Khotbah: 20211205-0900/JNP: Perbedaan antara revisi
edit |
k Penggantian teks - "| video1caption= Rekaman YouTube" menjadi "| video1caption= {{youtube}} YouTube" |
||
(5 revisi perantara oleh pengguna yang sama tidak ditampilkan) | |||
Baris 14: | Baris 14: | ||
| city = Bogor | | city = Bogor | ||
| | | illustration16x9= Jonathan Prawira-20101003-3x4.jpg | ||
| illustration1x1 = Jonathan Prawira-20101003.jpg | | illustrationA5= | ||
| illustration1x1= Jonathan Prawira-20101003.jpg | |||
| video1service= youtube | | video1service= youtube | ||
Baris 21: | Baris 22: | ||
| video1date= 2021-12-21 | | video1date= 2021-12-21 | ||
| video1group= | | video1group= | ||
| video1caption= | | video1caption= {{youtube}} YouTube | ||
| video1shortcaption= | | video1shortcaption= | ||
| video1host= | | video1host= | ||
Baris 31: | Baris 32: | ||
| downloadcaption=Unduh materi <span class="fa fa-file-pdf"><span> | | downloadcaption=Unduh materi <span class="fa fa-file-pdf"><span> | ||
| | | longsummary= <!-- 4-5 kalimat --> | ||
| summary= <!-- 2-3 kalimat --> | |||
| shortsummary= <!-- 1 kalimat --> Musa pasti melihat Laut Teberau sebagai hambatan, tetapi mereka tidak menyangka bahwa melalui Laut Teberau itu Tuhan menyelamatkan mereka dari Firaun untuk selamanya. Daud dapat memandang Goliat sebagai hambatan yang besar tetapi bahkan Raja Saul dan lainnya tidak menyangka bahwa melalui Goliat, Tuhan mengangkat Daud dari gembala masuk ke istana. Petrus pasti menyangka bahwa penyaliban Yesus adalah hambatan, sehingga dia mencoba mencegah Yesus ke Yerusalem, tetap mereka tidak tahu bahwa justru penyaliban Tuhan Yesus adalah cara Tuhan menyelamatkan semua umat manusia. Mungkin di antara Saudara saat ini sedang merasa bahwa ada hambatan di depanmu. Saudara sudah berdoa, Saudara sudah meminta orang mendoakan Saudara, Saudara sudah melakukan yang terbaik tetapi hambatan itu masih ada. Hari ini Tuhan berkata melalui hambatan-hambatan di depanmu, Tuhan akan mengangkat engkau, membawamu, menuju kemenangan yang Tuhan Sediakan bagi kita. | |||
}} | }} | ||
Musa pasti melihat Laut Teberau sebagai hambatan, tetapi mereka tidak menyangka bahwa melalui Laut Teberau itu Tuhan menyelamatkan mereka dari Firaun untuk selamanya. Daud dapat memandang Goliat sebagai hambatan yang besar tetapi bahkan Raja Saul dan lainnya tidak menyangka bahwa melalui Goliat, Tuhan mengangkat Daud dari gembala masuk ke istana. Petrus pasti menyangka bahwa penyaliban Yesus adalah hambatan, sehingga dia mencoba mencegah Yesus ke Yerusalem, tetap mereka tidak tahu bahwa justru penyaliban Tuhan Yesus adalah cara Tuhan menyelamatkan semua umat manusia. Mungkin di antara Saudara saat ini sedang merasa bahwa ada hambatan di depanmu. Saudara sudah berdoa, Saudara sudah meminta orang mendoakan Saudara, Saudara sudah melakukan yang terbaik tetapi hambatan itu masih ada. Hari ini Tuhan berkata melalui hambatan-hambatan di depanmu, Tuhan akan mengangkat engkau, membawamu, menuju kemenangan