Istimewa:Badtitle/NS112:20220306/RK: Perbedaan antara revisi
k Penggantian teks - "| illustration1x1 = ↵| illustration16x9 = Visi 2022.jpg↵" menjadi "| illustration1x1 = Visi 2022-1x1.jpg | illustration16x9 = Visi 2022.jpg " Tag: wikieditor |
k fmt Tag: wikieditor |
||
(9 revisi perantara oleh pengguna yang sama tidak ditampilkan) | |||
Baris 1: | Baris 1: | ||
{{unified info | templatetype=renungankhusus | {{unified info | templatetype=renungankhusus | ||
| namespace= | | namespace= Article | ||
| pagename= | | pagename= 20220306/RK | ||
| title= | | title= Memahami keberadaan hati nurani | ||
| date= | | date= 2022-03-06 | ||
| name= | | name= Hendrik Timadius | ||
| completename= Pdt Hendrik Timadius, MBA, MTh | | completename= Pdt Hendrik Timadius, MBA, MTh | ||
| name2= | | name2= | ||
| completename2= | | completename2= | ||
| name3= | | name3= | ||
| completename3= | | completename3= | ||
| readmore= | | readmore= {{{readmore|}}} | ||
| infobox= | | infobox= {{{infobox|}}} | ||
<!-- | <!-- | ||
| video1link= | | video1link= | ||
Baris 27: | Baris 27: | ||
| DaysAllowedToPublishBeforeArticleDate = 2 | | DaysAllowedToPublishBeforeArticleDate = 2 | ||
| | | illustration16x9= Renungan Khusus 2019.jpg | ||
| | | illustration1x1= Renungan Khusus 2019-1x1.jpg | ||
| | | longsummary= | ||
| summary= Dalam banyak kesempatan, anak-anak Tuhan suka makan daging yang lezat di tempat makan yang pemiliknya bukan anak Tuhan. Kalau pemiliknya bukan anak Tuhan, sangat mungkin daging yang lezat tersebut dilibatkan dalam ritual kepercayaan dari si pemilik rumah makan. | |||
| shortsummary= Dalam banyak kesempatan, anak-anak Tuhan suka makan daging yang lezat di tempat makan yang pemiliknya bukan anak Tuhan. | |||
| intro = | | intro = | ||
Dalam banyak kesempatan, anak-anak Tuhan suka makan daging yang lezat di tempat makan yang pemiliknya bukan anak Tuhan. Kalau pemiliknya bukan anak Tuhan, sangat mungkin daging yang lezat tersebut dilibatkan dalam ritual kepercayaan dari si pemilik rumah makan. Apakah anak Tuhan berdosa memakan daging yang lezat tersebut? Sebagian akan berkata, “Jangan makan, bisa saja daging tersebut dipersembahkan kepada berhala.” Tapi sebagian lagi berkata, “Tidak masalah memakannya, apa sih berhala itu, bukankah ada Tuhan yang berdaulat di atas berhala?” | Dalam banyak kesempatan, anak-anak Tuhan suka makan daging yang lezat di tempat makan yang pemiliknya bukan anak Tuhan. Kalau pemiliknya bukan anak Tuhan, sangat mungkin daging yang lezat tersebut dilibatkan dalam ritual kepercayaan dari si pemilik rumah makan. Apakah anak Tuhan berdosa memakan daging yang lezat tersebut? Sebagian akan berkata, ''“Jangan makan, bisa saja daging tersebut dipersembahkan kepada berhala.”'' Tapi sebagian lagi berkata, ''“Tidak masalah memakannya, apa sih berhala itu, bukankah ada Tuhan yang berdaulat di atas berhala?”'' Inilah kira-kira situasi yang terjadi dengan umat Tuhan di kota Korintus dua ribu tahun yang lalu dalam {{sabdaweb2v|1 Korintus 8}}. | ||
Situasi seperti ini dapat saja terjadi dalam berbagai bentuk di masa kini. Aktivitas 'makan daging lezat' dapat saja mengambil bentuk lain, seperti ‘berada di gedung bioskop’ dan yang lainnya. Perbedaan sikap yang terjadi dalam kasus seperti ini sering menjadi perdebatan dalam gereja; atau daripada berdebat, lebih baik dianggap tidak ada, ‘tahu sama tahu’. Apa yang sesungguhnya terjadi dalam kasus ini? Inilah perbedaan hati nurani yang dimiliki oleh setiap orang percaya! | Situasi seperti ini dapat saja terjadi dalam berbagai bentuk di masa kini. Aktivitas 'makan daging lezat' dapat saja mengambil bentuk lain, seperti ‘berada di gedung bioskop’ dan yang lainnya. Perbedaan sikap yang terjadi dalam kasus seperti ini sering menjadi perdebatan dalam gereja; atau daripada berdebat, lebih baik dianggap tidak ada, ‘tahu sama tahu’. Apa yang sesungguhnya terjadi dalam kasus ini? Inilah perbedaan hati nurani yang dimiliki oleh setiap orang percaya! | ||
| content= | |||
Mengapa kita perlu memahami keberadaan hati nurani? Di era penuaiaan yang terbesar dan yang terakhir ini gereja sangat membutuhkan kesatuan di tengah keberagaman. Pemahaman akan keberadaan hati nurani dan kesadaran akan adanya perbedaan hati nurani akan lebih memperkuat kesatuan gereja. Secara pribadi, pemahaman akan fungsi hati nurani juga akan memampukan seseorang menjadi orang yang berintegritas, yaitu orang yang melakukan apa yang dia yakini benar. Karena itu, mari kita mulai menyelidiki ‘hati nurani’ dalam terang Firman. | Mengapa kita perlu memahami keberadaan hati nurani? Di era penuaiaan yang terbesar dan yang terakhir ini gereja sangat membutuhkan kesatuan di tengah keberagaman. Pemahaman akan keberadaan hati nurani dan kesadaran akan adanya perbedaan hati nurani akan lebih memperkuat kesatuan gereja. Secara pribadi, pemahaman akan fungsi hati nurani juga akan memampukan seseorang menjadi orang yang berintegritas, yaitu orang yang melakukan apa yang dia yakini benar. Karena itu, mari kita mulai menyelidiki ‘hati nurani’ dalam terang Firman. | ||
=== Apa yang dimaksud dengan hati | === Apa yang dimaksud dengan hati nurani? === | ||
Andy Naselli, seorang ahli Perjanjian Baru, mendefinisikannya sebagai “kesadaran akan apa yang Anda percaya sebagai benar atau salah.” Kata ‘hati nurani’ dalam bahasa Yunani, yaitu ‘suneidesis’, memiliki arti harfiah ‘persepsi bersama’ (co-perception). Ini adalah persepsi seseorang bersama dengan dirinya sendiri. | Andy Naselli, seorang ahli Perjanjian Baru, mendefinisikannya sebagai “kesadaran akan apa yang Anda percaya sebagai benar atau salah.” Kata ‘hati nurani’ dalam bahasa Yunani, yaitu ''‘suneidesis’'', memiliki arti harfiah ‘persepsi bersama’ (''co-perception''). Ini adalah persepsi seseorang bersama dengan dirinya sendiri. | ||
Kata ‘suneidesis’ dalam berbagai bentuk muncul sebanyak 30x dalam Perjanjian Baru. Ini berarti, Alkitab banyak berbicara mengenai hati nurani. Sebagian orang mungkin tidak menyadarinya, tapi kita ingin menjadi orang-orang yang menyadari keberadaan hati nurani ini sesuai yang Alkitab katakan. | Kata ''‘suneidesis’'' dalam berbagai bentuk muncul sebanyak 30x dalam Perjanjian Baru. Ini berarti, Alkitab banyak berbicara mengenai hati nurani. Sebagian orang mungkin tidak menyadarinya, tapi kita ingin menjadi orang-orang yang menyadari keberadaan hati nurani ini sesuai yang Alkitab katakan. | ||
Karena hati nurani adalah sebuah kesadaran (awareness) maka hati nurani akan mengimbau kita untuk melakukan apa yang kita percayai benar dan menahan kita dari perbuatan yang kita percayai salah. | Karena hati nurani adalah sebuah kesadaran (''awareness'') maka hati nurani akan mengimbau kita untuk melakukan apa yang kita percayai benar dan menahan kita dari perbuatan yang kita percayai salah. | ||
Hati nurani berbeda dengan suara Tuhan atau hukum Tuhan. Ini adalah kemampuan alami manusia yang menilai dan menghakimi tindakan dan pikiran sesuai dengan standar tertinggi yang diketahuinya. Sebagai orang percaya, tentunya standar tertinggi kita dalam hal moral adalah Alkitab. | Hati nurani berbeda dengan suara Tuhan atau hukum Tuhan. Ini adalah kemampuan alami manusia yang menilai dan menghakimi tindakan dan pikiran sesuai dengan standar tertinggi yang diketahuinya. Sebagai orang percaya, tentunya standar tertinggi kita dalam hal moral adalah Alkitab. | ||
Martin Luther pernah berkata, “Hati nuraniku ditawan oleh Firman Allah.” | Martin Luther pernah berkata, “Hati nuraniku ditawan oleh Firman Allah.” | ||
Baris 53: | Baris 53: | ||
Karena itu, mari kita menyelidiki apa yang Alkitab katakan tentang hati nurani. | Karena itu, mari kita menyelidiki apa yang Alkitab katakan tentang hati nurani. | ||
<ol> | <ol> | ||
<li>Setiap | <li>Setiap orang memiliki hati nurani yang berbeda</li> | ||
