Khotbah: 20080203-0830/NN: Perbedaan antara revisi

Dari GBI Danau Bogor Raya
Lompat ke: navigasi, cari
k (Penggantian teks - " | namalengkap =" menjadi " | completename =")
k (Penggantian teks - " | khotbah =" menjadi " | title=")
Baris 2: Baris 2:
  | namespace  = Khotbah
  | namespace  = Khotbah
  | pagename    = 20080203-0830/NN
  | pagename    = 20080203-0830/NN
  | khotbah    = Tahun 2008 adalah Tahun Mujizat dan Kesembuhan <!-- Otomatis mengikuti judul halaman -->
  | title= Tahun 2008 adalah Tahun Mujizat dan Kesembuhan <!-- Otomatis mengikuti judul halaman -->
  | khotbahstyle=  
  | khotbahstyle=  
  | gambar      = [[Berkas:Niko Njotorahardjo.jpg|75px]]
  | gambar      = [[Berkas:Niko Njotorahardjo.jpg|75px]]

Revisi per 21 November 2022 07.10

Tahun 2008 adalah Tahun Mujizat dan Kesembuhan. Ketika Saya bertanya kepada Tuhan: "Tuhan, mengapa tahun ini diberikan tema yang seperti itu?" Tuhan menyatakan bahwa akan banyak orang yang membutuhkan mujizat dan kesembuhan di dalam seluruh aspek kehidupan. Dan ada satu hal yang membuat kita harus bersyukur dan berterimakasih, yaitu karena Tuhan mau menyembuhkan dan membuat mujizat bagi kita.

Sub tema yang Tuhan berikan kepada kita: "Hadirat-Mu yang membawa kesembuhan". Tema ini bukan sekedar judul lagu, tetapi Tuhan memberikannya sebagai judul lagu supaya kita terus mengingat bahwa itulah yang Tuhan kerjakan untuk tahun ini dan untuk tahun-tahun berikutnya. Kalau hari ini kita membutuhkan kesembuhan, mungkin saat ini kita sakit secara fisik/mental/jiwa/hubungan dalam keluarga/ekonomi maka kita harus mengingat bahwa "Hadirat Tuhan yang membawa kesembuhan".

Hadirat Tuhan yang membawa kesembuhan

Apa yang harus kita lakukan supaya kita bisa merasakan "Hadirat Tuhan yang membawa kesembuhan"?

  1. Kita harus sesering mungkin masuk di dalam Hadirat Tuhan
    Kalau kita melakukan hal itu, maka kita akan merasakan Hadirat Tuhan yang membawa kesembuhan terjadi di dalam hidup kita. Seperti tuntunan Tuhan beberapa bulan terakhir: Apa yang harus kita lakukan pada waktu kita masuk dalam Hadirat Tuhan supaya kita merasakan Hadirat-Nya yang membawa kesembuhan?
    • Masuk Hadirat Tuhan jangan dengan tangan hampa.
    • Masuk Hadirat Tuhan dengan sukacita.
    • Masuk Hadirat Tuhan dengan doa - pujian - penyembahan.
    Dengan melakukan 3 hal ini, seperti tuntunan Tuhan pada bulan Desember yaitu apa yang terjadi pada saat kelahiran Tuhan Yesus, itulah yang menjadi pedoman untuk kita masuk dalam Hadirat Tuhan supaya kita merasakan "Hadirat Tuhan yang membawa kesembuhan".
  2. Menomorsatukan Tuhan Yesus.
    Apa maksudnya?
    1. "Apa pun juga yang kamu perbuat, perbuatlah dengan segenap hati- mu seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia." (Kolose 3:23)
    2. Apa yang ada di dalam rencana-keinginan-pikiran-hati Tuhan Yesus, biarlah itu juga yang menjadi rencana-keinginan-pikiran-hati kita.

