Khotbah: 20200920-0900/NN: Perbedaan antara revisi

Dari GBI Danau Bogor Raya
Lompat ke: navigasi, cari
k (upd)
k (Penggantian teks - " | name = Niko Njotorahardjo" menjadi " | name = Niko Njotorahardjo | type= pesangembalapembina ")
 
(14 revisi perantara oleh pengguna yang sama tidak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
{{unified info | templatetype=khotbah
{{unified info | templatetype=khotbah
  | namespace = Khotbah | pagename= 20200920-0900/NN
  | namespace = Khotbah | pagename= 20200920-0900/NN
  | khotbah = Fenomena kebangkitan doa adalah tanda-tanda Pentakosta Ketiga
  | title = Fenomena kebangkitan doa adalah tanda-tanda Pentakosta Ketiga
  | khotbahstyle =  
  | khotbahstyle =  


  | namalengkap = Pdt Dr Ir Niko Njotorahardjo
  | completename = Pdt Dr Ir Niko Njotorahardjo
  | nama = Niko Njotorahardjo
  | name = Niko Njotorahardjo
| type= pesangembalapembina


  | acara = Ibadah Raya
  | type= Pesan Gembala Pembina
| tanggal = 2020-09-20
| tempat = Online
| gereja = GBI Danau Bogor Raya
| kota = Jakarta


  | foto = Niko_Njotorahardjo-20200920-3x4.jpg <!--belum crop yang Sep 2020-->
  | event = Ibadah Raya
  | ilustrasi = Niko_Njotorahardjo-20200920.jpg <!--belum crop yang Sep 2020-->
| date =2020-09-20
  | location = Online
| church = GBI Danau Bogor Raya
| city = Jakarta


  | ringkasan = Shalom semuanya!
  | illustrationA5 = Niko_Njotorahardjo-20200920-3x4.jpg <!--belum crop yang Sep 2020-->
| illustration16x9= Niko_Njotorahardjo-20200920.jpg <!--belum crop yang Sep 2020-->
 
| longsummary= <!-- 4-5 kalimat -->
| summary= <!-- 2-3 kalimat -->
| shortsummary= <!-- 1 kalimat --> Shalom semuanya!


Waktu berjalan begitu cepat dengan tidak terasa pada tanggal 4 September 2020 yang lalu, keluarga besar GBI Jalan Jendral Gatot Subroto – Jakarta telah berumur 32 tahun.
Waktu berjalan begitu cepat dengan tidak terasa pada tanggal 4 September 2020 yang lalu, keluarga besar GBI Jalan Jendral Gatot Subroto – Jakarta telah berumur 32 tahun.

Revisi terkini sejak 6 September 2024 06.52

Shalom semuanya!

Ulang tahun ke-32

Waktu berjalan begitu cepat dengan tidak terasa pada tanggal 4 September 2020 yang lalu, keluarga besar GBI Jalan Jendral Gatot Subroto – Jakarta telah berumur 32 tahun.

Dimulai dengan 1 gereja di gedung Karsa Pemuda, Senayan, Jakarta dengan jumlah jemaat sekitar 400 orang, sekarang berkembang menjadi 1.200 gereja di dalam dan di luar negeri, dengan jumlah jemaat lebih dari 300.000 orang termasuk sekitar 9.500 kelompok COOL.

DNA gereja kita adalah Restorasi Pondok Daud.

Saya ingat ada 2 hamba Tuhan yang menubuatkan saya menjadi alat Tuhan untuk merestorasi Pondok Daud yaitu Pdt. Schenk dari Belanda dan Om Damaris yang merupakan penginjil sepenuh waktu pertama di Indonesia. Mereka saat ini sudah bersama dengan Bapa di sorga.

Dalam Kisah Para Rasul 15:15-18, tertulis bahwa Tuhan Yesus akan datang kembali dan merestorasi Pondok Daud yang telah roboh. Ini tidak berarti bahwa Restorasi Pondok Daud baru terjadi pada waktu Tuhan Yesus datang kembali. Tetapi Restorasi Pondok Daud ini sedang terjadi pada hari-hari ini, dan akan selesai secara sempurna pada saat Tuhan Yesus datang kembali.

