Khotbah: 20240329 -0930/NN: Perbedaan antara revisi
k (upd) |
k (Penggantian teks - "| video1caption= Rekaman YouTube" menjadi "| video1caption= {{youtube}} YouTube") |
||
(3 revisi perantara oleh pengguna yang sama tidak ditampilkan) | |||
Baris 3: | Baris 3: | ||
| type= Pesan Gembala | | type= Pesan Gembala | ||
| pagename= 20240329 -0930/NN | | pagename= 20240329 -0930/NN | ||
| title = <small class="text- | | title = <small class="text-body-secondary d-block" style="font-size: 75%; line-height: 1.0;">Jumat Agung 2024:</small>Bangkit dan jadi teranglah: Hidup kita harus berbuah | ||
| name = Niko Njotorahardjo | | name = Niko Njotorahardjo | ||
| type= pesangembalapembina | |||
| completename = Pdt Dr Ir Niko Njotorahardjo | | completename = Pdt Dr Ir Niko Njotorahardjo | ||
Baris 12: | Baris 14: | ||
| location = Grha Amal Kasih | | location = Grha Amal Kasih | ||
| church = GBI Danau Bogor Raya | | church = GBI Danau Bogor Raya | ||
| city = | | city = Bogor | ||
| illustration16x9 = Niko Njotorahardjo-20240329 .jpg | | illustration16x9 = Niko Njotorahardjo-20240329 .jpg | ||
Baris 22: | Baris 24: | ||
| video1date= 2024-03-29 | | video1date= 2024-03-29 | ||
| video1group= | | video1group= | ||
| video1caption= | | video1caption= {{youtube}} YouTube | ||
| video1shortcaption= | | video1shortcaption= | ||
| video1host= | | video1host= |
Revisi terkini sejak 21 November 2024 03.12
Pesan Gembala Pembina | |
---|---|
Ibadah | Ibadah Jumat Agung |
Tanggal | Jumat, 29 Maret 2024 |
Gereja | GBI Danau Bogor Raya |
Lokasi | Grha Amal Kasih |
Kota | Bogor |
Video | YouTube |
Khotbah lainnya | |
| |
|
Hari ini adalah Jumat Agung di mana kita memperingati kematian Tuhan Yesus. Kita akan merenungkan kembali kasih Tuhan Yesus yang luar biasa bagi kita semua.
Shalom!
Hari ini adalah Jumat Agung di mana kita memperingati kematian Tuhan Yesus. Kita akan merenungkan kembali kasih Tuhan Yesus yang luar biasa bagi kita semua.
Yohanes 3:16 berkata,
- Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.
Mengapa Tuhan Yesus harus datang ke dalam dunia ini?
Alkitab berkata; semua orang, semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah. Upah dosa adalah maut. Mati. Tempatnya di neraka. (Roma 3:23, Roma 6:23)
Neraka adalah tempat yang sangat mengerikan. Jangan sampai masuk neraka. Karena itu, Tuhan Yesus datang ke dalam dunia ini untuk menyelamatkan kita semua.
Bagaimana cara Tuhan Yesus menyelamatkan kita? Alkitab berkata Tuhan Yesus yang tidak mengenal dosa dijadikan dosa oleh karena kita semua, supaya di dalam Dia, yaitu mereka yang percaya kepada Tuhan Yesus dibenarkan oleh Allah.
Apa arti dari ayat ini? Tadi dikatakan semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah. Upah dosa ialah maut. Mati. Jadi Tuhan Yesus harus mati menggantikan Saudara dan saya.
Sepuluh tahap penderitaan Tuhan Yesus
Kalau kita melihat cara matinya Tuhan Yesus, saya katakan sangat.. sangat… tidak manusiawi. Alkitab menuliskan ada 10 tahap penderitaan Tuhan Yesus dari taman Getsemani sampai Golgota… sangat mengerikan.
