Khotbah: 20221209-0530/RFM: Perbedaan antara revisi

Dari GBI Danau Bogor Raya
Lompat ke: navigasi, cari
k (Penggantian teks - "text-muted" menjadi "text-body-secondary")
k (Penggantian teks - "| video1caption= Rekaman YouTube" menjadi "| video1caption= {{youtube}} YouTube")
 
Baris 24: Baris 24:
| video1date= 2022-12-09
| video1date= 2022-12-09
| video1group=  
| video1group=  
| video1caption= Rekaman YouTube
| video1caption= {{youtube}} YouTube
| video1shortcaption= YouTube
| video1shortcaption= YouTube
| video1host=  
| video1host=  

Revisi terkini sejak 21 November 2024 03.22

Pada pagi ini kita akan sharing mengenai bagaimana kita mencari Tuhan, belajar dari kisah Yosafat di dalam 2 Tawarikh 20:1-4; 22-24

Shalom Bapak/Ibu yang dikasihi Tuhan, pada pagi ini saya mau membagikan bagaimana kita mencari Tuhan, belajar dari kisah Yosafat di dalam 2 Tawarikh 20:1-4; 22-24.

2 Tawarikh 20:1-4,

Setelah itu bani Moab dan bani Amon datang berperang melawan Yosafat bersama-sama sepasukan orang Meunim. Datanglah orang memberitahukan Yosafat: "Suatu laskar yang besar datang dari seberang Laut Asin, dari Edom, menyerang tuanku. Sekarang mereka di Hazezon-Tamar," yakni En-Gedi.
Yosafat menjadi takut, lalu mengambil keputusan untuk mencari TUHAN. Ia menyerukan kepada seluruh Yehuda supaya berpuasa. Dan Yehuda berkumpul untuk meminta pertolongan dari pada TUHAN. Mereka datang dari semua kota di Yehuda untuk mencari TUHAN.

2 Tawarikh 20:22-24,

Ketika mereka mulai bersorak-sorai dan menyanyikan nyanyian pujian, dibuat Tuhanlah penghadangan terhadap bani Amon dan Moab, dan orang-orang dari pegunungan Seir, yang hendak menyerang Yehuda, sehingga mereka terpukul kalah.
Lalu bani Amon dan Moab berdiri menentang penduduk pegunungan Seir hendak menumpas dan memunahkan mereka. Segera sesudah mereka membinasakan penduduk Seir, mereka saling bunuh-membunuh.
Ketika orang Yehuda tiba di tempat peninjauan di padang gurun, mereka menengok ke tempat laskar itu. Tampaklah semua telah menjadi bangkai berhantaran di tanah, tidak ada yang terluput.

Apa yang bisa kita pelajari dari kisah Yosafat ini? Di ayat ke-3, Yosafat menjadi takut, lalu mengambil keputusan untuk mencari TUHAN. Kadang kita ada dalam situasi yang membuat kita menjadi takut, apalagi mendengar situasi dan kondisi saat ini, tahun krisis, tahun yang gelap. Seperti Yosafat, menjadi takut.

Adalah sesuatu yang wajar takut mendengar kabar-kabar yang demikian, tapi dalam tekanan yang seperti demikian, Yosafat tidak berhenti di rasa takut. Tapi dia mengambil keputusan untuk mencari TUHAN.

#1 Dengan kesungguhan dalam mencari Tuhan

Lalu berlututlah Yosafat dengan mukanya ke tanah. Seluruh Yehuda dan penduduk Yerusalempun sujud di hadapan TUHAN dan menyembah kepada-Nya. Kemudian orang Lewi dari bani Kehat dan bani Korah bangkit berdiri untuk menyanyikan puji-pujian bagi TUHAN, Allah Israel, dengan suara yang sangat nyaring. (2 Tawarikh 20:18-19)

Dengan suara yang sangat nyaring, bukan sekedar nyaring, tapi dengan sangat nyaring mereka menyembah Tuhan dengan begitu luar biasa, dengan segenap hati, dengan segenap kekuatan mereka, dengan kesungguhan mereka mencari Tuhan, dalam keseriusan mereka mencari Tuhan.

Mereka bersujud sampai ke tanah, bicara menyembah dengan kerendahan hati. Mereka menyembah Tuhan dengan kesungguhan dalam kerendahan hati.

Ini menjadi kesempatan rekomitmen bagi kita untuk sungguh-sungguh mencari Tuhan, memperbaiki cara-cara kita beribadah kepada Tuhan. Gembala Pembina mengingatkan kita untuk sungguh-sungguh memperbaiki cara-cara kita beribadah. Dikatakan dalam Ibrani 12:28, dengan cara yang hormat dan takut akan Tuhan.

#2 Secara bersama-sama

Ayat 20:3b-4,

Ia menyerukan kepada seluruh Yehuda supaya berpuasa. Dan Yehuda berkumpul untuk meminta pertolongan dari pada TUHAN. Mereka datang dari semua kota di Yehuda untuk mencari TUHAN.

Ayat ke-18,

seluruh Yehuda dan penduduk Yerusalempun sujud di hadapan TUHAN dan menyembah kepada-Nya.

Saudara yang dikasihi Tuhan, dikatakan seluruh Yehuda berseru kepada Tuhan bersama-sama. Bukan hanya Yosafat sendiri, tapi seluruh Yehuda. Kala kita bersama-sama, ada kekuatan baru, ada kemenangan. Di ayat-24, mereka pun mengalami kemenangan.

Di dalam kebersamaan kita bisa saling memberikan kekuatan, semangat baru, supaya kita tidak gentar dan supaya kita tidak takut menghadapi situasi hari-hari ini, seperti tema doa kita saat ini Stronger Together!

Penutup

Dua hal yang dilakukan oleh Yosafat:

  • menyembah Tuhan dalam kesungguhan, dalam keseriusan mencari Tuhan, dan
  • kedua, mereka bersama-sama.

Tuhan Yesus memberkati kita.

Video