Daud menyatakan Allah sebagai Tuhannya (2)

Dari GBI Danau Bogor Raya
Lompat ke: navigasi, cari

Sebab kesalahanku telah menimpa kepalaku; semuanya seperti beban berat yang menjadi terlalu berat bagiku… Aku terbungkuk-bungkuk, sangat tertunduk; sepanjang hari aku berjalan dengan dukacita… Sebab kepada-Mu, ya TUHAN, aku berharap; Engkaulah yang akan menjawab, ya Tuhan, Allahku… Jangan tinggalkan aku, ya TUHAN, Allahku, janganlah jauh dari padaku! (Mazmur 38:5, 7, 16, 22)

Ketika peperangan melanda, Daud datang kepada Allah dan kasih karunia-Nya dan dengan rendah hati mengakui Allah sebagai Tuhannya.

“Sebab aku mendengar banyak orang berbisik-bisik, --ada kegentaran dari segala pihak!... Tetapi aku, kepada-Mu aku percaya, ya TUHAN, aku berkata: "Engkaulah Allahku!” (Mazmur 31:13-14).

Daud juga menyatakan bahwa “Masa hidupku ada dalam tangan-Mu” (Mazmur 31:15). Ia tahu bahwa hidupnya ada di dalam tangan Allah yang maha kuasa. Daud menunjukkan pengandalannya kepada Tuhan dalam semua situasi yang ia hadapi.

Ketika Daud ada dalam kondisi berdosa dan jatuh, ia berpaling kepada Allah, Tuhannya.

“Sebab kesalahanku telah menimpa kepalaku; semuanya seperti beban berat yang menjadi terlalu berat bagiku.”

Rasa bersalah atas dosa-dosanya melanda Daud seperti terjangan banjir dan menjepit Daud seperti tertimpa beban yang sangat berat.

“Aku terbungkuk-bungkuk, sangat tertunduk; sepanjang hari aku berjalan dengan dukacita.”

Hal ini membuat Daud tertekan dan terus menerus ada dalam kesedihan. Lalu, dengan hancur hati dan pertobatan, ia mengakui Allah sebagai Tuhannya.

“Sebab kepada-Mu, ya TUHAN, aku berharap; Engkaulah yang akan menjawab, ya Tuhan, Allahku… Jangan tinggalkan aku, ya TUHAN, Allahku, janganlah jauh dari padaku!”

Di saat yang lain, Daud mengakui Allah sebagai Tuhannya ketika ia dalam kondisi sakit dan hampir mati.

“TUHAN, Allahku, kepada-Mu aku berteriak minta tolong, dan Engkau telah menyembuhkan aku. TUHAN, Engkau mengangkat aku dari dunia orang mati, Engkau menghidupkan aku di antara mereka yang turun ke liang kubur” (Mazmur 30:2-4).

Ketika Daud menyadari ia tidak memiliki kebaikan dalam hidupnya, ia juga datang kepada Tuhan untuk jalan keluar.

“Jagalah aku, ya Allah, sebab pada-Mu aku berlindung. Aku berkata kepada TUHAN: "Engkaulah Tuhanku, tidak ada yang baik bagiku selain Engkau!” (Mazmur 16:1-2).

Di lain pihak, ketika Daud sedang penuh dengan sukacita atas kebaikan Tuhan, ia juga mengakui Allah sebagai Tuhannya.

“Banyaklah yang telah Kaulakukan, ya TUHAN, Allahku, perbuatan-Mu yang ajaib dan maksud-Mu untuk kami. Tidak ada yang dapat disejajarkan dengan Engkau! Aku mau memberitakan dan mengatakannya, tetapi terlalu besar jumlahnya untuk dihitung” (Mazmur 40:5).

Doa

Ya Allah, Engkaulah Tuhanku! Aku tahu bahwa dalam banyak situasi, aku tidak mengakui Engkau sebagai Tuhanku. Ajar aku untuk menyadari kebenaran ini dalam semua situasi hidupku – ketika aku jatuh, ketika aku sakit, ketika aku menyadari kekuranganku, ketika aku menyadari kebaikan-Mu. Apapun kondisiku, apapun yang aku hadapi, biarlah aku senantiasa memandang Engkau sebagai Allahku, yang mengasihiku dan yang berkuasa atas masa hidupku. Di dalam nama Tuhan Yesus Kristus. Amin.

Sebab kesalahanku telah menimpa kepalaku; semuanya seperti beban berat yang menjadi terlalu berat bagiku… Aku terbungkuk-bungkuk, sangat tertunduk; sepanjang hari aku berjalan dengan dukacita… Sebab kepada-Mu, ya TUHAN, aku berharap; Engkaulah yang akan menjawab, ya Tuhan, Allahku… Jangan tinggalkan aku, ya TUHAN, Allahku, janganlah jauh dari padaku! (Mazmur 38:5, 7, 16, 22) Ketika peperangan melanda, Daud datang kepada Allah dan kasih karunia-Nya dan dengan rendah hati mengakui Allah sebagai Tuhannya.