Khotbah: 20110703-0830/NN: Perbedaan antara revisi

Dari GBI Danau Bogor Raya
Lompat ke: navigasi, cari
k (Penggantian teks - " | kota =" menjadi " | city=")
k (Penggantian teks - "| name= Niko Njotorahardjo↵" menjadi "| name= Niko Njotorahardjo | type= pesangembalapembina ")
 
(4 revisi perantara oleh pengguna yang sama tidak ditampilkan)
Baris 7: Baris 7:
  | completename = Pdt Dr Ir Niko Njotorahardjo
  | completename = Pdt Dr Ir Niko Njotorahardjo
  | name= Niko Njotorahardjo
  | name= Niko Njotorahardjo
| type= pesangembalapembina


  | acara    = Ibadah Raya
  | event= Ibadah Raya
  | date= 2011-07-03
  | date= 2011-07-03
  | location = Gandaria City
  | location = Gandaria City
Baris 14: Baris 15:
  | city= Jakarta
  | city= Jakarta


  | foto  = Niko Njotorahardjo-101002-3x4.jpg
  | illustrationA5 = Niko Njotorahardjo-101002-3x4.jpg
  | ilustrasi  = Niko Njotorahardjo-101002.jpg
  | illustration16x9 = Niko Njotorahardjo-101002.jpg


  | ringkasan  = Tanggal 12 Juni yang lalu adalah hari Pentakosta dan kebetulan waktu itu saya sedang berada di Belanda. 2000 tahun yang lalu keadaan hari-hari seperti itu bisa kita lihat di Kisah Para Rasul tentang bagaimana dampak dari pencurahan Roh Kudus ke dunia ketika itu.
  | summary= Tanggal 12 Juni yang lalu adalah hari Pentakosta dan kebetulan waktu itu saya sedang berada di Belanda. 2000 tahun yang lalu keadaan hari-hari seperti itu bisa kita lihat di Kisah Para Rasul tentang bagaimana dampak dari pencurahan Roh Kudus ke dunia ketika itu.


Saya menemukan ada 4 hal yang terjadi setelah Roh Kudus dicurahkan, yaitu:
Saya menemukan ada 4 hal yang terjadi setelah Roh Kudus dicurahkan, yaitu:

Revisi terkini sejak 6 September 2024 07.04

Tanggal 12 Juni yang lalu adalah hari Pentakosta dan kebetulan waktu itu saya sedang berada di Belanda. 2000 tahun yang lalu keadaan hari-hari seperti itu bisa kita lihat di Kisah Para Rasul tentang bagaimana dampak dari pencurahan Roh Kudus ke dunia ketika itu.

Saya menemukan ada 4 hal yang terjadi setelah Roh Kudus dicurahkan, yaitu:

  1. Mujizat-mujizat terjadi
  2. Perubahan cara hidup jemaat
  3. Goncangan-goncangan terjadi
  4. Perubahan paradigma dalam pelayanan

1. Mujizat-mujizat terjadi

Pada waktu itu Petrus dan Yohanes akan ke bait Allah untuk berdoa, tiba-tiba di pintu bait Allah ada seorang pengemis yang lumpuh sejak lahir, di mana setiap harinya dia digotong ke sana dan pekerjaannya adalah mengemis.

Tanggal 12 Juni yang lalu adalah hari Pentakosta dan kebetulan waktu itu saya sedang berada di Belanda. 2000 tahun yang lalu keadaan hari-hari seperti itu bisa kita lihat di Kisah Para Rasul tentang bagaimana dampak dari pencurahan Roh Kudus ke dunia ketika itu.