<p>Ada orang yang hati nuraninya lemah, yaitu orang yang melihat daging yang lezat itu sebagai persembahan berhala sehingga tidak memakannya ({{sabdaweb2v|1 Korintus 8:7}}). Dalam istilah lain dikatakan, “orang yang lemah imannya hanya makan sayur-sayuran saja.” ({{sabdaweb2v|Roma 14:2}}). Namun, di ayat yang sama, ada orang yang ‘kuat’ imannya yaitu mereka yang yakin bahwa ia boleh makan segala jenis makanan. | <p>Ada orang yang hati nuraninya lemah, yaitu orang yang melihat daging yang lezat itu sebagai persembahan berhala sehingga tidak memakannya ({{sabdaweb2v|1 Korintus 8:7}}). Dalam istilah lain dikatakan, “orang yang lemah imannya hanya makan sayur-sayuran saja.” ({{sabdaweb2v|Roma 14:2}}). Namun, di ayat yang sama, ada orang yang ‘kuat’ imannya yaitu mereka yang yakin bahwa ia boleh makan segala jenis makanan.</p> | ||
Perbedaan antara ‘lemah’ dan ‘kuat’ tidaklah menunjukkan perbedaan kualitas kerohanian seseorang; ini adalah perbedaan hati nurani. Yang terpenting adalah sikap antar seorang terhadap yang lain, yaitu: | Perbedaan antara ‘lemah’ dan ‘kuat’ tidaklah menunjukkan perbedaan kualitas kerohanian seseorang; ini adalah perbedaan hati nurani. Yang terpenting adalah sikap antar seorang terhadap yang lain, yaitu: | ||
:'' | :'''''Siapa yang makan, janganlah menghina orang yang tidak makan, dan siapa yang tidak makan, janganlah menghakimi orang yang makan, sebab Allah telah menerima orang itu.''''' ({{sabdaweb2v|Roma 14:3}}) | ||
Makan atau tidak makan daging bukanlah masalah dosa atau tidak, karena: | Makan atau tidak makan daging bukanlah masalah dosa atau tidak, karena: | ||
:'''''Kerajaan Allah bukanlah soal makanan dan minuman, tetapi soal kebenaran, damai sejahtera dan sukacita oleh Roh Kudus.''''' ({{sabdaweb2v|Roma 14:17}}) | |||
:'' | |||
</p> | </p> | ||
Tentang perbedaan hari nurani ini, John MacArthur menjelaskan: | Tentang perbedaan hari nurani ini, John MacArthur menjelaskan: | ||
“… Hati nurani yang lemah biasanya sangat sensitif dan aktif berlebihan akan hal-hal yang bukan dosa. Ironisnya, hati nurani yang lemah lebih mungkin menuduh daripada hati nurani yang kuat. Alkitab menyebutnya sebagai hati nurani yang lemah karena terlalu mudah terluka. Orang dengan hati nurani yang lemah cenderung kuatir akan hal-hal yang seharusnya tidak memprovokasi rasa bersalah bagi Kristen dewasa yang mengetahui kebenaran Allah.” | :''“… Hati nurani yang lemah biasanya sangat sensitif dan aktif berlebihan akan hal-hal yang bukan dosa. Ironisnya, hati nurani yang lemah lebih mungkin menuduh daripada hati nurani yang kuat. Alkitab menyebutnya sebagai hati nurani yang lemah karena terlalu mudah terluka. Orang dengan hati nurani yang lemah cenderung kuatir akan hal-hal yang seharusnya tidak memprovokasi rasa bersalah bagi Kristen dewasa yang mengetahui kebenaran Allah.”'' | ||
<li>Setiap orang harus menaati hati nuraninya</li> | <li>Setiap orang harus menaati hati nuraninya</li> | ||
Alkitab mengajarkan dalam {{sabdaweb2v|Roma 14}} dan {{sabdaweb2v|1 Korintus 8}} bahwa melawan hati nurani, ketika kita tahu ia sedang memberikan peringatan yang tepat, adalah perbuatan dosa. Alkitab katakan: | Alkitab mengajarkan dalam {{sabdaweb2v|Roma 14}} dan {{sabdaweb2v|1 Korintus 8}} bahwa melawan hati nurani, ketika kita tahu ia sedang memberikan peringatan yang tepat, adalah perbuatan dosa. Alkitab katakan: | ||
:'' | :'''''Tetapi barangsiapa yang bimbang, kalau ia makan, ia telah dihukum, karena ia tidak melakukannya berdasarkan iman. Dan segala sesuatu yang tidak berdasarkan iman, adalah dosa.''''' ({{sabdaweb2v|Roma 14:23}}) | ||
({{sabdaweb2v|Roma 14:23}}) | |||
<p>Dari ayat ini kita simpulkan bahwa tindakan yang dilakukan bukanlah dosa; itu menjadi dosa ketika dilakukan melawan hati nuraninya.</p> | |||
Paulus memperingatkan Timotius akan bahaya yang menimpa orang yang menolak kesaksian hati nuraninya. Ia meminta Timotius untuk “memperjuangkan perjuangan yang baik dengan iman dan hati nurani yang murni.” Selanjutnya dikatakan, | Paulus memperingatkan Timotius akan bahaya yang menimpa orang yang menolak kesaksian hati nuraninya. Ia meminta Timotius untuk “memperjuangkan perjuangan yang baik dengan iman dan hati nurani yang murni.” Selanjutnya dikatakan, | ||
:'''''Beberapa orang telah menolak hati nuraninya yang murni itu, dan karena itu kandaslah iman mereka.''''' ({{sabdaweb2v|1 Timotius 1:18-19}}) | |||
<p>Harap diperhatikan bahwa ‘ketaatan’ kepada hati nurani ada batasannya. Hati nurani dapat menjadi tidak sensitif akan hal yang buruk ({{sabdaweb2v|1 Timotius 4:2}}) dan menjadi jahat ({{sabdaweb2v|Ibrani 10:22}}). Karena itu, ketika Allah menunjukkan lewat Firman-Nya bahwa hati nurani seseorang memberikan penilaian moral yang salah, maka hati nuraninya harus tunduk kepada Allah dan kemudian mengkalibrasi ulang hati nuraninya sehingga lebih seturut dengan Firman-Nya.</p> | |||
({{sabdaweb2v|1 Timotius | |||
Inilah yang terjadi dengan Petrus dalam {{sabdaweb2v|Kisah Para Rasul 10:9-16}}. Hati nurani Petrus melarangnya untuk menyantap makanan yang haram dan juga melarangnya untuk menerima orang yang tidak bersunat (gentiles) ke rumahnya. Bila Petrus melawan hati nuraninya untuk menerima orang bersunat ke rumahnya, sesungguhnya ia sudah berdosa. Akan tetapi, lewat sebuah penglihatan Allah berfirman, | Inilah yang terjadi dengan Petrus dalam {{sabdaweb2v|Kisah Para Rasul 10:9-16}}. Hati nurani Petrus melarangnya untuk menyantap makanan yang haram dan juga melarangnya untuk menerima orang yang tidak bersunat (gentiles) ke rumahnya. Bila Petrus melawan hati nuraninya untuk menerima orang bersunat ke rumahnya, sesungguhnya ia sudah berdosa. Akan tetapi, lewat sebuah penglihatan Allah berfirman, | ||
:'' | :'''''Bangunlah, hai Petrus, sembelihlah dan makanlah!''''';<br />'''''Apa yang dinyatakan halal oleh Allah, tidak boleh engkau nyatakan haram.''''' ({{sabdaweb2v|Kisah Para Rasul 10:13, 15}}) | ||
Lewat perintah Tuhan ini, hati nurani Petrus dikalibrasi ulang sehingga lebih sesuai dengan kehendak Allah. Inilah salah satu bentuk paradigma yang baru, yaitu ketika TUHAN memberikan pola yang baru dan kita diberikan cara melihat yang baru. Haleluya! | Lewat perintah Tuhan ini, hati nurani Petrus dikalibrasi ulang sehingga lebih sesuai dengan kehendak Allah. Inilah salah satu bentuk paradigma yang baru, yaitu ketika TUHAN memberikan pola yang baru dan kita diberikan cara melihat yang baru. Haleluya! | ||
Baris 91: | Baris 89: | ||
Tahun Paradigma yang Baru ini adalah momen yang sangat tepat untuk kita menghidupi prinsip-prinsip Firman Tuhan tentang hati nurani. Kita dapat mempraktikkan hal-hal sebagai berikut: | Tahun Paradigma yang Baru ini adalah momen yang sangat tepat untuk kita menghidupi prinsip-prinsip Firman Tuhan tentang hati nurani. Kita dapat mempraktikkan hal-hal sebagai berikut: | ||
<ol> | <ol> | ||
<li>Didiklah hati nurani dengan membaca Firman Tuhan setiap hari menggunakan Bible Reading Plan (rencana membaca Alkitab) yang tersedia di aplikasi Alkitab digital. Dengan menggunakan rencana membaca yang tepat, kita dilatih untuk melihat gambaran Alkitab secara keseluruhan, terutama kaitan antara Perjanjian Lama dengan Perjanjian Baru.</ | <li>Didiklah hati nurani dengan membaca Firman Tuhan setiap hari menggunakan ''Bible Reading Plan'' (rencana membaca Alkitab) yang tersedia di aplikasi Alkitab digital.</li> | ||
<li>Diskusikan isi hati nurani kita dalam COOL, terutama ketika hendak mengambil sebuah keputusan moral. Sadari bahwa hati nurani setiap orang berbeda. Dalam kehidupan komunitas kudus, tuntunan Roh Kudus dan Firman Tuhan dinyatakan. ({{sabdaweb2v|Kisah Para Rasul 15:1-21}})</ | <p>Dengan menggunakan rencana membaca yang tepat, kita dilatih untuk melihat gambaran Alkitab secara keseluruhan, terutama kaitan antara Perjanjian Lama dengan Perjanjian Baru.</p> | ||