Untuk apa Tuhan Yesus merestorasi Pondok Daud?

  • Supaya semua orang lain mencari Tuhan
  • Dan segala bangsa yang disebut milik Tuhan mencari Tuhan.


Ini berarti tujuan Tuhan Yesus merestorasi Pondok Daud supaya terjadi penuaian jiwa besar-besaran

Apa yang dimaksudkan dengan Restorasi Pondok Daud?

  • Dalam 25 tahun yang pertama, sejak tahun 1988, pengertiannya adalah: Doa, pujian, penyembahan bersama-sama dalam unity siang dan malam.
  • Dalam 25 tahun yang kedua pengertiannya adalah: Prajurit-prajurit Tuhan yang gagah perkasa yang mempunyai gaya hidup berdoa, memuji dan menyembah Tuhan dalam unity siang dan malam dan melakukan kehendak Tuhan pada zaman ini.


Hari-hari ini, di tengah pandemi COVID-19, Tuhan sedang merestorasi kita-kita ini yaitu Saudara dan saya supaya menjadi prajurit-prajurit Tuhan yang gagah perkasa; artinya menjadi pemenang.

Menjadi pemenang

Kunci untuk menjadi seorang pemenang adalah:

  • Bergaya hidup doa, pujian, dan penyembahan dalam unity siang dan malam.
    Artinya kita harus hidup intim dengan Tuhan. Dalam pandemi ini kita sedang direstorasi untuk menjadi lebih intim dengan Tuhan.
  • Melakukan kehendak Tuhan pada zaman Now.
    Melalui pandemi ini kita juga sedang direstorasi untuk melakukan kehendak Bapa pada zaman Now.


Sesuai dengan pesan Tuhan Yesus kepada 7 Sidang Jemaat dalam kitab Wahyu pasal 2 dan 3, yang berarti ini juga pesan buat kita; hanya pemenang yang masuk sorga.

Pada waktu Tuhan Yesus merestorasi saya di tengah-tengah pandemi COVID-19 ini untuk menjadi lebih intim dengan Tuhan, untuk lebih mengerti kehendak Tuhan pada zaman Now, itu sangat menyakitkan. Saya diproses... Saya dibersihkan... Saya dimurnikan... Saya harus diam di rumah… berdiam diri sampai dengan hari ini. Tuhan berbicara kepada saya melalui Yesaya 26: 20-21:

“Mari bangsaku, masuklah ke dalam kamarmu, tutuplah pintumu sesudah engkau masuk, bersembunyilah barang sesaat lamanya, sampai amarah itu berlalu. Sebab sesungguhnya, Tuhan mau keluar dari tempat-Nya untuk menghukum penduduk bumi karena kesalahannya dan bumi tidak lagi menyembunyikan darah yang tertumpah di atasnya, tidak lagi menutupi orang-orang yang mati terbunuh di sana”.

Sampai hari ini, terus terang saya masih merasakan amarah Tuhan belum berlalu. Saya tidak tahu sampai berapa lama kita disuruh bersembunyi ‘barang sesaat lamanya’. Yang pasti ada maksud Tuhan menyuruh kita bersembunyi ‘barang sesaat lamanya’.

Kalau kita melihat tokoh-tokoh dalam Alkitab, mereka harus bersembunyi atau disembunyikan Tuhan ‘barang sesaat lamanya’ sebelum melakukan pekerjaan besar, seperti:

