Pernikahan: Perbedaan antara revisi

Dari GBI Danau Bogor Raya
Lompat ke: navigasi, cari
k (upd)
k (upd)
 
(15 revisi perantara oleh pengguna yang sama tidak ditampilkan)
Baris 4: Baris 4:
}}
}}


-->{{BootstrapCarousel | addclass=mb-3 float-right col-md-6 p-0 mt-0 mr-0 ml-md-4 mb-md-4
-->{{BootstrapCarousel | addclass=mb-3 float-end col-md-6 p-0 mt-0 me-0 ms-md-4 mb-md-4
| carouselid= myCarousel
| carouselid= myCarousel
| slidecount= 3
| slidecount= 3
Baris 12: Baris 12:
| slide3= [[File:Pemberkatan Nikah-20221105.jpg|class=img-fluid p-1 border rounded m-0|768px|link=|'''Pemberkatan Nikah''' (05 November 2022)]]
| slide3= [[File:Pemberkatan Nikah-20221105.jpg|class=img-fluid p-1 border rounded m-0|768px|link=|'''Pemberkatan Nikah''' (05 November 2022)]]
}}
}}
'''Pernikahan''' atau '''perkawinan''' adalah lembaga yang diciptakan dan merupakan inisiatif Allah sendiri. Allah berinisiatif menjodohkan Adam dan Hawa, dan mengikatkan keduanya dalam sebuah ikatan pernikahan yang kudus ('''''{{sabdaweb|Kejadian 2:21-25}}'''''). '''Pernikahan''', menurut Undang-Undang Republik Indonesia tahun 1974, adalah ikatan lahir bathin antara seorang pria dengan seorang wanita sebagai suami isteri dengan tujuan membentuk keluarga (rumah tangga) yang bahagia dan kekal berdasarkan Ketuhanan Yang Mahaesa.
'''Pernikahan''' atau '''perkawinan''' adalah lembaga yang diciptakan dan merupakan inisiatif Allah sendiri. Allah berinisiatif menjodohkan Adam dan Hawa, dan mengikatkan keduanya dalam sebuah ikatan pernikahan yang kudus ('''''{{sabdaweb|Kejadian 2:21-25}}''''').
 
'''Pernikahan''', menurut Undang-Undang Republik Indonesia tahun 1974, adalah ikatan lahir bathin antara seorang pria dengan seorang wanita sebagai suami isteri dengan tujuan membentuk keluarga (rumah tangga) yang bahagia dan kekal berdasarkan Ketuhanan Yang Mahaesa.<ref name="uu1974" />


==Pandangan Alkitab==
==Pandangan Alkitab==
<div class="ms-2">
* Perkawinan atau pernikahan adalah antara satu laki-laki dengan satu perempuan ('''''{{sabdaweb|Kejadian 2:18-25}}''''').
* Perkawinan atau pernikahan adalah antara satu laki-laki dengan satu perempuan ('''''{{sabdaweb|Kejadian 2:18-25}}''''').
* Perkawinan Kristen adalah monogami. Kekristenan tidak membenarkan poligami ('''''{{sabdaweb|1 Korintus 7:2; 1 Tesalonika 4:2-5}}''''').
* Perkawinan Kristen adalah monogami. Kekristenan tidak membenarkan poligami ('''''{{sabdaweb|1 Korintus 7:2; 1 Tesalonika 4:2-5}}''''').
* Ikatan perkawinan adalah ikatan yang telah dipersatukan oleh Allah, oleh sebab itu  tidak dikenal adanya kata cerai sebab Allah membenci perceraian ({{sabdaweb2v|Matius 19:6; Markus 10:9; 1 Korintus 7:10-11}}).
* Ikatan perkawinan adalah ikatan yang telah dipersatukan oleh Allah, oleh sebab itu  tidak dikenal adanya kata cerai sebab Allah membenci perceraian ({{sabdaweb2v|Matius 19:6; Markus 10:9; 1 Korintus 7:10-11}}).
</div>


