Khotbah: 20190804-0830/NN: Perbedaan antara revisi

Dari GBI Danau Bogor Raya
Lompat ke: navigasi, cari
k (Penggantian teks - "embed-responsive" menjadi "ratio")
k (Penggantian teks - " | name = Niko Njotorahardjo" menjadi " | name = Niko Njotorahardjo | type= pesangembalapembina ")
 
Baris 6: Baris 6:
  | completename = Pdt Dr Ir Niko Njotorahardjo
  | completename = Pdt Dr Ir Niko Njotorahardjo
  | name = Niko Njotorahardjo
  | name = Niko Njotorahardjo
| type= pesangembalapembina
  | type= Pesan Gembala Pembina
  | type= Pesan Gembala Pembina



Revisi terkini sejak 6 September 2024 06.56

Shalom Saudara yang dikasihi Tuhan, setiap hari Kamis minggu pertama saya melakukan ‘shooting’ untuk Pastor’s Message yang Saudara lihat setiap minggu di Ibadah Raya, dan juga untuk TV Program.

Shalom Saudara yang dikasihi Tuhan, setiap hari Kamis minggu pertama saya melakukan ‘shooting’ untuk Pastor’s Message yang Saudara lihat setiap minggu di Ibadah Raya, dan juga untuk TV Program. Kamis yang lalu kami mau ‘shooting’, naskahnya kami semua lihat bersama-sama, biasanya saya didampingi juga oleh Pak Welyar dan Pak Timotius Hardono. Nah, memang ada sesuatu yang hendak Tuhan katakan kepada kita hari-hari ini. Biasanya saya bertanya, “Ini yang cocok lagu apa ya?” Kemudian tiba-tiba diingatkan lagunya Pak Djohan Handojo:

Dengarlah doaku, ya Tuhan doaku
Biar semua suku bangsa datang menyembah-Mu

Saudara, ini doanya Tuhan Yesus yang diberikan kepada kita. Hari-hari ini kita diminta untuk berdoa seperti itu. Ada berapa banyak yang berkata, “Saya mau, Tuhan; agar setiap suku bangsa menyembah Tuhan Yesus.”

Ini lagunya panjang, tetapi saya cuma butuh bagian ini saja. Jadi kita mendiskusikan hal ini, “Kalau ini terlalu pendek, jadi perlu ada seperti chorusnya, yang di luar lagu aslinya.” “Harus ada kata Yesus, ya.” Lalu saya dengan Pak Welyar mendapat inspirasi untuk chorusnya:

Yesus, Yesus mulia Nama-Mu
Yesus, Yesus mulia Nama-Mu

Sehingga nyanyian itu menjadi seperti ini:

Dengarlah doaku, ya Tuhan doaku
Biar semua suku bangsa datang menyembah-Mu
Yesus, Yesus mulia Nama-Mu
Yesus, Yesus mulia Nama-Mu

Pada suatu hari murid-murid Tuhan Yesus bertanya kepada Tuhan Yesus, “Guru, apa sih tanda-tanda kedatangan-Mu untuk kali yang kedua ke dunia ini?” Salah satu jawaban Tuhan Yesus adalah:

“Dan Injil Kerajaan ini akan diberitakan di seluruh dunia menjadi kesaksian bagi semua bangsa, sesudah itu barulah tiba kesudahannya.” (Matius 24:14)

Jadi, Tuhan Yesus akan datang kembali setelah Injil Kerajaan ini diberitakan di seluruh dunia menjadi kesaksian bagi semua bangsa. Amin! Tuhan Yesus pasti datang kembali, karena itu Tuhan Yesus memberikan amanat yang kita kenal dengan Amanat Agung Tuhan Yesus kepada murid-murid-Nya.