<li>Diskusikan isi hati nurani kita dalam COOL, terutama ketika hendak mengambil sebuah keputusan moral.</li> | |||
<p>Sadari bahwa hati nurani setiap orang berbeda. Dalam kehidupan komunitas kudus, tuntunan Roh Kudus dan Firman Tuhan dinyatakan. ({{sabdaweb2v|Kisah Para Rasul 15:1-21}})</p> | |||
Bacalah buku-buku yang menjelaskan prinsip Alkitab tentang hati nurani dan etika Kristen. Bukan kebetulan kalau ada beberapa buku penting tentang hati nurani yang terbit beberapa tahun terakhir ini. Semuanya seolah-olah hendak mempersiapkan kita untuk memasuki Tahun Paradigma yang Baru. | Bacalah buku-buku yang menjelaskan prinsip Alkitab tentang hati nurani dan etika Kristen. Bukan kebetulan kalau ada beberapa buku penting tentang hati nurani yang terbit beberapa tahun terakhir ini. Semuanya seolah-olah hendak mempersiapkan kita untuk memasuki Tahun Paradigma yang Baru. | ||
</ol> | </ol> | ||
(HT) | (HT) | ||
{{blockquote/Quote | addclass=text-center | |||
| | |||
''“It is neither safe nor prudent to do anything against conscience.”''<br /> | |||
'''“Tidaklah aman atau bijaksana melakukan sesuatu melawan hati nurani.”''' | |||
| Martin Luther | |||
}} | |||
| showsource= | | showsource= no | ||
| sourcedate= | | sourcedate= 2022-03-06 | ||
| sourceurl= | | sourceurl= https://warta.hmministry.id/warta/ditentukan-menjadi-serupa-dengan-gambaran-kristus | ||
| sourcearticle= | | sourcearticle= Renungan Khusus | ||
| sourcepart= | | sourcepart= Warta Jemaat | ||
| sourcepublisher= | | sourcepublisher= GBI Jalan Gatot Subroto | ||
| sourceaccessdate= 2022-03-06 | | sourceaccessdate= 2022-03-06 | ||
}} | }} |
Revisi terkini sejak 23 November 2022 05.05
{{#ifeq: Istimewa:Badtitle/NS112:20220306/RK | Article:20220306/RK |
{{#ifexpr:{{#time:Ymd|{{#sub:20220306/RK|0|8}}}}={{#time:Ymd|{{#ifeq:2022-03-06|||2022-03-06}}}}||{{#if:Templat:CURRENTLOGGEDUSER|
}} }}
}}{{#switch: renungankhusus
| =
templatetype
parameter.| info= {{#ifeq: Article:20220306/RK|Istimewa:Badtitle/NS112:20220306/RK| }}
| event={{#if:
| {{#if:
|
{{#ev: |id= | autoresize= true}}
}} | {{#ifeq:Renungan Khusus 2019.jpg|
| {{#ifeq:card|card|
|
}}
| {{#ifeq: Renungan Khusus 2019.jpg||
|
[[File: Renungan Khusus 2019.jpg {{#if:|| }} {{#if:| |link={{#ifeq:|no|| }} }} {{#if:| | 1024px}} | class=img-responsive img-fluid rounded m-0 p-0 {{#ifeq:|no||img-thumbnail}} {{#ifeq:no|yes|zoom d-block w-100}}]]
}} }} }} {{#if:|: }}Memahami keberadaan hati nurani {{#if:Hendrik Timadius|bersama Pdt Hendrik Timadius, MBA, MTh}} diadakan pada hari {{#time:l, d F Y}} pukul {{{timefrom}}}{{#if:{{{timeupto}}}|-{{{timeupto}}}}}{{#if:| via {{#if:| #|}}.|.}}
Event
- Tanggal: {{#time: l, d F Y|2022-03-06 {{{timefrom}}}}}
- Pukul: {{#time: H:i|2022-03-06 {{{timefrom}}}}}-{{#time: H:i|2022-03-06 {{{timeupto}}}}}
- Bersama: {{#if:Hendrik Timadius|{{#ifeq:Hendrik Timadius | ||Pdt Hendrik Timadius, MBA, MTh|Pdt Hendrik Timadius, MBA, MTh }} }}{{#ifexist:Hendrik Timadius|}}}} {{#ifexist:Hendrik Timadius|
-
{{#if:|
- Link{{#if:| :|:}} {{#if:|#}} }} {{#if:|
- Meeting ID: ' }} {{#if:|
- Lokasi: {{#ifeq:|||{{{room}}},}} {{#ifeq: | || ]]| }} }}{{#ifexist: |}} }} {{#if:| {{#ifexist: |[[ |
- Catatan: }}{{#ifexist: |
- [[|{{#if:||Lihat artikel}} ]] }}{{#ifexist: File: |
- Unduh:
[[Media:|]] }}
(Departemen/Bidang: {{{department}}})
{{#ifeq:||| }}{{#if:Templat:CURRENTLOGGEDUSER |
Data detail (khusus Editor)
Title | Memahami keberadaan hati nurani |
Page | [[{{#if:Article|Article:}}20220306/RK]]|HALAMAN ARTIKEL BELUM DIISI!}} |
From | 2022-03-06 {{{timefrom}}}}} |
Up to | 2022-03-06 {{{timeupto}}}}} |
Name | {{#ifeq:Hendrik Timadius | |
Name2 | Hendrik Timadius}} {{#if:Pdt Hendrik Timadius, MBA, MTh|(Pdt Hendrik Timadius, MBA, MTh)}} |
Department | {{{department}}} |
Article Page | |
Holy Communion | |
Anointing | |
Link | |
Meeting ID | |
Attendance | |
Location | |
Notes | |
Notes 2 | |
Notes 3 | |
Download file name | [[:File:]]}} |
Download file caption | |
Illustration16x9 | Media:Renungan Khusus 2019.jpg }} |
Illustration1x1 | Media:Renungan Khusus 2019-1x1.jpg }} |
IllustrationA5 | [[:Media:]] }} |
Application | |
Host Account | |
Video service | |
Video link | |
Internal link | |
Video caption |
}}{{#ifeq: {{#if:Article|{{#if:Article|Article:}}20220306/RK|}}|Istimewa:Badtitle/NS112:20220306/RK
| {{#ifeq:||| }} {{#ifeq:||| }} {{#ifeq:|||}} {{#ifeq:no|yes||}} {{#if:{{{department}}}|[[Category:Article {{{department}}}]] }} {{#if:|[[Category:]] }} {{#if:|[[Category:]] }} {{#if:|[[Category:]] }} {{#if:Hendrik Timadius|}} }}{{#ifeq:Templat:CURRENTLOGGEDUSER|| |
Editor Note: Wide
- Untuk pengunjung, maka boks ini dan sidebar kanan akan disembunyikan, sehingga tampilan menjadi lebih lebar tanpa table of contents.
- Templat:Wide
}}
}}
{{#if:Templat:CURRENTLOGGEDUSER|
|}}
| otherarticle={{#ifeq: 20220306/RK | {{#if:Article|Article:|}}20220306/RK | {{#if: |[[Kategori:Artikel {{{nama}}}]] }} }}
| news= {{#ifeq: Article:20220306/RK|Istimewa:Badtitle/NS112:20220306/RK | {{#dpl: | namespace=Article | Category=News¦Newsletter | titlegt= {{#time:Ymd-Hi| 2022-03-06 }}/News | count=2 | ordermethod=title | order=ascending | mode=userformat
| format=
}} {{#dpl: | namespace=Article | Category=News¦Newsletter | titlelt= {{#time:Ymd-Hi| 2022-03-06 }}/News | count=2 | ordermethod=title | order=descending | mode=userformat
| format=
}}
}}
| newsletter= {{#ifeq: Article:20220306/RK|Istimewa:Badtitle/NS112:20220306/RK | {{#dpl: | namespace=Article | Category=News¦Newsletter | titlegt= {{#time:Ymd-Hi| 2022-03-06 }}/News | count=2 | ordermethod=title | order=ascending | mode=userformat
| format=
}} {{#dpl: | namespace=Article | Category=News¦Newsletter | titlelt= {{#time:Ymd-Hi| 2022-03-06 }}/News | count=2 | ordermethod=title | order=descending | mode=userformat
| format=
}}
}}{{#if:Templat:CURRENTLOGGEDUSER|
Newsletter
Warta ini sudah menggunakan templatetype=newsletter.
{{#ifeq:|||}}
}}{{#ifexist:
|
Card title that wraps to a new line
{{#if:|}}{{#if:|This is a longer card with supporting text below as a natural lead-in to additional content. This content is a little bit longer.
}}{{#if:|Last updated 3 mins ago
}}{{#dpl: title= | mode=userformat | includepage={unified info}/Warta/Headline.dpl}} [[|Selengkapnya]] [ Buka di Anyflip]
| {{#ifeq:|||Headline page no found: }}
}}
| saatteduh = {{#ifeq:Istimewa:Badtitle/NS112:20220306/RK|Ayo Saat Teduh||
{{#invoke:Infobox|infobox}}
}}{{#ifeq:Ayo Saat Teduh//2022-03-06|20220306/RK||{{#time: l, d F Y|+420 minutes}}
Memahami keberadaan hati nurani
}}
Apa yang dimaksud dengan hati nurani?
Andy Naselli, seorang ahli Perjanjian Baru, mendefinisikannya sebagai “kesadaran akan apa yang Anda percaya sebagai benar atau salah.” Kata ‘hati nurani’ dalam bahasa Yunani, yaitu ‘suneidesis’, memiliki arti harfiah ‘persepsi bersama’ (co-perception). Ini adalah persepsi seseorang bersama dengan dirinya sendiri.
Kata ‘suneidesis’ dalam berbagai bentuk muncul sebanyak 30x dalam Perjanjian Baru. Ini berarti, Alkitab banyak berbicara mengenai hati nurani. Sebagian orang mungkin tidak menyadarinya, tapi kita ingin menjadi orang-orang yang menyadari keberadaan hati nurani ini sesuai yang Alkitab katakan. Karena hati nurani adalah sebuah kesadaran (awareness) maka hati nurani akan mengimbau kita untuk melakukan apa yang kita percayai benar dan menahan kita dari perbuatan yang kita percayai salah. Hati nurani berbeda dengan suara Tuhan atau hukum Tuhan. Ini adalah kemampuan alami manusia yang menilai dan menghakimi tindakan dan pikiran sesuai dengan standar tertinggi yang diketahuinya. Sebagai orang percaya, tentunya standar tertinggi kita dalam hal moral adalah Alkitab. Martin Luther pernah berkata, “Hati nuraniku ditawan oleh Firman Allah.”
Firman Tuhan tentang hati nurani
Karena itu, mari kita menyelidiki apa yang Alkitab katakan tentang hati nurani.