Pelipatgandaan/Multiplikasi

Pelipatgandaan/Multiplikasi, itu yang ada di dalam hati Tuhan Yesus, itulah yang menjadi rencana Tuhan Yesus buat kita. Kalau kita menomorsatukan Tuhan Yesus biarlah apa yang ada di dalam hati dan keinginan Tuhan Yesus, hal itu juga yang ada di dalam hati kita dan menjadi keinginan kita. Tuhan Yesus berkata: "Pencuri datang hanya untuk mencuri dan membunuh dan membinasakan; Aku datang, supaya mereka mempunyai hidup, dan mempunyainya dalam segala kelimpahan." (Yohanes 10:10)

Kita ingat perumpamaan tentang talenta (Matius 25:14-30):

"Sebab hal Kerajaan Sorga sama seperti seorang yang mau bepergian ke luar negeri, yang memanggil hamba-hambanya dan mempercayakan hartanya kepada mereka. Yang seorang diberikannya lima talenta, yang seorang lagi dua dan yang seorang lain lagi satu, masing-masing menurut kesanggupannya, lalu ia berangkat. Segera pergilah hamba yang menerima lima talenta itu. Ia menjalankan uang itu lalu beroleh laba lima talenta. Hamba yang menerima dua talenta itu pun berbuat demikian juga dan berlaba dua talenta. Tetapi hamba yang menerima satu talenta itu pergi dan menggali lobang di dalam tanah lalu menyembunyikan uang tuannya. Lama sesudah itu pulanglah tuan hamba-hamba itu lalu mengadakan perhitungan dengan mereka.
Hamba yang menerima lima talenta itu datang dan ia membawa laba lima talenta [terjadi pelipatgandaan/multiplikasi], katanya: Tuan, lima talenta tuan percayakan kepadaku; lihat, aku telah beroleh laba lima talenta. Maka kata tuannya itu kepadanya: Baik sekali perbuatanmu itu, hai hambaku yang baik dan setia; engkau telah setia dalam perkara kecil, aku akan memberikan kepadamu tanggung jawab dalam perkara yang besar. Masuklah dan turutlah dalam kebahagiaan tuanmu [masuk sorga].
Lalu datanglah hamba yang menerima dua talenta itu, katanya: Tuan, dua talenta tuan percayakan kepadaku; lihat, aku telah beroleh laba dua talenta [terjadi pelipatgandaan/multiplikasi]. Maka kata tuannya itu kepadanya: Baik sekali perbuatanmu itu, hai hambaku yang baik dan setia, engkau telah setia memikul tanggung jawab dalam perkara yang kecil, aku akan memberikan kepadamu tanggung jawab dalam perkara yang besar. Masuklah dan turutlah dalam kebahagiaan tuanmu [masuk sorga].
Kini datanglah juga hamba yang menerima satu talenta itu dan berkata: Tuan, aku tahu bahwa tuan adalah manusia yang kejam yang menuai di tempat di mana tuan tidak menabur dan yang memungut dari tempat di mana tuan tidak menanam. Karena itu aku takut dan pergi menyembunyikan talenta [tidak terjadi pelipatgandaan] tuan itu di dalam tanah: Ini, terimalah kepunyaan tuan! Maka jawab tuannya [dengan marah] itu: Hai kamu, hamba yang jahat dan malas, jadi kamu sudah tahu, bahwa aku menuai di tempat di mana aku tidak menabur dan memungut dari tempat di mana aku tidak menanam? Karena itu sudahlah seharusnya uangku itu kauberikan kepada orang yang menjalankan uang, supaya sekembaliku aku menerimanya serta dengan bunganya. Sebab itu ambillah talenta itu dari padanya dan berikanlah kepada orang yang mempunyai sepuluh talenta itu. Karena setiap orang yang mempunyai, kepadanya akan diberi, sehingga ia berkelimpahan. Tetapi siapa yang tidak mempunyai, apa pun juga yang ada padanya akan diambil dari padanya. Dan campakkanlah hamba yang tidak berguna itu ke dalam kegelapan yang paling gelap. Di sanalah akan terdapat ratap dan kertak gigi [masuk neraka]."