Amanat Agung Tuhan Yesus tertulis dalam 2 Injil, yaitu:

  1. Dalam Injil Matius
  2. “Yesus mendekati mereka dan berkata: “Kepada-Ku telah diberikan segala kuasa di sorga dan di bumi. Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus, dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman.” (Matius 28:18-20) Ini Amanat Agung Tuhan Yesus yang diberikan kepada murid-murid-Nya; yaitu supaya Injil Kerajaan itu diberitakan ke seluruh dunia menjadi kesaksian bagi semua bangsa.
  3. Dalam Injil Markus
  4. “Lalu Ia berkata kepada mereka: ”Pergilah ke seluruh dunia, beritakanlah Injil kepada segala makhluk. Siapa yang percaya dan dibaptis akan diselamatkan, tetapi siapa yang tidak percaya akan dihukum. Tanda-tanda ini akan menyertai orang-orang yang percaya: mereka akan mengusir setan-setan demi nama-Ku, mereka akan berbicara dalam bahasa-bahasa yang baru bagi mereka, mereka akan memegang ular, dan sekalipun mereka minum racun maut, mereka tidak akan mendapat celaka; mereka akan meletakkan tangannya atas orang sakit, dan orang itu akan sembuh.” (Markus 16:15-18)


Apakah Saudara percaya? Bagi yang memberitakan Injil, ini akan dialaminya.

Mari perkatakan bersama dengan saya, “Amanat Agung Tuhan Yesus! Amanat Agung Tuhan Yesus!”

Ada sebuah badan riset di Amerika yang terkenal sekali, yaitu Barna Research. Mereka meriset ada berapa banyak orang Kristen pengunjung yang setia di gereja yang pernah mendengar apa yang disebut dengan Amanat Agung. Ternyata hasilnya adalah:

  1. 51% tidak pernah mendengar
  2. 7% tidak yakin pernah dengar
  3. 25% ya, pernah dengar tetapi tidak tahu artinya
  4. 17% ya, pernah dengar dan tahu artinya

Artinya: Lebih dari setengah pengunjung setia gereja-gereja di Amerika Serikat belum pernah mendengar tentang Amanat Agung!

Saudara bayangkan; 51% tidak pernah mendengar! Apakah Saudara pernah mendengar? Puji Tuhan kalau Saudara lebih banyak dari data di sini atau mungkin karena saya selama beberapa minggu sudah memperkatakan terus. Kalau dilihat begitu, yang salah itu siapa? Yang salah pasti Pemberita Firman Tuhan! Gembalanya atau siapa saja yang tidak pernah menyinggung tentang ini, padahal ini sangat penting. Amin! Saya kadang-kadang bertanya, mengapa Barna Research sampai membuat penelitian itu yang membutuhkan biaya yang luar biasa? Karena ini sesuatu yang sangat penting!

Dengarlah, kita biasanya sering mendengar kata ‘Penginjilan’, tetapi kalau kita tadi membaca Amanat Agung, itu lebih jelas karena di sana dikatakan, “….pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku...”. Ini kata kuncinya: MURID-KU! Jadi Saudara, kita akan menginjil. Ada berapa banyak yang berkata, “Saya mau menginjil…”. Saudara jangan lupa, di dalam menginjil di mana orang itu percaya kepada Tuhan Yesus, tetapi itu tidak cukup sampai di situ, Saudara harus menjadikan mereka sebagai murid Tuhan Yesus. Camkan baik-baik! Murid Tuhan Yesus!

Ada 2 dokumen pemberitaan Injil dari 2 aliran gereja utama, yaitu Katolik dan Kristen:

  1. Dari Katolik, Yaitu Seri Dokumen Gerejawi No. 94. EVANGELII GAUDIUM (Sukacita Injil). Ini adalah Seruan Apostolik dari Paus Fransiskus tanggal 24 November 2013. Ini tentang penginjilan.
  2. Dari Kristen yang bercampur dengan Katolik Yaitu Kesaksian Kristiani dalam Kemajemukan Agama Dunia.
  3. Kemudian tahun yang lalu, yaitu tanggal 29 - 31 Mei 2018 di Brastagi – Sumatera Utara di Indonesia ada Konferensi Pekabaran Injil dalam Konteks Kemajemukan di Indonesia. Temanya: “Berjalan dalam Roh” - Dipanggil kepada Kemuridan yang berubah dan mengubah.
  4. Tema dari Church of God yaitu, “Finish in the Spirit and Power of Pentecost”. Finish di sini artinya menyelesaikan Amanat Agung dengan Roh dan Kuasa dari Pentakosta.