Saya menemukan ada 4 hal yang terjadi setelah Roh Kudus dicurahkan, yaitu:

1. Mujizat-mujizat terjadi

Pada waktu itu Petrus dan Yohanes akan ke bait Allah untuk berdoa, tiba-tiba di pintu bait Allah ada seorang pengemis yang lumpuh sejak lahir, di mana setiap harinya dia digotong ke sana dan pekerjaannya adalah mengemis. Waktu dia melihat Petrus dan Yohanes datang, dia menjulurkan tangannya, kemudian Petrus berkata kepadanya, “Emas dan perak tidak ada padaku, tetapi apa yang kupunyai, kuberikan kepadamu: Demi nama Yesus Kristus, orang Nazaret itu, berjalanlah!” Lalu ia memegang tangan kanan orang itu dan membantu dia berdiri. Seketika itu juga kuatlah kaki dan mata kaki orang itu. Tiba-tiba orang itu bisa berdiri dan berlari-lari, terjadilah mujizat di mana orang itu bisa berjalan! (Kisah 3:1-8).

Saudara, rasul-rasul dipakai Tuhan hari-hari itu dan mujizat-mujizat terjadi. Dikatakan bahwa orang-orang sakit dibawa keluar dari rumahnya di atas tempat tidurnya mereka diletakkan di tepi-tepi jalan, supaya apa? Supaya paling tidak ketika Petrus lewat, bayangannya mengenai mereka dan bayangan Petrus menyembuhkan mereka juga!

Saudara yang dikasihi Tuhan, orang-orang yang tinggal di sekitar Yerusalem datang berbondong-bondong dan Alkitab katakan bahwa semua orang disembuhkan! Bukankah kita sedang melihat hal-hal itu sedang terjadi hari-hari ini? Amin!

Lima tahun yang lalu saya ingat Tuhan berkata kepada saya, “Kamu pergi ke kota-kota ke mana Aku tunjuk dan kamu lakukan ‘healing movement ministry’. Kumpulkan gereja-gereja dan ajak gereja-gereja itu mengumpulkan orang-orang miskin, orang-orang sakit, orang-orang yang tidak punya uang untuk ke dokter, sebab Aku akan menyembuhkan mereka!” Selama kurun waktu 5 tahun saya sudah melakukan KKR seperti itu. Dan kemarin di Belanda adalah yang ke175 kali. Saya melihat dengan mata sendiri bagaimana Tuhan Yesus menyembuhkan seketika orang-orang sakit. Saya melihat dengan mata sendiri bagaimana orang buta melihat, orang lumpuh berjalan, yang tuli mendengar, kanker dan tumor yang hilang seketika. Apa yang terjadi 2000 tahun yang lalu, hari-hari ini sedang terjadi luar biasa! Dan ke depan ini Tuhan berkata kepada saya, “Kamu akan melihat hal-hal yang lebih besar lagi!”

Saudara, MUJIZAT MASIH ADA! Mujizat-mujizat yang terjadi 2000 tahun yang lalu setelah Roh Kudus dicurahkan itu sedang terjadi dengan luar biasa dan saya mau katakan bahwa ini dalam kapasitas yang lebih besar lagi.

Saudara, saya tidak tahu masalah Saudara, tetapi satu hal yang ingin saya katakan kepada Saudara, di hadapan Tuhan Yesus jangan bicara, “Tidak mungkin …”, sebab semua mungkin. Jangan sampai berkata, “Mana mungkin penyakit saya disembuhkan? Mana mungkin keluarga saya dipulihkan, mana mungkin bisnis saya dipulihkan seperti dulu?” NO! Di hadapan Tuhan Yesus semua mungkin, tidak ada yang mustahil bagi Dia dan bagi orang yang percaya.

2. Perubahan cara hidup jemaat

Setelah Roh Kudus dicurahkan terjadi perubahan cara hidup jemaat sebagai berikut:

a. Jemaat bertekun dalam pengajaran rasul-rasul

Mereka sering mengadakan persekutuan bersama-sama. Mereka memecahkan roti dengan gembira dan dengan tulus hati (Kisah 2:42-46). Mari perkatakan bersama saya, “Gembira dan tulus hati!”

Saya percaya hari-hari ini sedang terjadi yang seperti ini; di mana ketika kita sedang berkumpul ada satu sukacita dan kegembiraan yang luar biasa. Apakah Saudara merasakan hal ini? Amin!

