Article: 20100531/RK: Perbedaan antara revisi
k (upd) |
k (Penggantian teks - "| tanggal =" menjadi "| date=") |
||
(10 revisi perantara oleh pengguna yang sama tidak ditampilkan) | |||
Baris 1: | Baris 1: | ||
{{ | {{unified info | templatetype=renungankhusus | ||
| | | namespace= Article | ||
| pagename= 20100531/RK | |||
| title= Sukacita yang mendatangkan kelimpahan | |||
| tahun = 2010 | | tahun = 2010 | ||
| minggu = 22 | | minggu = 22 | ||
| | | date= 2010-06-03 | ||
| sebelumnya = | | sebelumnya = | ||
| selanjutnya = | | selanjutnya = | ||
| sebelumnya1 = | | sebelumnya1 = [[Renungan khusus/2010-20|Hari Pentakosta]] | ||
| sebelumnya2 = | | sebelumnya2 = [[Renungan khusus/2010-21|Tetap kuat di dalam meraih janji Tuhan]] | ||
| selanjutnya1 = | | selanjutnya1 = [[Renungan khusus/2010-25|Menjelang kedatangan Tuhan Yesus]] | ||
| selanjutnya2 = | | selanjutnya2 = [[Renungan khusus/2010-26|Pelajaran berharga dari tragedi Ananias dan Safira]] | ||
| readmore = {{{readmore|}}} | | readmore = {{{readmore|}}} | ||
| infobox = {{{infobox|}}} | | infobox = {{{infobox|}}} | ||
Baris 18: | Baris 20: | ||
Suatu hari Tuhan menunjukkan kepada saya tentang bagaimana kita dapat mengalami kelimpahan dari Tuhan dan kelimpahan-Nya tidak berkesudahan? Yaitu ketika kita memiliki sukacita sejati yaitu sukacita yang dari Tuhan. | Suatu hari Tuhan menunjukkan kepada saya tentang bagaimana kita dapat mengalami kelimpahan dari Tuhan dan kelimpahan-Nya tidak berkesudahan? Yaitu ketika kita memiliki sukacita sejati yaitu sukacita yang dari Tuhan. | ||
| content= | |||
Sering kita mendengar tentang ‘sukacita’, namun mungkin tidak banyak yang mengetahui bahwa sukacita itu adalah perintah Tuhan, yang bila kita praktekkan maka kita diberkati, dan bila kita tidak bersukacita maka kita bisa jatuh dalam dosa. Rasul Paulus mengatakan di dalam {{sabdaweb2v|Filipi 4:4}}, '''''"Bersukacitalah senantiasa dalam Tuhan! Sekali lagi kukatakan: Bersukacitalah!"''''' | Sering kita mendengar tentang ‘sukacita’, namun mungkin tidak banyak yang mengetahui bahwa sukacita itu adalah perintah Tuhan, yang bila kita praktekkan maka kita diberkati, dan bila kita tidak bersukacita maka kita bisa jatuh dalam dosa. Rasul Paulus mengatakan di dalam {{sabdaweb2v|Filipi 4:4}}, '''''"Bersukacitalah senantiasa dalam Tuhan! Sekali lagi kukatakan: Bersukacitalah!"''''' | ||
Saya percaya Rasul Paulus mengatakan demikian bukan asal mengatakan saja tetapi secara eksplisit ia katakan bahwa bersukacita itu penting: '''''"Sekali lagi kukatakan: Bersukacitalah!"''''' | Saya percaya Rasul Paulus mengatakan demikian bukan asal mengatakan saja tetapi secara eksplisit ia katakan bahwa bersukacita itu penting: '''''"Sekali lagi kukatakan: Bersukacitalah!"''''' | ||
Saya ingin menunjukkan bahwa bersukacita itu perintah Tuhan, yang bila tidak kita alami maka akibatnya bisa fatal. | Saya ingin menunjukkan bahwa bersukacita itu perintah Tuhan, yang bila tidak kita alami maka akibatnya bisa fatal. | ||
* {{sabdaweb2v|Mazmur 16:11}}, '''''"Engkau memberitahukan kepadaku jalan kehidupan; di hadapan-Mu ada sukacita berlimpah-limpah, di | * {{sabdaweb2v|Mazmur 16:11}}, '''''"Engkau memberitahukan kepadaku jalan kehidupan; di hadapan-Mu ada sukacita berlimpah-limpah, di tangan kanan-Mu ada nikmat senantiasa."''''' | ||
tangan kanan-Mu ada nikmat senantiasa."''''' | |||
: Jadi kalau kita tidak bersukacita, sebetulnya kita ada di hadapan siapa? | : Jadi kalau kita tidak bersukacita, sebetulnya kita ada di hadapan siapa? | ||
Revisi terkini sejak 24 November 2022 04.10
Renungan khusus | |
---|---|
Tanggal | 03 Juni 2010 |
Renungan khusus lainnya | |
| |
|
Suatu hari Tuhan menunjukkan kepada saya tentang bagaimana kita dapat mengalami kelimpahan dari Tuhan dan kelimpahan-Nya tidak berkesudahan? Yaitu ketika kita memiliki sukacita sejati yaitu sukacita yang dari Tuhan.
