Bertumbuh di dalam pengenalan akan Tuhan

Dari GBI Danau Bogor Raya
Lompat ke: navigasi, cari
Tetapi bertumbuhlah dalam kasih karunia dan dalam pengenalan akan Tuhan dan Juruselamat kita, Yesus Kristus. Bagi-Nya kemuliaan, sekarang dan sampai selama-lamanya. (2 Petrus 3:18)

Inti dari perjanjian baru kasih karunia adalah persekutuan. Kasih karunia Tuhan memampukan kita untuk bertumbuh dalam keintiman dengan Tuhan. “Tetapi bertumbuhlah dalam kasih karunia dan dalam pengenalan akan Tuhan dan Juruselamat kita, Yesus Kristus." Dalam ayat renungan kita hari ini, kasih karunia dihubungkan dengan pengenalan akan Tuhan. Sebagaimana kasih karunia menghasilkan kelahiran baru, demikian pula kasih karunia menghasilkan pertumbuhan. Bagian paling strategis dari pertumbuhan rohani adalah persekutuan yang semakin erat dengan Allah. Paulus berdoa untuk orang-orang percaya di Kolose: “Sehingga hidupmu layak di hadapan-Nya serta berkenan kepada-Nya dalam segala hal, dan kamu memberi buah dalam segala pekerjaan yang baik dan bertumbuh dalam pengetahuan yang benar tentang Allah” (Kolose 1:10).

Proses pertumbuhan ini membutuhkan nutrisi Firman Tuhan terus menerus. “Dan jadilah sama seperti bayi yang baru lahir, yang selalu ingin akan air susu yang murni dan yang rohani, supaya olehnya kamu bertumbuh” (1 Petrus 2:2). Karena Firman Tuhan-lah kita bisa belajar mengenai kasih karunia Allah. Firman Allah adalah “Firman Kasih Karunia-Nya, yang berkuasa membangun kamu” (Kisah Para Rasul 20:32). Firman Allah menceritakan mengenai Tuhan Yesus Kristus sebagai subyek utamanya. “Lalu Ia menjelaskan kepada mereka apa yang tertulis tentang Dia dalam seluruh Kitab Suci, mulai dari kitab-kitab Musa dan segala kitab nabi-nabi” (Lukas 24:27). Kehadiran Kristus di seluruh Alkitab adalah kebenaran yang sangat penting untuk bertumbuh dalam kasih karunia, karena kasih karunia hanya ditemukan di dalam Tuhan Yesus. “Karena kamu telah mengenal kasih karunia Tuhan kita Yesus Kristus” (2 Korintus 8:9).

Kehendak Tuhan dalam hidup kita adalah supaya kita hidup dalam Firman-Nya. Hal ini membuat kita mampu untuk tumbuh di dalam kasih karunia-Nya supaya kita dapat mengenal Dia lebih dalam lagi. Kebenaran ini akan mengubah hidup kita. “Janganlah orang bijaksana bermegah karena kebijaksanaannya, janganlah orang kuat bermegah karena kekuatannya, janganlah orang kaya bermegah karena kekayaannya, tetapi siapa yang mau bermegah, baiklah bermegah karena yang berikut: bahwa ia memahami dan mengenal Aku, bahwa Akulah TUHAN yang menunjukkan kasih setia, keadilan dan kebenaran di bumi; sungguh, semuanya itu Kusukai” (Yeremia 9:23-24). Kebanyakan orang, termasuk orang percaya, mengejar kebijaksanaan manusiawi, kekuatan jasmani, atau harta duniawi. Tuhan menghendaki agar Ia menjadi kesukaan hati kita dan tujuan hidup kita, yaitu bahwa kita memahami dan mengenal Dia. Oleh karena itu, mari kita menanggapi panggilan nabi Hosea: “Marilah kita mengenal dan berusaha sungguh-sungguh mengenal TUHAN; Ia pasti muncul seperti fajar, Ia akan datang kepada kita seperti hujan, seperti hujan pada akhir musim yang mengairi bumi” (Hosea 6:3).

Doa

Ya Tuhan, aku ingin sungguh-sungguh mengenal Engkau. Aku tidak ingin mengejar kebijaksanaan manusia, kekuatan jasmani atau harta duniawi. Tidak ada yang seperti Engkau. Karena kasih karunia-Mu, oleh terang Firman-Mu, aku akan bertumbuh dalam pengenalan akan Engkau. Di dalam nama Tuhan Yesus Kristus. Amin.

Tetapi bertumbuhlah dalam kasih karunia dan dalam pengenalan akan Tuhan dan Juruselamat kita, Yesus Kristus. Bagi-Nya kemuliaan, sekarang dan sampai selama-lamanya. (2 Petrus 3:18) Inti dari perjanjian baru kasih karunia adalah persekutuan. Kasih karunia Tuhan memampukan kita untuk bertumbuh dalam keintiman dengan Tuhan. “Tetapi bertumbuhlah dalam kasih karunia dan dalam pengenalan akan Tuhan dan Juruselamat kita, Yesus Kristus." Dalam ayat renungan kita hari ini, kasih karunia dihubungkan dengan pengenalan akan Tuhan. Sebagaimana kasih karunia menghasilkan kelahiran baru, demikian pula kasih karunia menghasilkan pertumbuhan.