Kita harus menomorsatukan Tuhan Yesus, karena Tuhan mau kita mengalami Pelipatgandaan/Multiplikasi di dalam segala hal. Pelipatgandaan/Multiplikasi tidak terjadi dengan sendirinya, tetapi kita harus melakukan apa yang Tuhan mau sehingga Pelipatgandaan/Multiplikasi itu terjadi. Sehingga pada waktu Tuhan Yesus datang kembali dan bertemu dengan kita, Dia akan berkata: "Baik sekali perbuatanmu itu, hai hambaku yang baik dan setia; Masuklah dan turutlah dalam kebahagiaan tuanmu [kita masuk sorga bersama-sama dengan Tuhan Yesus selama-lamanya]." (Matius 25:21).

Pelipatgandaan Kerajaan Allah dengan dasar kasih

Tuhan merindukan terjadinya Pelipatgandaan Kerajaan-Nya di muka bumi ini melalui kita. Pada waktu itu Tuhan Yesus datang untuk kedua kalinya memerintah sebagai Raja di muka bumi ini selama seribu tahun. Pada saat itu Kerajaan-Nya melingkupi seluruh muka bumi ini, sehingga setiap lutut bertelut dan setiap lidah mengaku bahwa Yesus adalah Tuhan. Tetapi sebelum hal itu terjadi kitalah yang dipakai Tuhan untuk mewujudkannya.

Pelipatgandaan Kerajaan-Nya itu akan terjadi jika dasar yang kita bangun untuk melayani pekerjaan Tuhan adalah kasih. Perintah Tuhan tentang kasih, "Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu. Itulah hukum yang terutama dan yang pertama. Dan hukum yang kedua, yang sama dengan itu, ialah: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri." (Matius 22:37-39).

Pelipatgandaan Kerajaan-Nya melalui kita akan terjadi kalau dasar yang kita bangun dalam mengikut/melayani Tuhan adalah kasih. Hari-hari ini banyak hamba Tuhan mendapatkan hal yang sama tentang hal ini, yaitu Tuhan sedang menggoncang-goncangkan tubuh Kristus secara corporate (gereja secara meluas). Tuhan melihat kalau dasar kita di dalam mengikut/melayani Tuhan adalah kasih, maka kita akan tetap tegak berdiri. Tetapi kalau dasar kita di dalam mengikut/melayani Tuhan bukanlah kasih, maka akan rontok.

Saat ini Kebangunan Rohani terjadi/Kaki Dian yang ada di Indonesia luar biasa. Kita melihat orang membuka gereja di Indonesia luar biasa, suatu hal yang menggembirakan. Walaupun kadang-kadang kita melihat orang membuka gereja dengan cara mengambil pemusik/pelayan Tuhan dari gereja lain yang sudah ada. Tetapi Tuhan berkata: "Jangan kuatir", dan saat ini Tuhan sudah mulai mengadakan goncangan-goncangan. Melalui goncangan-goncangan itu Tuhan menguji kita dengan ujian kasih, kita akan diperhadapkan pada masalah-masalah yang tidak masuk akal. Bagaimana caranya kita menghadapi hal itu?

Kalau kita menghadapi hal itu dengan kasih, maka kita akan lulus dan tetap tegak berdiri. Demikian juga di dalam membuka gereja, kalau motivasinya bukan kasih (tetapi karena sakit hati, dan lain-lain), maka semuanya itu akan diuji Tuhan dengan goncangan. Pada waktu digoncang kita akan melihat siapa yang dasarnya kasih, maka dia akan tetap tegak berdiri dan Tuhan akan memberikan Multiplikasi/ Pelipatgandaan dalam hal upah, baik selagi kita masih ada di dalam dunia ini maupun nanti di dalam kehidupan yang akan datang Hidup Kekal selama-lamanya.