Pesan ini tiba-tiba datang kepada saya dan saya tahu bahwa saya harus menyampaikan sesuatu kepada jemaat di mana saja berada, bahwa hari-hari ini Tuhan sedang berbicara kepada gereja-Nya untuk menyelesaikan Amanat Agung Tuhan Yesus, dan untuk menyelesaikan Amanat Agung itu tidak bisa dengan kekuatan sendiri. Kita harus mendapatkan kuasa dari Roh Kudus untuk melakukan itu. Tanpa Roh Kudus, kita tidak mungkin bisa melakukan seperti tadi, yaitu menginjil dan menjadikan murid, karena itu pesan Tuhan Yesus yang terakhir sebelum Dia naik ke sorga dari Kisah 1:8,

“Tetapi kamu akan mendapatkan kuasa, kalau Roh Kudus turun ke atas kamu, dan kamu akan menjadi saksi-Ku di Yerusalem dan di seluruh Yudea dan Samaria dan sampai ke ujung bumi.”

Ini berlaku untuk murid-murid-Nya. Ada berapa banyak murid-murid Tuhan Yesus di tempat ini? Berarti ini buat kita semua. Amin! Setelah itu Tuhan Yesus naik ke sorga. Murid-murid-Nya terheran-heran, Tuhan Yesus tiba-tiba terangkat. Makin lama makin kecil dan semakin kecil. Akhirnya ditutup awan dan hilang dari pandangan mata. Nah Saudara, pada waktu itu ada 2 orang berpakaian putih yang saya percaya itu adalah malaikat Tuhan dan berkata kepada mereka,

“Hai orang-orang Galilea, mengapakah kamu berdiri melihat ke langit? Yesus ini yang terangkat ke sorga meninggalkan kamu, akan datang kembali dengan cara yang sama seperti kamu melihat Dia naik ke sorga.”

Saudara, dari ayat ini saya sangat yakin dan percaya, kalau yang melihat Tuhan Yesus naik ke sorga itu adalah murid-murid-Nya, maka yang akan melihat Dia turun dari sorga itu adalah murid-murid-Nya. Amin! Kita tahu bahwa kedatangan Tuhan Yesus untuk kali yang kedua ke dalam dunia ini dibagi menjadi 2 tahap, yaitu:

  • Pertama, Tuhan Yesus akan datang di awan-awan. Ini yang akan mengangkat gereja-Nya. Karena itu saya sering berkata, “Siapa yang mau diangkat?”, ini di tahap pertama dan setelah itu kita dibawa ke rumah Bapa, masuk sorga.
  • Kedua, Tuhan Yesus nanti turun bersama dengan orang-orang kudus-Nya dan menginjakkan kaki di bumi ini. Dan akan mendirikan Kerajaan 1000 tahun. Karena itu fokus kita saat ini sebagai gereja Tuhan, yaitu Tuhan Yesus datang di awan-awan dan kita ikut di dalam pengangkatan. Hanya murid-murid Tuhan Yesus yang diangkat. Amin!

Murid Yesus

Saudara, siapakah yang dimaksud dengan murid Tuhan Yesus? Sesuai dengan 1 Yohanes 2:6 yang berkata,

“Barangsiapa mengatakan, bahwa ia ada di dalam Dia, ia wajib hidup sama seperti Kristus telah hidup.”

Murid Tuhan Yesus adalah mereka-mereka yang hidup sama seperti Kristus telah hidup. Karena mereka hidup sama seperti Kristus telah hidup, maka mereka akan menjadi serupa dengan gambar Yesus. Amin!

