Khotbah: 20080106-0830/NN: Perbedaan antara revisi

Dari GBI Danau Bogor Raya
Lompat ke: navigasi, cari
k (Penggantian teks - " | khotbah =" menjadi " | title=")
k (Penggantian teks - "| name= Niko Njotorahardjo↵" menjadi "| name= Niko Njotorahardjo | type= pesangembalapembina ")
 
(7 revisi perantara oleh pengguna yang sama tidak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
<noinclude>{{unified info | templatetype=khotbah
<noinclude>{{unified info | templatetype=khotbah
  | namespace  = Khotbah
  | namespace  = Khotbah
  | pagename   = 20080106-0830/NN
  | pagename = 20080106-0830/NN
  | title= Pelipatgandaan (Multiplikasi) <!-- Otomatis mengikuti judul halaman -->
  | title= Pelipatgandaan (Multiplikasi) <!-- Otomatis mengikuti judul halaman -->
  | khotbahstyle=  
  | khotbahstyle=  
  | gambar      = [[Berkas:Niko Njotorahardjo.jpg|75px]]
  | illustrationA5= Niko Njotorahardjo.jpg
  | completename = Pdt Dr Ir Niko Njotorahardjo
  | completename = Pdt Dr Ir Niko Njotorahardjo
  | name= Niko Njotorahardjo
  | name= Niko Njotorahardjo
  | acara      = Ibadah Raya
| type= pesangembalapembina
  | tanggal    = 2008-01-06
  | event= Ibadah Raya
  | tempat      = [[JCC Senayan]]
  | date= 2008-01-06
  | gereja      = [[GBI Jalan Gatot Subroto]]
  | location= [[JCC Senayan]]
  | kota        = Jakarta
  | church= [[GBI Jalan Gatot Subroto]]
  | city= Jakarta
}}</noinclude>
}}</noinclude>
<!-- Tulis di bawah ini, satu atau dua paragraf awal singkat yang dapat ditampilkan di Halaman Utama-->
<!-- Tulis di bawah ini, satu atau dua paragraf awal singkat yang dapat ditampilkan di Halaman Utama-->

Revisi terkini sejak 6 September 2024 07.10

Tuhan berkata: "Tahun 2008 adalah Tahun Mujizat dan Kesembuhan". Yang Tuhan maksudkan di sini adalah di tahun 2008 kita akan lebih banyak membutuhkan mujizat dan kesembuhan dari Tuhan, yaitu kesembuhan di dalam seluruh aspek kehidupan kita. Itulah yang Tuhan janjikan kepada kita anak-anak-Nya.

Bagaimana mujizat dan kesembuhan bisa kita alami di dalam kehidupan kita?

Tuhan memberikan suatu tema, dan ini bukan sekedar judul lagu tetapi merupakan tema yang Tuhan berikan untuk tahun ini: "Hadirat-Mu membawa kesembuhan". Jadi yang membuat mujizat dan kesembuhan adalah Hadirat Tuhan (kehadiran Tuhan). Karena itu apa yang harus kita lakukan?

Kita harus sesering mungkin masuk di dalam Hadirat Tuhan

Kalau kita mau mengalami mujizat dan kesembuhan, maka kita harus sesering mungkin masuk di dalam Hadirat Tuhan. Itulah yang Tuhan mau untuk kita lakukan di tahun 2008. Apa yang harus kita lakukan pada waktu kita menghadap Hadirat Tuhan agar Hadirat Tuhan yang membawa kesembuhan itu kita alami? Tuhan membukakan melalui peristiwa-peristiwa yang terjadi pada waktu Tuhan Yesus lahir ke dalam dunia ini.

1. Orang Majus datang ke hadirat Tuhan Yesus, mereka menyembah, membuka tempat hartanya dan mempersembah-kannya kepada Tuhan Yesus.