  • Nuh dan keluarga, disuruh bersembunyi oleh Tuhan dalam bahtera selama 1 tahun sampai akhirnya Nuh bangkit menjadi bapa atas semua bangsa.
  • Yakub, disuruh bersembunyi oleh Tuhan di rumah Laban, pamannya, ketika harus lari dari Esau. 20 tahun kemudian Yakub bangkit dengan keluarga baru, kekayaan baru, identitas baru. Dia menjadi Israel yaitu nama baru untuk umat pilihan Tuhan.
  • Yusuf, disembunyikan oleh Tuhan dari usia 17-30 tahun. Perbudakan dan penjara yang dia jalani menjadi ‘sekolah’ di mana Tuhan mempersiapkan Yusuf menjadi orang kedua di Mesir setelah Firaun.
  • Musa, disembunyikan Tuhan di padang gurun selama 40 tahun. Dan akhirnya Musa tampil untuk membebaskan bangsa Israel dari Mesir.
  • Daud, disembunyikan Tuhan selama 15 tahun setelah dia diurapi menjadi raja Israel. Ketika Daud akhirnya naik tahta, dia telah menjadi orang yang berkenan di hati Tuhan.
  • Elia, disuruh bersembunyi oleh Tuhan di tepi sungai Kerit. Setelah itu dia sendirian menghadapi 450 nabi Baal di gunung Karmel.
  • Yunus, disembunyikan Tuhan dalam perut ikan selama 3 hari 3 malam. Setelah itu dia ke Niniwe dan berkhotbah dalam kebangunan rohani terbesar dalam sejarah.
  • Murid-murid Tuhan Yesus, disuruh bersembunyi oleh Tuhan di kamar loteng Yerusalem selama 10 hari. Setelah itu Roh Kudus dicurahkan secara luar biasa. Mereka dipakai untuk melakukan Amanat Agung. Penuaian jiwa besar-besaran terjadi.
  • Paulus, disembunyikan oleh Tuhan di tanah Arab dan di Damsyik selama 3 tahun. Ketika dia kembali, dia dipakai Tuhan luar biasa dan menjungkir balikkan dunia. Paulus juga disembunyikan Tuhan di dalam penjara Romawi. Ketika dibebaskan, Paulus sudah menyelesaikan surat penggembalaan Efesus, Filipi, Kolose, dan Filemon.
  • Rasul Yohanes, disembunyikan Tuhan di pulau Patmos. Di situlah kitab Wahyu, kitab nubuatan terbesar sepanjang masa, dituliskan dan sekarang itu diberikan kepada kita.


Akhirnya yang paling luar biasa adalah Allah menyembunyikan Tuhan Yesus.

Dia tinggal di dalam rahim bumi selama 3 hari (Matius 12:40) dan pada hari ketiga Tuhan Yesus bangkit dan membawa keselamatan bagi seluruh umat manusia.

Saya percaya setelah kita yaitu Saudara dan saya taat waktu disuruh ‘bersembunyi barang sesaat lamanya’, meskipun kita akan mengalami hal-hal yang tidak enak, kebosanan, perasaan takut, kuatir, putus asa, tetapi pasti setelah itu ada berkat, kuasa, pengurapan double portion yang Tuhan Yesus sediakan. Haleluya!

Ke depan ini Tuhan akan memakai setiap kita sesuai dengan rencana-Nya. Untuk itu Tuhan menyembunyikan kita barang sesaat lamanya.

Penginjilan melalui doa menuju penyelesaian Amanat Agung

Para ahli Teologi mengamati bahwa ada 3 (tiga) gerakan besar yang sedang terjadi dalam menyelesaikan Amanat Agung Tuhan Yesus.

  • Gerakan pertama melalui gereja rumah.
    COOL termasuk di bagian ini.
  • Gerakan kedua melalui kesembuhan massal.
    Healing Worship Online termasuk di bagian ini.
  • Gerakan ketiga penginjilan melalui doa.
    Restorasi Pondok Daud dalam bentuk Menara Doa termasuk di bagian ini


Ketiga hal ini sedang kita lakukan hari-hari ini.

Pada tanggal 17 Agustus 2020, yaitu pada perayaan Ulang Tahun Indonesia yang ke-75, kita disuruh oleh Tuhan untuk mengadakan zoom meeting dengan tema “Trumpet Call for All Nations”, yang diikuti oleh banyak bangsa-bangsa.