Kalau Roh Kudus benar-benar dicurahkan maka kita pasti akan merasakan ada kegembiraan, sukacita dan tulus hati. Kita berkumpul seperti ini tidak mempunyai motivasi yang lain kecuali hanya menyenangkan hati Tuhan. Kita berdoa, memuji dan menyembah Dia dan Tuhan disenangkan.

b. Jemaat senang menabur

Kisah 4:34-35, Sebab tidak ada seorangpun yang berkekurangan di antara mereka; karena semua orang yang mempunyai tanah atau rumah, menjual kepunyaannya itu, dan hasil penjualan itu mereka bawa dan mereka letakkan di depan kaki rasul-rasul; lalu dibagi-bagikan kepada setiap orang sesuai dengan keperluannya.”

Saudara, firman Tuhan berkata bahwa ketika Roh Kudus dicurahkan tidak ada orang yang berkekurangan. Mengapa? Sebab orang-orang yang berlebih, mereka memberi atau menabur untuk yang kekurangan melalui rasul-rasul. Mereka mungkin menjual tanah atau rumahnya lalu meletakkan hasilnya di kaki rasul-rasul, kemudian para rasullah yang akan membagi-bagi sehingga tidak ada seorang pun yang berkekurangan.

Saudara, pada waktu Roh Kudus dicurahkan maka ciri dari jemaat adalah senang menabur dan memberi! Mari perkatakan bersama saya, “Menabur! Memberi! ... Menabur! Memberi!” Haleluya!

Bulan lalu ada satu pesan Tuhan yang begitu kuat yang sudah saya sampaikan di tempat ini. Tahun 2011 adalah tahun multiplikasi dan promosi, 6 bulan sudah berlalu apakah Saudara sudah mengalami multiplikasi dan promosi tersebut? Mari yang percaya bersama saya katakan, “Tahun 2011, Tahun Multiplikasi dan Tahun Promosi!” Salah satu kunci multiplikasi dan promosi itu adalah memberi dan menabur!

Ini adalah Tuhan Yesus sendiri yang mengajarkan tentang memberi, sebab itu adalah cara untuk mematahkan cinta akan uang dan keinginan untuk kaya.

Saya percaya kalau Saudara mempunyai uang banyak, puji Tuhan karena Tuhan menyertai Saudara, tetapi jangan sampai terperangkap dalam cinta akan uang, karena akar daripada segala kejahatan adalah cinta akan uang! Akar segala kejahatan itu bukan uangnya tetapi cinta akan uang. Dan Tuhan Yesus mengajar untuk mematahkan cinta akan uang dan keinginan untuk menjadi kaya adalah dengan cara memberi.

Ada seorang muda yang kaya datang kepada Yesus, dan berkata: “Guru, perbuatan baik apakah yang harus kuperbuat untuk memperoleh hidup yang kekal?” Jawab Yesus: “Jangan membunuh, jangan berzinah, jangan mencuri, jangan mengucapkan saksi dusta, hormatilah ayahmu dan ibumu dan kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri.” Dengan bangga dan sukacita orang muda itu berkata kepada-Nya: “Kalau itu telah kulakukan semua”. Tetapi Tuhan Yesus memandang kepadanya dengan kasihan dan berkata: “Hanya satu kekuranganmu, jikalau engkau hendak sempurna, juallah segala milikmu dan berikanlah itu kepada orang-orang miskin, setelah itu ikutlah Aku.” Ketika orang muda itu mendengar perkataan itu, tidak ngomong “a” atau “b” ia langsung ‘ngeloyor’ pergi. Tuhan Yesus lalu meneruskan, “Alangkah sukarnya seorang kaya masuk Sorga, lebih mudah seekor unta masuk lobang jarum daripada seorang kaya masuk Sorga”. Begitu Tuhan Yesus mengungkapkan hal itu, murid-murid menjadi ‘ramai’ dan berkata, “Kalau begitu siapa yang dapat diselamatkan? Siapa yang bisa diselamatkan?” Tuhan Yesus langsung menjawab, “Memang bagi manusia tidak mungkin tetapi tidak demikian bagi Allah, sebab bagi Allah semuanya mungkin” (Matius 19:16-26).

