Mengenali ciri-ciri ajaran sesat (Sikap Teologis GBI)

Dari GBI Danau Bogor Raya
Lompat ke: navigasi, cari
Logo GBI.svg
Sikap Teologis
Gereja Bethel Indonesia
Mengenali ciri-ciri ajaran sesat
2018

A. Pendahuluan

Lahirnya “ajaran sesat” atau yang sering disebut “bidat” heresy dalam sejarah gereja dapat dikatakan sezaman atau seiring dengan perkembangan gereja itu sendiri. Kata “bidat” sendiri berasal dari kata Arab “bidaah” yang berarti suatu ajaran atau aliran yang menyimpang dari ajaran benar. Menurut J. Verkuyl dalam buku Gereja dan Bidat, yang dimaksud dengan bidat adalah “suatu ajaran atau aliran yang menyimpang dari ajaran resmi”. Hal senada juga dijumpai dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), yang menyebutkan bahwa bidat adalah “ajaran yang menyalahi ajaran yang benar”. Ini mau memperlihatkan bahwa ajaran sesat bertumbuh dalam lingkungan gereja yang membentuk komunitas tersendiri dengan mengembangkan doktrin/ajaran baru yang bertentangan dengan Alkitab.

Jika kita melihat ke dalam sejarah gereja maka ajaran sesat itu hadir dan selalu berusaha untuk mempengaruhi kehidupan bergereja sejak abad permulaan. Dan faktanya, sekarang pun beberapa aliran dan ajaran yang oleh gereja ditempatkan sebagai “bidat” nyatanya tetap eksis karena mereka tidak lagi tampil secara sembunyi-sembunyi melainkan dengan wajah yang sama sekali baru. Inilah yang menyebabkan kita dapat mengalami kesulitan untuk mengidentifikasi kehadiran dan keberadaan mereka. Sebab di satu pihak mereka tetap menggunakan Alkitab sebagai dasar pengembangan ajaran/doktrin mereka selain tambahan aturan yang dimilikinya. Lebih lagi, oleh karena banyak di antara mereka tadinya berasal dari komunitas gereja maka mereka bertumbuh dalam komunitas yang sangat dekat dengan gereja. Kondisi semacam itulah yang sering kali membuat warga gereja bingung untuk mengidentifikasi ajaran/doktrin gereja yang benar atau tidak. Parahnya lagi, hampir umum gereja cenderung bersikap sangat toleran dengan berbagai komunitas itu.

Pertanyaannya adalah bagaimanakah kita dapat melihat dan memahami sebuah ajaran tertentu yang dikatakan sesat/bidat? Apa tindakan antisipatif kita dalam menyikapi “ajaran sesat atau bidat”. Dalam realitas bergereja beberapa ciri-ciri “bidat” atau “ajaran sesat dalam Kekristenan” yang sudah jelas ada di antara kita antara lain:

1. Saksi Yehova (SY)

  • Lahirnya Saksi Yehova (SY) tidak dapat dipisahkan dari pendirinya Charles Tase Russel (1852-1916) yang menyebarkan doktrinnya pada tahun 1872. Setelah Russel meninggal (1916) ia digantikan oleh Joseph Franklin Rutherford, dan pada tahun 1942 digantikan oleh Nathan Homer Knorr, menyusul tahun 1977 oleh Frederick W. Franz (1992) dan Milton G. Henzel.
  • SY sangat menitikberatkan pekerjaan literatur. Misalnya majalah “Menara Pengawal” dan “Sadarlah” yang disebarkan secara luas dan kalaupun dijual hanya dengan harga relatif murah dan mempunyai daya tarik.
  • Dalam doktrinnya Saksi Yehova tidak percaya Allah Tritunggal dan juga tidak percaya kemaha-hadiran Allah. Selain itu, SY tidak mengakui Yesus Kristus dan Roh Kudus sebagai Allah.
  • SY memiliki keyakinan bahwa keselamatan yang terdapat di dalam Yesus Kristus tidak memberi hidup yang kekal. Lebih lagi SY menganggap bahwa kematian Yesus Kristus di Kayu Salib tidak dapat menebus dosa umat manusia, tetapi hanya menebus dosa Adam saja.
  • Tentang hari kiamat, mereka mengira bahwa kedatangan Yesus yang ke-2 kalinya dapat diketahui dengan cara menghitung. Sebab itu mereka meramal bahwa dunia akan kiamat pada tahun 1874, tetapi hal itu tidak terjadi. Kemudian mereka meralatnya menjadi tahun 1914, 1918, 1920, 1925, 1972 dan terakhir 1999, dan seterusnya.

