Kepastian keselamatan melalui iman
Ayo Saat Teduh | |
---|---|
Tanggal | Kamis, 17 Okt 2024 |
Kemarin | Rabu, 16 Okt 2024 |
Besok | Jumat, 18 Okt 2024 |
Jika kita ingin bertumbuh di dalam kasih karunia, kita harus hidup dengan iman. “Karena itulah kebenaran berdasarkan iman supaya merupakan kasih karunia” (Roma 4:16). Iman kita harus bertumbuh dan menjadi dewasa, kita juga harus mengetahui bahwa iman berasal dari Yesus dan Firman-Nya. “Yesus, yang memimpin kita dalam iman, dan yang membawa iman kita itu kepada kesempurnaan” (Ibrani 12:2). “Iman timbul dari pendengaran, dan pendengaran oleh firman Kristus” (Roma 10:17). Saat kita semakin mengenal Allah, kita juga semakin mengenal firman-Nya, iman kita akan bertumbuh. Saat iman kita bertumbuh, kita akan semakin mengalami kasih karunia Tuhan dalam hidup kita. Salah satu karya kasih karunia Tuhan adalah memberikan kepada kita Kepastian keselamatan melalui iman.
Ada orang yang masih ragu apakah mereka sudah selamat. Ada pula yang berharap mereka sudah selamat. Yang lain berpikir bahwa mereka mungkin sudah selamat. Tuhan ingin agar umatnya tahu bahwa mereka sudah selamat. “Semuanya itu kutuliskan kepada kamu, supaya kamu yang percaya kepada nama Anak Allah, tahu, bahwa kamu memiliki hidup yang kekal.” Tentu, keselamatan, anugerah hidup yang kekal, diberikan kepada mereka “yang percaya kepada nama Anak Allah.” Ini artinya mereka harus percaya kepada pribadi Yesus dan apa yang sudah Ia kerjakan. Mereka percaya bahwa Ia adalah Allah Anak. Mereka percaya bahwa Ia mati di kayu salib, bangkit kembali dalam kemenangan atas dosa dan maut. Namun, banyak orang yang sudah masuk ke dalam keselamatan, tidak memiliki kepastian akan pemberian yang mulia ini.
Kepastian diberikan melalui renungan kesaksian Firman Tuhan yang setia dan yang benar. “Dan inilah kesaksian itu: Allah telah mengaruniakan hidup yang kekal kepada kita dan hidup itu ada di dalam Anak-Nya.” Anugerah hidup kekal sudah diberikan oleh Allah. Namun, Bapa ingin agar kita ingat bahwa hidup yang kekal ini “ada di dalam Anak-Nya.” Hidup kekal bukanlah sebuah paket berkat yang diberikan secara terpisah dengan Yesus. Hidup yang Allah berikan kepada kita adalah melalui hubungan yang mengandalkan pribadi Yesus. Jika kita memiliki Yesus dalam hidup kita, kita memiliki hidup kekal yang ada di dalam Dia. “Barangsiapa memiliki Anak, ia memiliki hidup; barangsiapa tidak memiliki Anak, ia tidak memiliki hidup.” Jika kita mengundang Yesus masuk ke dalam hidup kita, maka Ia akan tinggal di dalam kita. “Tetapi semua orang yang menerima-Nya diberi-Nya kuasa supaya menjadi anak-anak Allah” (Yohanes 1:12). Yesus memberikan kepastian keselamatan kepada kita melalui iman kepada Dia.
Doa
Tuhan Yesus, aku bersyukur Engkau masuk ke dalam hidupku ketika aku menerima Engkau dengan iman. Oleh karena itu, aku tahu bahwa aku memiliki hidup yang kekal, karena hidup itu ada di dalam Engkau. Terima kasih untuk kasih karunia yang memberikan kepastian melalui iman yang tulus kepada-Mu. Amin.Dan inilah kesaksian itu: Allah telah mengaruniakan hidup yang kekal kepada kita dan hidup itu ada di dalam Anak-Nya. Barangsiapa memiliki Anak, ia memiliki hidup; barangsiapa tidak memiliki Anak, ia tidak memiliki hidup. Semuanya itu kutuliskan kepada kamu, supaya kamu yang percaya kepada nama Anak Allah, tahu, bahwa kamu memiliki hidup yang kekal. (1 Yohanes 5:11-13) Jika kita ingin bertumbuh di dalam kasih karunia, kita harus hidup dengan iman. “Karena itulah kebenaran berdasarkan iman supaya merupakan kasih karunia” (Roma 4:16). Iman kita harus bertumbuh dan menjadi dewasa, kita juga harus mengetahui bahwa iman berasal dari Yesus dan Firman-Nya.