Khotbah: 20020210-0600/SR: Perbedaan antara revisi
k (Leo memindahkan halaman Khotbah:Berbagi kasih ke Khotbah:20020210-0600/SR: new format) |
k (Penggantian teks - "| type= pesangembala↵ | type= Pesan Gembala↵" menjadi " | type= pesangembala") |
||
(11 revisi perantara oleh pengguna yang sama tidak ditampilkan) | |||
Baris 1: | Baris 1: | ||
{{unified info | templatetype=khotbah | {{unified info | templatetype=khotbah | ||
| | | namespace = Khotbah | ||
| pagename = 20020210-0600/SR | |||
| title= Berbagi kasih | |||
| khotbahstyle= | | khotbahstyle= | ||
| | | illustrationA5= Sutadi Rusli.jpg | ||
| | | completename= Pdt Sutadi Rusli | ||
| | | name= Sutadi Rusli | ||
| | | type= pesangembala | event= Ibadah Raya | ||
| | | date= 2002-02-10 | ||
| | | location = Graha Amal Kasih | ||
| | | church = GBI Danau Bogor Raya | ||
| | | city= Bogor | ||
}} | }} | ||
Jadwal satu minggu ini berubah karena situasi yang tidak memungkinkan akibat banjir. Sekalipun Tuhan telah berjanji kepada Nuh tidak akan mendatangkan air bah lagi, tetapi hujan lebat yang menenggelamkan Jakarta menjadi satu tanda peringatan bahwa manusia semakin serakah dan tidak pernah merasa cukup. Melalui bencana ini, Tuhan mempunyai maksud supaya kita berbagi kasih. Departemen Diakonia telah memberikan sekitar 500 selimut, 6.000 pak biskuit, dan lainnya kepada korban-korban banjir. Beberapa cabang [[GBI Rayon 7|Rayon 7]] sudah mengedarkan kantong kolekte Peduli Kasih kepada jemaatnya dan sudah terkumpul Rp 7.000.000,00 lebih dan akan kita belikan obat-obatan dan makanan untuk disalurkan kepada korban-korban banjir yang membutuhkan. | Jadwal satu minggu ini berubah karena situasi yang tidak memungkinkan akibat banjir. Sekalipun Tuhan telah berjanji kepada Nuh tidak akan mendatangkan air bah lagi, tetapi hujan lebat yang menenggelamkan Jakarta menjadi satu tanda peringatan bahwa manusia semakin serakah dan tidak pernah merasa cukup. Melalui bencana ini, Tuhan mempunyai maksud supaya kita berbagi kasih. Departemen Diakonia telah memberikan sekitar 500 selimut, 6.000 pak biskuit, dan lainnya kepada korban-korban banjir. Beberapa cabang [[GBI Rayon 7|Rayon 7]] sudah mengedarkan kantong kolekte Peduli Kasih kepada jemaatnya dan sudah terkumpul Rp 7.000.000,00 lebih dan akan kita belikan obat-obatan dan makanan untuk disalurkan kepada korban-korban banjir yang membutuhkan. |
Revisi terkini sejak 20 September 2024 06.49
Pesan Gembala | |
---|---|
Ibadah | Ibadah Raya |
Tanggal | Minggu, 10 Februari 2002 |
Gereja | GBI Danau Bogor Raya |
Lokasi | Graha Amal Kasih |
Kota | Bogor |
Khotbah lainnya | |
| |
|
Jadwal satu minggu ini berubah karena situasi yang tidak memungkinkan akibat banjir. Sekalipun Tuhan telah berjanji kepada Nuh tidak akan mendatangkan air bah lagi, tetapi hujan lebat yang menenggelamkan Jakarta menjadi satu tanda peringatan bahwa manusia semakin serakah dan tidak pernah merasa cukup. Melalui bencana ini, Tuhan mempunyai maksud supaya kita berbagi kasih. Departemen Diakonia telah memberikan sekitar 500 selimut, 6.000 pak biskuit, dan lainnya kepada korban-korban banjir. Beberapa cabang Rayon 7 sudah mengedarkan kantong kolekte Peduli Kasih kepada jemaatnya dan sudah terkumpul Rp 7.000.000,00 lebih dan akan kita belikan obat-obatan dan makanan untuk disalurkan kepada korban-korban banjir yang membutuhkan.