2. Mormon

  • Pendirinya adalah Joseph Smith Lahir 23 Desember 1805 di Sharon Propinsi Windor Amerika Serikat. Ia keturunan petani yang miskin dan anggota gereja Presbiterian. Pada masa remaja ia sering ikut dalam penggalian harta karun terpendam dan melakukan praktek okultisme dengan maksud melawan roh-roh jahat.
  • Gerakan ini menyebut diri sebagai “Gereja Orang-orang Kudus pada Akhir Zaman” (Church of Latter Day Saints) yang didirikan pada tahun 1830 oleh dari Amerika.
  • Menurut mereka Allah itu adalah superman, mempunyai badan, dapat dilihat dan diraba tetapi mempunyai kekuatan luar biasa. Allah itu adalah Adam yang sudah dipermuliakan.
  • Yesus adalah Lucifer yang dilahirkan karena hubungan antara Allah (Adam yang sudah dipermuliakan) dengan Maria. Yesus di Kana menikah dengan Marta dan Mariam sehingga dapat melihat keturunannya sebelum disalibkan (Yes. 53:10).
  • Joseph Smith adalah keturunan dari Tuhan Yesus.
  • Roh Kudus itu semacam benda yang kekal keberadaannya yang disalurkan dari atas dan menyebar ke berbagai tempat. Roh Kudus dapat dikaruniakan kepada seseorang melalui upacara-upacara yang dipimpin oleh pendeta Mormon. Roh Kudus tidak dapat hadir lebih dari satu tempat.
  • Tentang keselamatan, kematian Yesus tidak dapat menyelamatkan orang lain, tetapi hanya Adam saja. Keselamatan hanya diperoleh melalui ketaatan pada peraturan-peraturan, sakramen-sakramen dari Mormon dan perbuatan baik.
  • Baptisan yang dilaksanakan pendeta Mormon dapat menghapus dosa. Dengan kata lain baptisan merupakan syarat mutlak untuk mendapat keselamatan. Orang yang sudah meninggal bisa diselamatkan yaitu dengan cara anak famili mereka yang masih hidup, dapat menggantikan mereka untuk dibaptis.
  • Mormon mengajarkan praktek poligami dan berpendapat bahwa hubungan suami istri tidak terbatas hanya di dunia ini, tetapi juga sampai di akhirat.
  • Mormon memiliki 3 buku yang mempunyai otoritas: Kitab Mormon (The Book Mormon), Doktrin dan Perjanjian (Doctrin and Covenants) dan Mutiara yang bernilai (Pearl of Great Price).

3. Christian Science

  • Pendirinya seorang wanita yang bernama Mary Baker Eddy.
  • Mereka membedakan antara Yesus dengan Kristus. Kristus bersifat kekal sedangkan Yesus hanya khayalan saja. Mereka menyangkal kemanusiaan Yesus Kristus dan juga menyangkal keilahian Yesus Kristus dengan menyatakan Yesus bukan Allah.
  • Roh Kudus atau Roh Penghibur diyakini sebagai Christian Science.
  • Pengorbanan Yesus tidak ada gunanya, tidak dapat menebus dosa.
  • Sorga bukan menunjukkan satu tempat, tetapi suatu keadaan yang berada dalam bumi. Neraka hanya merupakan konsep pemikiran manusia yang biasa yang akan menambah kerisauan dan kesusahan hati manusia

4. Children Of God

  • Pendirinya adalah David Brant Berg tahun 1969. Aliran ini menekankan pada gaya hidup komunitas dan pada tahun 1978, aliran ini menyebut dirinya “Family of Love”.
  • Senjata yang paling ampuh untuk mengembangkan dan menarik orang menjadi anggota adalah dengan relasi seksual.
  • Aliran ini tidak menerima ajaran Tritunggal, karena menurut mereka istilah ini tidak terdapat dalam Alkitab.
  • Mereka menganggap Allah yang dipercayai adalah Allah yang seksi (Sexy God).
  • Mereka menyamakan kebenaran keselamatan di atas kayu salib dengan hubungan seks.
  • Menurut mereka keselamatan adalah kebenaran dari kutuk pakaian dan rasa malu bertelanjang. Dengan melampiaskan nafsu seks untuk mencapai penyerahan roh yang total kepada Allah.