Merupakan pesan Tuhan yang begitu kuat memasuki tahun 2008, yaitu kalau kita datang ke Hadirat Tuhan tidak boleh dengan tangan hampa. Di dalam Keluaran 23:14-15 dan Keluaran 34:23-24 Tuhan membuat suatu peraturan kepada orang Israel sebagai berikut: Orang Israel (laki-laki) harus menghadap hadirat Tuhan 3 kali dalam setahun dan kalau menghadap Hadirat Tuhan tidak boleh dengan tangan hampa, jadi harus membawa suatu persembahan kepada Tuhan. Mengapa Tuhan membuat peraturan seperti itu? Ternyata ada berkat yang Tuhan janjikan bagi mereka yang taat melakukannya:
a. "Aku [Tuhan] akan menghalau bangsa-bangsa dari depanmu ..." (Kel. 34:24). Tuhan akan membela mereka.
b. "Aku [Tuhan] akan ... meluaskan daerahmu;" (Kel. 34:24).
c. "Tiada seorang pun yang akan mengingini negerimu, ..." (Kel. 34:24).
Berkat ini disebut berkat tiga kali ganda, dan berkat ini Tuhan sediakan buat kita. Kalau kita sering masuk Hadirat Tuhan jangan dengan tangan hampa, maka berkat tiga kali ganda menjadi milik kita:
a. Tuhan akan menghalau musuh-musuh kita, Dia menjadi pembela kita.
b. Tuhan akan memperluas daerah kita: daerah pelayanan, daerah pekerjaan, daerah otoritas. Kita akan diberkati berlimpah-limpah.
c. Tidak ada seorangpun akan mengingini negeri kita.
Kadang ada orang yang merintis pekerjaan/usaha dari kecil/awal, kemudian berkembang dan menjadi besar. Setelah usaha itu menjadi besar dan menguntungkan maka banyak orang yang mengingini, kemudian merampasnya. Tetapi Tuhan berjanji: "Tidak ada seorangpun yang akan mengingini pekerjaanmu/usahamu/apa saja kau miliki."

2. Kelahiran Tuhan Yesus membawa kesukaan besar bagi seluruh bangsa.

Pada waktu gembala-gembala di padang menjaga ternak mereka tiba-tiba Malaikat Tuhan datang, sehingga para gembala itu ketakutan. Tetapi Malaikat Tuhan itu berkata: "Jangan takut, sebab sesungguhnya aku memberitakan kepadamu kesukaan besar untuk seluruh bangsa: Hari ini telah lahir bagimu Juruselamat, yaitu Kristus, Tuhan, di kota Daud. ... ." (Luk. 2:10-12). Hadirat Tuhan Yesus yang datang ke dalam dunia ini membawa kesukaan besar bagi seluruh bangsa, termasuk kita. Karena itu kalau kita menghadap Hadirat Tuhan harus dengan sukacita.
Rasul Paulus berkata di dalam Filipi 4:4, "Bersukacitalah senantiasa dalam Tuhan! Sekali lagi kukatakan: Bersukacitalah!" Memang Tuhan akan berikan kepada kita sukacita yang besar, tetapi juga harus ada niat dari kita untuk bersukacita. Memang kadang-kadang banyak tekanan yang datang, tetapi kita harus tetap mempunyai niat untuk datang ke Hadirat Tuhan dengan sukacita. "Hati yang gembira adalah obat yang manjur, ... ." "Hati yang gembira membuat muka berseri-seri, ... ." (Ams. 17:22, 15:13).
Banyak orang berusaha dengan segala macam cara agar tampak lebih cantik/tampan, tetapi kalau muka kita berseri-seri maka ada nilai tambah dalam kecantikan/ketampanan dan hal itu kita dapatkan kalau hati kita bergembira.

3. Malaikat, bala tentara sorga, gembala-gembala memuji-muji dan memuliakan Tuhan (Luk. 2:13-14, 20).

Memasuki tahun 2008 itulah yang Tuhan kehendaki kalau kita mau merasakan dan mengalami Hadirat Tuhan yang membawa kesembuhan di dalam seluruh aspek kehidupan kita, kita harus banyak berdoa - memuji dan menyembah Tuhan.

Kita harus mengutamakan/menomorsatukan Tuhan

Artinya: apa yang ada di dalam pikiran Tuhan biarlah itu juga ada di dalam pikiran kita, apa yang ada di dalam hatinya Tuhan biarlah itu juga ada di dalam hati kita, apa yang menjadi keinginan Tuhan biarlah itu juga menjadi keinginan kita, apa yang menjadi rencana Tuhan biarlah itu juga menjadi rencana kita.

Firman Tuhan yang begitu kuat yang Tuhan suruh kita terus mengucapkannya yaitu Yohanes 10:10, "Pencuri datang hanya untuk mencuri dan membunuh dan membinasakan; Aku [Tuhan Yesus] datang, supaya mereka [kita] mempunyai hidup, dan mempunyainya dalam segala kelimpahan."