yang Tuhan Sediakan bagi kita. | Musa pasti melihat Laut Teberau sebagai hambatan, tetapi mereka tidak menyangka bahwa melalui Laut Teberau itu Tuhan menyelamatkan mereka dari Firaun untuk selamanya. Daud dapat memandang Goliat sebagai hambatan yang besar tetapi bahkan Raja Saul dan lainnya tidak menyangka bahwa melalui Goliat, Tuhan mengangkat Daud dari gembala masuk ke istana. Petrus pasti menyangka bahwa penyaliban Yesus adalah hambatan, sehingga dia mencoba mencegah Yesus ke Yerusalem, tetap mereka tidak tahu bahwa justru penyaliban Tuhan Yesus adalah cara Tuhan menyelamatkan semua umat manusia. Mungkin di antara Saudara saat ini sedang merasa bahwa ada hambatan di depanmu. Saudara sudah berdoa, Saudara sudah meminta orang mendoakan Saudara, Saudara sudah melakukan yang terbaik tetapi hambatan itu masih ada. Hari ini Tuhan berkata melalui hambatan-hambatan di depanmu, Tuhan akan mengangkat engkau, membawamu, menuju kemenangan yang Tuhan Sediakan bagi kita. | ||
Baris 75: | Baris 78: | ||
{{reporter|Minerva Gabriela Tuanakotta|MGT}} | {{reporter|Minerva Gabriela Tuanakotta|MGT}} | ||
{{ videoclip | title=Video | headingno=2 | |||
| service=youtube | | service=youtube | ||
| id=https://youtu.be/uNZvkog7Xjk | | id=https://youtu.be/uNZvkog7Xjk | ||
}} | }} |
Revisi terkini sejak 21 November 2024 03.26
Ringkasan Khotbah | |
---|---|
Ibadah | Ibadah Raya |
Tanggal | Minggu, 5 Desember 2021 |
Gereja | GBI Jemaat Induk Danau Bogor Raya |
Lokasi | Online |
Kota | Bogor |
Video | YouTube |
Khotbah lainnya | |
| |
|
Musa pasti melihat Laut Teberau sebagai hambatan, tetapi mereka tidak menyangka bahwa melalui Laut Teberau itu Tuhan menyelamatkan mereka dari Firaun untuk selamanya. Daud dapat memandang Goliat sebagai hambatan yang besar tetapi bahkan Raja Saul dan lainnya tidak menyangka bahwa melalui Goliat, Tuhan mengangkat Daud dari gembala masuk ke istana. Petrus pasti menyangka bahwa penyaliban Yesus adalah hambatan, sehingga dia mencoba mencegah Yesus ke Yerusalem, tetap mereka tidak tahu bahwa justru penyaliban Tuhan Yesus adalah cara Tuhan menyelamatkan semua umat manusia. Mungkin di antara Saudara saat ini sedang merasa bahwa ada hambatan di depanmu. Saudara sudah berdoa, Saudara sudah meminta orang mendoakan Saudara, Saudara sudah melakukan yang terbaik tetapi hambatan itu masih ada. Hari ini Tuhan berkata melalui hambatan-hambatan di depanmu, Tuhan akan mengangkat engkau, membawamu, menuju kemenangan yang Tuhan Sediakan bagi kita.
Tanda Akhir Jaman
Bapak/Ibu banyak orang yang bertanya setelah ini apa, kita sudah mengalami tanda akhir jaman. Sebenarnya banyak tanda akhir jaman yang perlu ditelaah dengan hati-hati dan diselidiki dengan hati-hati karena banyak penafsiran, ditulis di tengah-tengah Kaisar Nero yang kejam sehingga harus banyak kodenya. Tetapi ada tanda akhir jaman yang seharusnya semua tahu. Tidak perlu ditafsirkan.
Masa yang sukar
- "Ketahuilah bahwa pada hari-hari terakhir akan datang masa yang sukar."
