Menderita sebagai Kristen (Pdt Yohanes Suhendro)

Dari GBI Danau Bogor Raya
Lompat ke: navigasi, cari

Dengan sayap-Mu, ku akan terbang tinggi
Di tengah badai hidup, ku tak menyerah
Kau kekuatan dan perlindungan bagiku
Pertolonganku di tempat maha tinggi

Kumengangkat tanganku, aku berserah
Kau kunantikan, Kau yang kusembah
Yesusku, Rajaku

Engkaulah Yesusku, Rajaku, itulah pengakuan kami. Tuhan saat ini Kau tahu setiap pergumulan anak-anak-Mu di tempat ini. Kami buka hati selebar-lebarnya, mengangkat tangan kami tanda kami berserah kepada Tuhan. Engkau yang tahu Tuhan untuk menopang kami, sebab pertolongan kami datang dari sorga, dari atas, oleh sebab itu, tidak akan terhalang oleh manusia, hanya pertolongan Tuhan.

Berbicaralah pada pagi hari ini, kami tahu kami membutuhkan jawaban dengan Firman-Mu. Kami percaya kami diberikan kekuatan, pengharapan yang baru, untuk kami berjalan tegak kembali karena kami lebih dari pemenang.

Berbicaralah melalui hamba-Mu yang terbatas ini, kami percaya Roh Kudus yang akan memampukan kami menjadi pelaku Firman-Mu.

Amin.

Shalom, kita hari belajar sama-sama Firman Tuhan, supaya pujian yang kita naikkan boleh menjadi kenyataan dalam hidup kita. Kita suka menyanyikan lagi "Dengan sayap-Mu ku akan terbang tinggi…", tapi kita tidak pernah mengalami itu.

1 Petrus 4:12-19, perikopnya "Menderita sebagai Kristen".

12, Saudara-saudara yang kekasih, janganlah kamu heran akan nyala api siksaan yang datang kepadamu sebagai ujian, seolah-olah ada sesuatu yang luar biasa terjadi atas kamu. Firman Tuhan katakan "seolah-olah", jadi sebetulnya masalah itu tidak luar biasa, karena Alkitab katakan, pencobaan itu adalah pencobaan biasa!
13, Sebaliknya, bersukacitalah, sesuai dengan bagian yang kamu dapat dalam penderitaan Kristus, supaya kamu juga boleh bergembira dan bersukacita pada waktu Ia menyatakan kemuliaan-Nya.

14, Berbahagialah kamu, jika kamu dinista karena nama Kristus, sebab Roh kemuliaan, yaitu Roh Allah ada padamu.

Ayat ini luar biasa, jaminan kita adalah Roh Kudus!
15, Janganlah ada di antara kamu yang harus menderita sebagai pembunuh atau pencuri atau penjahat, atau pengacau. Ini berbicara mengenai penderitaan karena kesalahan sendiri.
16, Tetapi, jika ia menderita sebagai orang Kristen, maka janganlah ia malu, melainkan hendaklah ia memuliakan Allah dalam nama Kristus itu. Ternyata di sini dikatakan secara jelas, orang Kristen bisa menderita, penderitaan sehari biarlah untuk sehari. Makanya yang sudah puluhan tahun yang lalu jangan lagi dipikirkan, jangan pikirkan bagaimana kita nanti tahun depan. Makanya orang bisa jatuh, karena semuanya dipikul.
17a, Karena sekarang telah tiba saatnya penghakiman dimulai, dan pada rumah Allah sendiri yang harus pertama-tama dihakimi. Artinya, kalau kita rasanya kalah melulu, sebetulnya bukan kalah, tapi kita terlalu cepat menyerah.
17b, Dan jika penghakiman itu dimulai pada kita, bagaimanakah kesudahannya dengan mereka yang tidak percaya pada Injil Allah? Penghakiman itu dimulai pada kita, artinya kita dipersiapkan dalam pembersihan terakhir karena kedatangan Tuhan kedua sudah sangat singkat. Seorang mempelai pasti dirawat baik-baik untuk mempersiapkan masuk dalam mempelai, jerawat dipencet itu sakit. Orang dunia bisa berhaha-hihi, tapi Firman Tuhan katakan, penderitaan sekarang tidak sebanding dengan kemuliaan yang akan datang. Ada orang dunia berkata, "Kamu tidak bisa sesukses saya", ya sudah tidak apa-apa, karena itu semua tidak sebanding dengan kemuliaan yang akan datang!
18, Dan jika orang benar hampir-hampir tidak diselamatkan, apakah yang akan terjadi dengan orang fasik dan orang berdosa? Jadi, di dunia ini ada 3 jenis orang:
  • Orang yang sungguh-sungguh dengan Tuhan
  • Orang fasik, orang yang pertobatannya "tomat" alias suka kumat-kumat, seperti babi kembali ke kubangan, anjing kembali ke muntahnya, selalu kembali kepada kehidupan yang lama.
  • Orang berdosa, yaitu orang yang belum pernah kenal Tuhan.
19, Karena itu baiklah juga mereka yang harus menderita karena kehendak Allah, menyerahkan jiwanya, dengan selalu berbuat baik, kepada Pencipta yang setia. Jadi, ada penderitaan karena kehendak Allah, dan kalau demikian, relalah menyerahkan jiwa kita.