- Tuhan Yesus di Taman Getsemani
- “Ya Bapaku, jikalau sekiranya mungkin biarlah cawan ini lalu daripada-Ku tetapi jangan seperti yang Kukehendaki melainkan seperti yang Kaukehendaki."
- Tuhan Yesus ditangkap
- Tuhan Yesus dibelenggu dan diadili
- Tuhan Yesus dicambuk
- Kepala Tuhan Yesus diberi mahkota duri
- Tuhan Yesus memikul salib
- Tangan dan kaki Tuhan Yesus dipaku
- Tuhan Yesus digantung di atas kayu salib
- Secara lahir: Dia merasakan sakit yang luar biasa di sekujur tubuhnya dan juga merasa sesak karena ada cairan yang menekan jantung-Nya.
- Secara batin: Tuhan Yesus menderita karena Tuhan Yesus melihat semua orang yang lalu lalang menghujat Dia. Ahli-ahli Taurat, tua-tua, imam-imam menghujat Dia. Bahkan salah satu penjahat di sebelah-Nya juga ikut menghujat.
- Tuhan Yesus merasa ditinggalkan oleh Bapa
- “Eli, Eli, lama sabakhtani?"
- "Allah-Ku, Allah-Ku, mengapa Engkau meninggalkan Aku?”
- Tuhan Yesus berkata, “Sudah selesai!” It is finished!
Ketika berada di Taman Getsemani, Tuhan Yesus berdoa kepada Bapa dalam keadaan ketakutan, sampai peluh-Nya seperti tetes-tetes darah yang jatuh ke tanah.
Pada saat itu seorang malaikat turun untuk menguatkan Tuhan Yesus. Tuhan Yesus berdoa kepada Bapa,
Tuhan Yesus berdoa tiga kali kepada Bapa, tetapi Bapa tidak menjawab. Di sini Tuhan Yesus tahu bahwa Dia harus mengalami penderitaan ini. Di sini Tuhan Yesus mengajar kepada kita bahwa di dalam doa, kita boleh menawar, tetapi jangan memaksakan kehendak.
Bagi yang sekarang dalam keadaan ketakutan, kita harus ingat bahwa Tuhan Yesus pernah mengalami ketakutan untuk menebus dosa kita semua. Karena itu datanglah kepada Tuhan Yesus. Dia pasti mampu dan mau menolong kita semua.
Dia dituduh dengan bermacam-macam tuduhan, diludahi… mukanya ditinju, dipukul, tetapi Tuhan Yesus tidak membalas. Di sini Tuhan Yesus mempraktikkan apa yang diajarkan-Nya kepada kita agar kita mengasihi dan berdoa bagi orang-orang yang membenci kita, mengutuk kita, mencaci maki kita.
Jikalau kita hanya mengasihi orang-orang yang mengasihi kita, apa jasa kita; karena orang-orang berdosa pun juga mengasihi orang-orang yang mengasihi mereka.
Waktu Tuhan Yesus diadili oleh Pilatus, ternyata tidak didapati kesalahan yang membuat Tuhan Yesus harus dihukum mati. Sementara itu orang-orang Yahudi terus berteriak-teriak supaya Tuhan Yesus dihukum mati. Salibkan Dia! Salibkan Dia! Akhirnya Pilatus menyerahkan Tuhan Yesus untuk disalibkan.
Proses awal dari penyaliban: jubah Tuhan Yesus dibuka dan Dia dihukum cambuk. Dua algojo bergantian menghunjamkan cambuk ke punggung Tuhan Yesus. Ujung cambuk itu terbuat dari potongan tulang dan potongan besi.
Tiap kali cambuk itu dihujamkan ke punggung Tuhan Yesus… itu menimbulkan luka yang dalam. Tuhan Yesus berteriak-teriak kesakitan. Darah Tuhan Yesus bercucuran. Tuhan Yesus bermandikan darah.
Duri ditancapkan di kepala Tuhan Yesus dengan cara dipukul. Sakitnya luar biasa. Darah bercucuran.
