Article: 20251003/CLU: Perbedaan antara revisi

Dari GBI Danau Bogor Raya
Lompat ke: navigasi, cari
Sari (bicara | kontrib)
Baru
 
Leo (bicara | kontrib)
k upd
Baris 16: Baris 16:
| shortsummary= Ketika kita menyalurkan berkat, kita sedang melayani Kristus sendiri.  
| shortsummary= Ketika kita menyalurkan berkat, kita sedang melayani Kristus sendiri.  
}}
}}
{{blockquote/Ayat
|
|
}}
== Pendahuluan ==
== Pendahuluan ==
Setiap orang percaya hidup dari kasih karunia Tuhan. Segala sesuatu yang kita miliki yakni waktu, talenta, kesempatan, bahkan harta adalah berkat dari Tuhan. Namun berkat bukan hanya untuk dinikmati, melainkan untuk dikelola dan dijalankan dengan bijaksana. Yesus mengajarkan melalui perumpamaan tentang gadis-gadis bijaksana ({{sabdaweb2v|Matius 25:1–13}}) dan perumpamaan talenta ({{sabdaweb2v|Matius 25:14-30}}) bahwa berkat dan kesempatan selalu datang dengan tanggung jawab. Tuhan ingin anak-anak-Nya siap, setia, dan menjadi saluran berkat bagi orang lain ({{sabdaweb2v|Matius 25:35-40}}).
Setiap orang percaya hidup dari kasih karunia Tuhan. Segala sesuatu yang kita miliki yakni waktu, talenta, kesempatan, bahkan harta adalah berkat dari Tuhan. Namun berkat bukan hanya untuk dinikmati, melainkan untuk dikelola dan dijalankan dengan bijaksana. Yesus mengajarkan melalui perumpamaan tentang gadis-gadis bijaksana ({{sabdaweb2v|Matius 25:1–13}}) dan perumpamaan talenta ({{sabdaweb2v|Matius 25:14-30}}) bahwa berkat dan kesempatan selalu datang dengan tanggung jawab. Tuhan ingin anak-anak-Nya siap, setia, dan menjadi saluran berkat bagi orang lain ({{sabdaweb2v|Matius 25:35-40}}).
Baris 28: Baris 23:


{{ol-list | liclass=h4
{{ol-list | liclass=h4
| 1= {{BVQB|Mat 25:14-30}} '''Mengelola berkat dengan kesetiaan'''
| 1= {{BVQB|Mat 25:14-30}} Mengelola berkat dengan kesetiaan
| p1= Ketika Yesus menceritakan perumpamaan tentang talenta ({{sabdaweb2v|Matius 25:14–30}}), Ia sedang mengajar murid-murid-Nya tentang kerajaan surga. Setiap hamba menerima talenta sesuai dengan kesanggupannya. Ada yang menerima lima, ada yang dua, ada yang satu. Yang menarik adalah: Tuhan tidak pernah salah membagi. Ia mengenal kita secara pribadi, Ia tahu kapasitas kita, dan Ia mempercayakan berkat-Nya sesuai dengan apa yang bisa kita tanggung. Ini menunjukkan bahwa yang Tuhan cari bukan seberapa besar hasilnya, melainkan seberapa setia kita dalam mengelola apa yang sudah diberikan. Bagi orang percaya yang hidup dalam kuasa Roh Kudus, kesetiaan bukanlah hasil kekuatan sendiri, tetapi lahir dari hidup yang terus melekat dalam hadirat Tuhan ({{sabdaweb2v|Kisah Para Rasul 1:8}}). Roh Kudus memberi kuasa untuk setia, tekun, dan bijaksana dalam mengelola berkat Tuhan, yaitu setia dalam hal kecil sebelum dipercayakan hal besar, gunakan waktu, uang, dan kemampuan bukan hanya untuk diri sendiri, tapi juga untuk kemuliaan Tuhan, dan jangan membandingkan berkat kita dengan orang lain, karena ukuran Tuhan adalah kesetiaan, bukan jumlah.
| p1= Ketika Yesus menceritakan perumpamaan tentang talenta, Ia sedang mengajar murid-murid-Nya tentang kerajaan surga. Setiap hamba menerima talenta sesuai dengan kesanggupannya. Ada yang menerima lima, ada yang dua, ada yang satu. Yang menarik adalah: Tuhan tidak pernah salah membagi. Ia mengenal kita secara pribadi, Ia tahu kapasitas kita, dan Ia mempercayakan berkat-Nya sesuai dengan apa yang bisa kita tanggung.
Ini menunjukkan bahwa yang Tuhan cari bukan seberapa besar hasilnya, melainkan seberapa setia kita dalam mengelola apa yang sudah diberikan.
 