Pelipatgandaan dalam kekuatan untuk menuai jiwa-jiwa

Wahyu 3:7-9,

"Dan tuliskanlah kepada malaikat jemaat di Filadelfia: Inilah firman dari Yang Kudus, Yang Benar, yang memegang kunci Daud [Tuhan Yesus Kristus]; apabila Ia membuka, tidak ada yang dapat menutup; apabila Ia menutup, tidak ada yang dapat membuka. Aku tahu segala pekerjaanmu: lihatlah, Aku telah membuka pintu bagimu [pintu penginjilan/pintu penuaian jiwa-jiwa], yang tidak dapat ditutup oleh seorangpun. Aku tahu bahwa kekuatanmu tidak seberapa, namun engkau menuruti firman-Ku dan engkau tidak menyangkal nama-Ku. Lihatlah, beberapa orang dari jemaah Iblis, yaitu mereka yang menyebut dirinya orang Yahudi, tetapi yang sebenarnya tidak demikian, melainkan berdusta, akan Kuserahkan kepadamu. Sesungguhnya Aku akan menyuruh mereka datang dan tersungkur di depan kakimu dan mengaku, bahwa Aku mengasihi engkau."

Apakah kita rindu dipakai Tuhan untuk memenangkan banyak jiwa? Memang kekuatan kita tidak seberapa, tetapi Tuhan membuka pintu penginjilan bagi kita. Pada waktu itu di Filadelfia ada beberapa orang jemaat iblis yang mengaku dirinya orang Yahudi (tetapi sebenarnya tidaklah demikian) akan datang kepada mereka dan mengaku: "Tuhan mengasihi engkau". Sehingga orang-orang ini menjadi bertobat dan percaya kepada Tuhan Yesus, pintu penginjilan/pintu penuaian jiwa-jiwa dibuka. Apa rahasianya? Kekuatan mereka yang tidak seberapa dilipatgandakan untuk menuai jiwa-jiwa, karena mereka menuruti Firman Tuhan dan tidak menyangkal nama-Nya.

Kita yang rindu dipakai Tuhan, kita harus menuruti Firman Tuhan dan jangan menyangkal nama-Nya, artinya percaya kepada Yesus. Kalau kita percaya akan kuasa dan kasih-Nya, maka kemuliaan Tuhan akan memenuhi hidup kita. Itulah yang Tuhan mau. Kekuatan kita memang tidak seberapa seperti yang Tuhan katakan kepada jemaat di Filadelfia, tetapi pintu dibuka bagi kita yang rindu dipakai Tuhan dalam penginjilan untuk memenangkan banyak jiwa. Turutilah Firman Tuhan, dan jangan menyangkal nama-Nya.

Perpindahan kekayaan kepada orang-orang benar

Dua bulan yang lalu ketika Saya menyampaikan pesan Tuhan: "Tahun 2008 akan terjadi kesembuhan dalam bidang keuangan/ekonomi, akan terjadi perpindahan kekayaan dari orang-orang fasik kepada orang-orang benar".

Saya bertanya kepada Tuhan: "Tuhan, bagaimana perpindahan kekayaan dari orang-orang fasik kepada orang-orang benar akan terjadi?" Tuhan menjawab dari Hagai 2:7-9, "Sedikit waktu lagi maka Aku akan menggoncangkan langit dan bumi, laut dan darat; Aku akan menggoncangkan segala bangsa, sehingga barang yang indah-indah kepunyaan segala bangsa datang mengalir, maka Aku akan memenuhi Rumah ini dengan kemegahan, firman TUHAN semesta alam. Kepunyaan-Kulah perak dan kepunyaan-Kulah emas, demikianlah firman TUHAN semesta alam."

Firman ini Tuhan janjikan kepada Zerubabel bin Sealtiel, bupati Yehuda, yang sedang membangun Bait Suci.

Orang benar adalah orang yang membangun Bait Suci. Kalau kita percaya Roh Kudus ada di dalam kita, maka kita adalah Bait/Rumah Tuhan. Kalau kita membangun diri kita supaya lebih menyenangkan hati Tuhan, berarti kita adalah orang benar. Dan bagi orang benar Tuhan menjanjikan barang yang indah-indah kepunyaan bangsa-bangsa akan datang mengalir kepada orang-orang benar. Dengan cara apa? Digoncang-goncang.