Jadi jawaban sudah jelas bagi kita. Saya berdoa tidak ada lagi yang tidak tahu, karena seringkali yang tidak tahu membuat kita terkejut. Setelah kita mengetahui kita dapat berdoa dan berjaga-jaga, karena kita tahu situasi di depan kita semakin sukar, dunia semakin maju, tetapi bukan berarti masalah selesai semua. Alat apapun canggih, teknologi apapun canggih, tidak semua masalah selesai, malah timbul masalah yang baru, karena semua akan semakin sukar. Mungkin berdagang akan semakin sukar, kerja semakin sukar, menjaga hubungan semakin sukar. Bahkan sekarang menjaga iman semakin sukar. Menjaga kesehatan juga semakin sukar. Tetapi jangan kecil hati karena situasi boleh sukar, tetapi roh yang ada di dalam kita jauh lebih besar
Menjadi Lebih Dari Pemenang
Sekarang bagaimana kita menghadapi situasi ini, karena dari awal Akitab Tuhan sudah menciptakan Adam dan Hawa sebagai pemenang di Kejadian 1:26-28. Tetapi Adam dan Hawa ternyata kalah, apakah janji Tuhan selesai? Tidak, sebenarnya diteruskan di Nuh. Jika Bapak/Ibu mengetahui tentang pelangi sehabis hujan, sebenarnya janjinya tidak hanya berkata bahwa Tuhan tidak akan menghukum bumi lagi dengan air bah. Itu janji yang terakhir sebenarnya. Jika di depannya Bapak/Ibu lihat, janjinya sebenarnya diulang. Tuhan mengulang janji yang telah gagal pada Adam dan Hawa, sekarang diulangi kepada Nuh bahwa manusia akan menaklukkan bumi. Kita sudah diciptakan Tuhan sebagai pemenang.
Setiap masa diteruskan dengan bahasa yang berbeda, Musa menjadi kepala dan bukan ekor, Yosua berhasil dan beruntung, terus dan sebagainya. Bahkan ketika umat Tuhan dibuang ke Babel, janji yang Tuhan berikan justru kemenangan. Tuhan tidak katakan “selesai sudah”. Tuhan katakan ada mesias yang akan berikan kemenangan. Digenapi dalam Yesus, dan sampai Wahyu dikatakan bahwa nyanyian yang kita nyanyikan terakhir adalah nyanyian kemenangan karena Anak Domba Allah itu mengalahkan musuh-musuhNya. Kita yang mengikutinya ikut menang Saudara. Itu mengapa disebut lebih dari pemenang, karena bukan kita yang lakukan sebenarnya. Tuhan yang lakukan bagi kita. Artinya seluruh Alkitab kita sudah mencatat kita menang. Hanya dalam situasi di tengah-tengah karena kita melihat kenyataan kita menjadi lemah, itu biasa. Ketika Elia melihat Izebel, dia pun lemah. Tetapi bagaimana caranya untuk menghadapi akhir jaman ini sebagai pemenang?
Kuatkan Hati
- "Semuanya itu Kukatakan kepadamu, supaya kamu beroleh damai sejahtera dalam Aku. Dalam dunia kamu menderita penganiayaan, tetapi kuatkanlah hatimu, Aku telah mengalahkan dunia."'
Ini adalah perkataan yang Tuhan Yesus katakan kepada murid-muridNya karena akan mengalami penganiayaan. Jangan lagi menempatkan ukuran damai sejahtera dari dunia, dari perbuatan manusia terhadap kita, Saudara yang akan rugi, karena dunia dapat berubah, berganti semuanya. Perilaku manusia dapat berubah, maka damai sejahtera kita dapat hilang. Tetapi damai sejahtera hanya ada di dalam Tuhan. Penganiayaan memang artinya murid dianiaya, tetapi arti aslinya adalah kesukaran sama seperti 2 Timotius 3:1. Kita tidak lagi hidup di Taman Eden. Seringkali kita merasa ending, Yunus dapat merasa di perut ikan sudah ending tetapi ternyata to be continued. Ketika Yusuf dijual sebagai budak, bahkan masuk penjara adalah ending bagi dia, tetapi ternyata to be continued. Musa mungkin setelah menjadi buronan karena membunuh orang, dia dapat berkata it’s ending bagi dia, tetapi justru di tengah-tengah ending tersebut ada to be continued. Saat Saudara ada di dalam sebuah masalah itu bukan ending, itu to be continued. The end ketika kita sudah menang.
