Khotbah: 20110911-0830/NN: Perbedaan antara revisi
(baru) |
(upd) |
||
Baris 2: | Baris 2: | ||
{{infobox khotbah | {{infobox khotbah | ||
| khotbah = Roh Kudus dicurahkan (1) | | khotbah = Roh Kudus dicurahkan! (1) | ||
| khotbahstyle= | | khotbahstyle= | ||
Revisi per 15 September 2011 06.48
Ringkasan ini merupakan bagian pertama dari dua bagian. Kami akan segera memperbaharui halaman ini. |
Pesan Gembala Pembina | |
---|---|
Ibadah | Ibadah Raya |
Tanggal | Minggu, 11 September 2011 |
Gereja | GBI Jalan Gatot Subroto |
Lokasi | JCC Senayan |
Kota | Jakarta |
Khotbah lainnya | |
|
Tahun 2011, Tahun Multiplikasi dan Promosi! Tahun 2011, Tahun Multiplikasi dan Promosi! Kunci untuk mengalami hal itu adalah: perhatikan perintah-perintah Tuhan dan lakukan!
Tuhan memberikan 2 pesan-Nya dalam bulan September ini, yaitu:
#1 Tahun Ayin Beth
Tanggal 28 September 2011 setelah jam 6 sore, orang Yahudi akan masuk dalam tahun yang baru; dari tahun 5771 ke tahun 5772. Dari Tahun Ayin Aleph ke Tahun Ayin Beth.
Selama beberapa tahun ini Tuhan sudah mengungkapkan kepada kita tentang angka “70”. Para nabi juga mendapatkan bahwa itu berbicara tentang sebuah mata, yaitu mata Tuhan dan mata kita.
Mazmur 32:8, “Aku hendak mengajar dan menunjukkan kepadamu jalan yang harus kautempuh; Aku hendak memberi nasihat, mata-Ku tertuju kepadamu.” Mata Tuhan tertuju kepada kita dan Dia akan mengajar dan menunjukkan jalan yang harus kita tempuh. Dia mau menuntun dan memberi nasehat kepada kita.
Kalau kita melihat keadaan dunia sekarang, kita mendengar banyak berita seputar dunia usaha atau bisnis, banyak orang yang tidak tahu apa yang harus dilakukan. Tetapi janji Tuhan bagi kita semua adalah mata Tuhan tertuju kepada kita dan Dia mau menuntun, mau mengajar dan mau menunjukkan jalan apa yang harus kita tempuh.
Tetapi untuk itu ada syaratnya dan sekarang ini berbicara tentang mata kita. Yaitu mata kita harus senantiasa tertuju kepada Dia. Seperti Tuhan Yesus, apa yang Tuhan Yesus katakan, apa yang Tuhan Yesus perbuat, semua itu yang Dia lihat dan yang diajar oleh Bapa. Ini penting!
Hari-hari ini mata kita harus senantiasa tertuju kepada Dia. Tidak ada lagi yang namanya “mata keranjang” atau “mata duitan”, apalagi “mata-mata”, tetapi mata kita senantiasa tertuju kepada Dia. Amin!
Angka “72” disebut “Ayin Beth”. Angka “2” itu “Beth” yang artinya Bait atau Rumah. Dan Tuhan memberikan pesan kepada kita tentang rumah ini melalui 1 Korintus 6:19-20, “Atau tidak tahukah kamu, bahwa tubuhmu adalah bait Roh Kudus yang diam di dalam kamu, Roh Kudus yang kamu peroleh dari Allah, -dan bahwa kamu bukan milik kamu sendiri? Sebab kamu telah dibeli dan harganya telah lunas dibayar: Karena itu muliakanlah Allah dengan tubuhmu!”
Pada waktu Saudara percaya dan mengaku Yesus adalah Tuhan, maka Roh Kudus masuk ke dalam hati kita. Dikatakan bahwa tubuh ini adalah bait Roh Kudus dan tubuh ini bukan milik kita sendiri. Tubuh kita adalah milik Tuhan Yesus, karena sudah dibeli dan harganya sudah lunas dibayar! Dibeli dari siapakah?