Goal kita sebagai orang Kristen adalah menjadi serupa dengan gambar Yesus, yaitu murid Yesus! Jadi, orang Kristen bukan artinya begini, “Wah, saya jadi orang Kristen, nanti saya jadi kaya. Mungkin jadi Presiden atau Menteri…” Itu OK - OK saja, tidak ada masalah, tetapi yang paling penting goal Saudara sesuai dengan Alkitab yaitu Saudara harus menjadi serupa dengan gambar-Nya. Amin!

“Sebab semua orang yang dipilih-Nya dari semula, mereka juga ditentukan-Nya dari semula untuk menjadi serupa dengan gambaran Anak-Nya, supaya Ia, Anak-Nya itu, menjadi yang sulung di antara banyak saudara. Dan mereka yang ditentukan-Nya dari semula, mereka itu juga dipanggil-Nya. Dan mereka yang dipanggil-Nya, mereka itu juga dibenarkan-Nya. Dan mereka yang dibenarkan-Nya, mereka itu juga dimuliakan-Nya.” (Roma 8:29-30)

  • “Sebab semua orang yang dipilih-Nya dari semula…”
  • Saudara ingat, kita adalah orang-orang pilihan Allah. Kita dipilih sejak dalam kandungan ibu kita. Kita dipilih sejak sebelum dunia dijadikan. Saya mau katakan kepada Saudara, betapa berharganya kita di mata Tuhan! Karena itu, Saudara harus sering mengingat ini. Dan saya mau berpesan kepada Saudara, ingat baik-baik hal ini setiap kali Saudara mau melakukan hal yang aneh-aneh. “Saya ini orang pilihan, saya ini berharga di mata Tuhan.” Kalau Saudara sering mengingat ini, itu akan mengerem. Ketika Saudara akan berbuat yang aneh-aneh, kita akan diingatkan. Ini penting! Kita ini orang pilihan yang sudah ditentukan dari semula untuk menjadi serupa dengan gambar Tuhan Yesus. Ingat sekali lagi, goal kita sebagai orang Kristen adalah menjadi serupa dengan gambar Yesus. Itu adalah murid Tuhan Yesus. Amin!
  • Dan mereka yang ditentukan-Nya dari semula, mereka itu juga dipanggil-Nya. Dan mereka yang dipanggil-Nya, mereka itu juga dibenarkan-Nya. Dan mereka yang dibenarkan-Nya, mereka itu juga dimuliakan-Nya.
  • Jadi Saudara, orang pilihan itu dipanggil. Karena kita orang pilihan, maka pasti kita mendengar panggilan itu. Pada waktu Saudara dipanggil, Saudara akan menjawab apa? Kujawab, “Ya…ya…ya, Tuhan.”

Justification – Sanctification – Glorification

  • Saya mau mengajak Saudara bernostalgia. Pada waktu Saudara menjawab “ya” kepada panggilan Tuhan, keadaan Saudara pada waktu itu seperti apa? Babak-belur atau dalam keadaan enak? Tetapi kebanyakan babak-belur, termasuk saya. Itu tidak apa-apa, babak-belur ‘no problem’, yang paling penting kita dengar panggilan itu. Kalau kita dengar panggilan itu, apa artinya? Kita percaya kepada Tuhan Yesus, kita bertobat dan kita mengalami kelahiran baru. Dalam proses keselamatan itu disebut dengan proses Justification (proses pembenaran). Saudara dibenarkan!
  • Dibenarkan itu tidak berhenti pada proses orang itu mengalami kelahiran baru. Kalau hyper-grace berkata bahwa kelahiran baru itu sudah yang terakhir. Jadi setelah itu, dia mau melakukan apa saja, no problem, Bapa tetap tersenyum. Wah, tidak begitu! Sebab setelah mengalami kelahiran baru, kita masuk dalam proses yang disebut dengan Sanctification (proses pengudusan). Di sini kita yang sudah mengalami kelahiran baru akan dikuduskan terus-menerus selama hidup ini; oleh Roh Kudus dan Firman Allah.
  • Kita masuk dalam proses-proses, supaya apa? Goal dari proses pengudusan itu adalah kita menjadi serupa dengan gambar Tuhan Yesus! Jadi, kalau Saudara mengalami masalah yang tidak enak di mana seringkali kita ngomel-ngomel, “Kenapa saya begini?”, kita sekarang mengerti bahwa semua itu akan membuat kita menjadi serupa dengan gambar Yesus. Setelah itu, orang-orang yang menjadi serupa dengan gambar Yesus akan masuk dalam proses berikutnya, yang disebut dengan proses Glorification (proses pemuliaan), yaitu proses pengangkatan. Karena itu dengar baik-baik sekali lagi, yang diangkat adalah mereka-mereka yang serupa dengan gambar Yesus, yaitu murid Tuhan Yesus!