Bagi orang percaya yang hidup dalam kuasa Roh Kudus, kesetiaan bukanlah hasil kekuatan sendiri, tetapi lahir dari hidup yang terus melekat dalam hadirat Tuhan ({{sabdaweb2v|Kisah Para Rasul 1:8}}). Roh Kudus memberi kuasa untuk setia, tekun, dan bijaksana dalam mengelola berkat Tuhan, yaitu setia dalam hal kecil sebelum dipercayakan hal besar, gunakan waktu, uang, dan kemampuan bukan hanya untuk diri sendiri, tapi juga untuk kemuliaan Tuhan, dan jangan membandingkan berkat kita dengan orang lain, karena ukuran Tuhan adalah kesetiaan, bukan jumlah.
 
| 2= {{BVQB|Mat 25:1-13}} Menjalankan berkat dengan bijaksana
| p2= {{p0 | Bagaimana cara kita menjalankan berkat dengan bijaksana?}}
* Memelihara berkat rohani secara terus-menerus.
* Hidup dalam kesiapan, bukan kelalaian.
* Berkat itu untuk tujuan kekekalan, bukan sekadar kebutuhan sesaat.
* Menjalankan berkat berarti bertanggung jawab, bukan sekedar punya (memiliki).


| 2= {{BVQB|Mat 25:1-13}} '''Menjalankan berkat dengan bijaksana'''
| 3= {{BVQB|Mat 25:35-40}} Menyalurkan berkat dengan kasih
| p2= Bagaimana cara kita menjalankan berkat dengan bijaksana?
| p3= Yesus berkata: "'''''... segala sesuatu yang kamu lakukan untuk salah seorang dari saudara-Ku yang paling hina ini, kamu telah melakukannya untuk Aku ...'''''"
* Memelihara berkat rohani secara terus-menerus.
* Hidup dalam kesiapan, bukan kelalaian.
* Berkat itu untuk tujuan kekekalan, bukan sekadar kebutuhan sesaat.
* Menjalankan berkat berarti bertanggung jawab, bukan sekedar punya (memiliki).


| 3= {{BVQB|Mat 25:35-40}} '''Menyalurkan berkat dengan kasih''' (Matius 25:35-40)
Berkat dari Tuhan bukan hanya untuk disimpan, tapi dijalankan dengan kasih untuk memberkati orang lain. Menyalurkan berkat dengan kasih berarti: memberi dengan tindakan nyata yang menyentuh kebutuhan orang, melihat setiap pelayanan kepada sesama sebagai pelayanan kepada Yesus, melakukannya dengan sukacita dan ketulusan, bukan kewajiban, hidup dalam gaya hidup kasih yang konsisten, sebagai pancaran Roh Kudus dalam diri kita.
| p3= Yesus berkata: "Segala sesuatu yang kamu lakukan untuk salah seorang dari saudara-Ku yang paling hina ini, kamu telah melakukannya untuk Aku." Berkat dari Tuhan bukan hanya untuk disimpan, tapi dijalankan dengan kasih untuk memberkati orang lain. Menyalurkan berkat dengan kasih berarti: memberi dengan tindakan nyata yang menyentuh kebutuhan orang, melihat setiap pelayanan kepada sesama sebagai pelayanan kepada Yesus, melakukannya dengan sukacita dan ketulusan, bukan kewajiban, hidup dalam gaya hidup kasih yang konsisten, sebagai pancaran Roh Kudus dalam diri kita.


}}
}}
Baris 45: Baris 45:
== Diskusikan ==
== Diskusikan ==
{{ol-list
{{ol-list
| 1= Apakah aku sudah setia dengan berkat kecil yang Tuhan percayakan kepadaku? Talenta apa yang Tuhan berikan padaku yang belum aku kembangkan?
| 1= Apakah kita sudah setia dengan berkat kecil yang Tuhan percayakan kepadaku? Talenta apa yang Tuhan berikan pada kita yang belum dikembangkan?
| 2= Apakah aku lebih banyak menggunakan berkat untuk diriku sendiri atau untuk Tuhan?
| 2= Apakah kita lebih banyak menggunakan berkat untuk diri sendiri atau untuk Tuhan?
| 3= Apakah aku sudah memakai berkat Tuhan untuk menolong orang lain? Siapa orang di sekitarku yang bisa aku layani minggu ini?
| 3= Apakah kita sudah memakai berkat Tuhan untuk menolong orang lain? Siapa orang di sekitar yang bisa kita layani minggu ini?
}}
}}


Baris 57: Baris 57:
* 10 Okt: Materi COOL 2
* 10 Okt: Materi COOL 2
* 17 Okt: Materi COOL 3
* 17 Okt: Materi COOL 3
* 21 Okt: Evaluasi materi 1,2,3 (atau pilih dari salah satu dari materi yang ada)
* 21 Okt: Evaluasi materi 1, 2, dan/atau 3
* 31 Okt: Doa keliling
* 31 Okt: Doa keliling

Revisi per 26 September 2025 15.13

Setiap orang percaya hidup dari kasih karunia Tuhan. Segala sesuatu yang kita miliki yakni waktu, talenta, kesempatan, bahkan harta adalah berkat dari Tuhan. Namun berkat bukan hanya untuk dinikmati, melainkan untuk dikelola dan dijalankan dengan bijaksana.

