Khotbah: 20211214-0530/ALR: Perbedaan antara revisi

Dari GBI Danau Bogor Raya
Lompat ke: navigasi, cari
k (fmt)
k (Penggantian teks - "== Video == {{ videoclip" menjadi "{{ videoclip | title=Video | headingno=2")
Baris 108: Baris 108:
{{Reporter|Minerva Gabriela Tuanakotta|MGT}}
{{Reporter|Minerva Gabriela Tuanakotta|MGT}}


== Video ==
{{ videoclip | title=Video | headingno=2
{{ videoclip
| service=youtube
| service=youtube
| id= https://youtu.be/92tZtLTYkf0
| id= https://youtu.be/92tZtLTYkf0
}}
}}

Revisi per 19 September 2022 14.47

Prolog (Pdt Sutadi Rusli)

Shalom Bapak/Ibu/Saudara yang dikasihi Tuhan, kita sungguh boleh bersyukur selama sudah berjalan 13 hari kita sudah dibekali begitu banyak oleh para Hamba-Hamba Tuhan, kita sudah didoakan, dan kita sudah diberikan kebenaran-kebenaran Firman Tuhan.

Kita tahu kita sudah diurapi dan menangkap apa yang menjadi pesan-pesan Tuhan selama ini di dalam hidup kita. Saudara, tujuan daripada kita boleh bersama-sama dalam doa puasa adalah kita boleh mengalami terobosan dimulai dari pribadi kita. Selama 21 hari kita masuk dalam doa, dalam puasa, dibekali kebenaran Firman Tuhan dan kita menangkap supaya dimulai dari pada pribadi kita mengalami terobosan-terobosan yang luar biasa dan maksud dari pada Tuhan berdoa untuk tujuh gunung agar melalui setiap kehidupan pribadi Saudara yang sudah mengalami terobosan, maka dunia ini atau daerah sekitar kita, atau daerah di mana kita boleh berada mengalami bagaimana nilai-nilai dari pada orang-orang percaya sungguh boleh kita tularkan kepada mereka. Bagaimana kebenaran Firman Tuhan yang sudah kita alami dalam hidup kita boleh di impartasikan kepada sekitar kita ini. Sehingga waktu mereka melihat di dalam diri kita ada Tuhan Yesus Kristus maka mereka akan datang dan bertekuk lutut mengaku Yesus adalah Tuhan.

Saudara yang dikasihi Tuhan, selama tujuh hari ke depan nanti kita yang sudah kita dengar kemarin dari Pak Nathan, bagaimana ada tujuh pilar atau tujuh gunung dari berbagai aspek di dalam kehidupan dan dunia ini. Mulai dari arts, business, church, dan berbagai lainnya.

Kita akan mendengarkan bagaimana orang-orang awam, mereka memiliki nilai-nilai kebenaran di dalam hidup mereka, dalam pekerjaan mereka. dalam kreativitas mereka, dalam art mereka, dalam gereja, dan lainnya tujuh pilar tersebut. Jadi, tujuh hari ke depan kita akan mendengarkan kesaksian-kesaksian apa yang mereka usahakan. Biarlah nilai-nilai ini kita tangkap dan kita bawa dalam kehidupan kita hari lepas hari. Ini akan dimulai dari satu tema yaitu business, besok ada art, besok lagi ada church, selama tujuh hari ke depan. Kita sebentar akan mendengarkan bagaimana kesaksian-kesaksian dari anak saya sendiri, Alyssa, yang memiliki bisnis. Kita akan melihat apa yang dia usahakan sehingga mengalami terobosan-terobosan.