Ada sebuah lagu yang dulu sangat terkenal berjudul “It is well with my soul” yang ditulis oleh seorang yang bernama Horatio G Spafford. Horatio adalah seorang pengacara dan pengusaha yang memiliki banyak property dan gedung-gedung bertingkat di sepanjang tepi pantai Lakeshore di kota besar Chicago. Bukan hanya sebagai seorang yang sukses dengan bisnis, tetapi dia juga merupakan seorang Kristen yang cinta Tuhan di mana dia menjadi sponsor dan donatur dari seorang hamba Tuhan di Eropa yang terkenal pada waktu itu yang bernama DL Moody.

Saudara, Horatio mengalami satu proses dan saya percaya ini diizinkan oleh Tuhan. Yang pertama adalah pada tahun 1871, anak laki-laki satu-satunya meninggal karena sakit step dan panas yang sangat tinggi. Karena hal ini seluruh keluarganya mengalami kegoncangan dan belum selesai dengan kegoncangan tersebut, tiba-tiba terjadi kebakaran besar melanda Chicago pada waktu itu dan aset-asetnya habis semua. Dalam keadaan shock yang seperti itu dia memutuskan untuk pergi berlibur ke Eropa bersama anak-anak dan istrinya sekalian akan ikut KKR DL Moody di sana. Mereka lalu memesan tiket kapal laut untuk pergi ke sana, tetapi sehari sebelum keberangkatan tiba-tiba partner bisnisnya menelpon dan memintanya untuk menandatangani beberapa dokumen. Walaupun dia sudah katakan bahwa dia akan pergi bersama keluarganya tetapi partner bisnisnya memaksa agar dia harus hadir dalam penandatangan tersebut. Kemudian dia memutuskan supaya istri dan anak-anaknya pergi berlayar duluan dan dia akan menyusul. Akhirnya istri dan keempat anaknya pergi berlayar lebih dulu, tetapi apa yang terjadi? Ternyata di tengah jalan kapal ini bertubrukan dengan kapal lain dan dinyatakan bahwa 226 penumpangnya tewas semua kecuali 1 yang selamat, yaitu istri Horatio! Pada waktu itu terjadi dia tidak tahu akan hal ini, dia hanya menunggu-nunggu kabar keberadaan istri dan anak-anaknya. Lalu datanglah telegram dari istrinya yang hanya menuliskan pesan singkat, “Safe alone!” Jadi rupanya hanya istrinya sendiri yang selamat sedangkan keempat anaknya tewas dalam tragedi tersebut. Mendengar ini dia benar-benar hancur hati dan mungkin berteriak-teriak di hadapan Tuhan seperti ini, “Tuhan … Tuhan! ... saya tidak kuat seperti ini!”

Akhirnya dia kemudian pergi menyusul istrinya dan ketika berada di kapal sampailah dia di tempat di mana terjadinya kecelakaan tersebut. Nahkoda kapal menghentikan kapalnya persis di tempat tragedi itu dan di situlah Horatio mendapatkan lagu “It is well with my soul”.

Saudara, lagu ini berbicara bahwa apa pun yang terjadi dalam hidup ini, baik susah maupun senang yang pasti dialami oleh kita, baik hidup maupun maut yang mendekat kepada kita, tetapi hati kita tetap tenang. Tenanglah hai jiwaku, mengapa? Karena kita percaya Tuhan Yesus selalu beserta dengan kita. Haleluya!