Nanti dalam Ibadah Raya 2, saya akan kupas lebih dalam mengenai Kekristenan seperti dalam ayat 13, Sebaliknya, bersukacitalah, sesuai dengan bagian yang kamu dapat dalam penderitaan Kristus, supaya kamu juga boleh bergembira dan bersukacita pada waktu Ia menyatakan kemuliaan-Nya. Selama ini kesalahan terbesar kita dalam Kekristenan adalah karena selalu mau meraih hasil lebih dahulu, tapi tidak mau prosesnya. Kekristenan selalu berbicara proses terlebih dahulu. Kita suka berbeda dengan apa yang Tuhan mau, ibaratnya Tuhan di saluran FM tapi kita di saluran AM. Dalam ibadah kedua nanti kita akan habis-habisan membahas itu sungguh-sungguh, supaya Saudara mengalami terobosan.

1 Petrus 5:5-9,

5 Demikian jugalah kamu, hai orang-orang muda, tunduklah kepada orang-orang yang tua. Dan kamu semua, rendahkanlah dirimu seorang terhadap yang lain, sebab: "Allah menentang orang yang congkak, tetapi mengasihani orang yang rendah hati." Ada orang yang bermasalah karena tidak mau tunduk, makanya hidupnya tidak bahagia. Tidak bisa sukses hidupnya, karena jadi musunya Tuhan oleh karena dia congkak, sombong, tinggi hati.
6 Karena itu rendahkanlah dirimu di bawah tangan Tuhan yang kuat, supaya kamu ditinggikan-Nya pada waktunya. Rendahkanlah diri kita supaya kita dipromosikan.
7 Serahkanlah segala kekuatiranmu kepada-Nya, sebab Ia yang memelihara kamu. Kita seringkali punya masalah karena kita tidak mau menyerahkan kekuatiran kita. Kekuatiran itu artinya, sesuatu yang belum terjadi, tapi seakan-akan sudah menimpa kita. Orang kalah karena hidupnya was-was, "Jangan-jangan nanti begini begitu." Kekuatiran itu, semakin tidak diserahkan, semakin kita jauh dari pemeliharaan Tuhan, karena kita menolak dan tidak mengakui.
8 Sadarlah dan berjaga-jagalah! Lawanmu, si Iblis, berjalan keliling sama seperti singa yang mengaum-aum dan mencari orang yang dapat ditelannya. Ayat ini katakan sadarlah dan berjaga-jagalah. Kita masih punya lawan yaitu Iblis. Iblis bukan lawannya Tuhan, dia bukan tandingannya Tuhan! Dengan nafasnya Tuhan saja dia habis kok, jadi dia bukan lawannya Tuhan. Tapi Iblis berusaha melawan kita. Ibaratnya di bumi, ini ada ring tinju, Iblis lawan kita.