Pencobaan akan datang di seluruh dunia

Wahyu 3:10-11,

"Karena engkau menuruti firman-Ku, untuk tekun menantikan Aku, maka Aku pun akan melindungi engkau dari hari pencobaan yang akan datang atas seluruh dunia untuk mencobai mereka yang diam di bumi. Aku datang segera. Peganglah apa yang ada padamu, supaya tidak seorang pun mengambil mahkotamu."

Pencobaan akan datang di seluruh dunia untuk mencobai mereka yang diam di dalamnya, termasuk kita akan terkena dampak dari pencobaan yang Tuhan rencanakan. Saat ini pencobaan-pencobaan itu mulai datang. Kita lihat apa yang sedang terjadi hari-hari ini? Tiba-tiba mencuat resesi, di Amerika Serikat saham-saham mulai jatuh dan berdampak juga ke tempat-tempat lain. Indonesia juga mengalami resesi pangan. Nanti kita akan melihat terus bagaimana pencobaan akan datang melanda bumi ini untuk mencobai mereka yang diam di dalamnya. Tetapi orang yang menuruti Firman Tuhan dan tekun menantikan Dia, maka orang itu mempunyai kekuatan yang berlipat-lipat sehingga tahan menghadapi pencobaan-pencobaan itu.

Pencobaan-pencobaan yang kita lihat saat ini belum seberapa, nanti kita akan melihat goncangan demi goncangan. Tetapi orang yang tekun menuruti Firman Tuhan untuk tekun menantikan kedatangan-Nya, maka mereka akan tahan sebab kekuatannya dilipatgandakan oleh Tuhan.

Berdoa dan berjaga-jaga

Tuhan mau kita berdoa dan berjaga-jaga, seperti perumpamaan lima gadis bijaksana yang pelitanya tetap menyala (Matius 25:1-13). Kita berdoa agar pelita kita tetap menyala, jangan sampai redup, dan kita dalam kondisi panas dan bergairah dengan Tuhan. Kalau kita di dalam kondisi yang demikian nanti pada waktu Tuhan Yesus datang seperti yang dinyatakan di dalam Matius 24:46, "Berbahagialah hamba, yang didapati tuannya melakukan tugasnya itu, ketika tuannya itu datang."

Inilah yang Tuhan mau, kita bekerja dan melayani Tuhan dengan bersungguh-sungguh. Apapun pekerjaan yang Tuhan berikan kita melakukannya dengan baik dan bersungguh-sungguh, jangan bermalas-malasan. Kita terus bekerja dan melayani Tuhan, tetapi kita juga tetap berdoa dan berjaga-jaga sepertinya nanti malam Tuhan akan datang. Orang seperti inilah yang akan tahan menghadapi pencobaan.

Kunci pelipatgandaan

Tuhan Yesus memberi makan 5.000 orang laki-laki dengan 5 roti dan 2 ekor ikan. Secara matematika 5 + 2 = 7, tetapi di sini berbeda: 5 roti + 2 ekor ikan = 5.000 orang laki-laki + 12 bakul. Bagaimana hal itu bisa terjadi? Di dalam Lukas 9:16-17, "Dan setelah Ia mengambil lima roti dan dua ikan itu, Ia menengadah ke langit, mengucap berkat, lalu memecah-mecahkan roti itu dan memberikannya kepada murid-murid-Nya supaya dibagi-bagikannya kepada orang banyak. Dan mereka semuanya makan sampai kenyang. Kemudian dikumpulkan potongan-potongan roti yang sisa sebanyak dua belas bakul." Ini merupakan kunci bagaimana pelipatgandaan itu terjadi. Tuhan Yesus mengambil 5 roti dan 2 ekor ikan, berarti 5 roti dan 2 ekor ikan diberikan kepada Tuhan Yesus. Setelah menerimanya, maka Tuhan Yesus memberkati. Kemudian roti dan ikan itu dipecah-pecah dan diberikan-Nya kepada murid-murid. Murid-murid-Nya yang membagi-bagikan sehingga terjadi Multiplikasi.