Sering kita mendengar tentang ‘sukacita’, namun mungkin tidak banyak yang mengetahui bahwa sukacita itu adalah perintah Tuhan, yang bila kita praktekkan maka kita diberkati, dan bila kita tidak bersukacita maka kita bisa jatuh dalam dosa. Rasul Paulus mengatakan di dalam Filipi 4:4, "Bersukacitalah senantiasa dalam Tuhan! Sekali lagi kukatakan: Bersukacitalah!"
Saya percaya Rasul Paulus mengatakan demikian bukan asal mengatakan saja tetapi secara eksplisit ia katakan bahwa bersukacita itu penting: "Sekali lagi kukatakan: Bersukacitalah!"
Saya ingin menunjukkan bahwa bersukacita itu perintah Tuhan, yang bila tidak kita alami maka akibatnya bisa fatal.
- Mazmur 16:11, "Engkau memberitahukan kepadaku jalan kehidupan; di hadapan-Mu ada sukacita berlimpah-limpah, di tangan kanan-Mu ada nikmat senantiasa."
- Jadi kalau kita tidak bersukacita, sebetulnya kita ada di hadapan siapa?
- Mazmur 5:12, "Tetapi semua orang yang berlindung pada-Mu akan bersukacita, mereka akan bersorak-sorai selama-lamanya, karena Engkau menaungi mereka; dan karena Engkau akan bersukaria orang-orang yang mengasihi nama-Mu."
- Ketika kita tidak bersukacita, perlu dipertanyakan siapakah perlindungan kita, dan siapakah yang kita kasihi?
Senang, bahagia, dan sukacita
Rasa senang, bahagia, sukacita memang secara "formal" mempunyai arti yang sama. Akan tetapi bila kita cermati dalam kenyataan sehari-hari, ada perbedaan-perbedaan yang bisa kita rasakan.
- Senang
- Adalah suatu perasaan gembira yang kita rasakan ketika kita mengalami suatu hal yang menyenangkan, misalnya bertemu teman lama.
- Bahagia
- Adalah kesenangan yang disertai perasaan nyaman dan puas, misalnya mendapat promosi jabatan, gaji meningkat.
- Sukacita
- Adalah perasaan yang sama dengan kebahagiaan, tetapi bedanya adalah faktor penyebabnya. Kebahagiaan membutuhkan syarat-syarat atau keadaan-keadaan tertentu yang harus dipenuhi, sedangkan sukacita tidak membutuhkan syarat atau keadaan apapun karena penyebab sukacita dari dalam hati yaitu dari Roh Tuhan.
- Orang yang bersukacita akan merasa hatinya tenang, rileks dan nyaman. Apapun yang terjadi di sekitarnya tidak membuatnya mudah panik dan gelisah.
- Jadi tidak selalu orang yang bersukacita memiliki perasaan girang yang meledak-ledak walaupun rasa senang dan gembira adalah dampak dari sukacita, namun lebih dari itu orang yang bersukacita memiliki ketenangan yang stabil.
- Justru aneh bila seseorang mengaku memiliki sukacita, lalu di suatu saat ia gembira meledak-ledak tetapi cepat panik dan gelisah bila menghadapi masalah.