Di sini dikatakan si Iblis berjalan keliling sama seperti singa. "Seperti singa" artinya bukan singa! Singa dari Yehuda adalah Yesus, dan Iblis hanya suka meniru-niru.

Lalu, kenapa dia berjalan keliling? Kenapa tidak langsung menerkam? Sebab ada pagar di sekitar kita! Malaikat Tuhan berkemah di sekeliling orang percaya.

Dalam kisah anak yang hilang, ada tembok dalam rumah Bapanya yang melindungi dia. Makanya waspadalah terhadap muslihat Iblis yang mengatakan bahwa di luar enak, keluar saja, di dalam mah banyak peraturan, lebih enak di luar. Mau pulang jam berapa pun bebas. Kalau di dalam, lama-lama jadi kuper! Orang yang tertipu akhirnya keluar dari rumah Bapanya, dan dia pergi, dan waktu pergi barulah dia ketemu Iblis. Tembok rumah Bapa yang mengelilingi kita itu kokoh, tidak bisa ditembus dari luar, tapi hanya bisa didobrak dari dalam keluar oleh kehendak bebas. Kalau Saudara tertipu, seperti anak yang terhilang itu, hidupnya akan terpuruk, makan makanan babi saja tidak bisa, sampai dia kembali lagi ke rumah Bapanya, barulah dipulihkan.

Kemudian, kenapa "ditelan"? Kenapa bukan "digigit"? Karena giginya ompong! Sudah dilucuti oleh Tuhan!

9 Lawanlah dia dengan iman yang teguh, sebab kamu tahu, bahwa semua saudaramu di seluruh dunia menanggung penderitaan yang sama.

10 Dan Allah, sumber segala kasih karunia, yang telah memanggil kamu dalam Kristus kepada kemuliaan-Nya yang kekal, akan melengkapi, meneguhkan, menguatkan dan mengokohkan kamu, sesudah kamu menderita seketika lamanya.

Firman Tuhan di sini mengatakan bahwa Allah akan melengkapi, meneguhkan, menguatkan, akan mengokohkan kamu, sesudah kamu menderita. Bukan sebelum kamu menderita! Bisakah kita kokoh, makin kuat dalam hidup kita, tanpa melewati suatu penderitaan? Jawabannya mustahil. Kapan kita kokoh dan dikuatkan? Setelah melewati training dan ujian bersama Kristus.

Tapi dikatakan juga, sesudah kamu menderita seketika lamanya. Ingat, bukan selama-lamanya, tapi seketika saja. Penderitaan orang Kristen harus berbicara seketika. Jadi kalau Saudara punya masalah tidak selesai-selesai, lalu Saudara katakan ini Salib Kristus buat aku, penderitaan buat aku, aku bersyukur, ingat: bukan itu yang Firman Tuhan katakan! Firman Tuhan katakan, seketika lamanya!

Kenapa masalah tidak pernah selesai? Dan dicoba untuk bergerak dan melawan tapi tidak pernah bisa, akhirnya putus asa. Hari ini ada jawabannya!

Empat sumber masalah

Ternyata masalah yang kita hadapi itu bisa terjadi karena 4 hal:

  1. Serangan iblis
  2. Ujian dari Tuhan
  3. Kejahatan dan dosa kita sendiri
  4. Kebodohan kita, membuat keputusan yang keliru, yang salah, maka kita hidup terus dalam masalah

Kita harus belajar hari ini bagaimana cara mengatasi masalah-masalah itu supaya penderitaan itu seketika lamanya.

Tidak setiap masalah itu bisa kita doakan! Ada bagian yang harus kita lewati, kerjakan, tapi ada bagian yang Tuhan kerjakan dengan kita. Kalau kita tidak bergerak, maka Allah juga tidak bekerja. Firman Tuhan katakan, "Allah turut bekerja untuk mendatangkan kebaikan", artinya kalau kita tidak melangkah, maka Allah juga tidak turut bekerja.