- Setiap orang memiliki hati nurani yang berbeda
- Siapa yang makan, janganlah menghina orang yang tidak makan, dan siapa yang tidak makan, janganlah menghakimi orang yang makan, sebab Allah telah menerima orang itu. (Roma 14:3)
- Kerajaan Allah bukanlah soal makanan dan minuman, tetapi soal kebenaran, damai sejahtera dan sukacita oleh Roh Kudus. (Roma 14:17)
- “… Hati nurani yang lemah biasanya sangat sensitif dan aktif berlebihan akan hal-hal yang bukan dosa. Ironisnya, hati nurani yang lemah lebih mungkin menuduh daripada hati nurani yang kuat. Alkitab menyebutnya sebagai hati nurani yang lemah karena terlalu mudah terluka. Orang dengan hati nurani yang lemah cenderung kuatir akan hal-hal yang seharusnya tidak memprovokasi rasa bersalah bagi Kristen dewasa yang mengetahui kebenaran Allah.”
- Setiap orang harus menaati hati nuraninya Alkitab mengajarkan dalam Roma 14 dan 1 Korintus 8 bahwa melawan hati nurani, ketika kita tahu ia sedang memberikan peringatan yang tepat, adalah perbuatan dosa. Alkitab katakan:
- Tetapi barangsiapa yang bimbang, kalau ia makan, ia telah dihukum, karena ia tidak melakukannya berdasarkan iman. Dan segala sesuatu yang tidak berdasarkan iman, adalah dosa. (Roma 14:23)
- Beberapa orang telah menolak hati nuraninya yang murni itu, dan karena itu kandaslah iman mereka. (1 Timotius 1:18-19)
- Bangunlah, hai Petrus, sembelihlah dan makanlah!;
Apa yang dinyatakan halal oleh Allah, tidak boleh engkau nyatakan haram. (Kisah Para Rasul 10:13, 15)
Ada orang yang hati nuraninya lemah, yaitu orang yang melihat daging yang lezat itu sebagai persembahan berhala sehingga tidak memakannya (1 Korintus 8:7). Dalam istilah lain dikatakan, “orang yang lemah imannya hanya makan sayur-sayuran saja.” (Roma 14:2). Namun, di ayat yang sama, ada orang yang ‘kuat’ imannya yaitu mereka yang yakin bahwa ia boleh makan segala jenis makanan.
Perbedaan antara ‘lemah’ dan ‘kuat’ tidaklah menunjukkan perbedaan kualitas kerohanian seseorang; ini adalah perbedaan hati nurani. Yang terpenting adalah sikap antar seorang terhadap yang lain, yaitu:
Makan atau tidak makan daging bukanlah masalah dosa atau tidak, karena:
Tentang perbedaan hari nurani ini, John MacArthur menjelaskan:
Dari ayat ini kita simpulkan bahwa tindakan yang dilakukan bukanlah dosa; itu menjadi dosa ketika dilakukan melawan hati nuraninya.
Paulus memperingatkan Timotius akan bahaya yang menimpa orang yang menolak kesaksian hati nuraninya. Ia meminta Timotius untuk “memperjuangkan perjuangan yang baik dengan iman dan hati nurani yang murni.” Selanjutnya dikatakan,
Harap diperhatikan bahwa ‘ketaatan’ kepada hati nurani ada batasannya. Hati nurani dapat menjadi tidak sensitif akan hal yang buruk (1 Timotius 4:2) dan menjadi jahat (Ibrani 10:22). Karena itu, ketika Allah menunjukkan lewat Firman-Nya bahwa hati nurani seseorang memberikan penilaian moral yang salah, maka hati nuraninya harus tunduk kepada Allah dan kemudian mengkalibrasi ulang hati nuraninya sehingga lebih seturut dengan Firman-Nya.
Inilah yang terjadi dengan Petrus dalam Kisah Para Rasul 10:9-16. Hati nurani Petrus melarangnya untuk menyantap makanan yang haram dan juga melarangnya untuk menerima orang yang tidak bersunat (gentiles) ke rumahnya. Bila Petrus melawan hati nuraninya untuk menerima orang bersunat ke rumahnya, sesungguhnya ia sudah berdosa. Akan tetapi, lewat sebuah penglihatan Allah berfirman,
Lewat perintah Tuhan ini, hati nurani Petrus dikalibrasi ulang sehingga lebih sesuai dengan kehendak Allah. Inilah salah satu bentuk paradigma yang baru, yaitu ketika TUHAN memberikan pola yang baru dan kita diberikan cara melihat yang baru. Haleluya!
Prinsip hati nurani
Tahun Paradigma yang Baru ini adalah momen yang sangat tepat untuk kita menghidupi prinsip-prinsip Firman Tuhan tentang hati nurani. Kita dapat mempraktikkan hal-hal sebagai berikut:
- Didiklah hati nurani dengan membaca Firman Tuhan setiap hari menggunakan Bible Reading Plan (rencana membaca Alkitab) yang tersedia di aplikasi Alkitab digital.
- Diskusikan isi hati nurani kita dalam COOL, terutama ketika hendak mengambil sebuah keputusan moral.
Dengan menggunakan rencana membaca yang tepat, kita dilatih untuk melihat gambaran Alkitab secara keseluruhan, terutama kaitan antara Perjanjian Lama dengan Perjanjian Baru.
Sadari bahwa hati nurani setiap orang berbeda. Dalam kehidupan komunitas kudus, tuntunan Roh Kudus dan Firman Tuhan dinyatakan. (Kisah Para Rasul 15:1-21)
Bacalah buku-buku yang menjelaskan prinsip Alkitab tentang hati nurani dan etika Kristen. Bukan kebetulan kalau ada beberapa buku penting tentang hati nurani yang terbit beberapa tahun terakhir ini. Semuanya seolah-olah hendak mempersiapkan kita untuk memasuki Tahun Paradigma yang Baru.
(HT)
“It is neither safe nor prudent to do anything against conscience.”
“Tidaklah aman atau bijaksana melakukan sesuatu melawan hati nurani.”{{#if:Martin Luther|
— Martin Luther
}}
{{#if: | }}{{#if: |
Doa
| }}
{{#ifeq:|no||}}{{#ifeq:Ayo Saat Teduh//2022-03-06|20220306/RK||}} | artikel =
| khotbah = {{#if:Hendrik Timadius| | {{#ifeq:Istimewa:Badtitle/NS112:20220306/RK|Templat:Khotbah| |
}} }} {{#if:Templat:CURRENTLOGGEDUSER|
Image exist check
-
{{#ifeq:Renungan Khusus 2019.jpg||
- illustration16x9 not specified |{{#ifexist:File:Renungan Khusus 2019.jpg|
- 16x9: Renungan Khusus 2019.jpg existed |
- }}}} {{#ifeq:Renungan Khusus 2019-1x1.jpg||
- illustration1x1 not specified |{{#ifexist:File:Renungan Khusus 2019-1x1.jpg|
- 1x1: Renungan Khusus 2019-1x1.jpg existed |
- }}}} {{#ifeq:||
- illustrationA5 not specified |{{#ifexist:File:|
- A5: existed |
- [[File:|class=img-fluid]] }}}}
|}}
{{#invoke:Infobox|infobox}}
{{#if: | }}{{#ifeq:|no| | [[Kategori:Khotbah {{#if:Hendrik Timadius|Hendrik Timadius|(pengkhotbah tidak diketahui)}}]] [[Kategori:Khotbah {{#if:2022-03-06|{{#time:Y|2022-03-06|+7hours}}|(tahun tidak diketahui)}}|{{{tahun}}}]] [[Kategori:Khotbah {{#if:|{{#replace:{{#replace:|[|}}|]|}}|(gereja tidak diketahui)}}]] {{#if:|[[Kategori:]] }} }}{{#ifeq:Istimewa:Badtitle/NS112:20220306/RK|Khotbah:Memahami keberadaan hati nurani||}}{{#ifeq:Istimewa:Badtitle/NS112:20220306/RK|Article:20220306/RK||}}{{#if:| [[Kategori:]] }}
| matericool = {{#ifeq: | no
|; {{#switch: | umum=COOL Umum | wanita=COOL Wanita | umas=COOL UMAS | remaja= COOL Remaja | pemuda=COOL Pemuda | demud=COOL Dewasa Muda | suplemen=Suplemen COOL}} {{#time: F Y | W+4days+7hours}} - Minggu {{#time: xrm|{{#time:Y}}-{{#expr: ceil ({{#time: d | W+7hours+4days+7hours }}/7)}}+7hours }}
|{{#if:| | {{#ifeq:Istimewa:Badtitle/NS112:20220306/RK|Templat:Infobox Materi COOL| |
}} }}
{{#ifeq:true|false||
- | resultsfooter=
- | resultsfooter=
- | resultsfooter=
- | resultsfooter=
- [[Media:{{#time: Ym | W+{{#switch:| #default=4| umum=4| wanita=1| umas=1| remaja=6| pemuda=6 | demud=6 | suplemen=4}}days+7hours}} {{#switch: | umum=Materi COOL Umum | wanita=Materi COOL Wanita | umas=Materi COOL UMAS | remaja=Materi COOL Remaja | pemuda=Materi COOL Pemuda | demud=Materi COOL Dewasa Muda | suplemen=Suplemen Diskusi COOL}} {{#time: F Y | W+{{#switch:| #default=4| umum=4| wanita=1| umas=1| remaja=6| pemuda=6 | demud=6 | suplemen=4}}days+7hours}}.pdf|Versi reguler]]
- Versi besar (A4)
- [[Media:{{#time: Ym | W+{{#switch:| #default=4| umum=4| wanita=1| umas=1| remaja=6| pemuda=6 | demud=6 | suplemen=4}}days+7hours}} {{#switch: | umum=Materi COOL Umum | wanita=Materi COOL Wanita | umas=Materi COOL UMAS | remaja=Materi COOL Remaja | pemuda=Materi COOL Pemuda | demud=Materi COOL Dewasa Muda | suplemen=Suplemen Diskusi COOL}} {{#time: F Y | W+{{#switch:| #default=4| umum=4| wanita=1| umas=1| remaja=6| pemuda=6 | demud=6 | suplemen=4}}days+7hours}}.pdf|Versi reguler]]
- Versi besar (A4)
}}{{ #ifeq: {{#ifeq:20220306/RK|{{#switch: | umum=Materi COOL Umum | wanita=Materi COOL Wanita | umas=Materi COOL UMAS | remaja=Materi COOL Remaja | pemuda=Materi COOL Pemuda | demud=Materi COOL Dewasa Muda | suplemen=Suplemen Diskusi COOL}}/-|yes|no}} | yes | [[Kategori:{{#switch: | #default=Materi COOL Umum | umum=Materi COOL Umum | wanita=Materi COOL Wanita | umas=Materi COOL UMAS | remaja=Materi COOL Remaja | pemuda=Materi COOL Pemuda | demud=Materi COOL Dewasa Muda | suplemen=Suplemen Diskusi COOL }}]] [[Kategori:{{#switch: | #default=Materi COOL Umum | umum=Materi COOL Umum | wanita=Materi COOL Wanita | umas=Materi COOL UMAS | remaja=Materi COOL Remaja | pemuda=Materi COOL Pemuda | demud=Materi COOL Dewasa Muda | suplemen=Suplemen Diskusi COOL }} ]] | }}
}}
{{#ifeq: |no||{{#if:|
|}}}}{{#ifeq: |yes |
| {{#ifeq:|no||
{{#if: | | {{#switch:| #default=Pendahuluan | =Pendahuluan | umum=Pendahuluan | wanita=Pendahuluan | umas=Pendahuluan | remaja=Pendahuluan | pemuda=Pendahuluan | demud=Pendahuluan}} }}
}}
Dalam banyak kesempatan, anak-anak Tuhan suka makan daging yang lezat di tempat makan yang pemiliknya bukan anak Tuhan. Kalau pemiliknya bukan anak Tuhan, sangat mungkin daging yang lezat tersebut dilibatkan dalam ritual kepercayaan dari si pemilik rumah makan. Apakah anak Tuhan berdosa memakan daging yang lezat tersebut? Sebagian akan berkata, “Jangan makan, bisa saja daging tersebut dipersembahkan kepada berhala.” Tapi sebagian lagi berkata, “Tidak masalah memakannya, apa sih berhala itu, bukankah ada Tuhan yang berdaulat di atas berhala?” Inilah kira-kira situasi yang terjadi dengan umat Tuhan di kota Korintus dua ribu tahun yang lalu dalam 1 Korintus 8.
