhirnya ketemu kembali dengan kakak-kakaknya, ia telah menjadi Perdana Menteri. Ia bisa saja memenjarakan mereka, tapi ia tidak membalas kejahatan dengan kejahatan karena Firman Tuhan tinggal di dalam dia. Waktu Firman Tuhan tinggal di dalam Saudara, maka Saudara tidak akan melakukan di luar kebenaran Firman Tuhan. Waktu Firman Tuhan tinggal di dalam seorang suami, maka ia pasti mengasihi istrinya, dan waktu Firman Tuhan tinggal di dalam istrinya, ia pasti mengasihi suaminya.
Penuhi ember Saudara. Kalau ada bocor, tambal segera, panggil tukang patri satu-satunya yang bisa menutup segala dosa kita, yaitu Tuhan Yesus Kristus, yang mampu menguduskan kita semua.
Yohanes 15:7 diakhiri dengan mintalah apa saja yang kamu kehendaki, dan kamu akan menerimanya. Biasanya Tuhan memberikan apa yang kita butuhkan, bukan apa yang kita kehendaki. Tapi Tuhan Yesus bisa mengatakan itu karena ada syaratnya sebelumnya, tinggal di dalam Aku dan Firman-Ku tinggal di dalam kamu. Kalau kita sudah tinggal di dalam Tuhan dan Firman-Nya tinggal di dalam kita, Tuhan tahu kita tidak mungkin minta dengan sembarangan. Kualitas orang seperti ini pasti akan minta sesuai dengan kebenaran Firman Tuhan. Setiap pagi, setiap bangun pagi, doa saya yang nomor satu adalah "Tuhan, tolong mampukan agar sepanjang hari ini saya hidup dalam kebenaran Firman-Mu. Tuhan tolong, saya mau hidup benar, saya hidup jadi berkat buat banyak orang, saya mau memuliakan nama-Mu. Tuhan tolong, beri saya kemampuan itu." Itu menjadi doa saya setiap pagi.
Ada seorang Raja yang begitu kaya, anak dari Daud. Waktu ia tidur, Tuhan datang dan bertanya apa yang Salomo minta. Salomo meminta hati yang paham, dalam 1 Raja-Raja 3:9, hikmat dari Tuhan. Karena Salomo tidak meminta kekayaan dan panjang umur, hanya meminta hikmat dari Tuhan, maka Tuhan memberikan hikmat dan bonusnya adalah kekayaan yang luar biasa.
Kalau kita lihat kondisi dunia hari-hari ini, goncangan ekonomi, dalam Hagai 2:9, dikatakan emas dan perak Tuhan yang punya. Segala keuangan di dunia ini milik Tuhan. Pada waktu mengalami goncangan, Saudara datang kepada yang empunya emas dan perak itu. Minta hikmat kepada dia. Apa itu hikmat? Yakobus 1:5, Tetapi apabila di antara kamu ada yang kekurangan hikmat, hendaklah ia memintakannya kepada Allah, --yang memberikan kepada semua orang dengan murah hati dan dengan tidak membangkit-bangkit--, maka hal itu akan diberikan kepadanya. Hikmat yang dikupas Yakobus ini berbicara mengenai kualitas hidup. Kita minta kualitas hidup kepada Tuhan. Kualitas ini berbicara mengenai manusia yang baru. Seseorang bukan diukur dari panjang umurnya, tapi Tuhan lihat dari kualitas hidup kita.
Waktu kita memiliki kualitas ini, Tuhan akan memberikan perlindungan dan benar-benar hikmat kepada kita semua untuk melakukan hal-hal ke depan.
Orang yang berbuah lebat, banyak, dan manis
Yohanes 15:8, Dalam hal inilah Bapa-Ku dipermuliakan, yaitu jika kamu berbuah banyak dan dengan demikian kamu adalah murid-murid-Ku."
Hari-hari ini orang-orang Yahudi telah masuk dalam kalender Samekh Teth, berbicara mengenai Tahun Berbuah. Bukan kebetulan di tengah goncangan ini kita ada di dalam Tahun Berbuah. Artinya, orang-orang yang tidak akan mengalami goncangan hanya orang-orang yang dipelihara Tuhan yang hidupnya di dalam buah Roh Kudus.
Seringkali Tuhan izinkan dengan peristiwa yang kita alami, untuk memunculkan sembilan buah roh: kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan, penguasaan diri.
Pohon mangga yang tidak berbuah kadang harus dibacok dan dipaku agar dapat berbuah lebat dan manis. Melalui peristiwa-peristiwa yang ada, biar buah roh itu keluar dari dalam kehidupan kita. Kita bersyukur atas setiap peristiwa, atas suami dan istri kita, atas teman-teman kita. Kalau mereka ada, semua karena kasih anugerah Tuhan untuk kita semua, supaya hidup kita makin berbuah-buah, kasih makin muncul, kesabaran kita makin muncul, penguasaan diri makin muncul, sukacita makin muncul, damai sejahtera makin muncul.
Waktu kita makin berbuah lebat, ekonomi boleh dihancurkan (secupak gandum sedinar, dan tiga cupak jelai sedinar. Tetapi janganlah rusakkan minyak dan anggur itu.), jangan rusakkan orang-orang yang memiliki Firman Tuhan dan buah Roh Kudus di dalam kehidupan.
Amsal 4:1-27, perikopnya, nasihat untuk mencari hikmat atau nasihat untuk mempunyai kualitas hidup. Baca Amsal yang luar biasa ini. Dalam Amsal 4:18} dikatakan, Tetapi jalan orang benar itu seperti cahaya fajar, yang kian bertambah terang sampai rembang tengah hari. Dalam bahasa Inggris ditulis perfect day, hari kesempurnaan, yaitu hari kedatangan Tuhan.
Perjalanan orang yang benar yaitu Saudara dan saya, orang yang lahir baru, orang yang Firman Tuhan tinggal di dalam kita, dan orang yang berbuah lebat dan banyak dan manis, makin hari berjalan makin terang dan makin terang menunggu kedatangan Tuhan Yesus di Bukit Sion menjemput kita semua. Haleluya.