Tuhan mau kita kuatkan hati. Apapun yang engkau lakukan jangan lakukan karena engkau stress, jangan lakukan karena engkau kecewa, putus asa, panik, emosi, lakukan dengan hati yang kuat. Apa alasan kita memiliki hati yang kuat saat-sat ini. Mungkin Saudara mengatakan tidak ada. Keadaan tubuh saya tidak layak untuk membuat hati saya kuat, keadaan ekonomi tidak dapat membuat hati saya kuat, situasi masa depan tidak dapat membuat hati saya kuat. Tetapi kita dapat kuat bukan karena kita, tetapi karena Tuhan kita, Dia katakan “Aku telah mengalahkan dunia.” Saudara di jaman Perjanjian Lama waktu Daud mengalahkan Goliat itu bukan kemenangan Daud, melainkan Bangsa Israel. Demikian juga di Perjanjian Baru, waktu Yesus mengalahkan iblis itu bukan bagi Dia. Dia adalah mesias tidak perlu bertarung dengan iblis dia sudah menang. Tetapi mengapa ada masanya Yesus berhadapan dengan iblis, harus berdebat seperti anak manusia, karena Dia mewakili kita semua. Tuhan sudah mengalahkan semua yang ada dalam dunia untuk kemenangan bagi kita.
Sebab ketika Tuhan mau kita menguatkan hati, tanpa sadar Tuhan sudah menguatkan hati kita. Ketika Elia lemah karena Izebel, Tuhan menguatkan dia sampai dia berani lagi berhadapan dengan Izebel, dengan mental yang berbeda. Jadi kabar baik, Saudara tidak akan selama-lamanya takut terhadap masalah. Tuhan sedang mengirimkan kekuatan untuk menghadapi masalahmu. Ketika Gideon melihat situasi musuh yang besar dan dia terlalu kecil Tuhan menguatkan Gideon, sehingga dia dapat mengalahkan musuh-musuhnya. Ketika Tuhan Yesus di Getsemani dia pun lemah, dia mewakili perasaan kita, dia memahami kelemahan Saudara tetapi malaikat menguatkan Dia. Setelah itu tidak ada lagi yang dapat membuat Yesus undur dari masalahNya, undur dari salibNya. Saya percaya hari ini, setelah Saduara mendengarkan Firman Tuhan ini, malaikat Tuhan akan menguatkan hatimu, tidak ada lagi yang dapat membuat Saudara undur meraih janji kemenangan yang Tuhan sudah berikan bagi kita semua. Perkataan kuatkan hati pertama kali Tuhan berkata kepada Yosua karena memang modal Yosua untuk memimpin Bangsa Israel itu tidak ada.
- "Kepada Yosua bin Nun diberi-Nya perintah, firman-Nya: "Kuatkan dan teguhkanlah hatimu, sebab engkau akan membawa orang Israel ke negeri yang Kujanjikan dengan sumpah kepada mereka, dan Aku akan menyertai engkau."
Tuhan sedang berkata kepada Saudara, kuatkan dan teguhkan hatimu. Tuhan tidak meminta kita melakukan apa-apa. Jangan lagi pandang apa yang ada di belakang, karena di belakang ada kepahitanmu, ada kegagalanmu, ada kekecewaanmu, ada kemarahanmu. Tetapi di depan ada kemenanganmu, ada keberhasilanmu, ada keberuntunganmu, itu yang Tuhan mau. Mungkin kita dapat berkata juga “Tapi Tuhan susah yah menuju kemenangan.” Yesus tidak hanya menunggu di garis finish, tetapi Dia tinggalkan garis finish, mendekati kita yang jatuh dia mengangkat dan mengatakan “mari kita berjalan ke garis finish bersama-sama.” Saudara di dalam Yosua Tuhan menyertai dengan berbeda, Tuhan berjalan 3 hari di depan mereka. Kita sudah tahu, 3 hari ke depan pun Tuhan sudah di sana membuka jalan bagi kita. Itu Dia menyertai kita.