Jadi sebenarnya murid-murid Tuhan Yesus yang melakukan Multiplikasi, tetapi tugas murid-murid adalah menyerahkan 5 roti dan 2 ekor ikan kepada Tuhan Yesus, dan Tuhan Yesus memberkatinya.

Buah sulung/anak sulung/persepuluhan yang pertama

Hari-hari ini kita sedang diajar Tuhan mengenai Persembahan Persepuluhan dan Persembahan Khusus. Tuhan berbicara kepada Saya: "Tahun 2008 akan terjadi kesembuhan dalam bidang ekonomi dan keuangan, akan terjadi perpindahan kekayaan dari orang-orang fasik kepada orang-orang benar". Tuhan menuntun kita untuk memberikan First Fruit (buah sulung). Beberapa orang menyatakannya sebagai Prinsip Buah Sulung adalah Prinsip Anak Sulung/Prinsip Persepuluhan.

Tuhan berkata kepada Saya: "Memasuki tahun 2008 agar mengalami kesembuhan dalam bidang ekonomi, maka jemaat harus bersama-sama mempersembahkan Buah Sulung/Anak Sulung/Persepuluhan yang pertama kepada-Ku." Penghasilan kita bulan Januari kita persembahkan Buah Sulungnya kepada Tuhan. Buah Sulung haruslah yang terbaik. Buah Sulung di sini artinya adalah Persepuluhan pertama kita di dalam tahun 2008 yang kita persembahkan kepada Tuhan. Dengan mempersembahkan Buah Sulung tersebut kepada Tuhan, Tuhan akan memberkati kita secara luar biasa.

Beberapa ayat tentang Buah Sulung:

  • Keluaran 13:1-17, dinyatakan bahwa anak sulung manusia/hewan harus dipersembahkan kepada Tuhan atau ditebus sebab mereka adalah kepunyaan Tuhan.
  • Keluaran 23:19a, "Yang terbaik dari buah bungaran [buah sulung] hasil tanahmu haruslah kaubawa ke dalam rumah TUHAN, Allahmu."
  • Imamat 27:30, "Demikian juga segala persembahan persepuluhan dari tanah, baik dari hasil benih di tanah maupun dari buah pohon-pohonan, adalah milik TUHAN; itulah persembahan kudus bagi TUHAN."
  • Amsal 3:9-10, "Muliakanlah TUHAN dengan hartamu dan dengan hasil pertama dari segala penghasilanmu, maka lumbung-lumbungmu akan diisi penuh sampai melimpah-limpah, dan bejana pemerahanmu akan meluap dengan air buah anggurnya."

Persembahan persepuluhan dan persembahan khusus

Maleakhi 3:8-12,

"Bolehkah manusia menipu Allah? Namun kamu menipu Aku. Tetapi kamu berkata: "Dengan cara bagaimanakah kami menipu Engkau?" Mengenai persembahan persepuluhan dan persembahan khusus! Kamu telah kena kutuk, tetapi kamu masih menipu Aku, ya kamu seluruh bangsa! Bawalah seluruh persembahan persepuluhan itu ke dalam rumah perbendaharaan, supaya ada persediaan makanan di rumah-Ku dan ujilah Aku, firman TUHAN semesta alam, apakah Aku tidak membukakan bagimu tingkap-tingkap langit dan mencurahkan berkat kepadamu sampai berkelimpahan. Aku akan menghardik bagimu belalang pelahap, supaya jangan dihabisinya hasil tanahmu dan supaya jangan pohon anggur di padang tidak berbuah bagimu, firman TUHAN semesta alam. Maka segala bangsa akan menyebut kamu berbahagia, sebab kamu ini akan menjadi negeri kesukaan, firman TUHAN semesta alam."

Kita lihat di sini ada Persembahan Persepuluhan dan Persembahan Khusus. Di dalam Persembahan Persepuluhan kita baru mengembalikan apa yang menjadi milik Tuhan, jadi kita belum memberi. Tetapi kalau kita mau memberi melalui Persembahan Khusus.