5. Gerakan Zaman Baru (New Age Movement)

  • Gerakan zaman baru adalah kebngkitan kembali secara modern agama-agama dan tradisi kuno terutama yang berasal dari timur (oriental), dan mempengaruhi kebudayaan umum dalam bentuk kebatianan timur, filsafat timur, filsafat modern, psikologi, sains, termasuk fiksi sains (sains fiction), dan kontrakuler sekitar tahun 1980-an.
  • Frans Anton Mezmer (1734-1815) mengajarkan New Mental Healing Movement dan disebut sebagai Bapak hipnotisme
  • Helena Petrovna Blavatsky (1831-1815) mempelopori gerakan theosofi dan disebut nenek Gerakan Zaman Baru karena mempopulerkan guru kebatinan dunia
  • Marylin Ferguson (1960) Mempopulerkan lagu berlirik mistis berjudul ‘Age of Aquarius’. Aguarius sebagai pembawa air dalam zodiak yang memenuhi kehausan semesta
  • Pramahansa Yogananda mempopulerkan ajaran Yoga di Amerika Serikat dengan nama Self Relazition Fellowship
  • Shirley Maclaine (1980) menerbitkan buku ‘Out on a Limb’ dan ‘Dancing in the Light’ yaitu masuk dalam pengalaman Yoga, matra Hindu, Reinkarnasi dan menyebut tiap-tiap manusia adalah Tuhan.
  • Gerakan ini tidak memakai kemasan agama dan tidak terorganisir oleh suatu organisasi atau lembaga, tetapi gerakan ini adalah gerakan spontan yang merayap di seluruh belahan dunia ini dengan berbagai kemasan.

B. Beberapa Karakteristik yang Menonjol dari ‘Ajaran Sesat’ atau “Bidat Kristen”

1. Menghadirkan kebenaran baru atau wahyu baru

Salah satu karakteristik dari “bidat atau ajaran sesat” adalah adanya keyakinan terhadap datangnya wahyu baru, pencerahan baru yang dianggap lebih sempurnan dari yang sudah ada sebelumnya.

  • Dalam ajaran Mormon sangat meyakini adanya wahyu pada zaman modern. Anggapan dasar yang mereka bangun adalah ”apabila Allah berbicara pada jaman dulu, maka Allah juga dapat menyatakan wahyuNya pada masa kini”. Itulah mengapa para penganut Mormon mempercayai ada empat sumber firman yang diinspirasikan Allah dan bukan hanya satu: Alkitab, Kitab Mormon, Doktrin dan Perjanjian, dan Mutiara yang Berharga—‘klarifikasi’ doktrin dan pengajaran-pengajaran yang telah hilang dari Alkitab. Namun, Kitab Mormon dianggap sebagai kitab yang tidak bisa salah dan memiliki otoritas tertinggi. Sejak usia 18 tahun Joseph Smith sering mendapat penglihatan. Dikunjungi Moroni putra nabi Mormon dan diperintahkan untuk mencari Urim dan Tumim, yaitu lempengan baju Efod dan lempengan ini menjadi kitab Mormon.
  • Charles Tase Russel (1852-1916) yang semula adalah anggota gereja Presbyterian kemudian terpengaruh Adventisme soal ajaran Akhir Zaman dan ajaran Christadelphian yang berbeda dengan ajaran Kristen yang umum. Pada tahun 1870 merasa memperoleh wahyu untuk menyingkapkan rahasia-rahasia Alkitab dan pada tahun 1872 membentuk kelompok pemahaman Alkitab.
  • Gerakan Zaman Baru (GZB) memberi penekanan terhadap wahyu baru bahwa melalui pengetahuan eksoterik (gnosis) maha penting bagi upaya manusia menyelamatkan dirinya sendiri. Dengan pengetahuan itu, transformasi kesadaran merupakan bagian dari upaya manusia menyelamatkan dirinya. Ia percaya pada Allah sang Bapa (yakni sang pencipta) dan Allah sang ibu (yakni sang bumi).

2. Menghadirkan penafsiran baru

Beberapa bidat atau ajaran sesat juga menggunakan prinsip hermeneutis. Namun penggunaan hermeneutis yang cenderung menekankan hanya pada pendekatan tertentu saja.