The seven mountains: Business (Alyssa Rusli)

Shalom Bapak/Ibu, saya bersyukur ada di hari keempat belas kita semua tetap on fire, semangat untuk doa puasa. Seperti yang tadi Pak Rusli sudah katakan, 13 hari ke belakang kita sudah menerima banyak berkat Tuhan melalui Hamba-Hamba Tuhan untuk menjadi pembekalan kita di tahun 2022. Kita mengalami terobosan dan saya percaya juga hari-hari ini kita pasti sudah mengalami dan akan terus mengalami terobosan dan karena itu yang Tuhan kehendaki untuk setiap kehidupan kita. Seperti yang terus dikatakan oleh Pak Niko, dalam tujuh gunung hari-hari ini dan ke depan anak-anak Tuhan, orang-orang percaya harus menduduki dan menjadi influence di dalam tujuh gunung dan tujuh aspek yang berbeda ini. Di mana kita sebagai anak-anak Tuhan harus memberikan dampak yang positif. Memberikan berkat kepada sekeliling kita. Di mana Tuhan sudah tempatkan kita di setiap industri masing-masing.

Untuk itu, pada pagi hari ini saya mau sharing sedikit, saya tidak mau menggurui, karena banyak di sini juga om/tante/teman-teman semua yang mungkin lebih berpengalaman dari saya tapi biarlah hari ini saya mau sharing-kan apa yang menjadi perjalanan saya bersama dengan Tuhan selama saya ada di marketplace.

Menyadari posisi umat Tuhan sebagai imamat yang rajani

Saudara, yang pertama yang Tuhan mau kita harus usahakan adalah kita harus sadar, aware, dan tahu bahwa kita adalah umat-umat Tuhan, imamat yang rajani.

1 Petrus 2:9,

Tetapi kamulah bangsa yang terpilih, imamat yang rajani, bangsa yang kudus, umat kepunyaan Allah sendiri, supaya kamu memberitakan perbuatan-perbuatan yang besar dari Dia, yang telah memanggil kamu keluar dari kegelapan kepada terang-Nya yang ajaib:

Saudara, imamat di sini dikatakan adalah umat-umat yang dipilih oleh Tuhan. Mungkin kita berpikir bahwa hanya segelintir atau beberapa orang saja yang dapat dipilih oleh Tuhan dan mengusahakan perkara yang besar. Tetapi dengan jelas Firman Tuhan dikatakan semua orang percaya, kita, itu adalah imamat, orang-orang yang Tuhan sudah pilih. Kita semua ada di level yang sama. Kita adalah raja dan ratunya Tuhan, kita adalah imamat yang rajani. Kita dapat mengusahakan perbuatan-perbuatan besar, karena Tuhan sudah pilih kita. Jadi dalam industri apapun kita, dalam pelayanan, pekerjaan, kesehatan, pemerintahan, dalam media, dan arts. Kita adalah raja dan ratunya Tuhan. Kita memiliki tugas untuk mewariskan nilai-nilai Kerajaan Surga yang kita tinggali sekarang ini. Kita memberikan nilai-nilai yang sesuai dengan Alkitab kepada semua industri yang kita duduki ini.

Memberikan nilai-nilai Surgawi kepada semua industri

Dalam hal ini, pagi hari ini saya mau sharing-kan sebagai salah satu “ratunya” Tuhan yang ada di dunia marketplace dan bisnis, yang saya memiliki kewajiban untuk mewariskan nilai-nilai kepada sekeliling saya, orang-orang di pekerjaan saya, kepada kota, kepada negeri, Indonesia. Jadi Saudara saya ada di marketplace ini selama kurang lebih 9-10 tahun. Dari umur saya 20 tahun, semenjak saya kuliah, saya sudah ada di marketplace. Jadi ketika saya kuliah, saya mengambil keputusan untuk saya kerja juga secara part time dan orang tua juga support. Saya kerja di restoran, saya pernah kerja di majalah, lalu saya juga sempat untuk membuat clothing line baju tetapi tidak berlanjut, dan itu dapat dikatakan menjadi salah satu downside dari perjalanan bisnis saya. Itu menjadi satu failure, kegagalan, lalu saya pernah kerja di satu perusahaan selama satu atau dua tahun.

