Article: 20210219/CLBPA: Perbedaan antara revisi

Dari GBI Danau Bogor Raya
Lompat ke: navigasi, cari
Leo (bicara | kontrib)
k Penggantian teks - " diatas " menjadi " di atas "
Leo (bicara | kontrib)
k Penggantian teks - "https://drive.google.com/open?id=1urI4_f6bIe0T_u1a4Eccnnx0Tcv1vweG" menjadi "https://s.id/r7mcool"
 
(4 revisi perantara oleh pengguna yang sama tidak ditampilkan)
Baris 3: Baris 3:
| pagename=    20210219/CLBPA
| pagename=    20210219/CLBPA
| type=        bpa
| type=        bpa
| judul=        Pasangan hidup
| title=        Pasangan hidup
| captionstyle=  
| captionstyle=  
| tanggal=      2021-02-19
| date=      2021-02-19
| name=        Departemen Pemuda dan Anak
| name=        Departemen Pemuda dan Anak
| completename= Departemen Pemuda dan Anak
| completename= Departemen Pemuda dan Anak
| before=  
| before=  
| after=  
| after=  
| downloadurl= https://drive.google.com/open?id=1urI4_f6bIe0T_u1a4Eccnnx0Tcv1vweG
| downloadurl= https://s.id/r7mcool
| downloadfilename=  
| downloadfilename=  
| downloadcaption= Google Drive <span class="fas fa-download"></span>
| downloadcaption= Google Drive <span class="fas fa-download"></span>
| ilustrasi= Background BPA 2021.jpg
| illustration16x9= Background BPA 2021.jpg
}}
}}
Pernikahan adalah ide dari Tuhan bagi manusia. Oleh karenanya pernikahan harus dijalankan berdasarkan ketetapan dan kehendak Tuhan, tidak bisa sembarangan. Hubungan suami-isteri dilukiskan seperti  
Pernikahan adalah ide dari Tuhan bagi manusia. Oleh karenanya pernikahan harus dijalankan berdasarkan ketetapan dan kehendak Tuhan, tidak bisa sembarangan. Hubungan suami-isteri dilukiskan seperti  

Revisi terkini sejak 29 April 2023 08.15

Pernikahan adalah ide dari Tuhan bagi manusia. Oleh karenanya pernikahan harus dijalankan berdasarkan ketetapan dan kehendak Tuhan, tidak bisa sembarangan. Hubungan suami-isteri dilukiskan seperti Kristus dengan jemaat (Efesus 5:25, 33), sebagai persekutuan yang indah, intim dan saling membahagiakan.

Tujuan Pernikahan

  1. Kesatuan suami dan istri.
  2. Melaksanakan mandat Allah untuk beranak cucu.
  3. Melaksanakan mandat Allah untuk menguasai bumi.

Alasan hidup melajang

  1. Karunia ilahi
  2. Matius 19:12a, 1 Korintus 7:7
  3. Panggilan hidup
  4. Matius 19:12b, 1 Korintus 7:17
  5. Persembahan
  6. Matius 19:12c, 1 Korintus 7:32-35

Prinsip memilih pasangan hidup

#1 Dewasa

a. Dewasa jasmani:

  • Yang terbaik ialah mulai bisa berdoa untuk pasangan hidup Ketika sudah berusia di atas 20 tahun.

b. Dewasa rohani:

  • Sudah lahir baru serta bertumbuh secara rohani (jika tidak, sulit untuk hidup kudus)
  • Sudah mengalami pemulihan hati dan gambar diri
  • Memiliki karakter yang baik, hidup dalam integritas
  • Pria harus yang bertanggung jawab dan dapat memimpin
  • Wanita harus ada penundukan diri serta hati yang lembut

c. Dewasa secara mentalitas:

  • Apakah siap untuk mandiri baik secara finansial maupun secara tanggung jawab?
  • Apakah siap untuk menghadapi gesekan-gesekan yang terjadi karena perbedaan temperamen, latar belakang budaya, kebiasaan, dan sebagainya?
  • Apakah sudah tepat waktunya untuk mendapatkan pasangan hidup, sehingga saya mencapai keberhasilan atau malah sebaliknya (dalam kuliah, pekerjaan dan pelayanan)

Otak 2.png

#2 Seiman

Janganlah kamu merupakan pasangan yang tidak seimbang dengan orang-orang yang tak percaya. Sebab persamaan apakah terdapat antara kebenaran dan kedurhakaan? Atau bagaimanakah terang dapat bersatu dengan gelap. (2 Korintus 6:14)

#3 Sepadan

TUHAN Allah berfirman: "Tidak baik, kalau manusia itu seorang diri saja. Aku akan menjadikan penolong baginya, yang sepadan dengan dia." (Kejadian 2:18)

#4 Se-visi

Berjalankah dua orang bersama-sama, jika mereka belum berjanji? (Amos 3:3)

Penghalang menemukan pasangan hidup

  1. Motivasi yang tidak benar (Yakobus 4:3)
  2. Tidak berserah kepada Tuhan (Mazmur 37:5)
  3. Tidak taat mengikuti langkah-langkah Firman Tuhan (Mazmur 119:103)

Nasehat terbaik

  1. Perlu covering/pengayoman baik dari orang tua dan dari pemimpin rohani untuk diarahkan/diberi nasehat.
  2. Jangan membuat pernyataan apapun sebelum ada konsultasi dan mendapat nasihat dari orang tua dan pemimpin rohani. Setelah ada peneguhan/konfirmasi, pemimpin rohani akan mendoakan dan mengumumkan.
  3. Hubungan yang berkomitmen dan bertanggung jawab
  4. Pasangan yang sudah didoakan memasuki hubungan pra-nikah.
  5. Tetap diawasi oleh pemimpin rohani dan diarahkan untuk mengikuti bimbingan pra-nikah.