Matius 25:34-40, "Dan Raja itu akan berkata kepada mereka yang di sebelah kanan-Nya: Mari, hai kamu yang diberkati oleh Bapa-Ku, terimalah Kerajaan yang telah disediakan bagimu sejak dunia dijadikan. Sebab ketika Aku lapar, kamu memberi Aku makan; ketika Aku haus, kamu memberi Aku minum; ketika Aku seorang asing, kamu memberi Aku tumpangan; ketika Aku telanjang, kamu memberi Aku pakaian; ketika Aku sakit, kamu melawat Aku; ketika Aku di dalam penjara, kamu mengunjungi Aku. Maka orang-orang benar itu akan menjawab Dia, katanya: Tuhan, bilamanakah kami melihat Engkau lapar dan kami memberi Engkau makan, atau haus dan kami memberi Engkau minum? Bilamanakah kami melihat Engkau sebagai orang asing, dan kami memberi Engkau tumpangan, atau telanjang dan kami memberi Engkau pakaian? Bilamanakah kami melihat Engkau sakit atau dalam penjara dan kami mengunjungi Engkau? Dan Raja itu akan menjawab mereka: Aku berkata kepadamu, sesungguhnya segala sesuatu yang kamu lakukan untuk salah seorang dari saudara-Ku yang paling hina ini, kamu telah melakukannya untuk Aku."
Yesaya 58:6-7, "Bukan! Berpuasa yang Kukehendaki, ialah supaya engkau membuka belenggu-belenggu kelaliman, dan melepaskan tali-tali kuk, supaya engkau memerdekakan orang yang teraniaya dan mematahkan setiap kuk, supaya engkau memecah-mecah rotimu bagi orang yang lapar dan membawa ke rumahmu orang miskin yang tak punya rumah, dan apabila engkau melihat orang telanjang, supaya engkau memberi dia pakaian dan tidak menyembunyikan diri terhadap saudaramu sendiri!"
Sudahkah kita mengasihi secara horizontal yaitu sesama manusia? Tuhan mau memperingatkan kita semua, tidak peduli yang belum bertobat atau pun anak Tuhan, supaya jangan serakah. Sekarang saatnya kita diberi kesempatan mempraktekkan kasih Tuhan yang ada dalam kita secara konkret yang dapat dilihat dunia.
Penuaian beribu-ribu laksa identik dengan peperangan rohani yang makin lama makin tinggi tingkatnya. Tanpa Menara Doa tidak ada penuaian. Sekarang kita sudah makin tinggi peperangannya, berhadapan dengan penguasa-penguasa di udara. Secara frontal kita sudah berperang ke Pelabuhan Ratu. Iblis tidak akan tinggal diam tetapi kita sudah memenangkan peperangan. Selama 2 hari rumah saya sempat diganggu juga oleh roh jahat. Tetapi roh yang ada di dalam kita lebih besar daripada yang ada di dunia ini. Hari-hari ini kita berdoa secara profetik. Jangan lupa puasa Sabtu dan Selasa tetap kita lakukan. Kalau dulu hanya dari Menara Doa tetapi sekarang kita mulai mendatangi daerah-daerah yang kita doakan. Minggu lalu di Cibadak, besok di Kota Bunga, selanjutnya Ujung Genteng. Pelabuhan Ratu akan segera kita buka ibadah.
Kita membutuhkan penolong-penolong yaitu Malaikat dalam menghadapi situasi dunia sekarang. Peranan malaikat adalah melindungi kita. Ada 2 macam malaikat yaitu malaikat jatuh atau Lucifer dan malaikat Allah.
Kejadian 32:1-2, "Yakub melanjutkan perjalanannya, lalu bertemulah malaikat-malaikat Allah dengan dia. Ketika Yakub melihat mereka, berkatalah ia: "Ini bala tentara Allah." Sebab itu dinamainyalah tempat itu Mahanaim."
Mahanaim dalam bahasa aslinya berarti 2 bala tentara. Mengapa 2? Dikisahkan di ayat-ayat sebelumnya bahwa Yakub mempunyai konflik dengan 2 orang yaitu Laban karena Yakub telah menipu Laban dengan mencuri ternak mertuanya itu, dan juga Ezau yang mengejar Yakub karena Yakub telah menipu Ezau merebut hak kesulungan. Oleh karena itu 2 malaikat dikirim untuk menandakan sungguh besar perlindungan Tuhan.
Kejadian 28:14-15, "Keturunanmu akan menjadi seperti debu tanah banyaknya, dan engkau akan mengembang ke sebelah timur, barat, utara dan selatan, dan olehmu serta keturunanmu semua kaum di muka bumi akan mendapat berkat. Sesungguhnya Aku menyertai engkau dan Aku akan melindungi engkau, ke manapun engkau pergi, dan Aku akan membawa engkau kembali ke negeri ini, sebab Aku tidak akan meninggalkan engkau, melainkan tetap melakukan apa yang Kujanjikan kepadamu."