Saya tahu, melalui peristiwa ini Horatio adalah mungkin seperti anak muda yang kaya tadi, tetapi bedanya Horatio tidak ‘ngeloyor’ pergi. Dia pasti bertanya kepada Tuhan, “Tuhan, apakah ini Tuhan? ... Ini apa, Tuhan?” Dia adalah seorang yang kaya, tetapi apa yang dilakukan setelah itu membuatnya mengerti isi hati Tuhan, di mana dia pergi dan menetap di Yerusalem. Dia mendirikan organisasi yang bernama “American Colony” dan tahukah Saudara apa pelayanan organisasi tersebut? Ternyata pelayanan organisasi tersebut adalah untuk orang-orang miskin!

Saudara, saya tahu apa yang Tuhan rencanakan digenapi oleh Horatio. Saya percaya kalau Horatio tidak datang ke Yerusalem dan tidak melakukan satu pelayanan bagi orang miskin mungkin lagu ini tidak terkenal sampai sekarang. Tetapi hasil akhir daripada itu seperti yang Tuhan Yesus katakan tadi yaitu, “Bagi manusia itu tidak mungkin, tetapi bagi Allah tidak demikian karena semua mungkin bagi-Nya!”

Orang kaya dikatakan sukar masuk Sorga bahkan lebih mudah unta masuk lobang jarum! Bagi manusia memang sukar, tetapi Tuhan punya cara! Dan cara-Nya itu sepertinya tidak enak. Mungkin Saudara bertanya apakah semua orang harus melalui peristiwa seperti ini? Saya pikir tidak semua orang harus melalui peristiwa seperti ini, tetapi kebanyakan harus melaluinya termasuk saya. Kadang-kadang kalau kita hidup terlalu enak, kita menjadi lupa dan tidak tahu akan rencana Tuhan. Tetapi Tuhan tahu caranya dan Dia datangkan hal-hal yang mungkin tidak enak bagi kita tetapi dengan satu tujuan, yaitu supaya kita selamat!

Saya percaya kalau setiap kita ditanya, “Apakah Saudara cinta uang?”, pasti jawabannya adalah, “No..! No..! Saya tidak cinta uang!”. Tetapi siapakah yang tahu keadaan dirinya sendiri? Yang tahu hanyalah Tuhan! Dan mungkin saja melalui orang lain yang bisa melihat diri kita dan berkata, “Hei, kamu sudah mulai cinta uang, kamu ingin menjadi kaya … berhati-hatilah!” Secara pribadi kita tidak akan sadari hal itu, namun Tuhan tahu dan punya caranya! Tetapi apa pun yang terjadi biarlah kita ingat selalu hal ini, “Tenanglah hai jiwaku...! Tenanglah hai jiwaku! Sebab Tuhan selalu beserta kita dan Dia tidak akan meninggalkan kita!” Amin!

3. Goncangan-goncangan terjadi

Saya percaya goncangan boleh datang tetapi kita tetap berkata, "It is well with my soul", karena Tuhan Yesus tidak akan pernah meninggalkan kita. Amin!

Pada waktu itu rasul-rasul ditangkap dan dimasukkan ke dalam penjara, mujizat terjadi di mana malaikat Tuhan datang dan membukakan pintu penjara di malam hari. Orang-orang gempar dan banyak yang bertobat! Pada waktu itu Stefanus dibunuh dan setelah itu terjadi penganiayaan terhadap jemaat Tuhan. Dari Yerusalem mereka lari ke seluruh Yudea, Samaria sambil mengabarkan Injil!

Pesan Tuhan Yesus yang terakhir sebelum naik ke Sorga, "Tetapi kamu akan menerima kuasa, kalau Roh Kudus turun ke atas kamu, dan kamu akan menjadi saksi-Ku di Yerusalem dan di seluruh Yudea dan Samaria dan sampai ke ujung bumi." (Kisah 1:8)

Ada berapa banyak yang mengerti bahwa kita harus menjadi saksi Yesus? Dan pola yang Tuhan pakai adalah: Penganiayaan! Apakah Saudara mau menjadi saksi Yesus meskipun dengan penganiayaan? Amin!