Dalam kesakitan, berlumuran darah… ditambah semalaman Tuhan Yesus tidak tidur… Tuhan Yesus harus memikul salibnya. Tuhan Yesus jatuh bangun karena tidak kuat. Maka Simon dari Kirene disuruh menggantikannya.
Tangan dan kaki Tuhan Yesus dipaku, sakitnya luar biasa. Darah bercucuran.
Pada saat itu Tuhan Yesus menderita secara lahir maupun batin.
Sekitar jam 12 siang sampai jam 3 petang tiba-tiba langit di sekitar Golgota menjadi gelap. Tuhan Yesus gelisah dan Dia berteriak,
Tuhan Yesus merasa ditinggalkan oleh Bapa. Orang yang berdosa pada hakikatnya dipisahkan dari Bapa. Jadi untuk menebus orang yang berdosa, maka Tuhan Yesus harus merasakan ditinggalkan oleh Bapa; dipisahkan dari Bapa.
Saya percaya ini adalah puncak penderitaan Tuhan Yesus. Penderitaan lainnya tidak ada artinya dibandingkan merasa ditinggalkan oleh Bapa.
Bagi saya, kalau saya tidak bisa merasakan hadirat Tuhan, itu adalah hal yang paling berat dalam hidup saya. Karena itu, saya setiap hari saya selalu menjaga langkah-langkah dalam hidup saya agar saya terus mengalami hadirat Tuhan. Kalau ada dosa, harus cepat diselesaikan supaya terus merasakan hadirat Tuhan.
Saya berharap Saudara juga melakukan hal yang sama seperti itu. Kalau ada di antara kita yang sudah tidak merasakan hadirat Tuhan… dan kita menganggap itu biasa, kita harus bertobat! Tidak ada yang lebih berbahagia daripada kalau kita berada dalam hadirat Tuhan. Sebab Alkitab berkata “di hadapan-Mu ada sukacita berlimpah-limpah." Artinya di dalam hadirat Tuhan ada sukacita dan kebahagiaan yang berlimpah-limpah.
“Ya Bapa, ke dalam tangan-Mu kuserahkan nyawa-Ku,” lalu Tuhan Yesus mati.
Mengapa Tuhan Yesus harus mati dengan cara demikian?
Mengapa Tuhan Yesus harus mati dengan cara demikian? Mengapa tidak dengan cara yang mudah? Dipenggal kepalanya… selesai! Mengapa Tuhan Yesus harus mati dengan bermandikan darah? Alkitab katakan tanpa penumpahan darah, tanpa penumpahan darah tidak ada pengampunan dosa. Untuk mengampuni dosa Saudara… dosa Saudara… dosa Saudara… dan dosa saya… Tuhan Yesus harus mati dengan cara demikian.
Selain itu apalagi yang Alkitab katakan dengan cara mati Tuhan Yesus yang seperti itu?
- Penyakit kitalah yang ditanggung-Nya.
- Penderitaan kita yang dipikul-Nya
- Dan oleh bilur-bilur-Nya kita disembuhkan.
Tuhan Yesus mati karena dosa-dosa kita. Dia dikuburkan tetapi pada hari yang ketiga Dia dibangkitkan. Haleluya…! Tuhan Yesus tidak selamanya mati. Tetapi pada hari yang ketiga Tuhan Yesus dibangkitkan.
Apa yang Alkitab katakan kalau sampai Tuhan Yesus tidak bangkit?
- Sia-sialah pemberitaan Firman Tuhan
- Sia-sialah kepercayaan kita dan kita akan tetap mati di dalam dosa-dosa kita
- Kita adalah orang-orang yang paling malang dari segala manusia
Saya di sini memberitakan firman Tuhan, tidak ada artinya… sia-sia. Tetapi puji Tuhan, Tuhan Yesus hidup! Tuhan Yesus bangkit! Pemberitaan firman Tuhan menjadi tidak sia-sia.