Children of God (COG)

  • Dalam penafsiran COG menempatkan “dan segala kepunyaan mereka adalah kepunyaan bersama” (Kis 2:44) bukan saja sekedar dalam pengertian harta benda melainkan juga dalam pengertian tubuh. Artinya menerapkan pendekatan hurufiah secara berlebihan. Dengan pandangan seperti itu, David juga menerapkan konsep pernikahan poligami dengan menikahi sekretarisnya, Maria dan beberapa wanita lainnya. Lebih lagi, ajaran COG juga menerapkan sharing’ di mana para anggota komunitas ini bebas melakukan hubungan seksual dengan sesama anggota, sekalipun hubungan pernikahan tetap diakui. Dalam perkembangan kemudian David, yang dikenal sebagai ‘Moses David’ atau ‘Father David’ dan mengaku sebagai Musa pada akhir zaman yang diutus untuk mengingatkan umatnya ke jalan yang benar.

Saksi Yehova (SY)

  • Menekankan berbagai pendekatan hermeneutis tentang berbagai larangan dan pantangan antara lain dilarang berjudi, merokok dan mabuk-mabukan. Mereka juga dilarang merayakan hari-hari raya tradisional dan populer, termasuk Natal dan Paskah. Mereka juga dilarang memberi hormat pada bendera dan memasuki dinas militer. Mereka juga tidak ikut dalam pemilihan umum dan tidak diperkenankan menjadi pegawai negeri.
  • Ajaran tentang “organisasi Theokratis” (Society of God). Dalam golongan 144.000 angota-anggota inti ini termaksud juga beberapa tokoh Alkitab, tokoh-tokoh sejarah, dan pemimpin Gerakan Saksi Yehova yang ada sekarang. Argumen ini didasarkan atas pengutipan ayat didalam Why 14:3. Disamping 144.000 anggota inti tadi ada juga suatu golongan lain yang disebut sebagai “rakyat jelata” atau “orang-orang Jonadab”, yakni yang akan mewarisi Firdaus yang akan datang di atas bumi

Gerakan Zaman Baru (GZB)

  • Gerakan Zaman Baru Kristen memiliki pokok-pokok ajaran yang antara lain adalah Yesus mengajarkan bahwa “segala sesuatu adalah satu, segala sesuatu adalah Allah dan manusia adalah Allah”.
  • Gerakan ini menganggap adanya kesatuan agama-agama dunia dengan demikian mereka mencampuradukkan pengetahuan, filsafat Timur dengan berbagai aliran kepercayaan dan agama.

3. Pandangan yang keliru terhadap otoritas Alkitab

Dalam pengembangan ajarannya, umumnya bidat Kristen tetap berpatokan pada Alkitab, namun ada usaha yang dengan sengaja mengabaikan beberapa kebenaran yang mereka anggap tidak sesuai dengan ajaran atau dapat dikatakan “Injil minus”. Selanjutnya mereka juga dapat menambahkan sesuatu tambahan atau kitab lain terhadap Alkitab atau dapat dikatakan sebagai “Injil plus”. Di sinilah ditampilkan adanya “Injil atau ‘kabar baik’ yang berbeda”.

Terkait dengan itu, Paulus juga mengingatkan jemaat Galatia agar jangan mengikuti Injil lain (heteron euanggelion) yang sebenarnya bukan Injil ouk allo (Gal 1: 8-9). Jadi menarik sekali memperhatikan ayat tersebut di atas, di mana rasul Paulus tetap menggunakan istilah kabar baik (Injil lain) terhadap pengajaran sesat tersebut. Dengan demikian kita melihat bahwa ajaran sesat pun tetap memiliki sesuatu ‘kabar baik’. Sebenarnya hal itulah yang membuat jemaat tetap tertarik, bahkan karena ‘kabar baik’ itu begitu diiklankan serta dipromosikan, maka jemaat biasa atau awam pun datang berbondong-bondong.

Marcion

  • Marcion merupakan contoh yang baik dalam pengenalan bidat di sekitar kanon Alkitab. Marcion memiliki standar sendiri terhadap kanon dengan mengurangi kitab-kitab kanonik. Dengan tegas ia menolak seluruh kitab yang berbau Yahudi, seperti Injil Matius. Sebenarnya kita dapat menyaksikan bahwa dalam sepanjang sejarah Gereja, baik di abad permulaan hingga saat ini, kita terus melihat adanya kelompok yang menolak otoritas Alkitab, termasuk di sini adalah Neo Protestanisme serta liberalisme yang menolak pengilhaman dan Otoritas Alkitab.