Kita harus menyerahkan Persembahan Persepuluhan kita kepada Tuhan melalui gereja lokal di mana kita diberkati dan bertumbuh. Tuhan juga menuntut kita memberikan Persembahan Khusus, biasanya diberikan kepada orang miskin, orang yang membutuhkan dan sebagainya.

Di dalam peristiwa multiplikasi tadi, kita melihat ada 5 roti dan 2 ekor ikan yang diberikan kepada Tuhan Yesus, ini berbicara tentang Persepuluhan. Tuhan Yesus yang akan memberkati Persembahan Persepuluhan kita dan yang 90% Tuhan juga akan menguduskannya.

Setelah murid-murid menerima kembali roti dan ikan dari Tuhan Yesus, maka mereka membagi-bagikannya kepada orang banyak. Kalau misalnya roti dan ikan yang mereka terima itu langsung mereka makan, maka tidak akan terjadi multiplikasi. Tetapi karena murid-murid itu membagi-bagikannya maka multiplikasi itu terjadi. Inilah sebenarnya yang Tuhan maksudkan.

Kita harus mengingat bahwa di dalam mengelola keuangan 10 % adalah milik Tuhan, tetapi selain memberikan Persembahan Persepuluhan kita juga wajib memberikan Persembahan Khusus yaitu membagi-bagikan kepada orang yang berkekurangan/orang miskin, dan sebagainya. Dan kalau kita melakukan hal ini, maka tidak akan ada belalang pelahap yang datang ke dalam kehidupan kita. Kita tidak akan berkekurangan dalam hal keuangan, melainkan akan mengalami hidup yang berkelimpahan.

Persepuluhan adalah milik Tuhan dan yang terbaik

Kejadian 4:3-5,

"Setelah beberapa waktu lamanya, maka Kain mempersembahkan sebagian dari hasil tanah itu kepada TUHAN sebagai korban persembahan; Habel juga mempersembahkan korban persembahan dari anak sulung kambing dombanya, yakni lemak-lemaknya; maka TUHAN mengindahkan Habel dan korban persembahannya itu, tetapi Kain dan korban persembahannya tidak diindahkan-Nya. Lalu hati Kain menjadi sangat panas, dan mukanya muram."

Mengapa persembahan Kain tidak diterima Tuhan sedangkan persembahan Habel diterima Tuhan? Karena Kain hanya mempersembahkan sebagian dari hasil tanahnya kepada Tuhan, padahal kita tahu bahwa Tuhan berhak atas yang terbaik dan yang terutama.

Habel mempersembahkan Anak Sulung dombanya. Itu berbicara tentang Persepuluhan dan yang terbaik (yaitu lemak-lemaknya). Mungkin kita sudah memberi kepada Tuhan, tetapi Tuhan mau kita memberi sesuai dengan aturan yang Tuhan tetapkan. Jangan sampai kita memberi kepada Tuhan tetapi seperti Kain yang hanya memberikan sebagian sehingga akhirnya Tuhan tidak berkenan.

Hukuman terhadap Kain

Kita berdoa agar setiap kali mempersembahkan sesuatu kepada Tuhan, Tuhan menerima persembahan kita itu. Sebab kalau sampai Tuhan tidak menerima/mengindahkan persembahan kita itu, kita melihat apa yang kemudian terjadi pada Kain: "tetapi Kain dan korban persembahannya tidak diindahkan-Nya. Lalu hati Kain menjadi sangat panas, dan mukanya muram. ... Ketika mereka ada di padang, tiba-tiba Kain memukul Habel, adiknya itu, lalu membunuh dia. (Kejadian 4:5-8). Jadi sebagai akibatnya Kain membunuh Habel. Dan Tuhan menghukum Kain, apa yang menjadi hukumannya? Kejadian 4:10-12, Firman-Nya: "Apakah yang telah kauperbuat ini? Darah adikmu itu berteriak kepada-Ku dari tanah. Maka sekarang, terkutuklah engkau, terbuang jauh dari tanah yang mengangakan mulutnya untuk menerima darah adikmu itu dari tanganmu. Apabila engkau mengusahakan tanah itu, maka tanah itu tidak akan memberikan hasil sepenuhnya lagi kepadamu; engkau menjadi seorang pelarian dan pengembara di bumi." Kain tidak bisa mendapatkan hasil sepenuhnya dari tanah itu, artinya dia tidak akan mengalami hidup yang diberkati berlimpah-limpah oleh Tuhan. Dia menjadi seorang pengembara, dia hidup dalam ketakutan (konflik terus-menerus). Apa saja yang dia usahakan hasilnya tidak maksimal, dan yang menjadi akar permasalahannya adalah karena dia memberi persembahan yang tidak sesuai dengan aturan yang Tuhan tetapkan dan Tuhan tidak berkenan.

