Article: 20241112/CLW: Perbedaan antara revisi

Dari GBI Danau Bogor Raya
Lompat ke: navigasi, cari
(Baru)
 
kTidak ada ringkasan suntingan
 
Baris 18: Baris 18:
}}
}}
{{blockquote/Ayat
{{blockquote/Ayat
|  
| <p>'''''kakaknya perempuan berdiri di tempat yang agak jauh untuk melihat, apakah yang akan terjadi dengan dia.'''''</p>
 
<p>'''''Maka datanglah puteri Firaun untuk mandi di sungai Nil, sedang dayang-dayangnya berjalan-jalan di tepi sungai Nil, lalu terlihatlah olehnya peti yang di tengah-tengah teberau itu, maka disuruhnya hambanya perempuan untuk mengambilnya.'''''</p>
 
<p>'''''Ketika dibukanya, dilihatnya bayi itu, dan tampaklah anak itu menangis, sehingga belas kasihanlah ia kepadanya dan berkata: "Tentulah ini bayi orang Ibrani."'''''</p>
 
'''''Lalu bertanyalah kakak anak itu kepada puteri Firaun: "Akan kupanggilkah bagi tuan puteri seorang inang penyusu dari perempuan Ibrani untuk menyusukan bayi itu bagi tuan puteri?"'''''
 
| {{sabdaweb2v|Keluaran 2:4-7}}
| {{sabdaweb2v|Keluaran 2:4-7}}
}}
}}
Baris 28: Baris 35:
Apa yang terjadi dengan karakter seorang Miryam?
Apa yang terjadi dengan karakter seorang Miryam?


<ol class="list-kom">
{{ol-list-kom
<li> Pengenalan awal </li>
| 1= '''Pengenalan awal'''
<p> Miryam diperkenalkan saat ia menyaksikan penyelamatan adiknya, Musa, di sungai Nil. Miriam mengamati dari jarak jauh dan menawarkan untuk mencari wanita Ibrani untuk menyusui Musa setelah ditemukan oleh putri Firaun ({{sabdaweb2v|Keluaran 2:4-8}}). Tindakan ini menunjukkan kecerdikan dan keberanian Miryam dalam melindungi adiknya. </p>
| p1= <p> Miryam diperkenalkan saat ia menyaksikan penyelamatan adiknya, Musa, di sungai Nil. Miriam mengamati dari jarak jauh dan menawarkan untuk mencari wanita Ibrani untuk menyusui Musa setelah ditemukan oleh putri Firaun ({{sabdaweb2v|Keluaran 2:4-8}}). Tindakan ini menunjukkan kecerdikan dan keberanian Miryam dalam melindungi adiknya. </p>


<li> Peran dalam pujian </li>
| 2= '''Peran dalam pujian'''
<p> Miryam memainkan peran penting dalam memimpin pujian setelah penyeberangan laut merah. Ia memimpin nyanyian pujian bersama wanita-wanita Israel kepada Tuhan atas pembebasan dari Mesir ({{sabdaweb2v|Keluaran 15:20-21}}). Keberanian dan kepemimpinan Miryam dalam pujian menonjolkan peran spiritualnya. </p>
| p2= Miryam memainkan peran penting dalam memimpin pujian setelah penyeberangan laut merah. Ia memimpin nyanyian pujian bersama wanita-wanita Israel kepada Tuhan atas pembebasan dari Mesir ({{sabdaweb2v|Keluaran 15:20-21}}). Keberanian dan kepemimpinan Miryam dalam pujian menonjolkan peran spiritualnya.


<li> Tantangan dan hukuman </li>
| 3= '''Tantangan dan hukuman'''
<p> Miryam dan Harun menentang Musa karena pernikahannya dengan wanita Kush ({{sabdaweb2v|Bilangan 12:1-15)}}. Tuhan menegur Miryam dengan penyakit kusta; setelah Musa berdoa, Miryam dipulihkan setelah tujuh hari. Menunjukkan konsekuensi dari ketidaktaatan dan tantangan yang dihadapi pemimpin rohani. </p>
| p3= Miryam dan Harun menentang Musa karena pernikahannya dengan wanita Kush ({{sabdaweb2v|Bilangan 12:1-15)}}. Tuhan menegur Miryam dengan penyakit kusta; setelah Musa berdoa, Miryam dipulihkan setelah tujuh hari. Menunjukkan konsekuensi dari ketidaktaatan dan tantangan yang dihadapi pemimpin rohani.
}}


</ol>
== Kesimpulan ==
Kisah Miryam menggambarkan kombinasi antara keberanian, kepemimpinan, dan tantangan yang dihadapinya sebagai wanita dalam konteks sejarah Israel.


