Suplemen Diskusi COOL/2010-19: Perbedaan antara revisi

Dari GBI Danau Bogor Raya
Lompat ke: navigasi, cari
k (upd)
 
k (upd)
 
Baris 1: Baris 1:
{{dalam pengembangan}}
{{materi cool
{{materi cool
  | tipe  = suplemen
  | tipe  = suplemen
Baris 16: Baris 15:
   
   
  | headingintro      = no
  | headingintro      = no
  | headingisi        = Diskusi
  | headingisi        = no
  | headingkesimpulan = Peneguhan
  | headingkesimpulan = Kesimpulan


  | unduh = no
  | unduh = no
   
   
  | ayatintro =  
  | ayatintro = '''''“Sebab Aku akan mencurahkan air ke atas tanah yang haus, dan hujan lebat ke atas tempat yang kering. Aku akan mencurahkan Roh-Ku ke atas keturunanmu, dan berkat-Ku ke atas anak cucumu.”'''''
({{sabdaweb2v|Yesaya 44:3}})


  | intro =
  | intro = Pada bulan Mei ini, kita juga merayakan hari Pentakosta, yaitu peristiwa pencurahan ROH KUDUS, yang terjadi sepuluh hari setelah kenaikan TUHAN YESUS ke Surga. Para murid yang dengan taat melakukan perintah TUHAN agar tidak meninggalkan Yerusalem sebelum menerima kuasa dari ROH KUDUS, mereka dibaptis dan dipenuhi oleh ROH KUDUS seperti yang tercatat dalam {{sabdaweb2v|Kisah Rasul 2:1-4}} mereka menikmati kepenuhan ROH KUDUS dan berbahasa-bahasa yang baru (bahasa roh).


| isi=
Dalam kitab Yesaya diberitahukan bahwa TUHAN akan mencurahkan hujan air yang lebat sebagai cara untuk memelihara kehidupan orang Israel agar pertanian dan perkebunan tetap terpelihara dengan baik dan menghasilkan tuaian yang melimpah. Janji TUHAN itu juga kepada kita yaitu IA akan menurunkan hujan atas apa yang kita kerjakan dan usahakan agar mendatangkan hasil dan tuaian yang sangat melimpah. Di sisi yang lain juga TUHAN akan mencurahkan Roh-Nya dan berkat-Nya ke atas tanah yang kering. Yakinlah bahwa janji ini juga untuk generasi kita sekarang ini, di dalam segala yang kita usahakan dan kerjakan ada hujan berkat dan roh yang melimpah. Ingat hanya pada tanah yang haus dan tempat yang kering, akan mengalami hujan roh dan hujan berkat.


  | kesimpulan=
| isi= Apa yang dimaksud dengan kondisi tanah yang haus dan kering itu di hadapan TUHAN dalam hidup atau kerohanian kita? Ada beberapa kriteria yang dapat diposisikan sebagai tanah yang haus dan kering dalam hidup kita di hadapan TUHAN:
 
'''1. Jiwa yang sangat merindukan ALLAH (Mazmur 63:2)'''
 
Daud mengisahkan tentang apa yang ada dalam hatinya kepada TUHAN, melalui ayat ini dia mengungkapkan bahwa dari dalam jiwanya adanya suatu kerinduan, keinginan, kemauan yang kuat akan ALLAH. Hatinya dan dirinya didorong untuk lebih lagi mengalami kedalaman bersama dengan TUHAN, mengalami hadirat dan kemuliaan-Nya dalam jiwanya. Dia mencari dan mencari sampai mendapatkan TUHAN dan merasakan kehadiran-Nya dalam hidupnya, ada beberapa ekspresi yang dapat kita contoh dari Daud sebagai pribadi yang haus dan seperti tanah yang kering di hadapan TUHAN:
 
* {{sabdaweb2v|Mazmur 119:164}}, “Tujuh kali sehari aku memuji-muji TUHAN”
* {{sabdaweb2v|Mazmur 5:4}}, “Pada waktu pagi Engkau mendengar seruanku, pada waktu pagi..”
* {{sabdaweb2v|Mazmur 119:62}}, “Tengah malam aku bangun untuk bersyukur kepada-Mu...”
 