Pentakosta Ketiga

Saudara yang dikasihi Tuhan, setelah Tuhan Yesus naik ke sorga, 120 murid Tuhan Yesus pergi ke Yerusalem di kamar loteng. Apa yang mereka lakukan di sana? Mereka bertekun dengan sehati dalam doa bersama-sama. Mereka memuji dan menyembah Tuhan dalam unity siang dan malam. Ini sama dengan Restorasi Pondok Daud, ini yang disebutkan dengan Menara Doa. Itulah yang mereka lakukan selama 10 hari. Tiba-tiba pada Hari Raya Pentakosta, Roh Kudus dicurahkan! Mereka dipenuhi dengan Roh Kudus; mulai berkata-kata dalam bahasa lain seperti yang diberikan oleh Roh Kudus kepada mereka, yaitu bahasa roh. Tanda awal daripada orang yang dipenuhi dengan Roh Kudus, mereka berbahasa roh. Amin!

Setelah itu apa yang terjadi? Mereka dipakai oleh Tuhan untuk melakukan Amanat Agung Tuhan Yesus. Itulah yang saya sebutkan dengan Pentakosta yang pertama. Pentakosta Pertama ini dahsyat. Mengapa? Sebab dalam kurun 100 tahun, 70% dari dunia yang dikenal pada waktu itu yaitu yang di bawah pemerintahan Kekaisaran Romawi, itu menjadi Kristen! Pentakosta Pertama itu dahsyat! Saudara yang dikasihi Tuhan, saya mau tanya apakah Amanat Agung itu selesai? Belum selesai waktu itu, Injil belum diberitakan di seluruh dunia menjadi kesaksian bagi semua bangsa. Tetapi hasilnya luar biasa!

Pada tahun 1906, yang disebut dengan Pentakosta Kedua, Roh Kudus kembali dicurahkan luar biasa di Azusa Street – Los Angeles, Amerika Serikat. Pentakosta yang kedua ini dahsyat! Mengapa? Sebab 30% dari Kekristenan di dunia, 70%-nya dimenangkan sejak saat itu. Saya baru sadar bahwa:

  1. Penuaian Pentakosta Pertama itu 70%,
  2. Penuaian Pentakosta Kedua juga 70%!

William Seymour, seorang berkulit hitam yang dipakai oleh Tuhan dalam Pentakosta Kedua pada tahun 1909 bernubuat bahwa, “100 tahun ke depan….(berarti kapan? NOW!) Roh Kudus akan dicurahkan double portion! Lebih dahsyat dibanding Azusa Street.” Dikatakan bahwa pencurahan ini akan melanda seluruh dunia dan dia bernubuat, “Gerakan ini bahkan tidak akan berhenti sampai Tuhan Yesus datang kembali.” Berarti ini adalah yang terakhir!

Tahun 2009, jadi 100 tahun setelah tahun 1909; Tuhan mulai berbicara kepada saya tentang pencurahan Roh Kudus. Dan pada tahun 2013 Tuhan berkata, “Yang Aku maksudkan dengan pencurahan Roh Kudus itu adalah Pentakosta yang Ketiga!”