Pembunuh sukacita
Pembunuh sukacita antara lain:
- Kuasa Gelap
- Kuasa gelap bisa membuat seseorang menjadi ketakutan, kuatir bahkan depresi.
- "Pencuri datang hanya untuk mencuri dan membunuh dan membinasakan" (Yohanes 10:10a)
- Ketidaktaatan
- Ketidaktaatan kepada firman Tuhan akan membuat seseorang jatuh dan terikat kepada dosa. Yohanes 15:10-11, "Jikalau kamu menuruti perintah-Ku, kamu akan tinggal di dalam kasih-Ku, seperti Aku menuruti perintah Bapa-Ku dan tinggal di dalam kasih-Nya. Semuanya itu Kukatakan kepadamu, supaya sukacita-Ku ada di dalam kamu dan sukacitamu menjadi penuh."
- Ketika seseorang tidak taat kepada firman Tuhan, ia mendukakan Roh Kudus, dan tanpa dipenuhi Roh Kudus tidak mungkin ia mengalami sukacita.
- Berhala
- 1 Korintus 10:14, "Karena itu, saudara-saudaraku yang kekasih, jauhilah penyembahan berhala!" Berhala adalah semua hal yang lebih memikat hati kita dibandingkan Tuhan Yesus, yaitu apapun juga yang lebih kita cintai dan kagumi daripada Tuhan Yesus itulah berhala. Sebagai orang Kristen mungkin kita sudah tidak menyembah patung, tetapi ada hal-hal lain yang bisa menjadi berhala seperti keluarga, hobby, pekerjaan bahkan pelayanan bisa menjadi berhala.
- Kita harus ingat, bahwa Tuhan bisa cemburu bila kita mencintai sesuatu lebih dari pada Dia. Ulangan 32:16, "Mereka membangkitkan cemburu-Nya dengan allah asing, mereka menimbulkan sakit hati-Nya dengan dewa kekejian,"
- Ulangan 5:9, "Jangan sujud menyembah kepadanya atau beribadah kepadanya, sebab Aku, TUHAN Allahmu, adalah Allah yang cemburu, yang membalaskan kesalahan bapa kepada anak-anaknya dan kepada keturunan yang ketiga dan keempat dari orang-orang yang membenci Aku,"
Melipatgandakan sukacita
Cara melipatgandakan sukacita di dalam hidup kita:
- Fokus kepada Yesus
- Artinya terus membangun hubungan yang intim dengan Tuhan. Hari-hari ini Tuhan sedang mencurahkan urapan kasih-Nya untuk membuat kita semakin intim dengan Tuhan dan semakin mengasihi Dia.
- Yesus adalah Firman Allah yang hidup, fokus kepada Yesus adalah fokus pada firman-Nya. Seorang yang intim dengan Tuhan pasti mencintai firman-Nya karena Yesus mengungkapkan isi hati dan kehendak-Nya dalam firman-Nya.
- Kolose 3:1, "Karena itu, kalau kamu dibangkitkan bersama dengan Kristus, carilah perkara yang di atas, di mana Kristus ada, duduk di sebelah kanan Allah."
- Jadi setiap kali kita menghadapi masalah, misalnya masalah kekerasan dalam rumah tangga, keuangan dan lain-lain, carilah jawabannya di dalam Firman Tuhan, karena Firman Tuhan adalah kebenaran dan ketika kebenaran itu kita terima, maka kebenaran itu akan memerdekakan kita sehingga kita diberkati dan sukacita Tuhan berlimpah dalam hidup kita.
- Tingkatkan lagi level penyembahan
- Penyembahan merupakan wujud dari suatu hubungan pribadi antara kita dengan Tuhan. Kita perlu mengetahui bahwa dalam suatu hubungan pribadi itu selalu ada tingkatan-tingkatannya, sebagai contoh hubungan kita dengan lawan jenis dimulai dari hubungan pertemanan lalu meningkat kepada hubungan berpacaran lalu meningkat lagi ke hubungan pertunangan sampai akhirnya masuk di dalam hubungan pernikahan.
- Demikian juga hubungan kita dengan Tuhan harus terus meningkat.
- Yohanes 4:23, "Tetapi saatnya akan datang dan sudah tiba sekarang, bahwa penyembah-penyembah benar akan menyembah Bapa dalam roh dan kebenaran; sebab Bapa menghendaki penyembah-penyembah demikian."