Daud menunjukkan keadaan dalam hati dan jiwanya, sebagai orang yang haus dan seperti tanah yang kering di hadapan TUHAN, setiap waktu dan setiap saat kerinduannya akan TUHAN itu begitu kuat dalam dirinya. Daud dalam perjalanan hidupnya diurapi 3 kali oleh TUHAN dan diberkati dengan luar biasa. Bagaimana dengan saudara saat-saat ini?
 
'''2. Bertekad untuk berlari mengejar perkara-perkara surgawi (Filipi 3:14)'''
 
Paulus dalam hidupnya membuat suatu keputusan yang radikal sebagai bentuk penyerahan diri, komitmen dan fokus untuk mengejar perkara-perkara kerajaan ALLAH. Tipe-tipe orang dengan hati yang seperti ini, menjadikan dirinya tanah yang haus dan kering di hadapan TUHAN. Mengejar perkara-perkara surgawi harus menjadi kerinduan dan prioritas dalam diri kita, apakah hari ini kita juga ada dalam jalur mengejar perkara surgawi dengan mempersiapkan diri dalam kebenaran firman-Nya untuk mengalami pencurahan Roh-Nya yang lebih lagi dan berkat-Nya?
 
Biarlah hati, perasaan, pikiran dan fokus hidup kita dengan prioritas perkara surgawi, maka engkau akan mengalami kelimpahan dalam segala hal (baca {{sabdaweb2v|Matius 13:11-12}}). Setiap orang percaya yang mengerti kedalaman dan rahasia kerajaan-Nya akan diberi kelimpahan baik roh maupun materi.
 
  | kesimpulan= Biarlah kita bukan hanya sekedar mengenang peristiwa pencurahan ROH KUDUS sebagai kenangan masa lalu, tetapi peristiwa itu juga terjadi dalam hidup kita secara pribadi dan komunitas kita. Kerinduan TUHAN adalah menggenapi janji-janji-Nya atas anak-anak-Nya, tetapi ada bagian dari anak-anak-Nya yang harus dikondisikan untuk mengalami janji hujan berkat dan roh yang lebat dari-Nya. Jadikan dirimu saat ini di hadapan TUHAN sebagai tanah yang haus dan kering sebagai persiapan mengalami pencurahan Roh-Nya yang kudus.


<center style="margin: 1.5em 0;">
<center style="margin: 1.5em 0;">

Revisi terkini sejak 11 Mei 2010 06.19

Mengalami pencurahan Roh Kudus
Logo Cool.png
Suplemen Diskusi COOL
PeriodeMei 2010
MingguII (2010-19)
Sebelumnya
    Selanjutnya
      “Sebab Aku akan mencurahkan air ke atas tanah yang haus, dan hujan lebat ke atas tempat yang kering. Aku akan mencurahkan Roh-Ku ke atas keturunanmu, dan berkat-Ku ke atas anak cucumu.” (Yesaya 44:3)

      Pada bulan Mei ini, kita juga merayakan hari Pentakosta, yaitu peristiwa pencurahan ROH KUDUS, yang terjadi sepuluh hari setelah kenaikan TUHAN YESUS ke Surga. Para murid yang dengan taat melakukan perintah TUHAN agar tidak meninggalkan Yerusalem sebelum menerima kuasa dari ROH KUDUS, mereka dibaptis dan dipenuhi oleh ROH KUDUS seperti yang tercatat dalam Kisah Rasul 2:1-4 mereka menikmati kepenuhan ROH KUDUS dan berbahasa-bahasa yang baru (bahasa roh).

      Dalam kitab Yesaya diberitahukan bahwa TUHAN akan mencurahkan hujan air yang lebat sebagai cara untuk memelihara kehidupan orang Israel agar pertanian dan perkebunan tetap terpelihara dengan baik dan menghasilkan tuaian yang melimpah. Janji TUHAN itu juga kepada kita yaitu IA akan menurunkan hujan atas apa yang kita kerjakan dan usahakan agar mendatangkan hasil dan tuaian yang sangat melimpah. Di sisi yang lain juga TUHAN akan mencurahkan Roh-Nya dan berkat-Nya ke atas tanah yang kering. Yakinlah bahwa janji ini juga untuk generasi kita sekarang ini, di dalam segala yang kita usahakan dan kerjakan ada hujan berkat dan roh yang melimpah. Ingat hanya pada tanah yang haus dan tempat yang kering, akan mengalami hujan roh dan hujan berkat.