Saudara, saya percaya ini yang terakhir karena Pentakosta Ketiga itu adalah pencurahan yang dahsyat dari Roh Kudus di zaman NOW! Yang akan membuat penuaian jiwa yang terbesar dan yang terakhir sebelum Tuhan Yesus datang untuk kali yang kedua. Pentakosta Ketiga diperlukan untuk menyelesaikan Amanat Agung Tuhan Yesus. Saya percaya dengan Pentakosta Ketiga, Amanat Agung diselesaikan! Injil diberitakan di seluruh dunia menjadi kesaksian bagi semua bangsa dan Tuhan Yesus datang!

Pentakosta Ketiga itu dimulai di Indonesia dan itu dicurahkan di SICC dan ini akan menyebar ke seluruh dunia. Pentakosta akan memunculkan Generasi Yeremia, yaitu generasi anak-anak muda yang dipenuhi dengan Roh Kudus, berkobar dalam Api Roh Kudus, cinta mati-matian kepada Tuhan Yesus, tidak kompromi terhadap dosa dan akan melayani bangsa ini seperti yang belum pernah terjadi sebelumnya.

Anak-anak muda yang secara umur di bawah 40 tahun, dengarlah: Saudara-saudara inilah yang dilihat oleh para nabi! Dan ini akan mempengaruhi dunia. Dan ini adalah saat yang luar biasa, gerakan ini akan mempengaruhi dunia. Amin! Saudara, hari-hari ini lawatan Tuhan sedang terjadi luar biasa. Kemarin waktu di Sentul sekitar lebih dari 20 menit hadirat Tuhan tidak bisa berhenti. Lawatan Tuhan turun! Api Pentakosta Ketiga sedang dicurahkan. Api Pentakosta Ketiga akan membuat gereja-gereja bangkit untuk menyelesaikan Amanat Agung Tuhan Yesus. Pentakosta Ketiga akan membuat Tubuh Kristus bersatu.

Kalau Saudara membaca Yohanes 17 yang adalah doa Tuhan Yesus, Tuhan Yesus berdoa,

“Bapa, Aku telah memberikan kemuliaan yang telah Engkau berikan kepada-Ku kepada mereka, supaya mereka menjadi satu. Dan kalau mereka sudah sempurna menjadi satu, dunia akan melihat, dunia akan tahu dan dunia akan percaya bahwa Engkaulah yang mengutus Aku dan Engkau mengasihi mereka.”

Artinya, kalau dunia tahu, melihat dan percaya? Artinya, akan terjadi penuaian jiwa besar-besaran! Jadi kunci utama untuk terjadinya penuaian jiwa besar-besaran adalah kalau tubuh Kristus bersatu. Karena itu, Pentakosta Ketiga dicurahkan supaya tubuh Kristus bersatu dalam kesatuan hati sehingga penuaian terjadi. Kalau belum menjadi satu, maka tidak akan terjadi penuaian. Tetapi saya percaya bahwa penuaian harus terjadi, karena itu tubuh Kristus pasti bersatu. Amin!

Damailah Indonesiaku!

Pada tanggal 17 Agustus nanti kita akan merayakan Hari Kemerdekaan negara kita yang tercinta, Indonesia yang ke-74. Dirgahayu Kemerdekaan Republik Indonesia! Saya minta, setiap hari Saudara berdoa dan perkatakan seperti ini, “Damailah Indonesiaku! “Damailah Indonesiaku! “Damailah Indonesiaku!” Perkatakan terus dalam doa! “Damailah Indonesiaku!” pasti akan terjadi kalau ada kesatuan hati dari Tubuh Kristus. Dan saya percaya, karena itu Pentakosta Ketiga dicurahkan supaya Tubuh Kristus bersatu dan Indonesia mengalami, “Damailah Indonesiaku!”

Pastor's Message Agustus 2019