Mujizat tidak datang dengan cara yang sama
Satu contoh saja Saudara, ada banyak sekali yang Yosua alami, yaitu ketika jaman Musa, Musa berdiri di depan Laut Teberau dan Laut terbelah dengan tongkat. Tetapi di Jaman Yosua tidak ada, Tuhan meminta dia untuk jalan tetapi sungainya tidak terbelah. Ketika Yosua menginjakkan kakinya baru sungainya terbelah. Mujizat pasti terjadi lagi tetapi tidak sama seperti sebelumnya. Tuhan terlalu kreatif untuk membuat mujizat yang sama. Dia selalu membuat hal yang berbeda. Maka jika kita katakan situasi berubah, memang kasih dan kuasaNya tetap sama, tetapi strategi Tuhan selalu berbeda. Ketika di jaman Perjanjian Lama dia muncul sebagai Bapa yang menyampaikan pesan melalui malaikat dan nabi, tetapi di Perjanjian Baru ganti model, AnakNya datang sendiri. Tetapi kemudian, ganti strategi lagi, karena jika Dia ada di bumi itu hanya terbatas di lingkungan Dia. Maka Dia naik ke Surga digantikan oleh Roh Kudus yang bekerja melalui kita semua, murid-muridNya, sehingga dapat meluas pekerjaan Tuhan. Nanti apakah Roh Kudus akan terus ada? Tidak juga, di akhir zaman Roh Kudus naik, Yesus turun menjemput kita. Tuhan kita update, tidak pernah ketinggalan jaman, dia akan memiliki 1001 cara untuk menyelesaikan setiap perubahan yang terjadi. Jangan takut akan perubahan, karena Tuhan kita siap mengganti strategi apapun untuk membuat kita menjadi pemenang.
Saudara jika seperti ini artinya Tuhan selalu ganti metodenya, Saudara melangkah. Jangan tunggu situasi baik baru menguatkan hatimu. Kuatkan hatimu sekarang, maka situasi apapun besok Saudara akan tetap kuat. Karena kita bicara mengenai ganti strategi, di jaman Musa, laut terbelah. Di jaman Yosua, diinjak dahulu laut terbelah. Di jaman Perjanjian Baru, laut tidak terbelah tetapi Petrus berjalan di atas air. Saya percaya ketika Saudara selesai ibadah iblis tidak diam, berusaha membuat Saudara kehilangan iman, rahasia agar iman tetap kuat adalah tetap pandang Tuhan. Ketika Petrus memandang Tuhan yang terjadi dia berjalan di atas air, dia berani melakukan dan meminta perkara besar. Tetapi ketika dia berjalan di atas air dia memandang sekelilingnya. Semakin lihat badai semakin takut dia. Tetapi waktu dia tenggelam dia melihat Yesus lagi “Tolong aku Tuhan”, dia naik lagi. Iblis selalu berusaha membuat kita mengalihkan hati kita dari Tuhan supaya kita lemah. Mulai sekarang jangan mau dialihkan iblis melihat penyakit kita, situasi buruk kita, melihat omongan mengerikan dan sebagainya, kita kuatkan hati.
- Berkatalah Yosua kepada bangsa itu: "Kuduskanlah dirimu, sebab besok TUHAN akan melakukan perbuatan yang ajaib di antara kamu."
Jadi apapun yang terjadi besok, situasi boleh lancar atau macet, situasi boleh hujan atau panas, situasi boleh menyenangkan atau menjengkelkan, tetapi Tuhan pasti melakukan perbuatan yang ajaib di antara kita.
(MGT)