==7 pilar pernikahan==
==7 pilar pernikahan==
{{FloatLogo | filename=Rings.png}}
{{FloatLogo | filename=Rings.png}}
[[GBI Jalan Jendral Gatot Subroto]] mengenalkan 7 pilar pernikahan:<ref>[[Jaliaman Sinaga]], Tujuh Pilar Pernikahan (Jakarta: Divisi Pengajaran GBI Jln. Gatot Subroto Jakarta, 2004), hlm. 13-14</ref>
[[GBI Jalan Jendral Gatot Subroto]] mengenalkan 7 pilar pernikahan:<ref>[[Jaliaman Sinaga]], Tujuh Pilar Pernikahan (Jakarta: Divisi Pengajaran GBI Jln. Gatot Subroto Jakarta, 2004), hlm. 13-14</ref>
<div class="ml-4">
<div class="ms-4">
;Pilar Pertama: Pernikahan yang Allah tetapkan adalah antara seorang laki-laki dan seorang perempuan; di mana jenis kelamin laki-laki dan perempuan itu tetap sejak lahir.
;Pilar Pertama: Pernikahan yang Allah tetapkan adalah antara seorang laki-laki dan seorang perempuan; di mana jenis kelamin laki-laki dan perempuan itu tetap sejak lahir.
;Pilar Kedua: Allah menciptakan laki-laki dan perempuan, dengan hakikat ataupun dengan eksistensi yang sama.
;Pilar Kedua: Allah menciptakan laki-laki dan perempuan, dengan hakikat ataupun dengan eksistensi yang sama.
Baris 33: Baris 37:


==Syarat pemberkatan pernikahan==
==Syarat pemberkatan pernikahan==
{{ResponsiveImage | filename= Flyer Informasi Syarat Pernikahan (Update 20 Sep 2024).jpg }}
<div class="ms-4">
Berikut adalah syarat-syarat yang perlu dipersiapkan '''6 bulan''' sebelum tanggal pemberkatan dilakukan:
Berikut adalah syarat-syarat yang perlu dipersiapkan '''6 bulan''' sebelum tanggal pemberkatan dilakukan:


===Persyaratan pribadi===
===Persyaratan pribadi===
# Berusia dewasa, sesuai UU Perkawinan<ref>[[Wikipedia:s:id:Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 1974|Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 1974]] di Wikisource bahasa Indonesia</ref><ref>[[Wikipedia:s:id:Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 2019|Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 201]] di Wikisource bahasa Indonesia </ref>
# Berusia dewasa, sesuai UU Perkawinan<ref name="uu1974">[[Wikipedia:s:id:Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 1974|Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 1974]] di Wikisource bahasa Indonesia</ref><ref>[[Wikipedia:s:id:Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 2019|Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 201]] di Wikisource bahasa Indonesia </ref>
# Harus berjemaat ±1 (satu) tahun di [[GBI Rayon 7|GBI Jemaat Induk Danau Bogor Raya]], yang dibuktikan dengan Kartu Tanda Jemaat (KTJ).
# Harus berjemaat minimal 1 (satu) tahun di [[GBI Rayon 7|GBI Jemaat Induk Danau Bogor Raya]], yang dibuktikan dengan Kartu Tanda Jemaat (KTJ).
# Tidak menetapkan tanggal sebelum menghubungi Gembala Jemaat setempat dan Kantor Gereja bagian Pernikahan.