Tuhan Yesus sebelum naik ke sorga, mengatakan, "Tanda-tanda ini akan menyertai orang-orang yang percaya: … mereka akan meletakkan tangannya atas orang sakit, dan orang itu akan sembuh." (Markus 16:17-18) Dan dalam ayat 20, setelah mereka praktekkan itu, maka Tuhan turut bekerja meneguhkan Firman-Nya. Kalau mereka tidak mau praktek, maka Tuhan juga tidak meneguhkan. Kita harus bergerak melakukan bagian kita, maka Tuhan akan melengkapi apa yang kita tidak bisa.

Masalah tidak selalu bisa didoakan, kalau kita tidak hormat kepada orang tua, dan kita mendapatkan masalah karena itu, ya tidak bisa didoakan, kita harus turut Firman Tuhan, harus hormat kepada orang tua! Firman Tuhan katakan, hai istri tunduk pada suamimu, tapi engkau menanduk suamimu? Masalah apa pun yang timbul dari situ, tidak bisa didoakan, tapi harus kita yang berubah dulu untuk tunduk pada suami. Tuhan katakan, jika matamu menyesatkanmu, maka disuruh mencungkil. Artinya itu adalah tanggung jawab dan dalam penguasaan kita. Banyak orang tidak mengerti ini, makanya masalah tidak pernah selesai, karena kita seperti petinju sembarangan. Semua-semuanya lewat doa dan peperangan rohani, akhirnya masalah tidak pernah selesai. Kita berpikir bahwa kalau doa pasti semuanya beres, saya katakan tidak!

#1 Serangan iblis

Kalau masalah itu dari serangan Iblis, Tuhan mengajarkan, lawan! Mungkin suamimu disantet, dan lain-lain, janganlah bersyukur, tapi lawanlah! Perangi, tantang, cabut, tolak, patahkan, hancurkan. Kita sudah diberi kunci kerajaan sorga, alam maut tidak menguasainya.

#2 Ujian Tuhan

Kalau masalah itu ujian dari Tuhan, apa yang harus kita lakukan?

Hakim 3:1-2, Inilah bangsa-bangsa yang dibiarkan TUHAN tinggal untuk mencobai orang Israel itu dengan perantaraan mereka, yakni semua orang Israel yang tidak mengenal perang Kanaan. --Maksudnya hanyalah, supaya keturunan-keturunan orang Israel yang tidak mengenal perang yang sudah-sudah, dilatih berperang oleh TUHAN.

Ternyata yang membiarkan bangsa-bangsa tinggal itu adalah Tuhan! Tuhan siapkan bangsa-bangsa yang mengganggu orang Israel, supaya orang Israel yang tidak pernah kenal perang, dan masih bermanja-manja jadi anak mami-papi itu, dilatih berperang oleh TUHAN. Supaya mereka menjadi kuat!

Hakim 3:4, Mereka itu ada di sana, supaya Ia mencobai orang Israel dengan perantaraan mereka untuk mengetahui, apakah mereka mendengarkan perintah yang diberikan TUHAN kepada nenek moyang mereka dengan perantaraan Musa.

Maksudnya Tuhan cuma dua: dilatih dan apakah engkau tetap dengar-dengaran, tetap taat dengan Tuhan, atau cari jalan lain? Ketika ada masalah, dan rasanya tangan Tuhan tidak cepat menolong, seringkali orang lari ke dukun.

Saudara, ada bedanya antara cobaan dan godaan. Akar katanya testing dan temptation. Testing adalah ujian. Temptation adalah godaan. Tujuannya beda. Kalau kita ikut ujian, maka tujuannya adalah supaya lulus, naik kelas. Tapi kalau godaan, itu supaya jatuh. Kapan masalah itu jadi ujian buat kita, tergantung dari kita menghadapi masalah itu. Waktu kita hadapi dengan cara-cara Tuhan, maka kita akan naik tingkat, dan pencobaan itu tidak akan melebihi kekuatanmu. Tapi kalau kau mencoba keluar dari jalan Tuhan, mencoba dengan cara-cara kuasa kegelapan, maka Tuhan izinkan itu menjadi godaan dan pasti melebihi kekuatanmu, karena pengujinya adalah Iblis!