Sebelum kita mengenal Tuhan Yesus dan belum percaya kepada-Nya, tubuh ini miliknya iblis! Pada waktu kita mengaku Yesus sebagai Tuhan, saya membayangkan seperti ini:
- Tuhan Yesus datang kepada iblis yang dulu menjadi tuan saya dan Tuhan berkata, “Iblis, Aku beli Niko dari tanganmu! Ini Kubayar!” Dia berikan darah-Nya dan di dalam darah ada nyawa, artinya Tuhan Yesus memberikan nyawa-Nya sendiri.
- Tuhan katakan kepada Iblis, “Sudah lunas ya! Aku sudah beli Niko dari tanganmu, harganya sudah lunas dibayar. Niko sekarang bukan milik kamu, tetapi Niko menjadi milik-Ku!” Demikian pula berlaku buat Saudara dan Saudara sebutkan nama Saudara seperti itu!
Ada berapa banyak yang mengerti bahwa Roh Kudus ada di dalam kita? Itu artinya Saudara adalah milik Tuhan Yesus!
Mungkin ada yang terlanjur bicara seperti ini, “Tangan .. tangan saya sendiri, mulut .. mulut saya sendiri, mata .. mata saya sendiri, uang .. uang milik saya sendiri. Saya bisa pakai sesukanya saya kan?” Hati-hati! Ini adalah pemikiran yang sangat tidak benar, sebab seluruh tubuh kita, bagian yang manapun, semuanya milik Tuhan Yesus! Karena itu Firman Tuhan berkata, “Muliakanlah Allah dengan tubuhmu!”
Jadi kalau Saudara ditanya apa tujuan hidup Saudara, jawabannya jelas, yaitu untuk memuliakan Tuhan dan tidak ada yang lain. Jangan pikir yang macam-macam, seperti, “Saya harus cari uang .. saya harus kaya .., dan sebagainya”. Sebab tujuan hidup kita di dunia ini adalah untuk memuliakan Tuhan! Roma 11:36, “Sebab segala sesuatu adalah dari Dia, dan oleh Dia, dan kepada Dia: Bagi Dialah kemuliaan sampai selama-lamanya!”
Tuhan Yesus pernah berkata, “Dalam hal inilah Bapa-Ku dipermuliakan, yaitu jika kamu berbuah banyak dan dengan demikian kamu adalah murid-murid-Ku.” (Yohanes 15:8)
Salah satu ciri orang yang mau memuliakan Tuhan dalam hidupnya, adalah dia selalu berpikir: “Apa pun yang saya katakan .. apa pun yang saya lakukan, apakah itu menyenangkan hati-Nya Tuhan atau tidak?” Semuanya dia timbang, apakah itu menyenangkan hatinya Tuhan atau tidak. Dan orang yang mau menyenangkan Tuhan akan selalu berkata, “Tuhan, aku mau menyenangkan hatimu!”
Doa Yabes
Ada 3 pokok doa yang dinaikkan Yabes (1 Tawarikh 4:10). Dan saya percaya itu sebetulnya pokok doa yang sering kita naikkan juga:
- Kiranya Tuhan memberkati aku berlimpah-limpah.
Apakah Saudara suka berdoa seperti itu? Saya juga berdoa seperti itu. - Kiranya Engkau memperluas daerahku.
Apakah Saudara sering berdoa seperti itu? Berdoalah seperti itu! Jangan sungkan-sungkan. Katakan misalnya, “Tuhan, perluas visi saya! … Tuhan, perluas pekerjaan saya! … Tuhan, perluas toko saya! … Tuhan, perluas usaha saya! … Tuhan, perluas pelayanan saya!” - Kiranya tangan-Mu menyertai dan melindungi aku dari malapetaka sehingga kesakitan tidak menimpa aku.
Jika Saudara berdoa seperti itu, artinya kita sama. Karena saya pun berdoa seperti itu, tetapi ada satu yang ingin saya katakan kepada Saudara, ternyata ketiga pokok doa yang dinaikkan Yabes dikabulkan Tuhan! Apakah Saudara juga mau doanya dikabulkan semua seperti Yabes? Amin!
Apa yang menjadi rahasianya? Alkitab katakan, Yabes lebih dimuliakan dari pada saudara-saudaranya; … (1 Tawarikh 4:9). Mengapa Yabes lebih dimuliakan? Jawabannya, karena dia memuliakan Tuhan!