Tujuan berada di marketplace

Memang panggilan saya di dunia bisnis sejak dari SMA jika dapat dikatakan dan saya terus gali dan penasaran dengan bidang ini. Sehingga saya mencoba banyak hal di dalam pekerjaan ini. Macam-macam industri. Tetapi, yang paling penting adalah saat ini dan sekarang Tuhan bawa selama 6 tahun saya diberikan kesempatan untuk memiliki satu usaha di bidang Food & Beverages. Saya tidak pernah menyangka Tuhan bawa sampai di titik ini, dan saya melihat banyak sekali perbuatan Tuhan, kebaikan Tuhan, kasih setia Tuhan yang dilimpahkan kepada saya dan bisnis saya dalam perjalanan selama 6 tahun ini.

Saudara, yang utama dan selalu saya tanya kepada Tuhan dari sebelum memulai bisnis ini, dari awal saya ada di marketplace “What’s my purpose in the marketplace? Kenapa saya ditarik oleh Tuhan ke dunia marketplace? Kenapa tidak ke bidang lain?” Perjalanan demi perjalanan, Tuhan pelan-pelan bukakan, tujuan Tuhan panggil saya ke marketplace. Tetapi ada satu benang merah, yang Tuhan berikan bahwa “Saya diberkati agar saya dapat menjadi berkat bagi orang lain. Saya harus diberkati Tuhan agar saya dapat menjadi berkat bagi orang lain." Itu menjadi purpose dan tujuan saya dalam berbisnis. Tujuan saya ada di marketplace adalah agar saya menjadi berkat bagi orang lain. Tidak sekedar untuk diberkati, mempunyai hal-hal materi, jadi terkenal, tidak hanya sebatas itu. Tapi ada tujuan yang utama yang Tuhan mau anak-anak Tuhan pegang, agar kita semua tahu dan yakin bahwa ini purpose saya dalam dunia marketplace. Salah satunya juga saya suka mengajar ke sekolah dan universitas, minggu depan saya virtual di Universitas Semarang, saya mengajar seminar, saya bagikan nilai-nilai dan di situ saya percaya saya dapat mewariskan nilai-nilai sesuai dengan kerajaan Allah itu sendiri.

Perkenanan Tuhan dalam setiap usaha

Saudara kita tahu tujuan hidup dari kebanyakan pebisnis di luar sana yang saya boleh katakan tidak mengenal Tuhan adalah “cuan” atau profit. Dunia ajarkan berbagai macam hal untuk mendapatkan profit, seringkali kita dengar untuk berbuat curang agar diberkati. Tapi satu ayat yang orang tua saya selalu pesankan dan menjadi ayat emas bagi saya ada di:

Amsal 10:22,

Berkat Tuhanlah yang menjadikan kaya, susah payah tidak akan menambahinya.

Jadi ini menjadi salah satu pegangan, ayat dalam hidup saya bahwa segala sesuatu, Tuhan yang putuskan. Apapun yang kita usahakan jika Tuhan berkenan maka Tuhan akan berikan, karena dalam perjalanan saya mengalami juga ada hal-hal yang saya usahakan tanpa tanya Tuhan, tanpa melibatkan Tuhan dan akhirnya hasilnya nol. Jadi ayat ini menjadi ayat pedoman bagi saya menjalankan pekerjaan saya, bahwa segala sesuatu berkat Tuhan yang menjadikan kita kaya. Seberapa besar usaha kita, jika Tuhan tidak berkenan tidak akan bisa. Jadi memang yang utama kita tahu tujuan hidup kita, mengapa kita dipanggil ke industri ini, mengapa saya dipanggil ke marketplace, dan saya percaya ketika Tuhan berkenan, pasti Tuhan akan memberikan berkat-Nya kepada kita semua.