Situasi seperti ini dapat saja terjadi dalam berbagai bentuk di masa kini. Aktivitas 'makan daging lezat' dapat saja mengambil bentuk lain, seperti ‘berada di gedung bioskop’ dan yang lainnya. Perbedaan sikap yang terjadi dalam kasus seperti ini sering menjadi perdebatan dalam gereja; atau daripada berdebat, lebih baik dianggap tidak ada, ‘tahu sama tahu’. Apa yang sesungguhnya terjadi dalam kasus ini? Inilah perbedaan hati nurani yang dimiliki oleh setiap orang percaya!}}{{#ifeq: | yes
|
| {{#ifeq:|no||
{{#if: | | {{#switch:| #default=Isi dan sharing | =Isi dan sharing | umum=Isi dan sharing | wanita=Isi | umas=Isi | remaja=Isi | pemuda=Isi | demud=Isi | suplemen=Isi dan diskusi }} }}
}}
{{#ifeq:|no||
{{#if: | | {{#switch:| #default=Kesimpulan dan saling mendoakan | =Kesimpulan dan saling mendoakan | umum=Kesimpulan dan saling mendoakan | wanita=Kesimpulan | umas=Kesimpulan | remaja=Kesimpulan | | pemuda=Kesimpulan | demud=Kesimpulan | suplemen=Kesimpulan }} }}
}}
}}{{#ifeq: 20220306/RK | {{#switch: | umum= Materi COOL Umum | wanita= Materi COOL Wanita | umas= Materi COOL UMAS | remaja= Materi COOL Remaja | pemuda=Materi COOL Pemuda | demud= Materi COOL Dewasa Muda | suplemen=Suplemen Diskusi COOL}}/- | |}}
| devosi = {{#ifeq:|no|;{{#ifeq: {{#time: F Y | W+7hours }} | {{#time: F Y | W+6days+7hours }}
| {{#time: d | W+7hours}}-{{#time: d F Y | W+6 days+7hours }} | {{#ifeq: {{#time: Y | W+7hours }} | {{#time: Y | W+6days+7hours }} | {{#time: d F | W+7hours }}-{{#time: d F Y | W+6 days+7hours }} | {{#time: d F Y | W+7hours }}-{{#time: d F Y | W+6days+7hours }}
}} }}
|{{#if:Memahami keberadaan hati nurani| | {{#ifeq:Istimewa:Badtitle/NS112:20220306/RK|Templat:Infobox devosi| |
}} }}
{{#invoke:Infobox|infobox}}
{{#ifexpr:
{{#ifeq: Istimewa:Badtitle/NS112:20220306/RK | Devosi/- | 1 | 0 }} or {{#ifeq: Istimewa:Badtitle/NS112:20220306/RK | Article:20220306/RK | 1 | 0 }} |
}} }} Dalam banyak kesempatan, anak-anak Tuhan suka makan daging yang lezat di tempat makan yang pemiliknya bukan anak Tuhan. Kalau pemiliknya bukan anak Tuhan, sangat mungkin daging yang lezat tersebut dilibatkan dalam ritual kepercayaan dari si pemilik rumah makan. Apakah anak Tuhan berdosa memakan daging yang lezat tersebut? Sebagian akan berkata, “Jangan makan, bisa saja daging tersebut dipersembahkan kepada berhala.” Tapi sebagian lagi berkata, “Tidak masalah memakannya, apa sih berhala itu, bukankah ada Tuhan yang berdaulat di atas berhala?” Inilah kira-kira situasi yang terjadi dengan umat Tuhan di kota Korintus dua ribu tahun yang lalu dalam 1 Korintus 8.
Situasi seperti ini dapat saja terjadi dalam berbagai bentuk di masa kini. Aktivitas 'makan daging lezat' dapat saja mengambil bentuk lain, seperti ‘berada di gedung bioskop’ dan yang lainnya. Perbedaan sikap yang terjadi dalam kasus seperti ini sering menjadi perdebatan dalam gereja; atau daripada berdebat, lebih baik dianggap tidak ada, ‘tahu sama tahu’. Apa yang sesungguhnya terjadi dalam kasus ini? Inilah perbedaan hati nurani yang dimiliki oleh setiap orang percaya!
{{#ifeq:|yes|
|Mengapa kita perlu memahami keberadaan hati nurani? Di era penuaiaan yang terbesar dan yang terakhir ini gereja sangat membutuhkan kesatuan di tengah keberagaman. Pemahaman akan keberadaan hati nurani dan kesadaran akan adanya perbedaan hati nurani akan lebih memperkuat kesatuan gereja. Secara pribadi, pemahaman akan fungsi hati nurani juga akan memampukan seseorang menjadi orang yang berintegritas, yaitu orang yang melakukan apa yang dia yakini benar. Karena itu, mari kita mulai menyelidiki ‘hati nurani’ dalam terang Firman.
Apa yang dimaksud dengan hati nurani?
Andy Naselli, seorang ahli Perjanjian Baru, mendefinisikannya sebagai “kesadaran akan apa yang Anda percaya sebagai benar atau salah.” Kata ‘hati nurani’ dalam bahasa Yunani, yaitu ‘suneidesis’, memiliki arti harfiah ‘persepsi bersama’ (co-perception). Ini adalah persepsi seseorang bersama dengan dirinya sendiri.
Kata ‘suneidesis’ dalam berbagai bentuk muncul sebanyak 30x dalam Perjanjian Baru. Ini berarti, Alkitab banyak berbicara mengenai hati nurani. Sebagian orang mungkin tidak menyadarinya, tapi kita ingin menjadi orang-orang yang menyadari keberadaan hati nurani ini sesuai yang Alkitab katakan. Karena hati nurani adalah sebuah kesadaran (awareness) maka hati nurani akan mengimbau kita untuk melakukan apa yang kita percayai benar dan menahan kita dari perbuatan yang kita percayai salah. Hati nurani berbeda dengan suara Tuhan atau hukum Tuhan. Ini adalah kemampuan alami manusia yang menilai dan menghakimi tindakan dan pikiran sesuai dengan standar tertinggi yang diketahuinya. Sebagai orang percaya, tentunya standar tertinggi kita dalam hal moral adalah Alkitab. Martin Luther pernah berkata, “Hati nuraniku ditawan oleh Firman Allah.”
Firman Tuhan tentang hati nurani
Karena itu, mari kita menyelidiki apa yang Alkitab katakan tentang hati nurani.
- Setiap orang memiliki hati nurani yang berbeda
- Siapa yang makan, janganlah menghina orang yang tidak makan, dan siapa yang tidak makan, janganlah menghakimi orang yang makan, sebab Allah telah menerima orang itu. (Roma 14:3)
- Kerajaan Allah bukanlah soal makanan dan minuman, tetapi soal kebenaran, damai sejahtera dan sukacita oleh Roh Kudus. (Roma 14:17)
- “… Hati nurani yang lemah biasanya sangat sensitif dan aktif berlebihan akan hal-hal yang bukan dosa. Ironisnya, hati nurani yang lemah lebih mungkin menuduh daripada hati nurani yang kuat. Alkitab menyebutnya sebagai hati nurani yang lemah karena terlalu mudah terluka. Orang dengan hati nurani yang lemah cenderung kuatir akan hal-hal yang seharusnya tidak memprovokasi rasa bersalah bagi Kristen dewasa yang mengetahui kebenaran Allah.”