Nyanyian Daud yang ditujukan kepada Tuhan dalam Mazmur 18:26-27, “Terhadap orang yang setia Engkau berlaku setia, terhadap orang yang tidak bercela Engkau berlaku tidak bercela, terhadap orang yang suci Engkau berlaku suci, tetapi terhadap orang yang bengkok Engkau berlaku belat-belit.”
Saudara, perkataan ini lama ada di pikiran saya. Saya sering mendengar dan melihat bagaimana seseorang itu di-‘belat-beliti’ Tuhan, mereka selalu berkata, “Saya tidak pernah menyangka kalau peristiwa yang jelek seperti ini bisa terjadi dalam hidup saya. Saya sudah proteksi dengan ini dan itu tapi tetap saja lolos dan terjadi seperti sekarang”. Jangan sampai di-’belat-beliti’ Tuhan.
- Biarlah Saudara menjadi orang yang setia dan tidak melakukan hal-hal yang tercela.
- Biarlah Saudara menjadi orang yang suci dan tidak menjadi orang yang bengkok, sebab kepada orang yang bengkok Tuhan akan berlaku ‘belat-belit’.
Dan saya berdoa, tidak ada yang bengkok di tempat ini, semua setia, semua tidak bercela dan semuanya suci. Amin!
#2 Ulang tahun gereja yang ke-23
Pada tanggal 4 September 2011, gereja kita berulang tahun yang ke-23. Jadi 23 tahun yang lalu tanggal 4 September adalah hari Minggu. Dan saya lihat di tahun-tahun setelah itu belum tentu 4 September itu hari Minggu, tetapi tahun ini tanggal 4 September itu tepat hari Minggu.
Kita akan sedikit bernostalgia di mana 23 tahun yang lalu gereja ini dimulai dengan 400 orang jemaat dan sekarang jumlah gereja di wadah kita sekitar 800 gereja menyebar dari Indonesia sampai ke bangsa-bangsa dan jemaat yang berbakti mencapai lebih dari 200.000 jiwa dan Tuhan sangat memberkati gereja ini. Melalui ulang tahun yang ke-23 ini, Tuhan berbicara kepada kita.
Tuhan menanam gereja ini dengan tugas yang khusus. Saya tidak berbicara tentang gereja lain, tetapi kepada gereja ini Tuhan berikan satu tugas, yaitu satu visi-misi yang jelas, yaitu yang tertulis dalam Kisah 15:16-17, “Kemudian Aku akan kembali dan membangunkan kembali pondok Daud yang telah roboh, dan reruntuhannya akan Kubangun kembali dan akan Kuteguhkan, supaya semua orang lain mencari Tuhan dan segala bangsa yang tidak mengenal Allah, yang Kusebut milik-Ku demikianlah firman Tuhan yang melakukan semuanya ini, …”
Tadi dikatakan, “Kemudian Aku akan kembali …”, siapa yang percaya bahwa Tuhan Yesus akan datang untuk kali yang kedua? Amin!
Saudara, ini adalah pesan Tuhan yang begitu kuat, yaitu Dia akan datang segera. Amin! Dan Tuhan berkata bahwa Dia akan merestorasi Pondok Daud. Jadi pengertiannya bukan nanti ketika Tuhan Yesus datang barulah restorasi Pondok Daud itu dilakukan. Tetapi restorasi Pondok Daud itu sedang berlangsung hari-hari ini. Nanti kalau Tuhan Yesus datang untuk kali yang kedua maka restorasi Pondok Daud itu telah selesai dengan sempurna.
Untuk apa Pondok Daud direstorasi?
Kisah 15:17, “… supaya semua orang lain mencari Tuhan dan segala bangsa yang tidak mengenal Allah, yang Kusebut milik-Ku demikianlah firman Tuhan yang melakukan semuanya ini,”
Dengan perkataan lain: Pondok Daud direstorasi supaya setiap lutut bertelut dan setiap lidah mengaku, Yesus adalah Tuhan! Saudara, setiap kali saya memperkatakan, ”Setiap lutut bertelut dan setiap lidah mengaku bahwa Yesus-lah Tuhan”, hati saya selalu bergetar! Apakah Saudara percaya bahwa hal ini akan terjadi? Amin!
