Gereja Bethel Indonesia/Pedoman Pelayanan Pendeta/Upacara penyerahan anak: Perbedaan antara revisi

Dari GBI Danau Bogor Raya
Lompat ke: navigasi, cari
kTidak ada ringkasan suntingan
kTidak ada ringkasan suntingan
Baris 1: Baris 1:
{{DISPLAYTITLE:<small class="d-block text-body-secondary lh-1">Pedoman Pelayanan Pendeta</small> Upacara penyerahan anak}}
{{DISPLAYTITLE:<small class="d-block text-body-secondary lh-1">Pedoman Pelayanan Pendeta</small> Upacara penyerahan anak}}
{{logo GBI}}<!--{{infobox GBI/PPP}}-->
{{infobox GBI/PPP}}
== I. Pendahuluan ==
== I. Pendahuluan ==
=== A. Anak-anak adalah berkat Tuhan ===
=== A. Anak-anak adalah berkat Tuhan ===

Revisi per 23 Oktober 2024 13.07

I. Pendahuluan

A. Anak-anak adalah berkat Tuhan

Di dalam dunia ini cukup banyak anak-anak yang kelahirannya tidak dikehendaki orang tuanya. Anak itu lahir hasil hubungan yang tidak kudus. Tetapi kelahiran anak itu adalah sah dan kudus di hadapan Tuhan. Sebaliknya ada pasangan-pasangan (termasuk pasangan orang beriman) yang mandul. Alkitab memberi beberapa contoh. Seperti Sara, Ribka, Rakhel, Hana, Elisabet, dll. Karena itu hadirnya anak dalam rumah tangga patut disyukuri, diserahkan kepada Tuhan sedini mungkin dan dididik untuk takut akan Tuhan.

B. Janji berkat bagi anak-anak yang dididik takut akan Tuhan

  1. Lanjut umur dan baik keadaan bagi anak yang menghormati orang tua. (Kel. 20:12; Ul. 5:16)
  2. Janji berkat bagi keluarga yang melakukan Firman Tuhan, termasuk anak-anak dan masa depan mereka. (Ul. 28:1-14)
  3. Tumbuh besar disukai Tuhan dan manusia bagi anak yang diserahkan kepada Tuhan. (I Sam. 2:36)
  4. Anak cucu orang benar tidak akan menjadi peminta-minta tapi menjadi berkat (Maz. 25:13; 37:25; 112:1-2)
  5. Anak-anak lelaki dan buah kandungan (laki-laki dan perempuan) adalah milik pusaka Tuhan dan merupakan upah (pahala) dari Tuhan (Maz. 127:3)
  6. Anak-anak orang yang takut akan Tuhan seperti tunas pohon zaitun sekelilingn meja (bukan tumbuh liar, tetapi tertib terkendali) (Maz. 128:3b)
  7. Anak-anak lelaki kita seperti tanam-tanaman yang tumbuh menjadi besar (Maz. 144:12a) yang menghasilkan buah pada musimnya (Maz. 1; Yer. 17:8)
  8. Nasihat dan janji berkat dalam kitab Amsal. Kitab Amsal merupakan kitab yang kaya akan nasihat dan janji berkat. Sejak pasal pertama diawali dengan kalimat “Hai anakku” (Ams. 1:8; 2:1; 3:1, 11; 4:1, 10; 5:1, 20; dst). Perhatikan dan baca terus kitab Amsal ini sampai pasal terakhir.
  9. Janji berkat khusus bagi anak-anak yang Yesus ucapkan. (Mat. 19:2-5; Mrk. 9:36-37; Mat. 19:14; Mrk. 10:14; Luk. 18:15-17). Dari ayat-ayat tersebut tercatat bahwa menyambut Kerajaan Allah seperti sikap seorang anak kecil yang akan masuk kedalamnya.

II. Persiapan penyerahan anak

A. Batasan usia

Batasan usia anak yang diserahkan mengacu kepada apa yang dilakukan terhadap Tuhan Yesus. Anak boleh diserahkan kepada Tuhan dalam Upacara Penyerahan, mulai usia delapan hari sampai dua belas tahun (Lukas 2:21-52). Sesudah usia dua belas tahun tidak diserahkan dalam Upacara Penyerahan Anak, tapi diarahkan untuk menerima Baptisan Air yang didahului dengan Katekisasi Baptisan, yaitu Pemahaman Alkitab dan bimbingan untuk mengerti dan menerima Sakramen Baptisan Air.

B. Konseling

Sebelum upacara penyerahan, Gembala perlu memberikan konseling pemahaman kepada orang tuanya bagaimana membina anak menjadi pribadi Kristen yang tumbuh kokoh dalam Tuhan. Berapa kali dan berapa lama konseling ini, Gembala yang menentukan bersama kesepakatan orang tua yang bersangkutan dan sesuai kebutuhan. Bila memungkinkan gereja menghadiahkan buku tentang pendidikan anak, misalnya: “Menciptakan Anak Unggul.”

Kelemahan beberapa gereja sekarang: Upacara Penyerahan Anak, bahkan Sakramen Baptisan tidak diawali dengan konseling/katekisasi. Cukup mengisi formulir dan mendaftarkan. Dan ini harus diperbaiki.

C. Kelengkapan administrasi

Untuk kepentingan data gereja dan keluarga yang menyerahkan anak, perlu mengisi formulir yang disediakan. Sinode GBI menyediakan Akta Penyerahan Anak, bisa didapatkan melalui Sekretariat BPD setempat.