Itulah maksud Tuhan Yesus datang ke dalam dunia ini, yaitu supaya kita yang percaya kepada Tuhan Yesus dan setia kepada-Nya sampai akhir jaminannya adalah hidup kekal selama-lamanya bersama-sama dengan Dia. Tetapi selagi kita masih di dalam dunia ini Tuhan menginginkan dan akan memberikan kepada kita Hidup yang Berkelimpahan di dalam segala hal.

Inilah kehendak, rencana, pikiran Tuhan buat kita, yaitu Hidup yang Berkelimpahan yang merupakan suatu Pelipatgandaan/Multiplikasi. Biarlah kita menangkap akan hal ini kalau kita menomorsatukan Tuhan, dan kita berkata: "Tuhan, aku tangkap rencana-Mu, pikiran-Mu, hati-Mu untuk aku. Aku mau dan akan melakukan rencana-Mu yaitu Hidup yang Berkelimpahan di dalam segala hal/Pelipatgandaan/Multiplikasi." Pelipatgandaan/Multiplikasi, inilah rencana Tuhan buat kita, biarlah kita mengutamakan Dia.

Melipatgandakan talenta

Matius 25:14-30,

"Sebab hal Kerajaan Sorga sama seperti seorang yang mau bepergian ke luar negeri, yang memanggil hamba-hambanya dan mempercayakan hartanya kepada mereka. Yang seorang diberikannya lima talenta, yang seorang lagi dua dan yang seorang lain lagi satu, masing-masing menurut kesanggupannya, lalu ia berangkat. Segera pergilah hamba yang menerima lima talenta itu. Ia menjalankan uang itu lalu beroleh laba lima talenta. Hamba yang menerima dua talenta itu pun berbuat demikian juga dan berlaba dua talenta. Tetapi hamba yang menerima satu talenta itu pergi dan menggali lobang di dalam tanah lalu menyembunyikan uang tuannya. Lama sesudah itu pulanglah tuan hamba-hamba itu lalu mengadakan perhitungan dengan mereka. Hamba yang menerima lima talenta itu datang dan ia membawa laba lima talenta [berlipatkaliganda, terjadi Multiplikasi], katanya: Tuan, lima talenta tuan percayakan kepadaku; lihat, aku telah beroleh laba lima talenta. Maka kata tuannya itu kepadanya: Baik sekali perbuatanmu itu, hai hambaku yang baik dan setia; engkau telah setia dalam perkara kecil, aku akan memberikan kepadamu tanggung jawab dalam perkara yang besar. Masuklah dan turutlah dalam kebahagiaan tuanmu [masuk sorga]. Lalu datanglah hamba yang menerima dua talenta itu, katanya: Tuan, dua talenta tuan percayakan kepadaku; lihat, aku telah beroleh laba dua talenta [terjadi pelipatgandaan]. Maka kata tuannya itu kepadanya: Baik sekali perbuatanmu itu, hai hambaku yang baik dan setia, engkau telah setia memikul tanggung jawab dalam perkara yang kecil, aku akan memberikan kepadamu tanggungjawab dalam perkara yang besar. Masuklah dan turutlah dalam kebahagiaan tuanmu [masuk sorga]. Kini datanglah juga hamba yang menerima satu talenta itu dan berkata: Tuan, aku tahu bahwa tuan adalah manusia yang kejam yang menuai di tempat di mana tuan tidak menabur dan yang memungut dari tempat di mana tuan tidak menanam. Karena itu aku takut dan pergi menyembunyikan talenta [tidak terjadi pelipatgandaan] tuan itu di dalam tanah: Ini, terimalah kepunyaan tuan! Maka jawab tuannya [dengan marah] itu: Hai kamu, hamba yang jahat dan malas, jadi kamu sudah tahu, bahwa aku menuai di tempat di mana aku tidak menabur dan memungut dari tempat di mana aku tidak menanam? Karena itu sudahlah seharusnya uangku itu kauberikan kepada orang yang menjalankan uang, supaya sekembaliku aku menerimanya serta dengan bunganya. Sebab itu ambillah talenta itu dari padanya dan berikanlah kepada orang yang mempunyai sepuluh talenta itu. Karena setiap orang yang mempunyai, kepadanya akan diberi, sehingga ia berkelimpahan. Tetapi siapa yang tidak mempunyai, apa pun juga yang ada padanya akan diambil dari padanya. Dan campakkanlah hamba yang tidak berguna itu ke dalam kegelapan yang paling gelap. Di sanalah akan terdapat ratap dan kertak gigi [masuk neraka]."