Saksi Yehowa (SY)

  • Pada umumnya SY juga menggunakan Alkitab sebagai salah satu sumber pengajaran/doktrinalnya. Namun dalam usaha penyebaran ajarannya SY sangat menitikberatkan pekerjaan literatur. Buku, majalah “Menara Pengawal (Watch Tower)” dan “Sadarlah” dijual dengan harga relatif murah dan mempunyai daya tarik. Meskipun pengajar-pengajar saksi SY membawa dan menggunakan Alkitab juga ke rumah-rumah yang didatanginya sebagai tugas yang wajib dilakukan penganutnya, namun pada kenyataannya mereka akan mempengaruhi jemaat dengan segala tipuan licik mereka yang mereka tuliskan pada majalah tersebut di atas.

Mormon

  • Mormon pada dasarnya juga mengembangkan pengajarannya dari Alkitab. Namun di luar Alkitab, kelompok ini memiliki 3 buku lain yang mempunyai otoritas: Kitab Mormon (The Book Mormon), Doktrin dan Perjanjian (Doctrin and Covenants), dan Mutiara yang Bernilai (Pearl of Great Price).

4. Pengajaran terhadap Trinitas yang tidak berimbang

Sebagaimana kita pahami bahwa “bidat atau ajaran sesat” adalah pengajaran yang menyimpang dari doktrin atau ajaran yang sesungguhnya. Umumnya “bidat atau ajaran sesat” memiliki pemahaman tersendiri terhadap Allah, Yesus, Roh Kudus, keselamatan dll. Pada zaman gereja perdana, rasul Petrus menegaskan supaya jemaat berhati-hati terhadap kehadiran guru-guru palsu, “Mereka akan memasukkan pengajaran-pengajaran sesat yang membinasakan, bahkan mereka akan menyangkal Penguasa yang telah menebus mereka dan dengan jalan demikian segera mendatangkan kebinasaan atas diri mereka sendiri” (2 Pet 2:1).

Kristologi

Salah satu topik kajian yang sangat menarik bagi berkembangnya bidat di masa awal gereja adalah pemahaman terhadap Kristologi yang tidak terlalu mudah. Hal itu tampak dalam munculnya ajaran Gnostik Yahudi (Kol 2:8-23) dan Dosetisme (1 Yoh 4:2,3 dan 2 Yoh 7) adalah contoh bidat yang sangat mengemuka.

  • Ajaran Gnostik. Ajaran Gnostik sulit dirumuskan secara tepat, sebab mereka memiliki variasi dan keragaman pengajaran mereka. Misalnya, mereka menolak otoritas Alkitab Perjanjian Lama (PL), tidak mengakui bahwa keselamatan melalui Kristus, apalagi disalib. Bagi kelompok ini, keselamatan adalah melalui kemampuan untuk mencapai satu tingkat pengetahuan tertentu yang disebut the secret gnosis.
  • Ajaran Dosetisme. Ajaran Dosestisme memiliki pengajaran yang menolak kesejatian tubuh Kristus. Dengan konsep seperti itu, maka kelompok ini, meyakini bahwa tubuh Kristus hanya bersifat maya. Kata “dokew” (Yunani berarti kelihatannya “it seems”), jadi kelompok ini hanya menerima tubuh Kristus seperti tubuh manusia, padahal sebenarnya tidak demikian. Pemahaman ini didukung oleh adanya anggapan bahwa semua yang bersifat materi (termasuk tubuh) adalah hina serta penyebab dosa. Tubuh dianggap penjara jiwa. Karena itu, manusia harus melepaskan diri dari tubuh jasmaninya.
  • Ajaran Apollinarisme. Aliran Apollinarisme mengajarkan bahwa Kristus tidak memiliki roh manusia, tetapi Logos menggantikannya.
  • Ajaran Eutychianisme. Initi ajaran ini bertitik tolak pada pemahaman bahwa Yesus tidak memiliki tubuh manusia, karena kemanusiaan Yesus hilang ditelan Logos.
  • Ajaran Monothelistime. Inti pengajaran kelompok ini terletak pada pemahaman bahwa Kristus tidak memiliki kemauan insani, tetapi hanya kemauan Allah.
  • Ajaran Saksi Yehova (SY). Aliran ini tidak percaya keselamatan yang terdapat di dalam Yesus Kristus memberi hidup yang kekal. Kematian Yesus Kristus di kayu salib tidak dapat menebus dosa umat manusia, tetapi hanya menebus dosa Adam saja.
  • Ajaran Mormon. Ajaran Mormon tentang keselamatan bukan pada karya dan kematian Yesus. Mereka menganggap bahwa Yesus tidak dapat menyelamatkan orang lain, tetapi hanya Adam saja. Dengan demikian keselamatan hanya diperoleh melalui ketaatan pada peraturan-peraturan, sakramen-sakramen dari Mormon dan perbuatan baik
  • Ajaran Children of God. Aliran ini menyamakan kebenaran keselamatan di atas kayu salib dengan hubungan seks. Bagi mereka keselamatan adalah kebenaran dari kutuk pakaian dan rasa malu bertelanjang. Dengan melampiaskan nafsu seks untuk mencapai penyerahan roh yang total kepada Allah. Mereka membedakan antara Yesus dengan Kristus. Kristus bersifat kekal sedangkan Yesus hanya khayalan saja. Mereka menyangkal kemanusiaan Yesus Kristus dan juga menyangkal keilahian Yesus Kristus dengan menyatakan Yesus bukan Allah.
  • Christian Science. Bagi penganut ajaran ini pengorbanan Yesus tidak ada gunanya, tidak dapat menebus dosa. Sorga bukan menunjukkan satu tempat, tetapi suatu keadaan yang berada dalam bumi. Neraka hanya merupakan konsep pemikiran manusia yang biasa yang akan menambah kerisauan dan kesusahan hati manusia. Yesus bukanlah Allah yang secara unik menjelma menjadi manusia, melainkan manusia biasa yang mengalami ‘pencerahan’, Yesus hanyalah penunjuk jalan bagi manusia bukan juruselamat sebab manusia dapat menyelamatkan dirinya sendiri.