- Semakin dalam hubungan kita dengan Tuhan, maka Tuhan akan semakin menyatakan isi hati-Nya kepada kita. Menjelang kedatangan-Nya yang sudah semakin dekat, Tuhan semakin menyatakan belas kasih-Nya kepada orang-orang miskin dan sengsara. Dan semakin intim kita dengan Tuhan maka kita akan merasakan urapan belas kasihan sedang Tuhan lepaskan kepada kita, sehingga ketika kita melihat orang-orang yang miskin dan sengsara, kita spontan memiliki sikap hati yang berbeda yaitu hati yang penuh belas kasihan Tuhan.
- Mempersiapkan pesta bagi sang Raja
- Apakah sebenarnya inti kehidupan seorang pengikut Kristus? Apalagi yang kita harus lakukan jika keselamatan sudah terjamin? Apa yang dikatakan Rasul Paulus bahwa "mati adalah keuntungan" itu sangat tepat dan benar, lebih untung kita mati di dalam Tuhan karena kita tidak perlu dipusingkan dengan masalah-masalah dunia ini. Tetapi kenyataannya Tuhan masih memberikan kita kesempatan hidup di dunia ini yang tujuannya adalah mempersiapkan pesta karena kita diundang dalam Perjamuan Kawin Anak Domba.
- Wahyu 19:9, " Berbahagialah mereka yang diundang ke perjamuan kawin Anak Domba "
- Saya ingat ketika saya mempersiapkan pesta pernikahan saya dengan istri saya, pada waktu itu saya sangat bergembira. Orang yang sedang mempersiapkan pesta bersama orang yang dia kasihi pasti akan bersukacita.
- Yesaya 30:29, "Kamu akan menyanyikan suatu nyanyian seperti pada waktu malam ketika orang menguduskan diri untuk perayaan, dan kamu akan bersuka hati seperti pada waktu orang berjalan diiringi suling hendak naik ke gunung TUHAN, ke Gunung Batu Israel."
- Selain mempersiapkan sebuah pesta, yang tidak kalah pentingnya adalah membuat undangannya. Ini berbicara tentang penginjilan. Tuhan ingin agar semua orang diselamatkan (Roma 10:13-15).
Pengurapan untuk membebaskan mereka yang tertawan
Saat ini kita sedang diperhadapkan dengan sebuah realita bahwa iblis semakin menggila mau menghancurkan manusia, saya mendapatkan beberapa data yang tercatat di tahun 2009 tentang apa yang terjadi di bangsa kita:
- Perceraian sebanyak 250.000 kasus (www.kpai.go.id)
- Narkoba sebanyak 4.000.000 orang pemakai, 75% pemakainya berusia 15-25 tahun. Yang meninggal 14.000 orang per tahun. (Badan Narkotik Nasional)
- Aborsi sebanyak 2.600.000 orang pelaku, 30% pelakunya berusia 15-24 tahun (www.hizbut-tahrir.or.id)
- AIDS hingga September 2009 sebanyak 18.442 jiwa. (www.depkes.go.id)
Ini baru sebagian kecil kasus yang ada di Indonesia di mana kuasa iblis mencengkram banyak jiwa, sehingga orang-orang yang terkena tipu muslihat iblis rela menghancurkan hidup mereka sendiri.
Dari data tersebut kita mengerti bahwa mereka membutuhkan kasih Tuhan agar mereka bebas dari cengkraman iblis, untuk itulah kita dipanggil menjadi saksi Kristus untuk membebaskan mereka yang tertawan.
1 Petrus 2:9, "Tetapi kamulah bangsa yang terpilih, imamat yang rajani, bangsa yang kudus, umat kepunyaan Allah sendiri, supaya kamu memberitakan perbuatan-perbuatan yang besar dari Dia, yang telah memanggil kamu keluar dari kegelapan kepada terang-Nya yang ajaib:"
Untuk membebaskan mereka yang tertawan, kita perlu pengurapan dari Tuhan tanpa itu sia-sia saja dan saat ini Tuhan sedang mencurahkan urapan mujizat dan kesembuhan.
Sumber
- [FM] (03 Juni 2010). GBI Jalan Gatot Subroto.