===Persyaratan administratif===
===Persyaratan administratif===
# <p>Mengikuti Pra-Konseling bersama Gembala Cabang dan mendapatkan Surat Keterangan Rekomendasi dari Gembala Cabang.</p>
# <p>Mengikuti Pra-Konseling bersama Gembala Cabang dan mendapatkan Surat Keterangan Rekomendasi dari Gembala Cabang.</p>
# Formulir gereja yang perlu dilengkapi:
# Formulir gereja yang perlu dilengkapi:<ref>{{iconFA|type=pdf}} [[Media:Formulir Pemberkatan Nikah (upd 25 Jan 2024).pdf|Formulir Pemberkatan Nikah (GBI Danau Bogor Raya)]]</ref>
## Mengisi Formulir Pemberkatan Nikah
## Formulir Pemberkatan Nikah
## Surat Pernyataan Kebenaran Biodata
## Surat Pernyataan Kebenaran Biodata
## Surat Pernyataan belum pernah menikah di Gereja
## Surat Pernyataan belum pernah menikah di Gereja
## Surat Persetujuan untuk menikah dari orang tua, atau wali (apabila orang tua meninggal/berhalangan)
## Surat Persetujuan untuk menikah dari orang tua, atau wali (apabila orang tua meninggal/berhalangan)
# Data keanggotaan gereja dan kerohanian:
# Data keanggotaan gereja dan kerohanian:
## Fotokopi Kartu Tanda Jemaat (KTJ) GBI Jemaat Induk Danau Bogor Raya
## Fotokopi Kartu Tanda Jemaat (KTJ) GBI Jemaat Induk Danau Bogor Raya, sisi depan dan belakang
## Fotokopi Akte Baptis Selam
## Fotokopi Akte Baptis Selam
# Formulir syarat catatan sipil/negara:
# Formulir syarat catatan sipil/negara:
Baris 74: Baris 81:


Untuk keterangan lebih lanjut, hubungi Kantor Gereja di [[Hotline|Hotline Gereja]].
Untuk keterangan lebih lanjut, hubungi Kantor Gereja di [[Hotline|Hotline Gereja]].
</div>


== Pemberkatan nikah ==
== Pemberkatan nikah ==
<div class="ms-4">
===Perlengkapan pemberkatan pernikahan===
===Perlengkapan pemberkatan pernikahan===
{{pmb1|Perlengkapan pemberkatan pernikahan yang disiapkan oleh Seksi Pernikahan GBI Danau Bogor Raya:}}
{{pmb1|Perlengkapan pemberkatan pernikahan yang disiapkan oleh Seksi Pernikahan GBI Danau Bogor Raya:}}
<div class="ml-4">
<div class="ms-2">
* Meja (berlutut) pemberkatan dan dekorasi bunga
* Meja (berlutut) pemberkatan dan dekorasi bunga
* 1 pasang kursi mempelai
* 1 pasang kursi mempelai
Baris 99: Baris 108:
# Penyerahan persembahan sulung Mempelai
# Penyerahan persembahan sulung Mempelai
# Doa Penutup
# Doa Penutup
# Doa Berkat
# Dokumentasi (foto mempelai)
# Dokumentasi (foto mempelai)
<!--'''Rekomendasi:'''
<!--'''Rekomendasi:'''
Baris 108: Baris 118:
<div class="container-fluid mb-3">
<div class="container-fluid mb-3">
<div class="row">
<div class="row">
<div class="col-md-6 border border-primary rounded p-3">
<div class="col-md-6 border border-primary rounded p-3 mb-3">
====Janji calon suami====
====Janji calon suami====
Saya, ''[Nama Calon Suami]'',
Saya, ''[Nama Calon Suami]'',
Baris 119: Baris 129:
:akan hidup kudus, bijaksana, setia, menghormati sebagai teman pewaris dari kasih karunia, dan selalu hidup dengan rukun dan damai dalam sepanjang hidup ini.
:akan hidup kudus, bijaksana, setia, menghormati sebagai teman pewaris dari kasih karunia, dan selalu hidup dengan rukun dan damai dalam sepanjang hidup ini.
</div>
</div>
<div class="col-md-6 border border-danger rounded p-3">
<div class="col-md-6 border border-danger rounded p-3 mb-3">
====Janji calon istri====
====Janji calon istri====
Saya, ''[Nama Calon Istri]'',
Saya, ''[Nama Calon Istri]'',
Baris 129: Baris 139:
Saya berjanji,
Saya berjanji,
:akan hidup kudus, menjadi penolong yang setia dan selalu menaruh harap kepada Tuhan, dan selalu hidup dengan rukun dan damai dalam sepanjang hidup ini.
:akan hidup kudus, menjadi penolong yang setia dan selalu menaruh harap kepada Tuhan, dan selalu hidup dengan rukun dan damai dalam sepanjang hidup ini.
</div>
</div>
</div>
</div>
</div>
</div>
Baris 149: Baris 161:
-->
-->
==Lihat pula==
==Lihat pula==
* [[Pernikahan/Sikap teologis GBI|Sikap Teologis GBI mengenai Pernikahan]]
* [[Peneguhan nikah]]
* [[Peneguhan nikah]]