== Kesimpulan ==
Miryam tidak hanya berperan sebagai kakak perempuan Musa tetapi juga sebagai pemimpin pujian dan nabi. Kisahnya mengajarkan kita tentang pentingnya kepemimpinan spiritual yang bijaksana dan konsekuensi dari ketidaktaatan kepada Tuhan. Keberanian dan kesalahan Miryam mengingatkan kita bahwa setiap individu, termasuk pemimpin rohani, perlu hidup sesuai dengan kehendak Tuhan dan siap menghadapi konsekuensi dari tindakan mereka.
Kisah Miryam menggambarkan kombinasi antara keberanian, kepemimpinan, dan tantangan yang dihadapinya sebagai wanita dalam konteks sejarah Israel. Miryam tidak hanya berperan sebagai kakak perempuan Musa tetapi juga sebagai pemimpin pujian dan nabi. Kisahnya mengajarkan kita tentang pentingnya kepemimpinan spiritual yang bijaksana dan konsekuensi dari ketidaktaatan kepada Tuhan. Keberanian dan kesalahan Miryam mengingatkan kita bahwa setiap individu, termasuk pemimpin rohani, perlu hidup sesuai dengan kehendak Tuhan dan siap menghadapi konsekuensi dari tindakan mereka.


== Diskusi ==
== Diskusi ==
Baris 47: Baris 55:
# Bagaimana kita dapat belajar dari pengalaman Miryam dalam hal menangani kritik atau ketidaksetujuan dengan cara yang bijaksana dan penuh kasih? Apa langkah-langkah yang dapat kita ambil untuk menjaga integritas dan hubungan baik di tengah perbedaan pendapat?
# Bagaimana kita dapat belajar dari pengalaman Miryam dalam hal menangani kritik atau ketidaksetujuan dengan cara yang bijaksana dan penuh kasih? Apa langkah-langkah yang dapat kita ambil untuk menjaga integritas dan hubungan baik di tengah perbedaan pendapat?


Tuhan Yesus Memberkati.
Tuhan Yesus memberkati.


== Jadwal ==
== Jadwal ==
* 05 Nov: Materi COOL: ''Semua tidak secara kebetulan''
* 05 Nov: Materi COOL: ''Semua tidak secara kebetulan''
* 12 Nov: Materi COOL: ''Keberanian dan tantangan: kisah Miryam dalam kepemimpinan dan pelayanan''
* 12 Nov: Materi COOL: ''Keberanian dan tantangan: Kisah Miryam dalam kepemimpinan dan pelayanan''
* 19 Nov: Menara Doa Wanita (MDW)
* 19 Nov: Menara Doa Wanita (MDW)
* 26 Nov: Ibadah Wanita Bethel Indonesia (Ibadah WBI)
* 26 Nov: Ibadah Wanita Bethel Indonesia (Ibadah WBI)

Revisi terkini sejak 30 Oktober 2024 13.02

Pentingnya kepemimpinan spiritual yang bijaksana dan konsekuensi dari ketidaktaatan kepada Tuhan.

kakaknya perempuan berdiri di tempat yang agak jauh untuk melihat, apakah yang akan terjadi dengan dia.

Maka datanglah puteri Firaun untuk mandi di sungai Nil, sedang dayang-dayangnya berjalan-jalan di tepi sungai Nil, lalu terlihatlah olehnya peti yang di tengah-tengah teberau itu, maka disuruhnya hambanya perempuan untuk mengambilnya.