Hamba-hamba yang disebutkan dalam perumpamaan talenta ini mereka semuanya dikenal oleh tuannya, tetapi salah satu diantara mereka karena tidak melipatgandakan talenta yang diterimanya (tidak mengerti tentang Multiplikasi dan tidak melakukannya) maka dia masuk neraka.

Tuhan mau kita mengalami Hidup yang Berkelimpahan di dalam segala hal, tetapi hal itu bukan dengan sendirinya terjadi, ada bagian-bagian yang harus kita kerjakan. Dan hal itulah yang harus kita lakukan di tahun 2008. Hati Tuhan sangat mengasihi kita, "Aku [Tuhan Yesus] datang, supaya mereka [kita] mempunyai hidup, dan mempunyainya dalam segala kelimpahan." (Yoh. 10:10). Hal ini bukan berarti kita hanya menerima saja Hidup Berkelimpahan itu tanpa kita melakukan sesuatupun. Tetapi kita harus seperti hamba-hamba di dalam perumpamaan tadi, kalau Tuhan memberi kita 5 talenta maka kita harus melipatgandakannya menjadi 10 talenta, kalau Tuhan memberi kita 2 talenta maka kita harus melipatgandakannya menjadi 4 talenta. Jangan sampai kalau Tuhan memberi 1 talenta kita tidak melipatgandakannya dan tetap 1 talenta saja.

Kunci terjadinya pelipatgandaan

Bagaimana supaya terjadi pelipatgandaan? Kita melihat rumus-rumus/kunci terjadinya pelipatgandaan dalam Alkitab:

1. SEDIAKAN LUMBUNG-LUMBUNG

Salah seorang dari isteri-isteri para nabi mengadukan halnya kepada Elisa, sambil berseru: "Hambamu, suamiku, sudah mati dan engkau ini tahu, bahwa hambamu itu takut akan TUHAN. Tetapi sekarang, penagih hutang sudah datang untuk mengambil kedua orang anakku menjadi budaknya." Jawab Elisa kepadanya: "Apakah yang dapat kuperbuat bagimu? Beritahukanlah kepadaku apa-apa yang kaupunya di rumah." Berkatalah perempuan itu: "Hambamu ini tidak punya sesuatu apa pun di rumah, kecuali sebuah buli-buli berisi minyak." Lalu berkatalah Elisa: "Pergilah, mintalah bejana-bejana dari luar, dari pada segala tetanggamu, bejana-bejana kosong, tetapi jangan terlalu sedikit. Kemudian masuklah, tutuplah pintu sesudah engkau dan anak-anakmu masuk, lalu tuanglah minyak itu ke dalam segala bejana. Mana yang penuh, angkatlah!" [Karena janda itu adalah orang yang takut akan Tuhan, maka dia percaya. Tetapi orang yang tidak takut kepada Tuhan, maka dia tidak akan percaya. Kita harus takut kepada Tuhan supaya kita bisa melakukan pelipatgandaan.] Pergilah perempuan itu dari padanya; ditutupnyalah pintu sesudah ia dan anak-anaknya masuk; dan anak-anaknya mendekatkan bejana-bejana kepadanya, sedang ia terus menuang. Ketika bejana-bejana itu sudah penuh, berkatalah perempuan itu kepada anaknya: "Dekatkanlah kepadaku sebuah bejana lagi," tetapi jawabnya kepada ibunya: "Tidak ada lagi bejana." Lalu berhentilah minyak itu mengalir. (2 Raja-raja 4:1-6).
Jadi minyak itu akan mengalir terus selama disediakan bejana (wadah).
Ulangan 28:8, "TUHAN akan memerintahkan berkat ke atasmu di dalam lumbungmu dan di dalam segala usahamu; Ia akan memberkati engkau di negeri yang diberikan kepadamu oleh TUHAN, Allahmu." Karena itu kita harus bekerja (usaha) dan juga menyediakan lumbung-lumbung, salah satu lumbung adalah tabungan. Hari-hari ini kita harus menyediakan Store House (lumbung-lumbung), dan Tuhan yang akan mengisi lumbung-lumbung itu. Jangan sampai kita berkata bahwa kita tidak mempunyai apa-apa, kita pasti punya walaupun hanya kecil/sedikit. Tuhan berkata: "Sediakan untuk menjadi lumbung-lumbung!" Dan melalui lumbung-lumbung itu Tuhan akan mencurahkan berkat (memberikan Pelipatgandaan/Multiplikasi).
Kita berdoa dan bertanya kepada Tuhan: "Tuhan, apa lumbung yang harus saya sediakan?" Karena hari-hari ini Tuhan akan mencurahkan berkat yang berkelimpahan kepada kita, tetapi bagian kita adalah menyediakan bejana/lumbung.
Dan Tuhan juga berkata kepada Bapak Gembala: "Akan ada penuaian jiwa besar-besaran, kamu sediakan lumbung-lumbung!" Bapak Gembala disuruh Tuhan untuk menyediakan tempat-tempat yang besar. Sekarang kita sudah menyediakan tempat-tempat yang besar, tetapi siapa yang akan mengisinya? Tuhan yang akan mengisi, sehingga terjadi pelipatgandaan dalam penuaian jiwa-jiwa. Jadi kalau kita menyediakan lumbung-lumbung, maka Tuhan akan mencurahkan berkat-Nya atas lumbung-lumbung itu dan atas segala usaha kita. Karena itu kita harus bekerja sebaik-baiknya, kita jangan malas.