Revisi terkini sejak 20 September 2024 05.53

Pernikahan atau perkawinan adalah lembaga yang diciptakan dan merupakan inisiatif Allah sendiri. Allah berinisiatif menjodohkan Adam dan Hawa, dan mengikatkan keduanya dalam sebuah ikatan pernikahan yang kudus (Kejadian 2:21-25).

Pernikahan, menurut Undang-Undang Republik Indonesia tahun 1974, adalah ikatan lahir bathin antara seorang pria dengan seorang wanita sebagai suami isteri dengan tujuan membentuk keluarga (rumah tangga) yang bahagia dan kekal berdasarkan Ketuhanan Yang Mahaesa.[1]

Pandangan Alkitab

7 pilar pernikahan

Rings.png

GBI Jalan Jendral Gatot Subroto mengenalkan 7 pilar pernikahan:[2]

Pilar Pertama
Pernikahan yang Allah tetapkan adalah antara seorang laki-laki dan seorang perempuan; di mana jenis kelamin laki-laki dan perempuan itu tetap sejak lahir.
Pilar Kedua
Allah menciptakan laki-laki dan perempuan, dengan hakikat ataupun dengan eksistensi yang sama.
Pilar Ketiga
Keintiman seksual hanya boleh ada dalam pernikahan yang sah.
Pilar Keempat
Pernikahan itu bersifat kekal selama hidup, yang tidak dapat dibatalkan oleh pihak mana pun juga.
Pilar Kelima
Suami-istri harus sama-sama mengasihi Tuhan Yesus.
Pilar Keenam
Pernikahan yang Allah tetapkan ialah pernikahan seorang perempuan dengan seorang laki-laki.
Pilar Ketujuh
Harus pemberkatan lebih dahulu baru hidup sebagai suami-istri.

Syarat pemberkatan pernikahan

Flyer Informasi Syarat Pernikahan (Update 20 Sep 2024).jpg

Berikut adalah syarat-syarat yang perlu dipersiapkan 6 bulan sebelum tanggal pemberkatan dilakukan:

Persyaratan pribadi

  1. Berusia dewasa, sesuai UU Perkawinan[1][3]
  2. Harus berjemaat minimal 1 (satu) tahun di GBI Jemaat Induk Danau Bogor Raya, yang dibuktikan dengan Kartu Tanda Jemaat (KTJ).
  3. Tidak menetapkan tanggal sebelum menghubungi Gembala Jemaat setempat dan Kantor Gereja bagian Pernikahan.

Persyaratan administratif

  1. Mengikuti Pra-Konseling bersama Gembala Cabang dan mendapatkan Surat Keterangan Rekomendasi dari Gembala Cabang.

  2. Formulir gereja yang perlu dilengkapi:[4]
    1. Formulir Pemberkatan Nikah
    2. Surat Pernyataan Kebenaran Biodata
    3. Surat Pernyataan belum pernah menikah di Gereja
    4. Surat Persetujuan untuk menikah dari orang tua, atau wali (apabila orang tua meninggal/berhalangan)
  3. Data keanggotaan gereja dan kerohanian:
    1. Fotokopi Kartu Tanda Jemaat (KTJ) GBI Jemaat Induk Danau Bogor Raya, sisi depan dan belakang
    2. Fotokopi Akte Baptis Selam
  4. Formulir syarat catatan sipil/negara:
    1. Surat Keterangan Model N1, N2, N4 dari Kelurahan
    2. Surat Keterangan Belum Menikah dari Kelurahan (asli)
  5. Data pribadi jemaat:
    1. Pas foto calon mempelai (bersama) 6x4cm, sebanyak 7 lembar (laki-laki duduk di sebelah kanan perempuan)
    2. Fotokopi Akte Kelahiran
    3. Fotokopi Kartu Keluarga
    4. Fotokopi Kartu Tanda Penduduk (KTP)
    5. Fotokopi Kartu Tanda Penduduk orang tua
    6. Surat Keterangan Ganti Nama (Bagi yang Ganti Nama)