Ketika dibukanya, dilihatnya bayi itu, dan tampaklah anak itu menangis, sehingga belas kasihanlah ia kepadanya dan berkata: "Tentulah ini bayi orang Ibrani."

Lalu bertanyalah kakak anak itu kepada puteri Firaun: "Akan kupanggilkah bagi tuan puteri seorang inang penyusu dari perempuan Ibrani untuk menyusukan bayi itu bagi tuan puteri?"

Keluaran 2:4-7

Pendahuluan

Kisah Miryam, kakak perempuan Musa, adalah salah satu cerita penting dalam perjanjian lama yang menunjukkan peran wanita dalam kepemimpinan dan pelayanan kepada Tuhan. Miryam bukan hanya seorang saudara perempuan dari nabi besar Musa, tetapi juga seorang nabi sendiri yang memainkan peran kunci dalam peristiwa-peristiwa penting dalam sejarah Israel. Kisahnya mengungkapkan keberanian, kesetiaan, dan juga tantangan yang dihadapinya dalam perjalanan iman bangsa Israel.

Isi

Apa yang terjadi dengan karakter seorang Miryam?

  1. Pengenalan awal
  2. Miryam diperkenalkan saat ia menyaksikan penyelamatan adiknya, Musa, di sungai Nil. Miriam mengamati dari jarak jauh dan menawarkan untuk mencari wanita Ibrani untuk menyusui Musa setelah ditemukan oleh putri Firaun (Keluaran 2:4-8). Tindakan ini menunjukkan kecerdikan dan keberanian Miryam dalam melindungi adiknya.

  3. Peran dalam pujian
  4. Miryam memainkan peran penting dalam memimpin pujian setelah penyeberangan laut merah. Ia memimpin nyanyian pujian bersama wanita-wanita Israel kepada Tuhan atas pembebasan dari Mesir (Keluaran 15:20-21). Keberanian dan kepemimpinan Miryam dalam pujian menonjolkan peran spiritualnya.

  5. Tantangan dan hukuman
  6. Miryam dan Harun menentang Musa karena pernikahannya dengan wanita Kush (Bilangan 12:1-15). Tuhan menegur Miryam dengan penyakit kusta; setelah Musa berdoa, Miryam dipulihkan setelah tujuh hari. Menunjukkan konsekuensi dari ketidaktaatan dan tantangan yang dihadapi pemimpin rohani.

Kesimpulan

Kisah Miryam menggambarkan kombinasi antara keberanian, kepemimpinan, dan tantangan yang dihadapinya sebagai wanita dalam konteks sejarah Israel.

Miryam tidak hanya berperan sebagai kakak perempuan Musa tetapi juga sebagai pemimpin pujian dan nabi. Kisahnya mengajarkan kita tentang pentingnya kepemimpinan spiritual yang bijaksana dan konsekuensi dari ketidaktaatan kepada Tuhan. Keberanian dan kesalahan Miryam mengingatkan kita bahwa setiap individu, termasuk pemimpin rohani, perlu hidup sesuai dengan kehendak Tuhan dan siap menghadapi konsekuensi dari tindakan mereka.

Diskusi

  1. Bagaimana kita bisa menerapkan kecerdikan dan keberanian Miryam dalam melindungi dan mendukung orang-orang terdekat kita (yang hidup dalam kebenaran) di tengah tantangan zaman sekarang? Apa contoh konkret dalam kehidupan sehari-hari yang bisa menginspirasi kita untuk bertindak dengan cara serupa?
  2. Bagaimana kita dapat belajar dari pengalaman Miryam dalam hal menangani kritik atau ketidaksetujuan dengan cara yang bijaksana dan penuh kasih? Apa langkah-langkah yang dapat kita ambil untuk menjaga integritas dan hubungan baik di tengah perbedaan pendapat?

Tuhan Yesus memberkati.

Jadwal

  • 05 Nov: Materi COOL: Semua tidak secara kebetulan
  • 12 Nov: Materi COOL: Keberanian dan tantangan: Kisah Miryam dalam kepemimpinan dan pelayanan
  • 19 Nov: Menara Doa Wanita (MDW)
  • 26 Nov: Ibadah Wanita Bethel Indonesia (Ibadah WBI)