2. KITA HARUS MENGIKUTI CARA-CARA TUHAN

Hakim-hakim 7:12, "Adapun orang Midian dan orang Amalek dan semua orang dari sebelah timur itu bergelimpangan di lembah itu, seperti belalang banyaknya, dan unta mereka tidak terhitung, seperti pasir di tepi laut banyaknya." Gideon disuruh Tuhan untuk memimpin orang Israel menghadapi musuh-musuhnya. Gideon harus menghadapi musuh-musuh orang Israel yang sangat banyak dan kuat, dan mereka mengalahkan musuh-musuhnya hanya dengan 300 orang saja. Inilah contoh dari pelipatgandaan di dalam kekuatan.
Memasuki tahun 2008 ada diantara kita yang akan menghadapi musuh-musuh (tantangan) yang begitu besar yang rasanya tidak masuk akal untuk kita bisa menghadapinya, kita perlu pelipatgandaan di dalam kekuatan. Dan Tuhan mau melipatgandakan kekuatan kita asalkan kita mengikuti cara-cara Tuhan, jadi ada bagian kita yang harus kita lakukan. Multiplikasi/pelipatgandaan bukan terjadi dengan sendirinya, tetapi ada bagian yang harus kita lakukan. Kalau kita tidak mengerti apa yang harus kita lakukan, inilah yang membuat kita tidak mengalami Multiplikasi. Pesan Tuhan yang begitu kuat kepada kita di tahun 2008. Tiga ratus orang yang terpilih yang memporak-porandakan musuh-musuh orang Israel yang sangat kuat, yang berarti kita harus seperti tiga ratus orang itu, sebab mereka dipilih oleh Tuhan sendiri. Pada waktu Gideon datang kepada Tuhan maka Tuhan menyuruhnya untuk mengumpulkan seluruh rakyat, dan ternyata ada 32.000 orang.
Berfirmanlah TUHAN kepada Gideon: "Terlalu banyak rakyat yang bersama-sama dengan engkau itu dari pada yang Kuhendaki untuk menyerahkan orang Midian ke dalam tangan mereka, jangan-jangan orang Israel memegah-megahkan diri terhadap Aku, sambil berkata: Tanganku sendirilah yang menyelamatkan aku. Maka sekarang, serukanlah kepada rakyat itu, demikian: Siapa yang takut dan gentar, biarlah ia pulang, enyah dari pegunungan Gilead." Lalu pulanglah dua puluh dua ribu orang dari rakyat itu dan tinggallah sepuluh ribu orang. Tetapi TUHAN berfirman kepada Gideon: "Masih terlalu banyak rakyat; suruhlah mereka turun minum air, maka Aku akan menyaring mereka bagimu di sana. Siapa yang Kufirmankan kepadamu: Inilah orang yang akan pergi bersama-sama dengan engkau, dialah yang akan pergi bersama-sama dengan engkau, tetapi barangsiapa yang Kufirmankan kepadamu: Inilah orang yang tidak akan pergi bersama-sama dengan engkau, dialah yang tidak akan pergi." Lalu Gideon menyuruh rakyat itu turun minum air, dan berfirmanlah TUHAN kepadanya: "Barangsiapa yang menghirup air dengan lidahnya seperti anjing menjilat, haruslah kaukumpulkan tersendiri, demikian juga semua orang yang berlutut untuk minum." Jumlah orang yang menghirup dengan membawa tangannya ke mulutnya, ada tiga ratus orang, tetapi yang lain dari rakyat itu semuanya berlutut minum air. Lalu berfirmanlah TUHAN kepada Gideon: "Dengan ketiga ratus orang yang menghirup itu [yang] akan [memporak-porandakan] [Dengan ini kamu akan lihat akan terjadi pelipatgandaan di dalam kekuatan]..." (Hakim-hakim 7:2-7)
Bagaimana Tuhan menyaring 300 orang pilihan untuk pergi berperang bersama Gideon?
1. Mereka tidak takut (Hakim-hakim 7:3).