- Setiap orang harus menaati hati nuraninya Alkitab mengajarkan dalam Roma 14 dan 1 Korintus 8 bahwa melawan hati nurani, ketika kita tahu ia sedang memberikan peringatan yang tepat, adalah perbuatan dosa. Alkitab katakan:
- Tetapi barangsiapa yang bimbang, kalau ia makan, ia telah dihukum, karena ia tidak melakukannya berdasarkan iman. Dan segala sesuatu yang tidak berdasarkan iman, adalah dosa. (Roma 14:23)
- Beberapa orang telah menolak hati nuraninya yang murni itu, dan karena itu kandaslah iman mereka. (1 Timotius 1:18-19)
- Bangunlah, hai Petrus, sembelihlah dan makanlah!;
Apa yang dinyatakan halal oleh Allah, tidak boleh engkau nyatakan haram. (Kisah Para Rasul 10:13, 15)
Ada orang yang hati nuraninya lemah, yaitu orang yang melihat daging yang lezat itu sebagai persembahan berhala sehingga tidak memakannya (1 Korintus 8:7). Dalam istilah lain dikatakan, “orang yang lemah imannya hanya makan sayur-sayuran saja.” (Roma 14:2). Namun, di ayat yang sama, ada orang yang ‘kuat’ imannya yaitu mereka yang yakin bahwa ia boleh makan segala jenis makanan.
Perbedaan antara ‘lemah’ dan ‘kuat’ tidaklah menunjukkan perbedaan kualitas kerohanian seseorang; ini adalah perbedaan hati nurani. Yang terpenting adalah sikap antar seorang terhadap yang lain, yaitu:
Makan atau tidak makan daging bukanlah masalah dosa atau tidak, karena:
Tentang perbedaan hari nurani ini, John MacArthur menjelaskan:
Dari ayat ini kita simpulkan bahwa tindakan yang dilakukan bukanlah dosa; itu menjadi dosa ketika dilakukan melawan hati nuraninya.
Paulus memperingatkan Timotius akan bahaya yang menimpa orang yang menolak kesaksian hati nuraninya. Ia meminta Timotius untuk “memperjuangkan perjuangan yang baik dengan iman dan hati nurani yang murni.” Selanjutnya dikatakan,
Harap diperhatikan bahwa ‘ketaatan’ kepada hati nurani ada batasannya. Hati nurani dapat menjadi tidak sensitif akan hal yang buruk (1 Timotius 4:2) dan menjadi jahat (Ibrani 10:22). Karena itu, ketika Allah menunjukkan lewat Firman-Nya bahwa hati nurani seseorang memberikan penilaian moral yang salah, maka hati nuraninya harus tunduk kepada Allah dan kemudian mengkalibrasi ulang hati nuraninya sehingga lebih seturut dengan Firman-Nya.
Inilah yang terjadi dengan Petrus dalam Kisah Para Rasul 10:9-16. Hati nurani Petrus melarangnya untuk menyantap makanan yang haram dan juga melarangnya untuk menerima orang yang tidak bersunat (gentiles) ke rumahnya. Bila Petrus melawan hati nuraninya untuk menerima orang bersunat ke rumahnya, sesungguhnya ia sudah berdosa. Akan tetapi, lewat sebuah penglihatan Allah berfirman,
Lewat perintah Tuhan ini, hati nurani Petrus dikalibrasi ulang sehingga lebih sesuai dengan kehendak Allah. Inilah salah satu bentuk paradigma yang baru, yaitu ketika TUHAN memberikan pola yang baru dan kita diberikan cara melihat yang baru. Haleluya!
Prinsip hati nurani
Tahun Paradigma yang Baru ini adalah momen yang sangat tepat untuk kita menghidupi prinsip-prinsip Firman Tuhan tentang hati nurani. Kita dapat mempraktikkan hal-hal sebagai berikut:
- Didiklah hati nurani dengan membaca Firman Tuhan setiap hari menggunakan Bible Reading Plan (rencana membaca Alkitab) yang tersedia di aplikasi Alkitab digital.
- Diskusikan isi hati nurani kita dalam COOL, terutama ketika hendak mengambil sebuah keputusan moral.
Dengan menggunakan rencana membaca yang tepat, kita dilatih untuk melihat gambaran Alkitab secara keseluruhan, terutama kaitan antara Perjanjian Lama dengan Perjanjian Baru.
Sadari bahwa hati nurani setiap orang berbeda. Dalam kehidupan komunitas kudus, tuntunan Roh Kudus dan Firman Tuhan dinyatakan. (Kisah Para Rasul 15:1-21)
Bacalah buku-buku yang menjelaskan prinsip Alkitab tentang hati nurani dan etika Kristen. Bukan kebetulan kalau ada beberapa buku penting tentang hati nurani yang terbit beberapa tahun terakhir ini. Semuanya seolah-olah hendak mempersiapkan kita untuk memasuki Tahun Paradigma yang Baru.
(HT)
“It is neither safe nor prudent to do anything against conscience.”
“Tidaklah aman atau bijaksana melakukan sesuatu melawan hati nurani.”{{#if:Martin Luther|
— Martin Luther
}}
}}
| renungankhusus = {{#ifeq: | no
|;{{#time:d F Y|2022-03-06+7hours}}
|{{#if:Memahami keberadaan hati nurani| | {{#ifeq:Istimewa:Badtitle/NS112:20220306/RK|Templat:Infobox renungan khusus| |
}} }}
{{#invoke:Infobox|infobox}}
{{#ifexpr: {{ #ifeq: 20220306/RK | Renungan khusus/- | 1 | 0 }}=1
or {{ #ifeq: Istimewa:Badtitle/NS112:20220306/RK | Article:20220306/RK | 1 | 0}}=1
or {{ #ifeq: Istimewa:Badtitle/NS112:20220306/RK | Article:{{#time:Ymd|-W-1}}/RK | 1 | 0 }}=1 or {{ #ifeq: Istimewa:Badtitle/NS112:20220306/RK | Article:{{#time:Ymd|-W-7}}/RK | 1 | 0 }}=1
| {{#ifeq:yes|no|| {{#if:Hendrik Timadius|}} {{#if:|}} {{#if:|}} }} }} {{#if: | {{#if: | | {{#if: | }} }} }} }}Dalam banyak kesempatan, anak-anak Tuhan suka makan daging yang lezat di tempat makan yang pemiliknya bukan anak Tuhan. Kalau pemiliknya bukan anak Tuhan, sangat mungkin daging yang lezat tersebut dilibatkan dalam ritual kepercayaan dari si pemilik rumah makan. Apakah anak Tuhan berdosa memakan daging yang lezat tersebut? Sebagian akan berkata, “Jangan makan, bisa saja daging tersebut dipersembahkan kepada berhala.” Tapi sebagian lagi berkata, “Tidak masalah memakannya, apa sih berhala itu, bukankah ada Tuhan yang berdaulat di atas berhala?” Inilah kira-kira situasi yang terjadi dengan umat Tuhan di kota Korintus dua ribu tahun yang lalu dalam 1 Korintus 8.
Situasi seperti ini dapat saja terjadi dalam berbagai bentuk di masa kini. Aktivitas 'makan daging lezat' dapat saja mengambil bentuk lain, seperti ‘berada di gedung bioskop’ dan yang lainnya. Perbedaan sikap yang terjadi dalam kasus seperti ini sering menjadi perdebatan dalam gereja; atau daripada berdebat, lebih baik dianggap tidak ada, ‘tahu sama tahu’. Apa yang sesungguhnya terjadi dalam kasus ini? Inilah perbedaan hati nurani yang dimiliki oleh setiap orang percaya!
{{#ifeq:|yes
|
|Mengapa kita perlu memahami keberadaan hati nurani? Di era penuaiaan yang terbesar dan yang terakhir ini gereja sangat membutuhkan kesatuan di tengah keberagaman. Pemahaman akan keberadaan hati nurani dan kesadaran akan adanya perbedaan hati nurani akan lebih memperkuat kesatuan gereja. Secara pribadi, pemahaman akan fungsi hati nurani juga akan memampukan seseorang menjadi orang yang berintegritas, yaitu orang yang melakukan apa yang dia yakini benar. Karena itu, mari kita mulai menyelidiki ‘hati nurani’ dalam terang Firman.
Apa yang dimaksud dengan hati nurani?
Andy Naselli, seorang ahli Perjanjian Baru, mendefinisikannya sebagai “kesadaran akan apa yang Anda percaya sebagai benar atau salah.” Kata ‘hati nurani’ dalam bahasa Yunani, yaitu ‘suneidesis’, memiliki arti harfiah ‘persepsi bersama’ (co-perception). Ini adalah persepsi seseorang bersama dengan dirinya sendiri.
Kata ‘suneidesis’ dalam berbagai bentuk muncul sebanyak 30x dalam Perjanjian Baru. Ini berarti, Alkitab banyak berbicara mengenai hati nurani. Sebagian orang mungkin tidak menyadarinya, tapi kita ingin menjadi orang-orang yang menyadari keberadaan hati nurani ini sesuai yang Alkitab katakan. Karena hati nurani adalah sebuah kesadaran (awareness) maka hati nurani akan mengimbau kita untuk melakukan apa yang kita percayai benar dan menahan kita dari perbuatan yang kita percayai salah. Hati nurani berbeda dengan suara Tuhan atau hukum Tuhan. Ini adalah kemampuan alami manusia yang menilai dan menghakimi tindakan dan pikiran sesuai dengan standar tertinggi yang diketahuinya. Sebagai orang percaya, tentunya standar tertinggi kita dalam hal moral adalah Alkitab. Martin Luther pernah berkata, “Hati nuraniku ditawan oleh Firman Allah.”
Firman Tuhan tentang hati nurani
Karena itu, mari kita menyelidiki apa yang Alkitab katakan tentang hati nurani.
- Setiap orang memiliki hati nurani yang berbeda
- Siapa yang makan, janganlah menghina orang yang tidak makan, dan siapa yang tidak makan, janganlah menghakimi orang yang makan, sebab Allah telah menerima orang itu. (Roma 14:3)
- Kerajaan Allah bukanlah soal makanan dan minuman, tetapi soal kebenaran, damai sejahtera dan sukacita oleh Roh Kudus. (Roma 14:17)
- “… Hati nurani yang lemah biasanya sangat sensitif dan aktif berlebihan akan hal-hal yang bukan dosa. Ironisnya, hati nurani yang lemah lebih mungkin menuduh daripada hati nurani yang kuat. Alkitab menyebutnya sebagai hati nurani yang lemah karena terlalu mudah terluka. Orang dengan hati nurani yang lemah cenderung kuatir akan hal-hal yang seharusnya tidak memprovokasi rasa bersalah bagi Kristen dewasa yang mengetahui kebenaran Allah.”