      Apa yang dimaksud dengan kondisi tanah yang haus dan kering itu di hadapan TUHAN dalam hidup atau kerohanian kita? Ada beberapa kriteria yang dapat diposisikan sebagai tanah yang haus dan kering dalam hidup kita di hadapan TUHAN:

      1. Jiwa yang sangat merindukan ALLAH (Mazmur 63:2)

      Daud mengisahkan tentang apa yang ada dalam hatinya kepada TUHAN, melalui ayat ini dia mengungkapkan bahwa dari dalam jiwanya adanya suatu kerinduan, keinginan, kemauan yang kuat akan ALLAH. Hatinya dan dirinya didorong untuk lebih lagi mengalami kedalaman bersama dengan TUHAN, mengalami hadirat dan kemuliaan-Nya dalam jiwanya. Dia mencari dan mencari sampai mendapatkan TUHAN dan merasakan kehadiran-Nya dalam hidupnya, ada beberapa ekspresi yang dapat kita contoh dari Daud sebagai pribadi yang haus dan seperti tanah yang kering di hadapan TUHAN:

      • Mazmur 119:164, “Tujuh kali sehari aku memuji-muji TUHAN”
      • Mazmur 5:4, “Pada waktu pagi Engkau mendengar seruanku, pada waktu pagi..”
      • Mazmur 119:62, “Tengah malam aku bangun untuk bersyukur kepada-Mu...”

      Daud menunjukkan keadaan dalam hati dan jiwanya, sebagai orang yang haus dan seperti tanah yang kering di hadapan TUHAN, setiap waktu dan setiap saat kerinduannya akan TUHAN itu begitu kuat dalam dirinya. Daud dalam perjalanan hidupnya diurapi 3 kali oleh TUHAN dan diberkati dengan luar biasa. Bagaimana dengan saudara saat-saat ini?

      2. Bertekad untuk berlari mengejar perkara-perkara surgawi (Filipi 3:14)

      Paulus dalam hidupnya membuat suatu keputusan yang radikal sebagai bentuk penyerahan diri, komitmen dan fokus untuk mengejar perkara-perkara kerajaan ALLAH. Tipe-tipe orang dengan hati yang seperti ini, menjadikan dirinya tanah yang haus dan kering di hadapan TUHAN. Mengejar perkara-perkara surgawi harus menjadi kerinduan dan prioritas dalam diri kita, apakah hari ini kita juga ada dalam jalur mengejar perkara surgawi dengan mempersiapkan diri dalam kebenaran firman-Nya untuk mengalami pencurahan Roh-Nya yang lebih lagi dan berkat-Nya?

      Biarlah hati, perasaan, pikiran dan fokus hidup kita dengan prioritas perkara surgawi, maka engkau akan mengalami kelimpahan dalam segala hal (baca Matius 13:11-12). Setiap orang percaya yang mengerti kedalaman dan rahasia kerajaan-Nya akan diberi kelimpahan baik roh maupun materi.

      Kesimpulan

      Biarlah kita bukan hanya sekedar mengenang peristiwa pencurahan ROH KUDUS sebagai kenangan masa lalu, tetapi peristiwa itu juga terjadi dalam hidup kita secara pribadi dan komunitas kita. Kerinduan TUHAN adalah menggenapi janji-janji-Nya atas anak-anak-Nya, tetapi ada bagian dari anak-anak-Nya yang harus dikondisikan untuk mengalami janji hujan berkat dan roh yang lebat dari-Nya. Jadikan dirimu saat ini di hadapan TUHAN sebagai tanah yang haus dan kering sebagai persiapan mengalami pencurahan Roh-Nya yang kudus.

      Sumber