Masalah yang sama, tapi kalau dihadapi dengan koridor Tuhan, maka itu akan menjadi ujian. Tapi kalau dengan kekuatan sendiri, maka itu bukan tanggung jawab Tuhan, itu akan jadi godaan, dan pasti itu lebih dari kekuatanmu. Jadi ingat, ketika ujian itu terjadi dalam hidup Saudara, apa yang harus kita lakukan? Tetap sabar. Tetap tekun. Tetap bersyukur, tetap IPK "Iman, Pengharapan, dan Kasih"!. Jangan tengking masalah itu, karena itu adalah pil pahit yang akan menguatkan kita. Dosennya Yesus sendiri, Dia sudah berjanji, tidak akan melebihi kekuatan kita.

#3 Kejahatan dan dosa kita sendiri

Ketiga, masalah bisa terjadi karena kejahatan atau dosa kita.

Kenapa dibedakan kejahatan dan dosa? Dari kesepuluh Perintah Allah, perintah kesatu-keempat itu berbicara hubungan kita ke atas. Kalau Saudara melanggar, itu yang namanya dosa, sebab melanggar hubungan yang ke atas. Kalau melawan perintah ini menyebabkan dosa rohani.

Tapi dari butir kelima sampai kesepuluh, mulai dari hormati orang tuamu, jangan inginkan harta orang lain, jangan membunuh, dan lainnya, itu horizontal hubungan kepada sesama. Kalau dilanggar, itu namanya jahat, kejahatan. Yang menghakimi adalah manusia. Kalau Saudara suka buka cek kosong, janji tidak tepat, maka dihakimi oleh manusia. Kalau karakter Saudara jelek sama orang, yang menghakimi adalah sesama.

Kalau terjadi yang ketiga ini, maka cara menyelesaikan adalah bertobat, mengaku dosa!

1 Yohanes 1:9, Jika kita mengaku dosa kita, maka Ia adalah setia dan adil, sehingga Ia akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan.

1 Yohanes 2:1, Anak-anakku, hal-hal ini kutuliskan kepada kamu, supaya kamu jangan berbuat dosa, namun jika seorang berbuat dosa, kita mempunyai seorang pengantara pada Bapa, yaitu Yesus Kristus, yang adil.

#4 Kebodohan

Dulu saya mendidik anak saya dengan cara memukuli, karena saya pikir mendisiplinkan itu harus begitu caranya. Akhirnya anak itu berontak. Bukan malah bertobat, dia malah semakin memburuk. Saya juga memasukkan dia ke asrama di Corpus Christi di Lawang, tidak saya jenguk selama 3 bulan. Anak saya mendendam pada orang tuanya. Kalau ke supermarket, dia mencuri. Saya bilang, awas nanti kamu ditangkap Satpam! Dia jawab, biar saja, biar Papa-Mama malu. Dia berontak, dia mogok makan, dia mogok sekolah. Kadang istri saya melempar dia ke kamar mandi, lalu disiram dengan air. Oh ya, kami waktu itu memiliki agama, tapi kami tidak punya iman! Akhirnya dia lari dari rumah waktu kelas 2 SD.

Saudara, setelah saya bertobat, saya mengerti dan saya harus bayar harga. Bayarnya setengah mati! Saya minta ampun sama anak saya. Kalau dia bersalah, saya mulai mengasihi dia. Sampai akhirnya dia merasa aman, bahwa Papanya sudah mulai berubah. Saya berusaha untuk memulihkan hatinya setelah bertobat. Saya malu sekali, itu karena kekeliruan saya mendidik anak. Saya harus memperbaiki. Belum terlambat, asal kita mau bayar harganya.

Kesimpulan

Saudara, tidak setiap masalah resepnya doa dan tengking. Kalau Saudara masuk kamar mandi lalu tergelincir, Saudara tidak bisa menengking roh licin keluar. Saudara harus menyikat kamar mandinya supaya lumutnya bersih!

Kadang kita seperti itu. Kita harus mengerti, kita harus mendiagnosa masalah itu, siapa lawannya, kenapa terjadi. Di antara 4 jenis penyebab masalah ini yang mana?

Kalau masalah karakter, perbaiki.

Kalau masalah iblis, tengking, doa puasa, peperangan rohani.