Tritunggal

  • Sabellianisme dan Modalisme. Aliran ini merupakan salah satu salah satu bidat yang cukup banyak mempengaruhi ajaran Tritunggal. Kelompok ini menerima ajaran Tritunggal tetapi tidak sesuai dengan pengajaran Alkitab sebab yang dimaksud dengan ajaran Tritunggal adalah Allah yang menyatakan diri dalam tiga cara, yaitu Allah Bapa yang berubah menjadi Allah Anak, serta Allah Anak yang berubah menjadi Allah Roh. Ajaran ini menyangkali adanya tiga oknum yang berbeda dalam Allah Tritunggal, yang dapat dibedakan sekalipun tidak dapat dipisahkan. Aliran lain yang juga termasuk di sini adalah Monarchianisme atau adoptianisme, Arianisme serta Macedonianisme.
  • Macedonianisme. Macedonianisme menolak ajaran Allah Tritunggal dengan alasan bahwa Roh Kudus merupakan ciptaan Allah juga.
  • Monarchianisme. Aliran ini juga menolak Tritunggal karena mereka ini mengajarkan bahwa Yesus bukanlah Allah sejati, tetapi Yesus menjadi Kristus pada saat Yesus dibaptis oleh Yohanes, dan kemudian Allah mengadopsi Yesus setelah kematian-Nya.
  • Arianisme. Penganut paham Arianisme juga menolak ajaran Tritunggal karena kelompok ini berpendapat bahwa Yesus bukan Allah melainkan ciptaan Allah yang pertama.
  • Saksi Yehova (SY). Aliran ini tidak percaya Allah Tritunggal dan juga tidak percaya akan kemahahadiran Allah. Juga sekaligus tidak mengakui Yesus Kristus dan Roh Kudus adalah Allah.
  • Ajaran Children of God. Aliran ini tidak menerima ajaran Tritunggal, karena menurut mereka istilah ini tidak terdapat dalam Alkitab. Mereka menganggap Allah yang dipercayai adalah Allah yang seksi (Sexy God).
  • Chistian Science. Menurut ajaran ini Roh Kudus atau Roh Penghibur adalah Christian Science.
  • Gerakan Zaman Baru (GZB). Gerakan ini fokus pada upaya transformasi kesadaran merupakan bagian dari upaya manusia menyelamatkan dirinya. Ia percaya pada Allah sang Bapa (yakni sang pencipta) dan Allah sang ibu (yakni sang bumi)

5. Menghadirkan doktrin baru dan atau pengakuan baru

Penganut bidat juga dikenal ‘gemar’ menciptakan aturan-aturan yang ‘disamakan’ dengan Injil. Misal, ada ajaran bidat yang melarang pengikutnya mengenakan perhiasan dan kerudung. Ada bidat yang memberi pangkat-pangkat atau jabatan kepada anggotanya meski aturan itu tidak disebutkan dalam Alkitab. Mengatur pakaian hanya putih atau hitam, kekudusan hidup yang ekstrim, simbol-simbol Tabernakel yang diterapkan secara ekstrim. Beberapa ajaran bidat yang menyimpang dari kebenaran Kristen yakni Saksi Yehova, Gereja Yesus Kristus dari Orang Suci Zaman Akhir atau aliran Mormon, Christian Science, Children of God, dan lain-lain.