Mungkin ada diantara kita yang seperti Kain; bekerja membanting tulang, tetapi tidak mengalami hidup yang berkelimpahan seperti yang Tuhan janjikan. Terkadang kita merasa menjadi seperti seorang pengembara yang ketakutan/stress menjalani hidup di dalam dunia ini. Mari kita memeriksa diri kita, mencari akar permasalahannya. Kalau Kain akar permasalahannya adalah di dalam mempersembahkan kepada Tuhan, yang tidak sesuai dengan ketetapan Tuhan.

Uang adalah ujian bagi kita

Ayat mengenai doa di dalam Alkitab ada 500, ayat mengenai iman dalam doa ada 500, tetapi ayat mengenai uang dan harta ada 2000. Dari 38 perumpamaan yang diberikan Tuhan Yesus 16 diantaranya berbicara tentang uang/harta. Jadi uang/harta itu sangatlah penting. Mengapa demikian? Di dalam Lukas 16:10-11 dinyatakan bahwa sebenarnya uang adalah ujian yang Tuhan berikan kepada kita. Dari cara kita mengelola uang akan kelihatan apakah kita memprioritaskan Tuhan di dalam hidup kita? Apakah kita mengasihi Tuhan? Dan apakah kita mau taat kepada Tuhan?

Seperti Habel, mempersembahkan yang sulung dan yang terbaik

Mengapa akhir-akhir ini Saya terus berbicara tentang uang/harta? Sebab Tuhan berbicara dengan jelas: "Tahun 2008 terjadi kesembuhan dalam keuangan/ekonomi, akan terjadi perpindahan kekayaan dari orang-orang fasik kepada orang-orang benar". Biarlah kita mempersembahkan seperti Habel yang mempersembahkan Anak Sulung dan yang terbaik (yaitu lemak-lemaknya), dan Tuhan mengindahkan akan hal itu.

Habel memang luar biasa, dia mempersembahkan Anak Sulung dan yang terbaik. Memang sebenarnya Prinsip Anak Sulung/Buah Sulung adalah yang terbaik. Pada waktu itu kalau mempersembahkan hasil tanaman yang terbaik adalah buah yang tidak ada ulatnya dan sebagainya. Kalau mempersembahkan hewan yang terbaik adalah hewan yang tidak cacat dan sebagainya. Bagi kita mempersembahkan yang terbaik/terpenting adalah hati kita yang bersyukur, rela, dan tulus. Itulah yang terbaik.

Dan kita berjanji: "Tuhan, tahun 2008 ini saya akan mengalami apa yang Kau janjikan, karena saya akan bersungguh-sungguh di dalam mempersembahkan persepuluhan dan persembahan khusus." Kalau kita menangkap hal ini, maka kita akan beruntung dan diberkati Tuhan. Kita akan diberkati Tuhan berlimpah-limpah dan persembahan kita diterima oleh Tuhan. Kita tidak seperti Kain yang persembahannya tidak diterima Tuhan, dan apa yang menjadi dampaknya? Dia melakukan kesalahan dan membunuh saudaranya. Sebagai hukumannya dia tidak akan mengalami hidup yang berkelimpahan, sebaliknya menjadi pengembara yang dikejar-kejar ketakutan. Tetapi kita berdoa agar tidak ada seorangpun diantara kita yang seperti Kain, karena kita semua mau menuruti apa yang Tuhan katakan.