Pengajaran dan konseling

  1. Wajib mengikuti Bimbingan Pranikah (BPN) sesuai dengan jadwal yang ditetapkan
  2. Wajib mengikuti konseling oleh hamba Tuhan yang ditunjuk
  3. Bila belum, berkomitmen akan mengikuti kelas pengajaran KOM 100 (Kehidupan Orientasi Melayani)

Data tambahan

  1. Jika sudah pernah menikah/memiliki anak:
    1. Akte Kelahiran Anak jika yang bersangkutan sudah pernah Menikah dan Memiliki Anak
    2. Akte Kematian jika duda/janda (pasangan yang bersangkutan meninggal)
    3. Akte Nikah Gereja
  2. Lain-lain:
    1. Ijin dari Komandan bagi anggota TNI/POLRI

Untuk keterangan lebih lanjut, hubungi Kantor Gereja di Hotline Gereja.

Pemberkatan nikah

Perlengkapan pemberkatan pernikahan

Perlengkapan pemberkatan pernikahan yang disiapkan oleh Seksi Pernikahan GBI Danau Bogor Raya:

  • Meja (berlutut) pemberkatan dan dekorasi bunga
  • 1 pasang kursi mempelai
  • 2 pasang kursi orangtua/wali
  • Meja untuk tanda tangan Janji Nikah
  • Alat musik
  • Sound system dan mikrofon

Prosesi pemberkatan

Prosesi di gereja secara umum adalah sebagai berikut:

  1. Pujian dan penyembahan
  2. Pemberitaan firman Tuhan
  3. Pernyataan Janji Nikah
  4. Tanda tangan Janji Nikah
  5. Penyematan cincin pernikahan
  6. Doa Pemberkatan Pernikahan oleh hamba Tuhan
  7. Ungkapan terima kasih kepada orang tua
  8. Penyerahan Alkitab, Janji Nikah, dan Akta Nikah
  9. Penyerahan persembahan sulung Mempelai
  10. Doa Penutup
  11. Doa Berkat
  12. Dokumentasi (foto mempelai)

Mempelai harus datang ke Kantor Catatan Sipil setelah pemberkatan untuk mencatatkan pernikahannya secara hukum.

Janji nikah

Janji nikah wajib dihapalkan dan dihayati:

Janji calon suami

Saya, [Nama Calon Suami],

berjanji di hadapan Tuhan, hamba Tuhan, dan saudara seiman,
bahwa sesuai dengan kehendak Tuhan,
saya menerima engkau, [Nama Calon Istri], sebagai isteri yang sah dan satu-satunya mulai saat ini dan seterusnya.

Saya berjanji,

akan bersungguh-sungguh mengasihi sebagaimana Kristus telah mengasihi jemaat-Nya dan seperti saya mengasihi tubuh saya sendiri.

Saya berjanji,

akan hidup kudus, bijaksana, setia, menghormati sebagai teman pewaris dari kasih karunia, dan selalu hidup dengan rukun dan damai dalam sepanjang hidup ini.

Janji calon istri

Saya, [Nama Calon Istri],

berjanji di hadapan Tuhan, hamba Tuhan, dan saudara seiman,
bahwa sesuai dengan kehendak Tuhan
saya menerima engkau, [Nama Calon Suami], sebagai suami yang sah dan satu-satunya mulai saat ini dan seterusnya.

Saya berjanji,

akan tunduk dalam segala sesuatu seperti kepada Tuhan, menghormati sebagai teman pewaris dari kasih karunia.

Saya berjanji,

akan hidup kudus, menjadi penolong yang setia dan selalu menaruh harap kepada Tuhan, dan selalu hidup dengan rukun dan damai dalam sepanjang hidup ini.

Lihat pula

Referensi