Pada waktu itu mereka hanya berkumpul di Yerusalem, bagaimana caranya supaya mereka pergi ke Yudea dan Samaria sambil memberitakan Injil? Caranya adalah dengan penganiayaan! Karena dengan demikian mereka harus lari menyebar. Jujur kalau kita dalam keadaan hidup enak di mana semuanya serba enak, terus-terang kita agak sulit untuk menjadi saksi Yesus. Kalau bagi Saudara istilah ‘penganiayaan’ tidak enak, mari kita ganti dengan kata ‘tekanan’, walaupun kedengaran lebih ringan tetapi sebenarnya sama saja. Jadi pesan Tuhan hari ini, apa pun boleh datang namun saya percaya bahwa yang baiklah yang akan terjadi. Amin!

4. Perubahan paradigma dalam pelayanan

Pada waktu itu keselamatan hanya untuk orang-orang Yahudi dan bukan untuk bangsa-bangsa lain. Tetapi setelah Roh Kudus dicurahkan ada satu perubahan paradigma, melalui Kornelius - seorang kepala pasukan Italia dan bukan seorang Yahudi, keselamatan akhirnya bukan hanya untuk orang Yahudi tetapi juga untuk bangsa-bangsa lain termasuk Saudara dan saya.

Kornelius, seorang kepala pasukan Italia adalah orang yang takut akan Tuhan. Dia berdoa dan percaya kepada Tuhan serta banyak memberi sedekah kepada orang-orang Yahudi. Pada suatu hari dia berdoa dan malaikat Tuhan turun serta berkata kepadanya, "Kornelius, doamu dan sedekahmu sudah sampai ke hadapan Tuhan. Dia sekarang mengingat engkau, karena itu sekarang pergilah dan suruh orang menjemput Petrus."

Di tempat lain, Petrus kira-kira jam 12 siang hendak berdoa, tetapi dia merasakan begitu lapar. Tiba-tiba dia mendapat penglihatan di mana ada sebuah benda yang turun dari langit. Benda itu seperti kain yang terentang dan di ujungnya diikat tali dan di dalamnya ada binatang-binatang haram yang tidak untuk dimakan oleh orang-orang Yahudi. Lalu ada suara yang berkata, "Petrus, sembelihlah dan makan!", tetapi Petrus menjawab, "Oh, tidak Tuhan, saya belum pernah makan sesuatu yang haram dan tidak tahir ini!" Perintah ini sampai 3 kali dan tiba-tiba kedengaran suara yang berkata, "Apa yang dinyatakan halal oleh Allah, jangan kamu nyatakan haram!" Kemudian penglihatan itu lenyap dan Petrus bertanya-tanya apakah arti semuanya itu.

Tiba-tiba utusan Kornelius datang dan Petrus mulai meraba-raba tentang hal ini dan pergi mengikuti utusan tersebut ke rumah Kornelius. Sesampainya di sana, Kornelius menceritakan apa yang dialaminya dan Petrus lalu mengerti bahwa ada satu perubahan paradigma, di mana yang tadinya keselamatan hanya untuk orang-orang Yahudi tetapi sekarang Tuhan bukakan juga untuk bangsa-bangsa lain. Petrus lalu berkata, "Kamu tahu bahwa saya ini orang Yahudi dan kami dilarang keras untuk tidak masuk ke rumah orang bukan Yahudi, itu haram! Tetapi sekarang Tuhan nyatakan ini halal!"

Pada waktu Petrus mulai berbicara tentang Tuhan Yesus, tiba-tiba Roh Kudus turun dan mereka berbahasa roh. Setelah Petrus melihat bahwa mereka berbahasa roh, ia berkata, "Sekarang mereka sudah berbahasa roh, apa salahnya mereka sekarang dibaptis di dalam Nama Yesus?" Lalu mereka dibaptis di dalam Nama Tuhan Yesus Kristus. (Kisah 10:1-48)

Hal ini kemudian berbuntut panjang. Orang-orang Yahudi yang mendengar apa yang dilakukan oleh Petrus langsung marah. Mereka berkata, "Petrus menyatakan hal-hal yang haram menjadi halal!" Terpaksa diadakan sidang di Yerusalem dan di sana Petrus bersaksi tentang apa yang terjadi dan kemudian tenanglah mereka dan mereka bisa mengerti akan hal itu.