III. Pelaksanaan upacara penyerahan anak

  1. Upacara Penyerahan Anak dapat dilakukan dalam Ibadah Raya setelah pujian dan penyembahan sebelum khotbah.
  2. Di depan mimbar disiapkan kursi untuk kedua orang tua, kedua orang tua diundang ke depan bersama anak yang akan diserahkan. *)

  3. Orang tua duduk di tempat yang sudah disediakan. Pendeta membacakan ayat firman Tuhan yang berkenaan dengan anak, bisa disertai renungan singkat tapi tidak khotbah.
  4. Pendeta:

    Jemaat yang dikasihi Tuhan dan keluarga yang diberkati. Hari ini kita akan menyerahkan anak sebagai buah kasih dari suami isteri: _____ (sebut nama orang tua anak), sebagai-mana yang dilakukan oleh orang-orang beriman dalam Alkitab, bahkan bapak Yusuf dan ibu Maria pun menyerahkan bayi Yesus di Bait Allah. Sebelum saya sebagai hamba Tuhan menyerahkan anak ini, kita akan mendoakan ayah ibunya agar oleh Roh Kudus dituntun untuk membawa anak ini takut akan Tuhan dan berjalan pada jalan kebenaran.

  5. Kedua orang tua berlutut menghadap mimbar, jemaat dipersilakan berdiri.
  6. Kalau anak yang diserahkan masih bayi, bisa digendong oleh Ibu Gembala atau Pengurus Jemaat yang wanita, atau salah satu anggota keluarga yang ikut: nenek/tante dari anak tersebut.
  7. Pendeta berdoa singkat untuk kedua orang tua yang berlutut,
  8. Saudara _____ hari ini kalian berdua mengambil langkah seturut firman Tuhan untuk menyerahkan anakmu kedalam anugerah pemeliharaan Tuhan. Karena itu kiranya Tuhan menuntunmu untuk membimbing anak yang kekasih menjadi anak Tuhan yang berkenan

    Dilanjutkan penumpangan tangan pada anak yang diserahkan.

    Anak _____ (sebut nama anak), hari ini saya sebagai hamba Tuhan memintakan berkat khusus dan menyerahkan hidupmu ke dalam tangan pemeliharaan Tuhan yang maha kasih yang akan memimpin hidupmu sampai dewasa bahkan sampai masa tuamu. Dan pada hari ini saya nyatakan engkau menjadi bagian dari jemaat Tuhan yang sah dan diberkati dalam nama Bapa, Putra dan Roh Kudus, Amin.

  9. Orang tua berdiri, anak diserahkan kepada ibunya, jemaat kembali duduk.
  10. Orang tua anak menyampaikan persembahan syukur yang telah disiapkan dalam amplop dan dimasukkan ke dalam kotak persembahan. **)
  11. Gembala/Pengurus jemaat memberikan Akta Penyerahan Anak kepada orang tua.
  12. Orang tua dipersilakan duduk kembali di tengah jemaat. Ibadah dilanjutkan dengan khotbah ibadah raya.

*) Bilamana jumlah orang tua yang menyerahkan anaknya cukup banyak, mereka bisa berdiri dan menggendong anaknya masing-masing sementara pendeta menumpangkan tangan.

**) bersifat pilihan, disesuaikan dengan kondisi gereja setempat.

IV. Tanya jawab

Tanya Jawab
Kalau salah satu orang tua anak yang akan diserahkan sudah meninggal atau belum Kristen, bolehkan anak itu diserahkan? Boleh, asal orang tua yang belum Kristen itu setuju dan mengizinkannya.
Haruskah orang tua yang menyerahkan anak juga menyampaikan persembahan syukur/persembahan sulung? Secara organisasi gereja tidak mutlak (optional/pilihan).
Apa yang harus dilakukan terhadap anak itu sesudah diserahkan dalam hal pertumbuhan imannya ? Orang tua harus membimbingnya takut akan Tuhan dan berbakti kepada-Nya, seperti ayat-ayat Firman Tuhan yang tercatat dalam pendahuluan pokok ini. Di samping dibimbing di rumah, anak itu terus diarahkan ikut ibadah anak atau Sekolah Minggu, dan didorong untuk masuk dalam komunitas/pergaulan yang sehat.(I Kor. 15:33 “Janganlah kamu sesat:Pergaulan yang buruk merusakkan kebiasaan yang baik”).
Dalam satu keluarga Kristen, seorang kakek/nenek sangat ingin menyerahkan cucunya untuk diberkati dalam Upacara Penyerahan Anak di gereja, sedangkan ayah-ibu dari anak itu tidak menyatakan apa-apa, bagaiman sikap Hamba Tuhan/Gembala ? Gembala mengarahkan agar kakek/nenek tersebut membicarakan dengan ayah dan ibu dari anak tersebut. Bila mereka menyetujui, adakan pembinaan/konseling. Isi formulir Penyerahan. Yang mengisi formulir dan menanda tangani adalah orang tua anak, bukan nenek atau kakeknya,
Satu keluarga dari gereja lain mempunyai anak sudah dipercik di gereja yang dulu. Kemudian menjadi warga jemaat GBI. Keluarga itu ingin anaknya diserahkan dalam Upacara Penyerahan Anak. Dapatkah dilakukan? Dapat. Asal itu permintaan orang tua dari anak itu. Karena Penyerahan Anak tidak sama dengan percik.