Kalau masalah ujian Tuhan, kita harus bersabar, terima dengan iman.

Memang ketika kita menghadapi masalah, Iblis berusaha supaya kita emosi sehingga kita tidak bisa menguasai diri kita, dan kita tidak bisa berdoa. Iblis selalu berusaha memanfaatkan kita dalam setiap masalah, dia lihat respons kita. Waktu kita ngomong sembarangan, dia pergunakan omongan kita itu.

1 Petrus 4:7, Kesudahan segala sesuatu sudah dekat. Karena itu kuasailah dirimu dan jadilah tenang, supaya kamu dapat berdoa.

Penyakit di akhir zaman ini bukan karena dosa atau Iblis, tetapi karena kita tidak bisa menguasai diri.

Saya percaya Saudara di sini mengasihi Tuhan. Tapi masalahnya kadang-kadang kita tidak ada penguasaan diri, kita ngomong sembarangan, kita emosi, dan kita tidak bisa tenang, dan tidak bisa berdoa. Saat kita tidak berdoa, kita jadi lemah dan jatuh. Itu targetnya Iblis, ketika terjadi masalah, Iblis mau kita jadi emosional, bersungut-sungut, dan tidak bisa menguasai diri lagi, dan akhirnya kita jatuh. Ingat, waktu kecewa pada orang, pada keadaan, atau pada situasi, kalau diteruskan, maka engkau ujungnya akan menolak Yesus. Matius 11:6, Dan berbahagialah orang yang tidak menjadi kecewa dan menolak Aku."

Kecewa, kalau diterus-teruskan, akhirnya bisa menolak Yesus. Itulah sasaran Iblis! Ketika engkau mengalami masalah, engkau bisa kecewa, tidak bisa menguasai diri sendiri lagi.

Secara khusus untuk Ibu-Ibu, ketika terjadi konflik, janganlah kabur dari rumah. Pengkhotbah 10:4, Jika amarah penguasa menimpa engkau, janganlah meninggalkan tempatmu, karena kesabaran mencegah kesalahan-kesalahan besar.

Penguasa bisa atasan, bisa bos kita, bisa suami kita, atau orang tua kita. Resepnya: jangan meninggalkan tempatmu, karena kesabaran mencegah kesalahan-kesalahan besar!

Laki-laki tidak bisa ditantang, semakin ditantang semakin beringas. Lalu, cara menundukkan laki-laki bagaimana?

1 Petrus 3:1-3, Demikian juga kamu, hai isteri-isteri, tunduklah kepada suamimu, supaya jika ada di antara mereka yang tidak taat kepada Firman, mereka juga tanpa perkataan dimenangkan oleh kelakuan isterinya, jika mereka melihat, bagaimana murni dan salehnya hidup isteri mereka itu. Perhiasanmu janganlah secara lahiriah, yaitu dengan mengepang-ngepang rambut, memakai perhiasan emas atau dengan mengenakan pakaian yang indah-indah,

Laki-laki itu sombongnya minta ampun, tapi tunduklah kepada suamimu, supaya jika ada di antara mereka yang tidak taat kepada Firman, mereka juga tanpa perkataan dimenangkan oleh kelakuan isterinya.

Tanpa banyak perkataan, tanpa banyak omongan, mereka bisa dimenangkan oleh kelakuan istri. Artinya yang bisa mengajar suami, bisa membuat suami bertobat adalah bukan telinganya, tapi matanya suami.

Telinga laki-laki itu terlalu tebal. Konsep dan naluri laki-laki itu selalu merasa lebih pintar, jadi tidak bisa ditundukkan begitu saja dengan kata-kata.

Kelemahan laki-laki itu mata. Makanya mata keranjang itu berlaku buat laki-laki.

Laki-laki paling tidak tahan kalau punya istri yang lemah lembut. Tidak ada laki-laki mau punya istri yang gagah perkasa! Laki-laki selalu ingin wanita yang lemah lembut.

