Janji yang paling berharga tentang mengambil bagian dalam kodrat Ilahi (1)

Dari GBI Danau Bogor Raya
Lompat ke: navigasi, cari
Dengan jalan itu Ia telah menganugerahkan kepada kita janji-janji yang berharga dan yang sangat besar, supaya olehnya kamu boleh mengambil bagian dalam kodrat Ilahi. (2 Petrus 1:4)

Kristus telah menebus kita dari kutuk hukum Taurat ... sehingga oleh iman kita menerima Roh yang telah dijanjikan itu. (Galatia 3:13-14)

Kali ini kita akan merenungkan inti dari janji-janji Tuhan “yang berharga dan yang sangat besar.” Melalui janji, Tuhan menyediakan suatu jalan yang memungkinkan kita memungkinkan kita mengambil bagian dalam kodrat Ilahi. “Supaya olehnya kamu boleh mengambil bagian dalam kodrat Ilahi.”

Suatu kesempatan yang luar biasa bahwa manusia dapat mengambil bagian dalam kodrat Ilahi. Janji Tuhan membuat hal mungkin untuk dialami oleh manusia. Tentunya hal ini bukan berarti manusia dapat menjadi tuhan (seperti yang banyak diajarkan oleh aliran sesat). Hanya Allah saja yang dapat menjadi Tuhan.

“Akulah Allah dan tidak ada yang lain, Akulah Allah dan tidak ada yang seperti Aku” (Yesaya 46:9).

Namun demikian, manusia dapat mengambil bagian dalam kehidupan Ilahi, walaupun ia tidak akan pernah menjadi tuhan. Hal ini dikerjakan oleh Tuhan Yesus Kristus yang datang dan tinggal di dalam hidup orang yang percaya kepada-Nya. Tuhan Yesus mati bagi kita supaya Ia dapat hidup bagi kita.

“Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa percaya, ia mempunyai hidup yang kekal” (Yohanes 6:47).

Hidup yang Tuhan Yesus ingin kita alami adalah hidup-Nya sendiri.

“Jawab Yesus: "Akulah kebangkitan dan hidup; barangsiapa percaya kepada-Ku, ia akan hidup walaupun ia sudah mati” (Yohanes 11:25)
“Kata Yesus kepadanya: "Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku” (Yohanes 14:6).

Rasul Paulus mengajarkan kebenaran agung ini dengan mendalam.

“Dari Paulus, rasul Kristus Yesus oleh kehendak Allah untuk memberitakan janji tentang hidup dalam Kristus Yesus” (1 Timotius 1:1).

Ia mengerti bahwa pelayanan kerasulannya tidak hanya berdasarkan kehendak Allah, tetapi juga mengandalkan kehidupan rohani yang Tuhan janjikan. Jadi, ia mengakui bahwa Kristuslah yang menjadi hidupnya:

“Kristus, yang adalah hidup kita” (Kolose 3:4).

Diri Paulus bukanlah sumber dari kehidupan kekristenan yang ia jalani.

“Namun aku hidup, tetapi bukan lagi aku sendiri yang hidup, melainkan Kristus yang hidup di dalam aku” (Galatia 2:2).

Sumber kehidupan Rasul Paulus adalah Tuhan Yesus Kristus.

Inilah janji perihal Roh Kudus itu. “Kristus telah menebus kita dari kutuk hukum Taurat ... sehingga oleh iman kita menerima Roh yang telah dijanjikan itu.” Pada saat kita lahir baru, Roh Kudus turun dan tinggal di dalam kehidupan orang percaya. Roh Kudus kemudian menyingkapkan kebenaran ini kepada kita melalui firman Tuhan. Roh Kudus juga mencurahkan hidup Kristus melalui setiap anak Allah yang dengan rendah hati mengandalkan Tuhan.

“Rohlah yang memberi hidup” (Yohanes 6:63).

Doa

Tuhan Yesus, aku berterima kasih kepada-Mu yang sudah menyediakan hidup-Mu bagiku. Sebuah janji yang sangat berharga. Ajar aku untuk berjalan sesuai dengan kehendak Roh-Mu, supaya hidup-Mu dapat dinyatakan melalui hidupku dari hari ke hari. Amin.

Dengan jalan itu Ia telah menganugerahkan kepada kita janji-janji yang berharga dan yang sangat besar, supaya olehnya kamu boleh mengambil bagian dalam kodrat Ilahi. (2 Petrus 1:4) Kristus telah menebus kita dari kutuk hukum Taurat ... sehingga oleh iman kita menerima Roh yang telah dijanjikan itu. (Galatia 3:13-14)