Saudara, ke depan ini Tuhan katakan akan banyak sekali paradigma-paradigma yang berubah dan saya berdoa supaya Saudara bisa menangkap semua ini.

Saya mau bersaksi tentang beberapa perubahan paradigma dalam pelayanan saya selama ini:

a. Pelayanan Pemulihan Pondok Daud

Saya termasuk salah seorang yang dulu dipakai Tuhan untuk menjadi pelopor perubahan paradigma seperti ini. Pada waktu saya dipanggil untuk menjadi hamba Tuhan, kepada saya diberikan tugas untuk merestorasi Pondok Daud. Pondok Daud itu berbicara tentang doa, pujian dan penyembahan. Ketika itu saya tidak tahu bahwa saya adalah orang pertama di Indonesia yang ‘fulltime’ dalam pelayanan seperti ini. Tidak ada orang yang mengerti apa itu Pondok Daud dan tidak ada yang tahu tentang pujian dan penyembahan. Tetapi Tuhan berkata kepada saya, "Niko, yang penting dalam doa, pujian dan penyembahan itu adalah bahasa roh. Tanpa bahasa roh, maka doa, pujian dan penyembahan itu bukan seperti apa yang Aku maksudkan!"

Mendengar ini saya sangat bersukacita dan kemana-mana melayani saya selalu berbahasa roh. Saya pikir semua orang akan senang akan hal ini. Saya tidak tahu karena saya bukan keluaran Sekolah Teologia. Saya tidak mengerti kalau ternyata ada pertentangan besar dengan orang-orang yang berbahasa roh. Tetapi waktu itu saya justru dipakai Tuhan untuk menyatakan perubahan ini. Kemana-mana melayani saya selalu berbahasa roh dan akhirnya saya ditunjuk-tunjuk dan dikatakan, "Ini sesat! Ini sesat!"

b. Penanaman gereja baru

Kemudian ketika membangun gereja saya ingat bahwa dalam Tata Gereja di GBI belum ada ketentuan bahwa seorang hamba Tuhan boleh menanam beberapa gereja dalam satu kota. Tetapi saya tiba-tiba disuruh Tuhan untuk menanam beberapa gereja sekaligus di dalam satu kota.

Hal ini menghebohkan, apalagi ternyata gereja itu penuh dengan jemaat yang datang. Puji Tuhan, pada waktu itu saya tidak terlalu mengerti tentang ‘tata krama’ atau etika dalam membuka gereja, sebab kalau saya tahu pastilah saya tidak akan melakukannya.

Sehingga selama 11 tahun masalah ini menimbulkan pro kontra yang besar dalam sidang Majelis Daerah setiap tahunnya. Beruntung ada Om Ho (Pdt Dr HL Senduk - pendiri GBI) yang berjiwa besar dan bisa memahami saya. Saya ingat setiap kali saya datang pada penutupan Sidang Majelis Daerah, Om Ho selalu menunggu saya. Dia selalu memeluk saya dan menepuk-nepuk lengan saya dan berkata, "Niko, jangan ladeni orang iri ... jangan ladeni orang iri." Mendengar ini saya menangis dan kalau tidak ada Om Ho mungkin saya sudah tidak tahan.

c. Ibadah raya di tempat umum

Sejak dulu orang Kristen berbakti selalu di-sebuah gedung Gereja. Maksudnya, gedung yang tidak boleh digunakan untuk yang lain-lain. Nah, pada waktu kita membuka gereja itu adalah di tempat-tempat umum. Malah di Bandung lebih hebat lagi di mana saya ingat ketika itu bahwa minggu depannya kita harus mengadakan kebaktian tetapi belum mendapat tempatnya. Kita sudah mencari tempat di mana-mana tetapi tidak menemukannya kecuali ada satu tempat yang bisa, yaitu di Night Club. Akhirnya terpaksa kita harus memakai tempat itu meskipun resikonya tinggi.