Pada waktu itu Tuhan menyampaikan pesan bahwa Terompet Tuhan sedang berbunyi untuk memanggil umat-Nya, bangsa-bangsa, untuk berdoa. Melalui Yeremia 33:3, Tuhan berkata:

“Berserulah kepada-Ku, maka Aku akan menjawab engkau dan akan memberitahukan kepadamu hal-hal yang besar dan yang tidak terpahami, yakni hal-hal yang tidak kauketahui."

Ada 3 topik doa yang Tuhan mau kita lakukan hari-hari ini.

  1. Doa untuk Indonesia
    • Sesuai dengan Yeremia 29:7, kita harus berdoa untuk kesejahteraan negara kita karena kalau negara Indonesia sejahtera maka kita juga akan mengalami sejahtera.
    • Sesuai dengan Yesaya 48:18, bahwa kesejahteraan akan terjadi kalau kita memperhatikan perintah-perintah Tuhan. Karena itu, marilah kita berdoa agar negara Indonesia akan memperhatikan perintah-perintah Tuhan.
  2. Doa untuk pertobatan
  3. Sesuai dengan 2 Tawarikh 7:13-14 yang berkata:
    • Frasa ‘Tuhan menutup langit sehingga tidak ada hujan’ dan ‘Tuhan menyuruh belalang memakan habis hasil bumi’ berbicara tentang resesi ekonomi.
    • Frasa ‘Tuhan melepaskan penyakit sampar diantara umat-Nya’ berbicara tentang pandemi COVID-19.

    Maka Tuhan meminta kepada kita untuk merendahkan diri, berdoa, mencari wajah Tuhan, dan berbalik dari jalan-jalan yang jahat, Kalau kita melakukan ini, maka Tuhan akan mendengar dari sorga. Tuhan akan mengampuni dosa-dosa kita dan Tuhan akan memulihkan negeri kita dari pandemi COVID-19 dan resesi ekonomi.

  4. Doa untuk Penuaian Jiwa Besar-besaran
  5. Penuaian jiwa besar-besaran selalu didahului dengan kebangkitan doa.

    Sebelum Roh Kudus dicurahkan di kamar loteng Yerusalem 2000 tahun yang lalu, yang disebutkan sebagai Pentakosta Pertama, maka murid-murid Tuhan Yesus, semua bertekun dengan sehati dalam doa bersama-sama. Artinya mereka berdoa, memuji dan menyembah Tuhan dalam unity siang dan malam. Ini adalah prinsip Restorasi Pondok Daud. Hal ini juga terus dilakukan setelah Roh Kudus dicurahkan. Penuaian jiwa besar-besaran terjadi.

    Demikian pula pada waktu Roh Kudus dicurahkan di Azusa Street yang disebut sebagai Pentakosta Kedua. William Seymour yang memimpin doa. Semua bertekun dengan sehati dalam doa bersama-sama. Penuaian jiwa besar-besaran juga terjadi.

    • Tahun 2013, Tuhan berbicara kepada saya bahwa pencurahan Roh Kudus yang terjadi di zaman Now; yang kemudian disebut sebagai Pentakosta Ketiga.
      Sejak saat itu, saya terus berdoa untuk kebangkitan doa di Indonesia, karena pencurahan yang dahsyat dari Roh Kudus di Pentakosta Ketiga akan terjadi setelah terjadinya kebangkitan doa.
    • Tahun 2020, ketika terjadi pandemi COVID-19, yang luar biasa terjadi juga kebangkitan doa antar denominasi di Indonesia.
      Menurut Bilangan Research Center: 83,8% gereja-gereja ikut dalam kegerakan doa ini. Haleluya!
    • Tanggal 8 Juli - 17 Agustus 2020, berlangsung acara Doa Pujian Penyembahan 24 jam sehari, 7 hari seminggu, selama 40 hari. Dan dilakukan pergantian tugas setiap 2 jam.
      Acara ini diikuti oleh gereja-gereja antar denominasi di seluruh Indonesia. Dan ini belum pernah terjadi sebelumnya.