Kalau kita mau mengalami pelipatgandaan di dalam kekuatan, maka menghadapi tahun 2008 kita jangan takut, yang berarti kita siap menghadapi peperangan yang luar biasa. Sebenarnya kita mulai merasakan peperangan yang dahsyat dan luar biasa di akhir tahun 2007. Pada acara Natal kita tanggal 25 Desember yang lalu di Gelora Bung Karno kita semua berdoa supaya tidak turun hujan, tetapi ternyata yang terjadi adalah hujan lebat dan kita tetap bersukacita. Pada waktu itu kita tetap berdoa dan yang terjadi kemudian justru kesembuhan dan mujizat yang luar biasa; banyak orang yang disembuhkan, dan kemudian hujanpun berhenti.
Kemudian konser lagu-lagu rohani dari Bapak Gembala berlangsung dengan baik, yang merupakan suatu kehormatan yang Tuhan berikan karena merupakan konser lagu-lagu rohani yang pertama di Indonesia diadakan di tempat yang sebesar itu (di Gelora Bung Karno). Semuanya itu bisa terjadi karena Tuhan, sehingga iblis berusaha untuk menggagalkannya. Situasi pada waktu itu merupakan suatu pergumulan, tetapi Tuhan berkata: "Jangan takut." Karena kita berada di dalam tangan yang perkasa yaitu Tuhan Yesus Kristus.
2. Mereka bersikap optimis
Mereka minum dengan cara mencedok air dengan tangannya, tetapi matanya tetap melihat ke depan. (Hakim-hakim 7:6-7). Yang artinya: Waspada. Meskipun Tuhan berkata: "Jangan takut", tetapi kita tetap waspada. Optimis. Kita harus optimis melihat masa depan, jangan pesimis. Apapun yang terjadi di dalam hidup kita hari ini, kalau kita sungguh-sungguh dengan Tuhan maka kita jangan pesimis terhadap masa depan. Sebab janji Tuhan di dalam Yeremia 29:11, "Sebab Aku ini mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada pada-Ku mengenai kamu, demikianlah firman TUHAN, yaitu rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan yang penuh harapan."
Mungkin ada diantara kita yang saat ini dalam keadaan sakit secara fisik/mental/jiwa/hubungan keluarga/ekonomi, tetapi kita jangan pesimis terhadap masa depan supaya kekuatan kita berlipatganda. Sebab rancangan Tuhan buat kita bukanlah rancangan kecelakaan, tetapi justru rancangan damai sejahtera yang akan memberikan kepada kita masa depan yang penuh pengharapan. Biarlah kita berkata: "Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu [enak maupun tidak enak] untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah." (Roma 8:28).
Jangan melihat berkat materi terus-menerus
Kalau kita lihat di dalam pembacaan Hakim-hakim 7:4-7 di atas orang yang minum dengan lidahnya seperti anjing menjilat maka matanya terus tertuju kepada air, sedangkan yang 300 orang memang mereka minum tetapi matanya tidak terus-menerus tertuju kepada air. Kalau kita mau mengalami pelipatgandaan di dalam kekuatan jangan kita terus menerus melihat berkat secara materi.
Kita lihat Salomo, pada awal pemerintahannya. Salomo adalah orang benar di hadapan Tuhan. Tuhan berfirman kepada Salomo: "Mintalah apa yang hendak Kuberikan kepadamu." (1 Raja-raja 3:5). Dan Salomo menjawab: "Demikianlah hamba-Mu ini berada di tengah-tengah umat-Mu yang Kaupilih, suatu umat yang besar, yang tidak terhitung dan tidak terkira banyaknya. Maka berikanlah kepada hamba-Mu ini [hikmat dan pengertian] hati yang faham menimbang perkara untuk menghakimi umat-Mu dengan dapat membedakan antara yang baik dan yang jahat, sebab siapakah yang sanggup menghakimi umat-Mu yang sangat besar ini (yang Engkau percayakan kepadaku)?" (1 Raja-raja 3:8-9). Berfirmanlah Tuhan: "... Oleh karena engkau telah meminta hal yang demikian dan tidak meminta umur panjang atau kekayaan atau nyawa musuhmu, melainkan pengertian untuk memutuskan hukum, maka sesungguhnya Aku melakukan sesuai dengan permintaanmu itu, sesungguhnya Aku memberikan kepadamu hati yang penuh hikmat dan pengertian, sehingga sebelum engkau tidak ada seorang pun seperti engkau, dan sesudah engkau takkan bangkit seorang pun seperti engkau. Dan juga apa yang tidak kauminta Aku berikan kepadamu [bonus], baik kekayaan maupun kemuliaan, sehingga sepanjang umurmu takkan ada seorang pun seperti engkau di antara raja-raja." (1 Raja-raja 3:11-13).