Ketika diumumkan, ada teman saya yang datang kepada saya dan seperti memaki-maki dia berkata, "Gimana kamu! Itu kan night club, masa dibuat gereja?" Saya hanya berkata, "Tidak ada tempat lagi, apakah harus berhenti kebaktiannya karena tidak ada tempat?"

Saudara yang dikasihi Tuhan, akhirnya kita mengadakan kebaktian di night club tidak lama, hanya 3 tahun! Saya ingat bagaimana anak-anak sekolah minggu di satu tempat yang ada tulisan di kacanya, "Satu jam Rp. 200.000,-" Tetapi tahukah Saudara apa yang terjadi? Ternyata banyak diaken di sana yang justru dimenangkan melalui night club ini! Mereka adalah orang-orang yang kesasar. Yang tadinya mau ke night club akhirnya malah kesasar ke gereja. Tiba-tiba mendengar firman Tuhan dan bertobat dan mereka sungguh-sungguh menjadi pelayan Tuhan. Kita tidak bisa mengerti akan hal ini dan penginjilan cara yang lalu tidak bisa dipakai untuk yang sekarang. Kita harus mengikuti perubahan paradigma tersebut.

Sentul International Convention Center

SICC bukanlah gedung gereja, melainkan fasilitas umum yang bisa dipakai untuk ibadah. Dan Tuhan katakan, "Aku ada di sana!" dan itu memang benar!

Di sana ada menara doanya dan jemaat boleh datang ke sana. Saudara masuk saja ke sana dan akan merasakan ada yang lain karena memang ada sesuatu yang luar biasa. Kita tidak bisa mengerti bagaimana cara memenangkan jiwa di tempat umum. Oleh sebab itu jangan memakai otak sendiri! Pikiran kita terlalu kecil dan hanya sebesar ‘bakpao’ besarnya.

Saya ingat Ps Ed Silvoso pernah datang ke SICC dan memberikan kesaksian tentang perubahan paradigma tersebut.

  • Ada seorang sopir taksi, setiap pagi dia menumpangkan tangan atas taksi-nya itu dan berkata, "Tuhan, biarlah taksi ini untuk kemuliaan Tuhan!" Apa yang terjadi?
  • Ternyata banyak orang yang naik taksi-nya dan bertobat. Bagaimana bertobatnya? Tidak ada yang tahu, bahkan orang itu sendiri tidak menginjil!
  • Ada lagi seorang pedagang es krim yang juga setiap pagi berdoa, "Tuhan, biarlah es krim ini menjadi kemuliaan bagi Nama-Mu!" Apa yang terjadi? Banyak orang yang makan es krimnya menjadi sembuh dan juga bertobat! Apa hubungan antara semua itu?

Karena itu, saya mau katakan kepada Saudara, ke depan ini Tuhan katakan akan banyak perubahan paradigma. Jangan bersandarkan kepada pengertian kita sendiri dan jangan menganggap diri kita sendiri bijak!

Saya adalah seorang visioner karena itu mungkin lebih mudah bagi saya untuk menghadapi perubahan paradigma seperti itu. Orang yang hanya berpedoman pada apa yang terjadi di masa lalu, biasanya pelayanannya stuck. Memenangkan jiwa mungkin ada tetapi itu hanya kecil saja jumlahnya, sebab Tuhan punya cara dan banyak yang tidak bisa menangkapnya. Bayangkan kalau misalnya Petrus waktu itu tetap menolak membawa berita keselamatan kepada bangsa lain, mungkin Saudara dan saya tidak ada di tempat ini sekarang.

Saudara yang dikasihi Tuhan, ke depan ini ada perubahan paradigma dalam pelayanan dan saya berdoa supaya kita bisa mengikutinya dengan sukacita. Biasanya orang yang tidak bisa mengikutinya tidak akan bersukacita, tetapi yang bisa mengikutinya pasti bersukacita! Haleluya! \