    Bagi saya, ini merupakan tanda-tanda bahwa pencurahan Roh Kudus yang dahsyat dari Pentakosta Ketiga akan terjadi.

Kalau kita melihat Pentakosta Pertama, demikian juga dengan Pentakosta Kedua, itu selalu dimulai dengan doa, pujian dan penyembahan siang dan malam, yang berarti ini adalah penggenapan Restorasi Pondok Daud. Hal ini juga terjadi pada Pentakosta Ketiga. Kita mungkin tidak sadar bahwa selama 32 tahun Tuhan memberikan DNA Restorasi Pondok Daud kepada kita, yang ternyata Restorasi Pondok Daud itu untuk mempersiapkan Pentakosta Ketiga. Itu sebabnya kita harus terus berdoa agar kebangkitan doa, pujian dan penyembahan terus berlanjut.

Kehendak Tuhan pada zaman ini

Tuhan berkata mengenai Daud bahwa Daud adalah orang yang berkenan di hati Tuhan dan yang melakukan kehendak Tuhan. Jadi Tuhan berkenan kepada Daud karena Daud melakukan kehendak Tuhan. Kehendak Tuhan yang mana? Alkitab berkata bahwa Daud melakukan kehendak Tuhan pada zamannya (Kisah Para Rasul 13:36). Kalau kita merindukan hidup kita berkenan di hati Tuhan, maka kita harus melakukan kehendak Tuhan pada zaman Now. Apa kehendak Tuhan pada zaman Now?

  1. Menyelesaikan Amanat Agung
  2. Pada waktu Tuhan Yesus ditanya oleh murid-murid-Nya tentang apa tanda kedatangan-Nya dan tanda kesudahan dunia? Salah satunya Tuhan Yesus menjawab dari Matius 24:14 yang berkata:

    “Dan Injil Kerajaan ini akan diberitakan di seluruh dunia menjadi kesaksian bagi semua bangsa, sesudah itu barulah tiba kesudahannya."

    Tuhan Yesus akan datang kembali setelah Injil Kerajaan diberitakan ke seluruh dunia menjadi kesaksian bagi semua bangsa. Tuhan Yesus pasti datang kembali. Yang percaya katakan: Amin!

    Karena itu Tuhan Yesus memberikan Amanat Agung kepada murid-murid-Nya:

    “Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus, dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman." (Matius 28:19-20)

    Tuhan Yesus memberikan tugas kepada kita untuk menyelesaikan Amanat Agung dengan kuasa dari Roh Kudus. Ini kehendak Tuhan pada zaman Now.

  3. Tahun Pey Aleph
  4. Dari tanggal 19 September 2020 - 7 September 2021 menurut kalender Ibrani, kita memasuki Tahun 5781 yang disebut dengan Pey Aleph. Pey Aleph artinya 81.

    • Pey menggambarkan sebuah mulut
      Peranan mulut adalah untuk memuji, meninggikan, mengucap syukur kepada Tuhan, melepaskan berkat; bukan dipakai untuk memperkatakan hal-hal yang kotor, gosip, porno, kepahitan, menjelekkan orang lain, hoaks dan lain-lain.
    • Aleph adalah angka satu Suatu permulaan yang baru. Yohanes 1:1 berkata:
      “Pada mulanya adalah Firman; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah."

Memasuki Tahun Pey Aleph, mari kita berjanji kepada Tuhan untuk menggunakan mulut ini hanya untuk berbicara tentang firman Tuhan. Ini adalah kehendak Tuhan pada zaman Now yaitu menggunakan mulut ini hanya untuk berbicara tentang firman Tuhan. Saudara yang mau melakukan katakan Amin! Mari kita yang mau melakukan ini, kita ikrarkan janji kita ini dengan menyanyikan lagu ini:

Mulutku penuh dengan pujian
Kepada-Mu ya Yesus Tuhan
Sepanjang hari ku beri penghormatan
Kepada-Mu ya Allahku