Demikian juga dengan orang-orang yang mati di dalam Tuhan. Mereka akan tetap binasa. Tetapi puji Tuhan... Tuhan Yesus bangkit! Kita tidak akan mati di dalam dosa-dosa kita tetapi kita akan bersama-sama dengan Tuhan Yesus selama-lamanya. Haleluya!!
Tetapi puji Tuhan… Tuhan Yesus bangkit! Kita bukan orang-orang yang paling malang, tetapi justru orang yang paling beruntung dari segala manusia.
Ada berapa banyak orang-orang yang paling beruntung dari segala manusia? Angkat tangan Saudara.
Karena Tuhan Yesus hidup, maka ada hari esok. Karena Tuhan Yesus yang pegang hari esok Saudara dan saya, Dia hidup… Dia berkata kepada kita semua, jangan kamu kuatir, jangan kamu kuatir apa yang akan kamu makan, apa yang akan kamu minum, apa yang akan kamu pakai. Semua itu dicari oleh bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah. Tetapi Bapamu di surga tahu kamu memerlukan semuanya itu.
Karena itu, carilah dulu Kerajaan Allah dan kebenaran-Nya, maka semuanya.. semuanya.., apa yang Saudara butuhkan, Saudara butuhkan, akan ditambahkan kepadamu. Yang percaya katakan: Amin!
Apa yang terjadi karena Tuhan Yesus hidup?
- Mukjizat-mukjizat yang dilakukan oleh Tuhan Yesus masih ada sampai dengan hari ini
- Pentakosta Ketiga sedang digenapi
- Kebangkitan Generasi Yeremia
- Kita akan menyelesaikan Amanat Agung
- Peringatan 2000 tahun kematian, kebangkitan, kenaikan Tuhan Yesus ke surga.
- Peringatan 2000 tahun pencurahan Roh Kudus, yang berarti:
- Peringatan hari ulang tahun gereja yang ke-2000, dan
- Peringatan 2000 tahun penyelesaian Amanat Agung.
- Tahun 2024 adalah Tahun untuk Bangkit, Jadi Teranglah.
- Sebab, sesungguhnya kegelapan menutupi bumi, dan kekelaman menutupi bangsa-bangsa; tetapi terang TUHAN terbit atasmu, dan kemuliaan-Nya menjadi nyata atasmu. Bangsa-bangsa berduyun-duyun datang kepada terangmu dan raja-raja kepada cahaya yang terbit bagimu.
Orang buta melihat. Orang lumpuh berjalan, orang tuli mendengar, orang mati dibangkitkan, orang kusta menjadi tahir dan kepada orang-orang miskin diberitakan kabar baik.
Di mana melalui semua peristiwa yang terjadi saat ini penuaian jiwa yang terbesar dan yang terakhir sebelum Tuhan Yesus datang kembali, terjadi.
Hari-hari ini akan terjadi kebangkitan generasi Yeremia, yaitu generasi anak-anak muda yang dipenuhi dengan Roh Kudus, cinta mati-matian kepada Tuhan Yesus, tidak kompromi terhadap dosa dan akan memenangkan banyak jiwa.
Hari -hari ini Tuhan berbicara kepada banyak hamba-hamba Tuhan tentang tahun 2033.
Tahun 2033 adalah:
Pada Pentakosta tahun 2033, setiap orang akan sudah mendapatkan kesempatan untuk berjumpa secara autentik dengan Tuhan Yesus melalui kuasa dan hadirat Roh Kudus.
Rick Warren, seorang hamba Tuhan dari gereja Baptis, mengatakan bahwa tahun 2033 adalah target waktu untuk menyelesaikan Amanat Agung.
Sesuai dengan Matius 24:14, maka setelah Amanat Agung selesai maka Tuhan Yesus akan datang kembali.