Mormon

  • Terkait dengan keselamatan. Mormon meyakininya sebagai usaha kembali ke Allah. Hal itu dapat tercapai dengan cara manusia berkembang menjadi Allah dan mempunyai anak Rohani di Surga. Untuk itu penganut ajaran ini menetapkan hukum dan melakukan upacara-upacara yang dilakukan untuk menyatakan diri dengan yang ada di sorga melalui asas-asas Injil. Sebagai upaya pencapaiannya mereka melakukan upacara Baptisan Orang Mati, Upacara Penganugerahan, Upacara Pernikahan Kekal, Upacara Perjamuan Kudus.

Saksi Yehova (SY)

Dalam Pertemuan dan Peribadahan maka Penilik Jemaat atau Badan Penatua mengatur berbagai pelayanan di Balai Kerajaan. Ketua Penilik Jemaat ditunjuk oleh Badan Pengurus. Ia melayani tanpa gaji dan bertanggungjawab atas seluruh kehidupan jemaat. Ia mempunyai sejumlah asisten, antara lain:

  • Penilik Lapangan, yang mengurusi penyebaran literatur yang berasal dari kantor pusat, termasuk majalah The Watchtower dan Awake!
  • Penilik Studi Alkitab, yang menolong para Saksi Yehova merencanakan studi Alkitab di rumah-rumah, di rumahnya sendiri ataupun di rumah orang yang berminat pada ajaran mereka;
  • Penilik Sekolah Pelayanan Teokratis, yang bertanggungjawab melatih para Saksi Yehova dalam metode dan ketrampilan mengajar dan berbicara di depan umum.

Disiplin Organisasi - Melalui proses menapaki jenjang organisasi itu sekaligus berlangsung indoktrinasi yang sangat sistematis, yang dipandang pengamat tertentu tak berbeda dari ‘cuci otak’ (brainwashing). Mereka yang dinyatakan melanggar disiplin organisasi akan dikenai hukuman, dan bisa sampai tingkat disfellowshipped, dikeluarkan dari persekutuan.

Gerakan Zaman Baru (GZB)

Ajaran ini berusaha menggabungkan berbagai doktrin baru dengan mengembangkan Panteisme yang menganggap semua adalah Allah dan Allah adalah semua. Reinkarnasi yang menekankan kehidupan di masa mendatang. Relativisme yang menganggap tidak ada kemutlakan baik dalam kebenaran maupun moralitas. Esoterime yang menerima pengetahuan khusus dan bimbingan dari orang biasa.

6. Membuat hal-hal yang supranatural

Beberapa aliran sesat memiliki kecenderungan kepada ibadah yang bersifat supranatural. Rasul Paulus menulis ciri mereka ini: beribadah kepada malaikat, berkanjang kepada penglihatan-penglihatan, dll (bandingkan dengan Mat.24: 24). Di sini Tuhan Yesus menjelaskan kesesatan yang disertai dengan tanda-tanda dan mukjizat-mukjizat. Rasul Paulus menulis dalam 2 Tes. 2: 2 mengenai adanya ilham roh. Ajaran bidat kurang memberi keseimbangan antara hati, pikiran, dan akal budi dan cenderung membesarkan diri sendiri, sehingga tidak lagi berpusat pada Tuhan melainkan pada pengkultusan individu. Adalah berbahaya jika memberi penekanan yang berlebihan terhadap: Mujizat Kesembuhan, Benda-benda Perjamuan Kudus, Positive Thinking, Eksploitasi terhadap manifestasi Roh, Exorcism/Pelepasan, dll.