- Setiap orang harus menaati hati nuraninya Alkitab mengajarkan dalam Roma 14 dan 1 Korintus 8 bahwa melawan hati nurani, ketika kita tahu ia sedang memberikan peringatan yang tepat, adalah perbuatan dosa. Alkitab katakan:
- Tetapi barangsiapa yang bimbang, kalau ia makan, ia telah dihukum, karena ia tidak melakukannya berdasarkan iman. Dan segala sesuatu yang tidak berdasarkan iman, adalah dosa. (Roma 14:23)
- Beberapa orang telah menolak hati nuraninya yang murni itu, dan karena itu kandaslah iman mereka. (1 Timotius 1:18-19)
- Bangunlah, hai Petrus, sembelihlah dan makanlah!;
Apa yang dinyatakan halal oleh Allah, tidak boleh engkau nyatakan haram. (Kisah Para Rasul 10:13, 15)
Ada orang yang hati nuraninya lemah, yaitu orang yang melihat daging yang lezat itu sebagai persembahan berhala sehingga tidak memakannya (1 Korintus 8:7). Dalam istilah lain dikatakan, “orang yang lemah imannya hanya makan sayur-sayuran saja.” (Roma 14:2). Namun, di ayat yang sama, ada orang yang ‘kuat’ imannya yaitu mereka yang yakin bahwa ia boleh makan segala jenis makanan.
Perbedaan antara ‘lemah’ dan ‘kuat’ tidaklah menunjukkan perbedaan kualitas kerohanian seseorang; ini adalah perbedaan hati nurani. Yang terpenting adalah sikap antar seorang terhadap yang lain, yaitu:
Makan atau tidak makan daging bukanlah masalah dosa atau tidak, karena:
Tentang perbedaan hari nurani ini, John MacArthur menjelaskan:
Dari ayat ini kita simpulkan bahwa tindakan yang dilakukan bukanlah dosa; itu menjadi dosa ketika dilakukan melawan hati nuraninya.
Paulus memperingatkan Timotius akan bahaya yang menimpa orang yang menolak kesaksian hati nuraninya. Ia meminta Timotius untuk “memperjuangkan perjuangan yang baik dengan iman dan hati nurani yang murni.” Selanjutnya dikatakan,
Harap diperhatikan bahwa ‘ketaatan’ kepada hati nurani ada batasannya. Hati nurani dapat menjadi tidak sensitif akan hal yang buruk (1 Timotius 4:2) dan menjadi jahat (Ibrani 10:22). Karena itu, ketika Allah menunjukkan lewat Firman-Nya bahwa hati nurani seseorang memberikan penilaian moral yang salah, maka hati nuraninya harus tunduk kepada Allah dan kemudian mengkalibrasi ulang hati nuraninya sehingga lebih seturut dengan Firman-Nya.
Inilah yang terjadi dengan Petrus dalam Kisah Para Rasul 10:9-16. Hati nurani Petrus melarangnya untuk menyantap makanan yang haram dan juga melarangnya untuk menerima orang yang tidak bersunat (gentiles) ke rumahnya. Bila Petrus melawan hati nuraninya untuk menerima orang bersunat ke rumahnya, sesungguhnya ia sudah berdosa. Akan tetapi, lewat sebuah penglihatan Allah berfirman,
Lewat perintah Tuhan ini, hati nurani Petrus dikalibrasi ulang sehingga lebih sesuai dengan kehendak Allah. Inilah salah satu bentuk paradigma yang baru, yaitu ketika TUHAN memberikan pola yang baru dan kita diberikan cara melihat yang baru. Haleluya!
Prinsip hati nurani
Tahun Paradigma yang Baru ini adalah momen yang sangat tepat untuk kita menghidupi prinsip-prinsip Firman Tuhan tentang hati nurani. Kita dapat mempraktikkan hal-hal sebagai berikut:
- Didiklah hati nurani dengan membaca Firman Tuhan setiap hari menggunakan Bible Reading Plan (rencana membaca Alkitab) yang tersedia di aplikasi Alkitab digital.
- Diskusikan isi hati nurani kita dalam COOL, terutama ketika hendak mengambil sebuah keputusan moral.
Dengan menggunakan rencana membaca yang tepat, kita dilatih untuk melihat gambaran Alkitab secara keseluruhan, terutama kaitan antara Perjanjian Lama dengan Perjanjian Baru.
Sadari bahwa hati nurani setiap orang berbeda. Dalam kehidupan komunitas kudus, tuntunan Roh Kudus dan Firman Tuhan dinyatakan. (Kisah Para Rasul 15:1-21)
Bacalah buku-buku yang menjelaskan prinsip Alkitab tentang hati nurani dan etika Kristen. Bukan kebetulan kalau ada beberapa buku penting tentang hati nurani yang terbit beberapa tahun terakhir ini. Semuanya seolah-olah hendak mempersiapkan kita untuk memasuki Tahun Paradigma yang Baru.
(HT)
“It is neither safe nor prudent to do anything against conscience.”
“Tidaklah aman atau bijaksana melakukan sesuatu melawan hati nurani.”{{#if:Martin Luther|
— Martin Luther
}}
{{#ifeq:no|yes|
Sumber
- {{#if:Hendrik Timadius|{{#ifeq:Hendrik Timadius | ||Pdt Hendrik Timadius, MBA, MTh|Pdt Hendrik Timadius, MBA, MTh }} }}{{#ifexist:Hendrik Timadius|}}}}{{#if: 2022-03-06 {{#ifexist:Hendrik Timadius|
| ({{#iferror:{{#time: d F Y|2022-03-06}}|2022-03-06 |{{#time: d F Y|2022-03-06}} }}). | .
}}{{#if: https://warta.hmministry.id/warta/ditentukan-menjadi-serupa-dengan-gambaran-kristus
| "Renungan Khusus" | "Renungan Khusus"
}}{{#if: Warta Jemaat
| . Warta Jemaat |
}}{{#if: GBI Jalan Gatot Subroto
| . GBI Jalan Gatot Subroto |
}}.{{#if: 2022-03-06 | Diakses pada {{#time: d F Y|2022-03-06+7hours }}. | }}
}}
}}
| inspirational = {{#if:Memahami keberadaan hati nurani| | {{#ifeq:Istimewa:Badtitle/NS112:20220306/RK|Templat:Infobox inspirational| |
}} }}{{#ifeq:true|false||
{{#dpl: category=Materi inspirational | ordermethod=title | namespace=Article | titlelt=20220306/RK | order=descending | count=2 | mode=userformat | noresultsheader=0 | resultsheader=%PAGES% | resultsfooter=}} = 0 ||{{#dpl: count=2
| category=Materi inspirational | namespace=Article | ordermethod=title | order=descending | titlelt=20220306/RK | mode=userformat | includepage={unified info} renungan dpl2 | noresultsheader=0| resultsheader=
-
| resultsfooter=
-
| resultsfooter=
{{#dpl: category=Materi inspirational | namespace=Article | ordermethod=title | titlegt=20220306/RK | order=ascending | count=2 | mode=userformat | noresultsheader=0 | resultsheader=%PAGES% | resultsfooter= }} = 0 ||{{#dpl: count=2
| category=Materi inspirational | namespace=Article | ordermethod=title | order=ascending | titlegt=20220306/RK | mode=userformat | includepage={unified info} renungan dpl2 | noresultsheader=0| resultsheader=
-
| resultsfooter=
-
| resultsfooter=
{{#ifeq:|yes|Memahami keberadaan hati nurani|}} | |
[[File:{{#switch: 16x9
| 1x1 = {{#ifexist: File:Renungan Khusus 2019-1x1.jpg | Renungan Khusus 2019-1x1.jpg | {{#ifexist: File: | {{{ilustrasi1x1}}} | {{#ifexist: File: | | {{#ifexist: File: | {{{ilustrasi}}} | {{#ifexist: File:Renungan Khusus 2019.jpg | Renungan Khusus 2019.jpg | {{#ifexist: File: | {{{ilustrasi16x9}}} | {{#ifexist: File: | | Logo Inspirational.jpg }} }} }} }} }} }} }} | A5 = {{#ifexist: File: | | {{#ifexist: File:Renungan Khusus 2019.jpg | Renungan Khusus 2019.jpg | {{#ifexist: File: | {{{ilustrasi16x9}}} | {{#ifexist: File: | | {{#ifexist: File: | {{{ilustrasi}}} | {{#ifexist: File:Renungan Khusus 2019-1x1.jpg | Renungan Khusus 2019-1x1.jpg | {{#ifexist: File: | {{{ilustrasi1x1}}} | Logo Inspirational.jpg }} }} }} }} }} }} }} | {{#ifexist: File:Renungan Khusus 2019.jpg | Renungan Khusus 2019.jpg | {{#ifexist: File: | {{{ilustrasi16x9}}} | {{#ifexist: File: | | {{#ifexist: File: | {{{ilustrasi}}} | {{#ifexist: File:Renungan Khusus 2019-1x1.jpg | Renungan Khusus 2019-1x1.jpg | {{#ifexist: File: | {{{ilustrasi1x1}}} | {{#ifexist: File: | | Logo Inspirational.jpg }} }} }} }} }} }} }} }}|512px|class=img-fluid d-none d-sm-block|link=Inspirational]][[File:{{#switch: 1x1 | 1x1 = {{#ifexist: File:Renungan Khusus 2019-1x1.jpg | Renungan Khusus 2019-1x1.jpg | {{#ifexist: File: | {{{ilustrasi1x1}}} | {{#ifexist: File: | | {{#ifexist: File: | {{{ilustrasi}}} | {{#ifexist: File:Renungan Khusus 2019.jpg | Renungan Khusus 2019.jpg | {{#ifexist: File: | {{{ilustrasi16x9}}} | {{#ifexist: File: | | Logo Inspirational.jpg }} }} }} }} }} }} }} | A5 = {{#ifexist: File: | | {{#ifexist: File:Renungan Khusus 2019.jpg | Renungan Khusus 2019.jpg | {{#ifexist: File: | {{{ilustrasi16x9}}} | {{#ifexist: File: | | {{#ifexist: File: | {{{ilustrasi}}} | {{#ifexist: File:Renungan Khusus 2019-1x1.jpg | Renungan Khusus 2019-1x1.jpg | {{#ifexist: File: | {{{ilustrasi1x1}}} | Logo Inspirational.jpg }} }} }} }} }} }} }} | {{#ifexist: File:Renungan Khusus 2019.jpg | Renungan Khusus 2019.jpg | {{#ifexist: File: | {{{ilustrasi16x9}}} | {{#ifexist: File: | | {{#ifexist: File: | {{{ilustrasi}}} | {{#ifexist: File:Renungan Khusus 2019-1x1.jpg | Renungan Khusus 2019-1x1.jpg | {{#ifexist: File: | {{{ilustrasi1x1}}} | {{#ifexist: File: | | Logo Inspirational.jpg }} }} }} }} }} }} }}}}|512px|class=img-fluid d-block d-sm-none|link=Inspirational]] {{#if:| }} | |