Tetapi kapankah itu? Itu pasti terjadi nanti ketika Tuhan Yesus datang untuk kali yang kedua dan memerintah sebagai Raja selama 1000 tahun di bumi. Sekarang kita sedang menuju ke sana. Terus-terang saya tidak terlalu kuatir kalau akhir-akhir ini ada berbagai-bagai penyesatan dan bermacam-macam pengajaran, bahkan ajaran yang menentang Tuhan sekalipun. Saya tidak terlalu peduli karena pasti suatu saat setiap lutut bertelut, setiap lidah mengaku, Yesus adalah Tuhan! Dan untuk itulah Tuhan merestorasi Pondok Daud.
Tuhan memanggil saya untuk menjadi hamba-Nya dengan satu tugas khusus yang mana tidak banyak orang yang dipanggil Tuhan seperti saya untuk tugas ini. Pada waktu itu Tuhan memanggil saya supaya menjadi “alat Tuhan untuk merestorasi Pondok Daud”. Saya adalah orang pertama di Indonesia yang pelayanannya ‘fulltime’ di bidang ini.
Apa yang dimaksud dengan Pondok Daud itu?
Pengertian yang Tuhan berikan kepada saya tentang Pondok Daud adalah sebuah pondok yang dibuat oleh Daud, yaitu dari tenda dan bukan dari batu atau sesuatu yang permanen. Yang ada di dalamnya adalah:
- Tabut Allah, di mana Allah bersemayam di Tabut Allah tersebut.
- Di sekitarnya ada orang-orang yang menyanyi dan memuji Tuhan siang dan malam.
Pada waktu itu Daud menunjuk 288 penyanyi yang dibagi ke dalam kelompok-kelompok. Setiap ke-lompok jumlahnya 12 orang. Kalau 288 dibagi 12 = 24, jadi hal ini dapat diterjemahkan bahwa setiap jamnya ada penggantian group penyanyi yang bertugas. Sehingga yang dimaksudkan dengan Pondok Daud adalah doa, pujian, penyembahan bersama-sama dalam unity, siang dan malam.
Sekarang mari perkatakan bersama saya, “Pondok Daud ialah doa, pujian, penyembahan bersama-sama dalam unity, siang dan malam”. Inilah yang direstorasi oleh Tuhan.
Saudara, gereja kita dimulai pada tahun 1988. Berikut saya akan berikan siklus gereja kita per 5 tahunnya sebagai berikut:
Siklus 5 tahunan GBI Jalan Gatot Subroto
a. Tahun 1988-1993 (5 tahun pertama) – Pujian dan penyembahan
Yang direstorasi oleh Tuhan dari doa, pujian, penyembahan bersama-sama dalam unity, siang dan malam itu adalah PUJIAN dan PENYEMBAHAN terlebih dahulu. Saya tidak terlalu mengerti tentang doa, unity, siang dan malam, meskipun tentunya kita juga berdoa pada waktu itu, tetapi yang saya mengerti pertama-tama adalah pujian dan penyembahan.
Selama 5 tahun pertama, kalau saya berkhotbah, maka khotbahnya pasti tentang pujian dan penyembahan. Kira-kira kalau Saudara mendengarnya, bosan tidak? Pada waktu itu ada orang berkata, “Apaan sih itu gerejanya Pak Niko, cuma muji-nyembah, muji-nyembah, pelajarannya dangkal, ngomongnya hanya pujian dan penyembahan tok’, bosan saya!” Tetapi setelah itu ada ‘embel-embel’-nya, “Tetapi heran ya … yang datang kok banyak?”
Saudara, ada satu perubahan paradigma yang terjadi pada waktu itu. Terus-terang selama 5 tahun pertama saya hanya diberikan hal itu dan tidak bisa berkhotbah yang lain. Jadi setiap kali bertemu dengan jemaat, jemaat pasti bisa menduga-duga bahwa saya akan bicara tentang pujian dan penyembahan. Saya bisa memakluminya, tetapi itulah yang memang Tuhan berikan kepada saya waktu itu. Namun yang saya lihat, “hanya” dengan seperti itu, orang yang bertobat begitu banyak.
BERSAMBUNG