7. Mengultuskan Pimpinan

Kita tidak dapat menyangkali bahwa kecenderungan “ajaran sesat” atau “bidat” adalah memberi perhatian khusus kepada pemimpin atau lebih jelasnya terjadinya pengkultusan terhadap individu. Rasul Paulus telah mengingatkan dengan kewaspadaan terhadap “pelayanan yang membesarkan diri sendiri” (Kol 2:18b). Dalam fakta sejarah bidat pengkultusan itu tampak dalam hal:

  • Tokoh-tokoh yang dikultuskan dalam “bidat” yang dianggap sebagai nabi atau mesias, dan biasanya ucapan dan perilakunya diikuti oleh para pengikutnya dengan fanatik tanpa reserve menggantikan peran Yesus Kristus. Misalnya, Saksi Yehova mengultuskan Charles Tase Russel.
  • Setelah Russel meninggal (1916) ia digantikan oleh Joseph Franklin Rutherford, dan pada tahun 1942 digantikan oleh Nathan Homer Knorr, menyusul tahun 1977 oleh Frederick W. Franz. Setelah kematian Franz (1992) Milton G. Henzel. Tokoh-tokoh pemimpin ini dianggap sebagai nabi.
  • Biasanya aliran kultus memiliki ‘Kitab’ suci ucapan dan tulisan para tokohnya yang dianggap lebih berotoritas daripada Alkitab Kristen (Saksi Yehova memiliki ‘Kitab Suci Terjemahan Dunia Baru’).
  • Komunitas SY memiliki sikap eksklusif, bahwa merekalah umat pilihan yang benar dan semua agama terutama Kristen adalah sesat. Saksi Yehova menganggap dirinya yang masuk kerajaan Teokratis.

8. Mengajarkan akhir zaman

Saksi Yehova

  • Ajaran SY tentang akhir zaman adalah Tentang hari kiamat, mereka mengira bahwa kedatangan Yesus yang ke-2 kalinya dapat diketahui dengan cara menghitung. Sebab itu mereka meramal bahwa dunia akan kiamat pada tahun 1874, tetapi hal itu tidak terjadi. Kemudian mereka meralatnya menjadi tahun 1914, 1918, 1920, 1925, 1972 dan terakhir 1999, dan seterusnya. Pada beberapa “bidat” memiliki semangat pemahaman akan akhir zaman yang luar biasa. Selain Saksi Yehova sekalipun jelas ramalan-ramalan para tokohnya selalu terbukti keliru, fanatisme itu tetap eksis.

Montanisme

  • Gerakan Montanisme muncul sekitar tahun 170an ketika Montanus dan dua orang perempuan, yakni * Priskilla dan Maximilla, mulai bernubuat di Frigia. Pokok ajaran yang ditekankannya adalah bahwa dunia akan segera kiamat. Dalam upaya menyongsong hari kiamat itu, maka pengikutnya harus hidup sederhana, tidak diijinkan untuk menikah, melakukan ibadah puasa lebih lama, dan tidak boleh menghindari mati syahid. Itulah sebabnya banyak pengikut Montanus yang dengan rela menyerahkan dirinya untuk mati syahid. Akhir hidup Montanus meninggal dengan cara gantung diri pada tahun 195.

Masih banyak bidat yang memfokuskan diri terhadap ajaran “akhir zaman” yang pada akhirnya mengalami hidup yang tragis. Misalnya David Koresy yang melakukan bunuh diri massal dengan pengikutnya dalam upaya menanti kedatangan Tuhan. Sama halnya dengan Mangapin Sibuea dan pengikutnya yang harus dibubarkan secara paksa oleh aparat keamanan.


Inti Sikap GBI tentang Ajaran Sesat

  1. GBI percaya kepada Alkitab sebagai patokan kebenaran, karena itu GBI menolak berbagai pengajaran yang tidak sesuai Alkitab, misalnya: Saksi Yehova, Mormon, Christian Science, Children of God, Gerakan Zaman Baru, dan lain-lain. Setiap pejabat dan jemaat GBI agar mewaspadai dan tidak menerima berbagai ajaran yang menyimpang.
  2. GBI mendorong seluruh pejabat dan jemaat untuk bertekun dalam pengajaran yang sehat dengan meneliti kebenaran Alkitab, dan juga memperhatikan pengakuan iman GBI.

Referensi

  • Departemen Teologi (2018). Pdt Henky So, MTh, et. al.. ed. Sikap Teologis Gereja Bethel Indonesia: Pasal 5 Mengenali Ciri-Ciri Ajaran Sesat. Departemen Teologi Badan Pekerja Harian Gereja Bethel Indonesia.