Article: 20210927/DV: Perbedaan antara revisi
k (Penggantian teks - "| tanggal=" menjadi "| date=") |
k (Penggantian teks - "| ringkasan =" menjadi "| summary =") |
||
Baris 13: | Baris 13: | ||
| illustration16x9 = Devotional 2021.jpg | | illustration16x9 = Devotional 2021.jpg | ||
| | | summary = Tidak terasa pada tanggal 7 September 2021 kita telah memasuki tahun yang baru dalam penanggalan Ibrani; yaitu tahun 5782. | ||
| intro = <!-- Paragraf(-paragraf) awal untuk ditampilkan di [[Renungan khusus]] --> | | intro = <!-- Paragraf(-paragraf) awal untuk ditampilkan di [[Renungan khusus]] --> |
Revisi per 15 November 2022 10.02
Devosi | |
---|---|
Tanggal | 27 September 2021 |
Artikel devosi lainnya | |
| |
|
Tidak terasa pada tanggal 7 September 2021 kita telah memasuki tahun yang baru dalam penanggalan Ibrani; yaitu tahun 5782. Tahun 5782 merupakan Tahun Sabat/Tahun Shemitah bagi orang-orang Yahudi, di mana mereka diminta oleh TUHAN untuk melepaskan piutang mereka pada sesama mereka dan untuk berhenti dari mengusahakan tanah atau ladang mereka pada tahun yang ketujuh.
Arti kata shemitah itu sendiri artinya to release (untuk melepaskan). Kita telah belajar dari tulisan Devotional sebelumnya yang berjudul "Melepaskan pengampunan dan imunitas" dari Ulangan 15, bagaimana kita diajar oleh Tuhan untuk melepaskan pengampunan. Dalam tulisan/renungan kali ini kita akan coba merenungkan pengertian tahun Sabat dari pengertian "istirahat".
Bertekun dalam iman
- Enam tahun lamanya engkau harus menaburi ladangmu, dan enam tahun lamanya engkau harus merantingi kebun anggurmu dan mengumpulkan hasil tanah itu, tetapi pada tahun yang ketujuh haruslah ada bagi tanah itu suatu sabat, masa perhentian penuh, suatu sabat bagi TUHAN. Ladangmu janganlah kautaburi dan kebun anggurmu janganlah kaurantingi. (Imamat 25:3-4)
Tahun Sabat/hari sabat memiliki prinsip/pengertian yang sama, di mana kita diminta oleh Tuhan untuk beristirahat pada hari/tahun ketujuh. Hal ini mengandung makna rohani antara lain: Tidak mengandalkan kekuatan sendiri, tetapi bergantung sepenuhnya kepada Tuhan.
Sebagai tanda kita percaya sepenuhnya kepada Tuhan, maka kita senantiasa hidup dalam ucapan syukur, pujian dan penyembahan. Bergantung sepenuhnya kepada Tuhan merupakan sesuatu yang sangat penting. Karena apa? Karena Tuhan ingin memberkati kita. Tuhan Allah kita adalah Allah yang cemburu (Keluaran 34:14). Ia tak ingin ada allah lain di dalam hidup kita. Di luar Dia, kita tidak dapat berbuat apa-apa (Yohanes 15:1-4). Karenanya, kita harus mau menyangkal diri, pikul salib dan mengikut Dia setiap hari.
Tahun 5782 ini akan menjadi tahun penyembahan yang semakin dalam, di mana keakuan kita/kedagingan kita semakin mengalami kematian. Dan sebagai dampak dari penyembahan yang semakin dalam/kuat, kita akan melihat banyak "pintu-pintu gerbang yang berabad-abad lamanya" yaitu "pintu-pintu penjara" yang selama ini membelenggu jiwa-jiwa terbuka dan terangkat (Mazmur 24:7-8). Jiwa-jiwa akan mengalami kelepasan dan pembebasan karena mereka berjumpa dengan Raja Kemuliaan.
Kita melihat contoh kuasa pujian-penyembahan dari orang-orang benar dalam:
- Kisah Paulus dan Silas yang dipenjara (Kisah Para Rasul 16)
- Kisah Raja Yosafat di 2 Tawarikh 20 atas kemenangannya yang luar biasa saat mereka menaikkan puji-pujian kepada Tuhan. Tuhan yang berperang ganti mereka: saat mereka merendahkan diri, mencari wajah Tuhan dan hanya bersandar pada Tuhan.
Oleh karena itu, Saudara, marilah di Tahun Sabat ini kita semakin banyak berada dalam hadirat Tuhan. Kita semakin merendahkan diri kita kepada Tuhan, berbalik dari jalan-jalan kita yang jahat. Menyangkal diri, pikul salib, membuang segala keakuan kita, dan semakin mengandalkan Tuhan 100%. Niscaya kita akan melihat banyak "pintu-pintu gerbang" atas hidup kita, atas bangsa kita, bahkan atas bangsa-bangsa terangkat, Tuhan Yesus melawat dan memberkati kita semua. Haleluya!
Tidak terasa pada tanggal 7 September 2021 kita telah memasuki tahun yang baru dalam penanggalan Ibrani; yaitu tahun 5782.