Janji Tuhan kepada kita akan mengembang ke kanan dan ke kiri dan menjadi berkat. Visi Rayon 7 yaitu 70 cabang, 2500 kelompok Family Altar, dan 50.000 jemaat akan terjadi karena kita mengembang ke timur, barat, utara, dan selatan. Oleh sebab itu, Tuhan mengirim malaikat untuk menjaga kita. Ada sekitar 273 ayat yang berbicara mengenai malaikat. Satu kisah nyata menceritakan ada seorang dokter yang didatangi gadis kecil ketika sedang hujan es. Gadis ini minta sang dokter untuk pergi ke rumahnya karena ibu gadis tersebut sakit. Sekalipun rasanya malas untuk dokter tersebut berangkat, tetapi karena kasihan kepada gadis kecil ini akhirnya dokter tersebut ikut bersama gadis itu. Ibu yang sedang sakit itu akhirnya harus dibawa dengan ambulans ke rumah sakit karena sakitnya sudah cukup parah. Sebelum berpisah, sang dokter berkata kepada ibu tersebut untuk bersyukur memiliki seorang anak perempuan yang baik. Tetapi ibu tersebut heran dan menjawab bahwa dia tidak pernah mempunyai anak gadis. Ibu itu memang berdoa minta pertolongan kepada Tuhan dan Tuhan menuntun dokter itu melalui malaikat-Nya.
Ibrani 13:2, "Jangan kamu lupa memberi tumpangan kepada orang, sebab dengan berbuat demikian beberapa orang dengan tidak diketahuinya telah menjamu malaikat-malaikat."
Ketika kita berbelas kasihan kepada seseorang, atau memaki-makinya, mungkin orang tersebut adalah malaikat Tuhan. Kita berdoa kepada Tuhan, bukan kepada malaikat. Tetapi kita bisa meminta Tuhan mengirimkan malaikat-Nya karena otoritas malaikat ada di dalam tangan Tuhan.
Kisah Para Rasul 12:5-8, "Demikianlah Petrus ditahan di dalam penjara. Tetapi jemaat dengan tekun mendoakannya kepada Allah. Pada malam sebelum Herodes hendak menghadapkannya kepada orang banyak, Petrus tidur di antara dua orang prajurit, terbelenggu dengan dua rantai. Selain itu prajurit-prajurit pengawal sedang berkawal di muka pintu. Tiba-tiba berdirilah seorang malaikat Tuhan dekat Petrus dan cahaya bersinar dalam ruang itu. Malaikat itu menepuk Petrus untuk membangunkannya, katanya: "Bangunlah segera!" Maka gugurlah rantai itu dari tangan Petrus. Lalu kata malaikat itu kepadanya: "Ikatlah pinggangmu dan kenakanlah sepatumu!" Iapun berbuat demikian. Lalu malaikat itu berkata kepadanya: "Kenakanlah jubahmu dan ikutlah aku!"
Tuhan tahu Petrus membutuhkan pertolongan, oleh sebab itu Dia mengirim malaikat-Nya. Ketika Elia sedang dikejar Izebel, Tuhan mengirim malaikat-Nya untuk memberi roti bakar dan air putih. Tingkatkan kehidupan doa dan kekudusan Saudara karena tidak ada cara lain untuk peperangan rohani hari-hari ini yang semakin dahsyat.
Yohanes 15:16-17, "Bukan kamu yang memilih Aku, tetapi Akulah yang memilih kamu. Dan Aku telah menetapkan kamu, supaya kamu pergi dan menghasilkan buah dan buahmu itu tetap, supaya apa yang kamu minta kepada Bapa dalam nama-Ku, diberikan-Nya kepadamu. Inilah perintah-Ku kepadamu: Kasihilah seorang akan yang lain."
Tuhan yang memilih kita dan kita bersyukur untuk itu, oleh karena itu kita tidak bisa sombong. Jangan pernah melayani kepada manusia karena satu saat kita akan kecewa. Manusia bisa jatuh. Saya mendapat email dari Amerika yang memberitahukan banyak hamba Tuhan yang jatuh hari-hari ini. Ada seorang hamba Tuhan yang telah memulihkan 11.000 pasangan pernikahan tetapi justru bercerai setelah 42 tahun menikah. Ada lagi hamba Tuhan yang mengakui perbuatan amoralnya. Mari kita melayani Tuhan saja dan satu waktu kedudukan kita bisa diubah. Kita hanya hamba yang tidak ada apa-apanya. Pada waktu kita melayani dengan murni, maka berkat-berkat Tuhan dicurahkan.