Keputusan sesuai value Firman Tuhan

Ketika saya tahu purpose saya di marketplace untuk apa, saya lalu dapat mengusahakan keputusan-keputusan, pekerjaan-pekerjaan sesuai dengan value Firman Tuhan dan nilai-nilai Kerajaan Surga yang memang Tuhan kehendaki. Jika kita kupas di Firman Tuhan banyak sekali ayat-ayat yang menjadi pembelajaran bagi kita sebagai orang-orang yang ada di marketplace. Memang belajar di luar, seminar, workshop, itu baik dan bagus. Tetapi, yang terpenting kembali lagi ke manual book, karena banyak sekali ayat yang mengajari kita dan memberikan nasihat bagi setiap kita. Salah satunya adalah saya mengusahakan bagian saya dan saya melihat Tuhan juga mengusahakan bagian-Nya Tuhan. Salah satu contoh konkrit yang saya usahakan adalah saya mengusahakan bagiannya saya adalah Matius 22:21, saya selalu membayar pajak dengan tepat dan dengan baik. Selama 6 tahun perjalanan saya berbisnis, saya memberikan apa yang menjadi hak dari badan hukum, dari Kota Bogor tempat saya tinggal dan berbisnis, apa yang menjadi kewajiban kepada mereka.

Matius 22:21,

Jawab mereka: "Gambar dan tulisan Kaisar." Lalu kata Yesus kepada mereka: "Berikanlah kepada Kaisar apa yang wajib kamu berikan kepada Kaisar dan kepada Allah apa yang wajib kamu berikan kepada Allah."

Menarik dalam satu ayat ini ada dua perintah yang langsung Tuhan katakan:

  1. Kewajiban yang harus kita berikan kepada Allah yaitu segala kewajiban kita seperti perpuluhan, persembahan pribadi, dan hal-hal yang lain.
  2. Kita berikan kewajiban kepada Kaisar yang berbicara tentang pemerintahan.
  3. Jadi kita ada di bisnis, ada di satu komunitas pemerintahan di mana kita ada berbisnis dan berusaha, kita harus berikan apa yang menjadi kewajiban dari pemerintahan tersebut. Jadi yang saya usahakan saya tidak mencoba untuk memanipulasi. Jika kita dengar cara dunia “Sudahlah, dicurangi saja dan tidak usah jujur." Tapi itu bukan menjadi urusan saya, yang saya usahakan adalah saya usahakan bagian saya dan sesuai dengan Firman Tuhan serta kehendak Tuhan, dan saya percaya saya sudah melihat kebaikan Tuhan dan bagian Tuhan yang sudah Tuhan usahakan bagi saya.

    Saya percaya ini adalah salah satu dari bentuk kita dalam Yeremia 29:7,

    Usahakanlah kesejahteraan kota ke mana kamu Aku buang…

    Saya percaya dengan saya mengusahakan ini saya sudah mengusahakan kesejahteraan kota saya sebagai pengusaha dan pebisnis. Kesejahteraan dalam KBBI dikatakan satu komunitas, sosial ekonomi. Tuhan mau kita mengusahakan kesejahteraan dalam salah satunya ekonomi. Itu yang saya usahakan sebagai pebisnis, saya memiliki aturan main yang harus kita usahakan dan bertanggung jawab kepada setiap pemerintahan yang ada.

Mendengarkan perintah Tuhan

Saya selalu memposisikan Tuhan sebagai CEO saya dan owner dari bisnis saya sendiri. Jadi saya menganggap diri saya “operasional”, yang mengusahakan pekerjaan hari-hari, serta saya memiliki bos “Tuhan” sendiri yang saya harus melaporkan. Itu saya usahakan dari dulu dan ada banyak perintah-perintah Tuhan yang harus saya usahakan. Jika kita dalam perusahaan dan memiliki atasan kita pasti harus mendengarkan atasan kita. Sama, saya memiliki posisi Tuhan sebagai atasan saya, sebagai CEO saya, dan sebagai owner dalam bisnis ini. Sehingga saya harus mendengarkan perintah Tuhan.

