Kubu doa
Kubu doa adalah benteng pertahanan rohani yang dibuat pada wilayah-wilayah di tengah-tengah jemaat melalui kelompok-kelompok seorang pendoa atau pemimpin kelompok untuk mulai memenangkan dan mempertahankan wilayah tersebut.
Latar belakang
Salah satu kunci yang diberikan Tuhan untuk menyongsong penuaian jiwa-jiwa adalah dengan menginjak, menduduki, dan mengumpulkan orang untuk berdoa di wilayah tersebut. Hal ini dilakukan dengan cara membangun kubu-kubu doa dan Menara Doa. Daud menyanyikan sebuah pujian kepada Tuhan setelah Tuhan melepaskan dia dari cengkeraman semua musuhnya dan dari cengkeraman Saul, "... Ya, TUHAN, bukit batuku, kubu pertahananku dan penyelamatku, ..." (Mazmur 18:3).
Dengan kubu doa, dilakukan serangan terus menerus terhadap musuh-musuh rohani yang menguasai suatu wilayah. Melalui kubu-kubu doa, maka orang kuat di wilayah-wilayah dapat kita ikat, dan selanjutnya kita dapat merampas jiwa-jiwa dan berkat. Matius 12:29, Atau bagaimanakah orang dapat memasuki rumah seorang yang kuat dan merampas harta bendanya apabila tidak diikatnya dahulu orang kuat itu? Sesudah diikatnya barulah dapat ia merampok rumah itu.
Fungsi
Kubu doa berfungsi sebagai:
- Pusat serangan terhadap musuh di wilayah-wilayah jemaat (1 Tawarikh 11:4-9; Kisah 2:41-47)
- Sebagai benteng pertahanan rohani (Mazmur 46)
Mengenal musuh
Sebab itu aku tidak berlari tanpa tujuan dan aku bukan petinju yang sembarangan saja memukul. (1 Korintus 9:26)
Dalam kubu pertahanan, kita perlu mengenali siapa musuh kita. Berikut adalah gambaran tentang musuh kita (iblis):
- Makhluk ciptaan (malaikat) yang jatuh (Yesaya 14; Wahyu 12:7-9)
- Lebih kuat dari manusia, tetapi tidak lebih kuat dari kita yang di dalam Kristus (Lukas 18:19-20)
- Tidak maha hadir dan tidak maha tahu (Efesus 4:7)
- Tidak dapat melawan nama Yesus dan darah Yesus (Wahyu 12:11)
- Bapa segala pendusta (Yohanes 8:42-47)
- Pencuri, pembunuh, pembinasa (Yohanes 10:10)
- Pendakwa (Wahyu 12:10)
Selain itu, dalam manusia sendiri terdapat 2 musuh lagi, yaitu dunia dan kedagingan.
Iblis memiliki hirarki (Efesus 6:12):
- Pemerintah-pemerintah, yaitu roh-roh yang menguasai suatu negara
- Penguasa-penguasa, yaitu roh-roh yang menguasai provinsi-provinsi
- Penghulu-penghulu, yaitu roh-roh yang mengikat suatu kota dengan dosa
- Roh-roh jahat di udara, yaitu roh-roh yang mengganggu anak-anak Tuhan dengan hal-hal yang sepele, tapi seringkali justru membuat anak-anak Tuhan jatuh.
Ada 4 senjata iblis (4D):
- Delays (penundaan)
- Deceive (penipuan)
- Distraction (pengalihan perhatian, broken focus)
- Disappointment (kekecewaan)
Doa dalam kubu doa
Doa-doa yang didoakan dalam kubu doa adalah: (2 Tawarikh 7:14)
- Doa minta ampun dan perlindungan darah Yesus
- Doa syafaat
- Doa peperangan (pemetaan, pengintaian, dan doa keliling)
Tempat dan jumlah
Kubu doa dapat dibuat di mana saja, di mana 2-4 orang bersama berdoa untuk wilayah mereka dengan dipimpin oleh seorang pendoa atau seorang pemimpin.
Lihat pula
Sumber
- Pdm Adiputra Hasani, STh (Divisi Profetik GBI Jalan Gatot Subroto Jakarta) (23 Januari 2010). Makalah "Bentuk-bentuk kegiatan doa (1)". Diklat Profetik, GBI Danau Bogor Raya, Gedung Lautan, Bogor.