Berkat secara materi sebenarnya lebih bersifat bonus. Kalau kita menjadikan berkat materi sebagai yang nomor satu (yang terutama) maka kita tidak akan kuat menghadapi tahun 2008. Tuhan berkata: "Sebab itu janganlah kamu kuatir dan berkata: Apakah yang akan kami makan? Apakah yang akan kami minum? Apakah yang akan kami pakai? Semua itu dicari bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah. Akan tetapi Bapamu yang di sorga tahu, bahwa kamu memerlukan semuanya itu." (Matius 6:31-32).
Biarlah memasuki tahun 2008 kita seperti 300 prajurit itu dan berkata: "Tuhan, Kau lebih dari segalanya bagiku. Kau lebih dari emas. Kaulah segalanya bagiku. Aku tidak akan pernah membiarkan Engkau pergi dariku."
3. Kita harus mempersembahkan sesuatu
Lukas 9:10-11. Pada suatu hari Tuhan Yesus bersama dengan murid-murid-Nya ada di Betsaida setelah 12 murid-Nya diutus untuk memberitakan Kerajaan Allah.' Murid-murid itu menguasai setan-setan dan menyembuhkan orang-orang sakit. Mereka pulang dengan sukacita dan melaporkannya kepada Tuhan Yesus. Kemudian mereka pergi ke Betsaida untuk mengasingkan diri, tetapi orang banyak tahu dan mereka mengejar Tuhan Yesus. Tuhan Yesus menyembuhkan orang-orang yang sakit sampai sore hari. Pada waktu hari mulai malam datanglah kedua belas murid-Nya kepada-Nya dan berkata: "Suruhlah orang banyak itu pergi, supaya mereka pergi ke desa-desa dan kampung-kampung sekitar ini untuk mencari tempat penginapan dan makanan, karena di sini kita berada di tempat yang sunyi." Tetapi Ia berkata kepada mereka: "Kamu harus memberi mereka makan!" Mereka menjawab: "Yang ada pada kami tidak lebih dari pada lima roti dan dua ikan, kecuali kalau kami pergi membeli makanan untuk semua orang banyak ini." Sebab di situ ada kira-kira lima ribu orang laki-laki. Lalu Ia berkata kepada murid-murid-Nya: "Suruhlah mereka duduk berkelompok-kelompok, kira-kira lima puluh orang sekelompok." Murid-murid melakukannya dan menyuruh semua orang banyak itu duduk. Dan setelah Ia mengambil lima roti dan dua ikan itu, Ia menengadah ke langit, mengucap berkat, lalu memecah-mecahkan roti itu dan memberikannya kepada murid-murid-Nya supaya dibagi-bagikannya kepada orang banyak. Dan mereka semuanya makan sampai kenyang. Kemudian dikumpulkan potongan-potongan roti yang sisa sebanyak dua belas bakul. (Lukas 9:12-17).
Luar biasa, terjadi pelipatgandaan. Apa rahasianya supaya pelipatgandaan itu terjadi? "Ia mengambil lima roti dan dua ikan itu." (Lukas 9:16), yang berarti ada orang yang memberi 5 roti dan 2 ekor ikan itu kepada Tuhan Yesus dan Tuhan Yesus menerimanya, kemudian Tuhan Yesus mengucap berkat (memberkatinya).
Kalau kita mau mengalami pelipatgandaan dalam hal keuangan, maka yang pertama-tama harus ada yang diserahkan kepada Tuhan Yesus supaya diberkati. Setelah diberkati Tuhan Yesus karena ada yang diserahkan, maka sisanya itu akan terjadi pelipatgandaan.