Salah satu hal yang konkrit yang saya usahakan adalah 6 tahun yang lalu, sebelum memulai bisnis ini perintah Tuhan dan Firman Tuhan datang kepada saya untuk tutup hari Minggu. Jadi saya memiliki bisnis di bidang F&B dan hospitality, jadi Tuhan meminta saya untuk menutup hari Minggu. Perintah ini tidak datang dari orang tua saya karena, mereka adalah Hamba Tuhan. Tapi ini memang pure dari saya sendiri. Dari bagaimana perjalanan saya bersama Tuhan dan Tuhan pesankan “Oke Alyssa kamu harus tutup hari Minggu." Pada saat pertama pasti gelisah. Hari Minggu pasti ramai sekali karena weekend. Tapi Tuhan tunjukkan hingga hari ini, dari hari Senin hingga Sabtu dia dapat mengusahakan apa yang tidak dapat saya pikirkan, dan sampai hari ini melewati pandemi 2020-2021, saya melihat ada kebaikan-kebaikan Tuhan setiap hari yang diberikan kepada saya dan usaha saya ini.

Jadi yang saya mau bagikan adalah seringkali Tuhan memiliki satu pesan spesifik untuk setiap kita, jadi tutup di hari Minggu ini jika bagi orang-orang lain itu bukan hal yang dosa, karena tidak ada di Alkitab. Tetapi Firman Tuhan, dan perintah Tuhan secara spesifik datang kepada saya, dan saya yakin juga ada perintah-perintah Tuhan secara spesifik datang kepada kita secara individu, dan ketika kita berani mengambil langkah itu pasti Tuhan berikan porsinya yang terbaik bagi setiap kita juga. Jadi hari ini Bapak/Ibu/Teman-teman semua, ketika ada Firman Tuhan datang secara spesifik bagi setiap kita, ayo kita berani melangkah dan usahakan sesuai dengan Firman Tuhan dan pasti Tuhan juga akan mengusahakan bagian-Nya.

Memegang prinsip Firman Tuhan

Saya juga melihat banyak anak-anak Tuhan di dunia marketplace ini mereka mengambil prinsip dan menolak untuk membuat packaging dari perusahaan rokok, alkohol, dan sebagainya. Saya juga memiliki teman yang menolak desain untuk brand tertentu yang tidak Alkitabiah. Mereka mengambil prinsip dan langkah ini, dan Tuhan malah membukakan hal-hal yang baru, memberikan project-project baru yang lebih dan tidak pernah kita pikirkan. Jadi bagi saya, kita tahu purpose kita kenapa saya dipanggil ke marketplace ini, sangat penting karena itu akan menentukan langkah kita setiap hari dalam pekerjaan kita, dan usahakan bagian kita karena saya percaya Tuhan akan mengusahakan bagian-Nya. Kita usahakan prinsip-prinsip Alkitabiah.

Ulangan 28:2-5, 8,
Segala berkat ini akan datang kepadamu dan menjadi bagianmu, jika engkau mendengarkan suara TUHAN, Allahmu: Diberkatilah engkau di kota dan diberkatilah engkau di ladang. Diberkatilah buah kandunganmu, hasil bumimu dan hasil ternakmu, yakni anak lembu sapimu dan kandungan kambing dombamu. Diberkatilah usahamu dan tempat adonanmu. TUHAN akan memerintahkan berkat ke atasmu di dalam lumbungmu dan di dalam segala usahamu; Ia akan memberkati engkau di negeri yang diberikan kepadamu oleh TUHAN, Allahmu.

Penutup

Saudara, menjadi satu visi dari Tuhan Yesus sendiri untuk kita anak-anak Tuhan diberkati di kota di mana kita tinggal, di ladang di mana kita berusaha, asal kita mendengarkan suara Tuhan dan berani untuk berdiri tegak berjalan bersama dengan Tuhan sesuai dengan apa yang Tuhan mau kita usahakan. Jangan tergiur dengan cara-cara dunia, karena kita tahu kita adalah anak-anak terang, kita harus menjadi garam dan terang dunia dan saya yakin dan percaya akan ada banyak orang yang diberkati melalui pekerjaan dan hidup kita jika kita terus mengusahakannya sesuai dengan Firman Tuhan. (MGT)

Video