Pendahuluan

Setiap orang percaya hidup dari kasih karunia Tuhan. Segala sesuatu yang kita miliki yakni waktu, talenta, kesempatan, bahkan harta adalah berkat dari Tuhan. Namun berkat bukan hanya untuk dinikmati, melainkan untuk dikelola dan dijalankan dengan bijaksana. Yesus mengajarkan melalui perumpamaan tentang gadis-gadis bijaksana (Matius 25:1–13) dan perumpamaan talenta (Matius 25:14-30) bahwa berkat dan kesempatan selalu datang dengan tanggung jawab. Tuhan ingin anak-anak-Nya siap, setia, dan menjadi saluran berkat bagi orang lain (Matius 25:35-40).

Isi

Hari ini kita akan belajar 3 hal bagaimana bertanggung jawab dalam mengelola dan menjalankan berkat dari Tuhan:

  1. Mat 25:14-30 Mengelola berkat dengan kesetiaan
  2. Ketika Yesus menceritakan perumpamaan tentang talenta, Ia sedang mengajar murid-murid-Nya tentang kerajaan surga. Setiap hamba menerima talenta sesuai dengan kesanggupannya. Ada yang menerima lima, ada yang dua, ada yang satu. Yang menarik adalah: Tuhan tidak pernah salah membagi. Ia mengenal kita secara pribadi, Ia tahu kapasitas kita, dan Ia mempercayakan berkat-Nya sesuai dengan apa yang bisa kita tanggung. Ini menunjukkan bahwa yang Tuhan cari bukan seberapa besar hasilnya, melainkan seberapa setia kita dalam mengelola apa yang sudah diberikan.

    Bagi orang percaya yang hidup dalam kuasa Roh Kudus, kesetiaan bukanlah hasil kekuatan sendiri, tetapi lahir dari hidup yang terus melekat dalam hadirat Tuhan (Kisah Para Rasul 1:8). Roh Kudus memberi kuasa untuk setia, tekun, dan bijaksana dalam mengelola berkat Tuhan, yaitu setia dalam hal kecil sebelum dipercayakan hal besar, gunakan waktu, uang, dan kemampuan bukan hanya untuk diri sendiri, tapi juga untuk kemuliaan Tuhan, dan jangan membandingkan berkat kita dengan orang lain, karena ukuran Tuhan adalah kesetiaan, bukan jumlah.
  3. Mat 25:1-13 Menjalankan berkat dengan bijaksana
  4. Bagaimana cara kita menjalankan berkat dengan bijaksana?

    • Memelihara berkat rohani secara terus-menerus.
    • Hidup dalam kesiapan, bukan kelalaian.
    • Berkat itu untuk tujuan kekekalan, bukan sekadar kebutuhan sesaat.
    • Menjalankan berkat berarti bertanggung jawab, bukan sekedar punya (memiliki).
  5. Mat 25:35-40 Menyalurkan berkat dengan kasih
  6. Yesus berkata: "... segala sesuatu yang kamu lakukan untuk salah seorang dari saudara-Ku yang paling hina ini, kamu telah melakukannya untuk Aku ..."

    Berkat dari Tuhan bukan hanya untuk disimpan, tapi dijalankan dengan kasih untuk memberkati orang lain. Menyalurkan berkat dengan kasih berarti: memberi dengan tindakan nyata yang menyentuh kebutuhan orang, melihat setiap pelayanan kepada sesama sebagai pelayanan kepada Yesus, melakukannya dengan sukacita dan ketulusan, bukan kewajiban, hidup dalam gaya hidup kasih yang konsisten, sebagai pancaran Roh Kudus dalam diri kita.

Diskusikan

  1. Apakah kita sudah setia dengan berkat kecil yang Tuhan percayakan kepadaku? Talenta apa yang Tuhan berikan pada kita yang belum dikembangkan?
  2. Apakah kita lebih banyak menggunakan berkat untuk diri sendiri atau untuk Tuhan?
  3. Apakah kita sudah memakai berkat Tuhan untuk menolong orang lain? Siapa orang di sekitar yang bisa kita layani minggu ini?

Kesimpulan dan saling mendoakan

Berkat dari Tuhan selalu datang dengan tanggung jawab. Kita dipanggil bukan hanya untuk menikmati, tetapi juga untuk mengelola dengan setia, menjalankan dengan bijaksana, dan menyalurkannya dengan kasih. Ketika kita setia dalam mengelola berkat, Tuhan akan mempercayakan lebih banyak. Ketika kita bijaksana, hidup kita akan terarah. Ketika kita menyalurkan berkat, kita sedang melayani Kristus sendiri.

Jadwal

  • 03 Okt: Materi COOL 1
  • 10 Okt: Materi COOL 2
  • 17 Okt: Materi COOL 3
  • 21 Okt: Evaluasi materi 1, 2, dan/atau 3
  • 31 Okt: Doa keliling