Tahun 2008 Tuhan berbicara begitu kuat kepada Bapak Gembala bahwa akan terjadi kesembuhan dalam keuangan/ekonomi/perpindahan kekayaan dari orang-orang fasik kepada orang-orang benar. Memasuki tahun yang baru ini Tuhan mengingatkan prinsip yang sangat utama supaya apa yang Tuhan janjikan itu terjadi, yaitu prinsip buah sulung/prinsip anak sulung/prinsip persepuluhan.
Keluaran 13:1-17 dinyatakan bahwa anak sulung manusia maupun hewan harus diberikan kepada Tuhan atau ditebus, sebab mereka adalah kepunyaan Tuhan.
Keluaran 23:19a, "Yang terbaik dari buah bungaran [buah sulung] hasil tanahmu haruslah kaubawa ke dalam rumah TUHAN, Allahmu. ... ."
Imamat 27:30, "Demikian juga segala persembahan persepuluhan dari tanah, baik dari hasil benih di tanah maupun dari buah pohon-pohonan, adalah milik TUHAN; itulah persembahan kudus bagi TUHAN."
Amsal 3:9-10, "Muliakanlah TUHAN dengan hartamu dan dengan hasil pertama dari segala penghasilanmu, maka lumbung-lumbungmu akan diisi penuh sampai melimpah-limpah, dan bejana pemerahanmu akan meluap dengan air buah anggurnya."
Maleakhi 3:8-12, "Bolehkah manusia menipu Allah? Namun kamu menipu Aku. Tetapi kamu berkata: "Dengan cara bagaimanakah kami menipu Engkau?" Mengenai persembahan persepuluhan dan persembahan khusus! Kamu telah kena kutuk, tetapi kamu masih menipu Aku, ya kamu seluruh bangsa! Bawalah seluruh persembahan persepuluhan itu ke dalam rumah perbendaharaan, supaya ada persediaan makanan di rumah-Ku dan ujilah Aku, firman TUHAN semesta alam, apakah Aku tidak membukakan bagimu tingkap-tingkap langit dan mencurahkan berkat kepadamu sampai berkelimpahan. Aku akan menghardik bagimu belalang pelahap, supaya jangan dihabisinya hasil tanahmu dan supaya jangan pohon anggur di padang tidak berbuah bagimu, firman TUHAN semesta alam. Maka segala bangsa akan menyebut kamu berbahagia, sebab kamu ini akan menjadi negeri kesukaan, firman TUHAN semesta alam."
Mari kita mengulangi komitmen dengan benar, supaya apa yang Tuhan janjikan bagi kita itu terjadi. Kalau kita membaca di situ, ada persembahan persepuluhan dan ada persembahan khusus. Buah sulung adalah prinsip persepuluhan.
Apakah kita percaya akan ada perpindahan kekayaan dari orang-orang fasik kepada orang-orang benar? Dan apakah kita percaya bahwa kita akan mengalami hal itu? Kalau kita mau mengalami perpindahan kekayaan dari orang-orang fasik kepada orang-orang benar, maka kita harus melakukan hal ini.
Awal tahun ini mari kita membawa buah sulung kita kepada Tuhan. Bagaimana caranya? Kalau kita masih mulai belajar, maka Tuhan masih mengijinkan kita memberikan persembahan persepuluhan sebagai buah sulung. Tetapi kalau kita sudah mengerti maka buah sulung sebenarnya adalah persembahan persepuluhan dan persembahan khusus.
Apakah kita sudah dengan benar memberikan persepuluhan? Kita akan berurusan dengan Tuhan sendiri. Kadang-kadang kita mengharapkan berkat yang Tuhan janjikan, tetapi kita kurang bersungguh-sungguh dalam hal persembahan. Mulai tahun ini marilah kita bersungguh-sungguh supaya janji Tuhan itu kita alami, yaitu hadirat Tuhan yang membawa kesembuhan kita alami di dalam seluruh aspek kehidupan kita.
Buah sulung berbicara tentang persepuluhan. Kita hitung baik-baik berkat yang kita terima bulan Januari dan kita persembahkan di hadapan Tuhan agar Tuhan mengucapkan berkat bagi kita, kemudian kita akan mengalami Multiplikasi/pelipatgandaan. Apa yang kita baca di dalam Maleakhi 3:8-12 akan terjadi di dalam hidup kita. Janji Tuhan ini luar biasa, yaitu kesembuhan dalam bidang ekonomi/keuangan, tetapi khusus hanya bagi kita orang benar.