Sekali lagi tentang kasih karunia dan kerendahan hati
Ayo Saat Teduh | |
---|---|
Tanggal | Selasa, 6 Feb 2024 |
Kemarin | Senin, 05 Feb 2024 |
Besok | Rabu, 07 Feb 2024 |
Dan barangsiapa meninggikan diri, ia akan direndahkan dan barangsiapa merendahkan diri, ia akan ditinggikan. (Matius 23:12)
Tuhan menghendaki kerendahan hati untuk menjadi karakter kita. Kita tidak dapat hidup dalam kasih karunia jika kita tidak mau rendah hati. Semua bentuk keangkuhan akan ditentang oleh Tuhan sendiri. Firman Tuhan menulis hukum yang harus dihadapi oleh semua orang: “barangsiapa meninggikan diri, ia akan direndahkan dan barangsiapa merendahkan diri, ia akan ditinggikan.” Dan banyak tokoh Alkitab yang mengalami kebenaran dari hukum ini.
Raja Nebukadnezar meninggikan dirinya sendiri,
- “Bukankah itu Babel yang besar itu, yang dengan kekuatan kuasaku dan untuk kemuliaan kebesaranku telah kubangun menjadi kota kerajaan?” (Daniel 4:30).
- Tuhan menentang pengagungan diri raja Nebukadnezar dengan membuat raja menjadi seperti binatang, makan rumput di padang.
- Baru setelah Nebukadnezar memandang ke surga dan mengakui Tuhan, tahtanya diberikan kembali kepadanya. Nebukadnezar kemudian memuji-muji Tuhan katanya: “Jadi sekarang aku, Nebukadnezar, memuji, meninggikan dan memuliakan Raja Sorga, yang segala perbuatan-Nya adalah benar dan jalan-jalan-Nya adalah adil, dan yang sanggup merendahkan mereka yang berlaku congkak” (Daniel 4:37).
Ketika Manasye menjadi raja di Yerusalem, Yudea, ia juga meninggikan dirinya.
- Ia melakukannya dengan cara yang paling keji, yaitu mencemarkan bait suci Allah dengan penyembahan berhala. “Dan ia mendirikan juga mezbah-mezbah bagi segenap tentara langit di kedua pelataran rumah TUHAN… Ia menaruh juga patung berhala yang telah dibuatnya dalam rumah Allah” (2 Tawarikh 33:5,7).
- Ia bahkan mempengaruhi umat pilihan Tuhan untuk melakukan kekejian. “Tetapi Manasye menyesatkan Yehuda dan penduduk Yerusalem, sehingga mereka melakukan yang jahat lebih dari pada bangsa-bangsa yang telah dipunahkan TUHAN dari depan orang Israel” (2 Tawarikh 33:9).
- Sebagai akibat dari pemberontakan dan kesombongannya, TUHAN mengizinkan Manasye tertangkap dan dibawa ke Babel. Kemudian Manasye merendahkan dirinya di hadapan Tuhan dan memohon kepada Tuhan. Tuhan mendengar dan menjawab doanya. “Dalam keadaan yang terdesak ini, ia berusaha melunakkan hati TUHAN, Allahnya; ia sangat merendahkan diri di hadapan Allah nenek moyangnya, dan berdoa kepada-Nya. Maka TUHAN mengabulkan doanya, dan mendengarkan permohonannya. Ia membawanya kembali ke Yerusalem dan memulihkan kedudukannya sebagai raja. Dan Manasye mengakui, bahwa TUHAN itu Allah” (2 Tawarikh 33:12-13)
Doa
Ya Tuhan pencipta langit dan bumi. Aku sadar bahwa aku seringkali bertindak congkak, seperti raja Nebukadnezar dan Manasye. Hasilnya hanyalah kekalahan dan keterikatan rohani. Aku berterima kasih karena Engkau telah menarik hatiku agar rendah hati. Aku memohon agar Engkau mencurahkan kasih karunia-Mu yang berkuasa untuk mengubah aku. Di dalam nama Tuhan Yesus Kristus. Amin.
Dan kamu semua, rendahkanlah dirimu seorang terhadap yang lain, sebab: "Allah menentang orang yang congkak, tetapi mengasihani orang yang rendah hati. " (1 Petrus 5:5)
Dan barangsiapa meninggikan diri, ia akan direndahkan dan barangsiapa merendahkan diri, ia akan ditinggikan. (Matius 23:12)
Tuhan menghendaki kerendahan hati untuk menjadi karakter kita.