Saya tidak berkata tahun 2033 Tuhan Yesus pasti datang; yang saya katakan tahun 2033 Tuhan Yesus bisa datang kembali. Karena itu dalam waktu yang relatif singkat ini yaitu 9 tahun, mari kita lebih sungguh-sungguh melayani Tuhan.
Yesaya 60:2-3 berkata,
Hari-hari ini Pentakosta Ketiga sedang turun dan Tuhan Yesus berkata dalam Matius 5:14-16 bahwa kita adalah terang dunia. Hendaknya terang kita bercahaya di depan semua orang supaya mereka melihat perbuatan kita yang baik dan memuliakan Bapa kita yang di surga.
Bangkit dan jadi teranglah artinya hidup berbuah
Tuhan Yesus berkata dalam Yohanes 15:1-2 TB2,
- Akulah pokok anggur yang benar dan Bapa-Kulah tukang kebunnya. Setiap carang pada-Ku yang tidak berbuah, dipotong-Nya dan setiap carang yang berbuah, dibersihkan-Nya, supaya ia lebih banyak berbuah.
Kita ini adalah carang. Carang yang tidak berbuah dipotong, jatuh ke tanah, menjadi kering, kemudian dikumpulkan orang dan dicampakkan ke dalam api lalu dibakar. Jadi kalau kita tidak berbuah apa akibatnya? Kita akan dimasukkan ke dalam api neraka.
- JANGAN SAMPAI HIDUP KITA TIDAK BERBUAH!
Waktu Tuhan Yesus memberikan perumpamaan tentang penabur benih, dikatakan ada benih yang jatuh di semak duri. Semak duri ini akan semakin besar dan menghimpit tanaman itu sehingga tidak berbuah. Ini menggambarkan orang yang mendengarkan Firman, lalu kekhawatiran dunia, tipu daya kekayaan dan kenikmatan hidup menghimpit Firman itu sehingga tidak berbuah.
Tuhan Yesus dengan tegas memberitahu kita bahwa faktor utama yang menyebabkan orang percaya tidak berbuah adalah:
- kekhawatiran dunia,
- tipu daya kekayaan dan
- kenikmatan hidup.
Ini adalah tipu daya si Iblis. Hal yang seperti ini banyak dialami oleh orang Kristen. Karena itu Tuhan Yesus berkata: Bangkitlah, Jadi Teranglah! Artinya kita harus berbuah. Tuhan Yesus berkata kalau kita tinggal di dalam Dia dan firman-Nya tinggal di dalam kita, maka kita akan berbuah.
Bagi orang yang seperti itu Tuhan Yesus berkata:
- Mintalah apa saja yang kamu kehendaki maka akan diberikan kepadamu. Dalam hal inilah Bapa-Ku dimuliakan bahwa kamu berbuah banyak dan menunjukkan bahwa kamu adalah murid-murid-Ku. (Yohanes 15:7-8)
Galatia 5:22-23 TB2 berkata,
- Namun buah Roh ialah: kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan, penguasaan diri. Tidak ada hukum yang menentang hal-hal itu.
Kembali kepada pesan Tuhan Yesus tentang carang yang berbuah, carang itu akan terus dibersihkan supaya ia lebih banyak berbuah. Ini berarti kita yang berbuah akan terus dibersihkan, mengalami proses pemurnian terus-menerus sehingga akan makin bertambah kudus dan menjadi serupa dengan gambar Yesus. Sehingga pada saat Dia datang menjemput kita di awan-awan, kita akan mendengar nama kita dipanggil dan selanjutnya kita akan bersama Tuhan Yesus selama-lamanya. Amin.
Video
- Halaman dengan argumen ganda di pemanggilan templat
- Pages using DynamicPageList3 parser function
- ArticleLink pages that already existed
- Khotbah
- Khotbah Niko Njotorahardjo
- Khotbah 2024
- Khotbah GBI Danau Bogor Raya
- Khotbah Ibadah Jumat Agung
- Ibadah Jumat Agung
- Unified info article
- Unified info article 2024
- Article 2024
- Pesan Gembala