Ada salah satu contohnya, Pangeran Charles. Kalau lihat istrinya, Lady Di, kalau foto selalu tabrakan sama suaminya. Secantik apa pun kalau istri itu merasa hebat, maka laki-laki enek. Akhirnya dia jatuh dengan Camilla, yang kalau kita lihat sudah peot! Laki-laki suka istri yang menurut. Coba bilang sama suamimu, kalau ada kamu aku merasa aman, waduh hidungnya mekar. Tapi jangan bilang sama dia, lu gitu aja nggak bisa. Waduh, lama-lama dia tidak mau kerja. Laki-laki itu kebanggaannya adalah apa yang bisa dia buat.

1 Timotius 2:9-12, Demikian juga hendaknya perempuan. Hendaklah ia berdandan dengan pantas, dengan sopan dan sederhana, rambutnya jangan berkepang-kepang, jangan memakai emas atau mutiara ataupun pakaian yang mahal-mahal, tetapi hendaklah ia berdandan dengan perbuatan baik, seperti yang layak bagi perempuan yang beribadah. Seharusnyalah perempuan berdiam diri dan menerima ajaran dengan patuh. Aku tidak mengizinkan perempuan mengajar dan juga tidak mengizinkannya memerintah laki-laki; hendaklah ia berdiam diri.

Ini bukan berbicara anti perempuan. Alkitab di sini memberi tahu, percuma saja tidak bisa menundukkan laki-laki dengan perkataan. Kelemahan pria itu di mata.

Saudara, jangan jadi petinju yang sembarangan. Berdoalah minta hikmat, maka Saudara bisa mengalahkan masalah itu dengan cepat, karena Tuhan siap menolong Saudara.

Penutup

Keluaran 13:17-18, Setelah Firaun membiarkan bangsa itu pergi, Allah tidak menuntun mereka melalui jalan ke negeri orang Filistin, walaupun jalan ini yang paling dekat; sebab firman Allah: "Jangan-jangan bangsa itu menyesal, apabila mereka menghadapi peperangan, sehingga mereka kembali ke Mesir." Tetapi Allah menuntun bangsa itu berputar melalui jalan di padang gurun menuju ke Laut Teberau. Dengan siap sedia berperang berjalanlah orang Israel dari tanah Mesir.

Dua ayat ini penting. Saya ingin bertanya pada Saudara, dalam kisah ini, Firaun itu sebetulnya masalah yang dihadapi, persoalan, atau serangan Iblis?

Jawabannya, Firaun itu adalah serangan Iblis. Kenapa? Apakah bangsa Israel itu bersalah? Mereka rajin tapi ditindas, ditekan. Itu berbicara mengenai peperangan rohani. Jadi, kalau Saudara tidak salah, tapi diperlakukan demikian, tengking dalam nama Tuhan Yesus Kristus.

Kalau engkau dibenci orang karena Saudara suka tidak disiplin, kerjaan tidak diselesaikan dengan baik, maka kitalah yang harus berubah. Sekarang, yang membuat perjalanan mereka jauh, itu Iblis atau Bapa di Sorga? Ternyata itu adalah Bapa di Sorga. Apa yang membuat perjalanan itu tidak selesai-selesai? Karena kitanya yang suka kepala batu. Tidak semua itu masalah itu berasal dari Iblis. Kalau karakter kita yang jadi batu sandungan, kita malas, tidak disiplin, maka kita harus memperbaiki diri kita sendiri.

Ingat, tidak selamanya Tuhan tolong kita dengan cara secepat-cepatnya. Betul? Pertolongan Tuhan kadang tidak secepat-cepatnya, tapi percayalah, itu setepat-tepatnya. Tuhan tidak menolong secepatnya dan instan, tapi pasti paling tepat dan terbaik. Asal kita mengerti.

Saya percaya, kalau engkau punya masalah, dan tahu untuk berubah, pasti bisa diatasi, tidak ada yang terlambat!

Amin.

Sekalipun aku dalam lembah kelam
Ku tak takut s'bab Kaubesertaku.
Sekalipun badai topan datang menerpa
Ku tak gentar, s'bab Kau di sisiku.

Aku percaya berkat-Mu atasku melimpah
Kebajikan kemurahan s'lalu mengikutiku
Kupuji kusembah Kau Tuhan