{{#ifeq:Inspirational | ||Inspirasi|Inspirasi }} }}{{#ifexist:Inspirational|}} | {{#ifexist:Inspirational||
---|---|
Tanggal | {{#time: d F Y | 2022-03-06+7hours }} |
{{#time: d F Y | 2022-03-06+7hours }} | |
Penulis{{#if:|‑1}} | {{#if:Hendrik Timadius|{{#ifeq:Hendrik Timadius | ||Pdt Hendrik Timadius, MBA, MTh|Pdt Hendrik Timadius, MBA, MTh }} }}{{#ifexist:Hendrik Timadius|}}}} | {{#ifexist:Hendrik Timadius|
{{#if:Hendrik Timadius|{{#ifeq:Hendrik Timadius | ||Pdt Hendrik Timadius, MBA, MTh|Pdt Hendrik Timadius, MBA, MTh }} }}{{#ifexist:Hendrik Timadius|}}}} | {{#ifexist:Hendrik Timadius||
Penulis‑2 | {{#if:|{{#ifeq: | || ]]| }} }}{{#ifexist:|}} }} | {{#ifexist:|[[|
{{#if:|{{#ifeq: | || ]]| }} }}{{#ifexist:|}} }} | {{#ifexist:|[[||
Penulis‑3 | {{#if:|{{#ifeq: | || ]]| }} }}{{#ifexist:|}} }} | {{#ifexist:|[[|
{{#if:|{{#ifeq: | || ]]| }} }}{{#ifexist:|}} }} | {{#ifexist:|[[||
{{#ifexist: | [[]] | Video }} | {{#if:|[ ]}} {{#if:|()}} |
{{#if:|[ ]}} {{#if:|()}} | |
Unduh | {{#if:| [[Media:|]]}} |
{{#if:| [[Media:|]]}} | |
Sebelumnya | {{#ifexpr:
{{#dpl: category=Materi inspirational | ordermethod=title | namespace=Article | titlelt=20220306/RK | order=descending | count=2 | mode=userformat | noresultsheader=0 | resultsheader=%PAGES% | resultsfooter=}} = 0 ||{{#dpl: count=2 | category=Materi inspirational | namespace=Article | ordermethod=title | order=descending | titlelt=20220306/RK | mode=userformat | includepage={unified info} renungan dpl2 | noresultsheader=0| resultsheader=
|
{{#ifexpr:
{{#dpl: category=Materi inspirational | ordermethod=title | namespace=Article | titlelt=20220306/RK | order=descending | count=2 | mode=userformat | noresultsheader=0 | resultsheader=%PAGES% | resultsfooter=}} = 0 ||{{#dpl: count=2 | category=Materi inspirational | namespace=Article | ordermethod=title | order=descending | titlelt=20220306/RK | mode=userformat | includepage={unified info} renungan dpl2 | noresultsheader=0| resultsheader=
| |
Selanjutnya | {{#ifexpr:
{{#dpl: category=Materi inspirational | namespace=Article | ordermethod=title | titlegt=20220306/RK | order=ascending | count=2 | mode=userformat | noresultsheader=0 | resultsheader=%PAGES% | resultsfooter= }} = 0 ||{{#dpl: count=2 | category=Materi inspirational | namespace=Article | ordermethod=title | order=ascending | titlegt=20220306/RK | mode=userformat | includepage={unified info} renungan dpl2 | noresultsheader=0| resultsheader=
|
{{#ifexpr:
{{#dpl: category=Materi inspirational | namespace=Article | ordermethod=title | titlegt=20220306/RK | order=ascending | count=2 | mode=userformat | noresultsheader=0 | resultsheader=%PAGES% | resultsfooter= }} = 0 ||{{#dpl: count=2 | category=Materi inspirational | namespace=Article | ordermethod=title | order=ascending | titlegt=20220306/RK | mode=userformat | includepage={unified info} renungan dpl2 | noresultsheader=0| resultsheader=
| |
}} {{#ifeq:|no|| {{#if:Hendrik Timadius|}} {{#if:|}} {{#if:|}}
}}{{#if: | {{#if: | | {{#if: | }} }} }}
| osp =
{{#invoke:Infobox|infobox}}
{{#ifeq:Istimewa:Badtitle/NS112:20220306/RK|OSP:20220306/RK|{{#if:| |{{#if:Memahami keberadaan hati nurani| }} {{#if:Hendrik Timadius| }} {{#if:| }} |}} }} {{#if: | {{#if: | [[Category:Video |]] }} }}
| onlinevideo=
{{#ifeq:Istimewa:Badtitle/NS112:20220306/RK|{{#if:Article|Article:}}20220306/RK|
Date and Time | |
---|---|
Date | {{#time:Y-m-d|2022-03-06}} ({{#time: l, d F Y|{{#time:Y-m-d|2022-03-06}}}}) |
Time From | |
Time Up To | |
Service | |
Service Group | [[:Category:|]] |
Service Group 2 | {{#if:|[[:Category:|]] [[Category:]]}} |
Service Group 3 | {{#if:|[[:Category:{{{ServiceGroup3}}}|{{{ServiceGroup3}}}]] [[Category:{{{ServiceGroup3}}}]]}} |
Service Name | {{{ServiceName}}} |
Service Theme | Memahami keberadaan hati nurani |
Article Page | {{#if:|[[]] {{#ifexist:||(not yet existed)}} }} |
Holy Communion | {{#ifeq:no|yes|yes|no}} |
Anointing | {{#ifeq:no|yes|yes|no}} |
Speaker-1 | |
Name | {{#if:Hendrik Timadius|Hendrik Timadius|Hendrik Timadius}} |
Display Name | Pdt Hendrik Timadius, MBA, MTh |
Speaker-2 | |
Name | |
Display Name | |
Streaming Service | |
Service | YouTube |
ID | |
Link |
|}}
{{#invoke:Infobox|infobox}}
{{ #ifeq: Istimewa:Badtitle/NS112:20220306/RK | Article:20220306/RK | [[Category:{{#switch:umum | #default=Materi COOL Umum | umum=Materi COOL Umum | wanita=Materi COOL Wanita | umas=Materi COOL UMAS | remaja=Materi COOL Remaja | pemuda=Materi COOL Pemuda | demud=Materi COOL Dewasa Muda | suplemen=Suplemen Diskusi COOL | bpa=Materi COOL BPA }}]] [[Category:{{#switch:umum | #default=Materi COOL Umum | umum=Materi COOL Umum | wanita=Materi COOL Wanita | umas=Materi COOL UMAS | remaja=Materi COOL Remaja | pemuda=Materi COOL Pemuda | demud=Materi COOL Dewasa Muda | suplemen=Suplemen Diskusi COOL| bpa=Materi COOL BPA }} {{#iferror: {{#time:Y|2022-03-06}} ||{{#time:Y|2022-03-06}} }}]] | }}{{#if: Hendrik Timadius | }} {{#ifeq:Templat:CURRENTLOGGEDUSER|| |
Editor Note: Wide
- Untuk pengunjung, maka boks ini dan sidebar kanan akan disembunyikan, sehingga tampilan menjadi lebih lebar tanpa table of contents.
- Templat:Wide
}}
}}
|templatetype
parameter.}}{{#if: Article || {{#if: 20220306/RK | }} }}{{#if: 20220306/RK||}}{{#ifeq: Istimewa:Badtitle/NS112:20220306/RK | {{#if:Article|Article:}}20220306/RK | }}{{#if: 2 |
{{#ifexpr: {{#time: Ymd | 2022-03-06-2 days + 420 minutes}} > {{#time: Ymd|+420 minutes}} | | }} |}}{{#ifeq:Dalam banyak kesempatan, anak-anak Tuhan suka makan daging yang lezat di tempat makan yang pemiliknya bukan anak Tuhan. Kalau pemiliknya bukan anak Tuhan, sangat mungkin daging yang lezat tersebut dilibatkan dalam ritual kepercayaan dari si pemilik rumah makan.|||
Dalam banyak kesempatan, anak-anak Tuhan suka makan daging yang lezat di tempat makan yang pemiliknya bukan anak Tuhan. Kalau pemiliknya bukan anak Tuhan, sangat mungkin daging yang lezat tersebut dilibatkan dalam ritual kepercayaan dari si pemilik rumah makan.
}}{{#iferror: {{#time:Y|2022-03-06}} | | [[Category:Unified info article {{#time:Y|2022-03-06}}]] }}{{#ifeq: yes | no | }}[[Category:Article {{#time:Y|2022-03-06}}]]- Halaman-halaman dengan pengabaian tampilan judul
- Artikel dengan masalah tanggal
- Info
- ArticleLink pages that already existed
- Event dengan internal video link
- Online Service
- Location
- Unified info articles not to be shown in list
- Hendrik Timadius
- News
- Newsletter
- Saat teduh
- Artikel
- Khotbah
- Materi devosi
- Renungan profetik
- Materi devosi Hendrik Timadius
- Materi renungan khusus
- Renungan khusus
- Artikel Hendrik Timadius
- Video
- Halaman dengan tanggal salah
- Halaman dengan kutipan tanpa tanggal akses
- Materi inspirational
- OSP
- Pengajaran
- Online Service Data
- Materi COOL
- Unified info article without namespace parameter
- Unified info article without pagename parameter
- Unified info article
- Video not to be shown in main page