Ayo Baca Alkitab (04 Jul 2024)
Kumpulan Mazmur (Mazmur 42-46)
Kerinduan kepada Allah
Untuk pemimpin biduan. Nyanyian pengajaran bani Korah.
Seperti rusa yang merindukan sungai yang berair,
demikianlah jiwaku merindukan Engkau, ya Allah.
Jiwaku haus kepada Allah,
kepada Allah yang hidup.
Bilakah aku boleh datang
melihat Allah?
Air mataku menjadi makananku
siang dan malam,
karena sepanjang hari orang berkata kepadaku:
"Di mana Allahmu?"
Inilah yang hendak kuingat,
sementara jiwaku gundah-gulana;
bagaimana aku berjalan maju dalam kepadatan manusia,
mendahului mereka melangkah ke rumah Allah
dengan suara sorak-sorai dan nyanyian syukur,
dalam keramaian orang-orang yang mengadakan perayaan.
Mengapa engkau tertekan, hai jiwaku,
dan gelisah di dalam diriku?
Berharaplah kepada Allah!
Sebab aku akan bersyukur lagi kepada-Nya, penolongku dan Allahku!
Jiwaku tertekan dalam diriku,
sebab itu aku teringat kepada-Mu dari tanah sungai Yordan dan pegunungan Hermon, dari gunung Mizar.
Samudera raya berpanggil-panggilan
dengan deru air terjun-Mu;
segala gelora dan gelombang-Mu
bergulung melingkupi aku.
TUHAN memerintahkan kasih setia-Nya pada siang hari,
dan pada malam hari aku menyanyikan nyanyian,
suatu doa kepada Allah kehidupanku.
Aku berkata kepada Allah, gunung batuku:
"Mengapa Engkau melupakan aku?”
Mengapa aku harus hidup berkabung
di bawah impitan musuh?"
Seperti tikaman maut ke dalam tulangku
lawanku mencela aku,
sambil berkata kepadaku sepanjang hari:
"Di mana Allahmu?"
Mengapa engkau tertekan, hai jiwaku,
dan mengapa engkau gelisah di dalam diriku?
Berharaplah kepada Allah! Sebab aku bersyukur lagi kepada-Nya,
penolongku dan Allahku!
Berilah keadilan kepadaku, ya Allah,
dan perjuangkanlah perkaraku terhadap kaum yang tidak saleh!
Luputkanlah aku dari orang penipu dan orang curang!
Sebab Engkaulah Allah tempat pengungsianku.
Mengapa Engkau membuang aku?
Mengapa aku harus hidup berkabung
di bawah impitan musuh?
Suruhlah terang-Mu dan kesetiaan-Mu datang,
supaya aku dituntun dan dibawa ke gunung-Mu yang kudus
dan ke tempat kediaman-Mu!
Maka aku dapat pergi ke mezbah Allah,
menghadap Allah, yang adalah sukacitaku dan kegembiraanku,
dan bersyukur kepada-Mu dengan kecapi,
ya Allah, ya Allahku!
Mengapa engkau tertekan, hai jiwaku,
dan mengapa engkau gelisah di dalam diriku?
Berharaplah kepada Allah!
Sebab aku bersyukur lagi kepada-Nya,
penolongku dan Allahku!
Jeritan bangsa yang tertindas
Untuk pemimpin biduan. Dari bani Korah. Nyanyian pengajaran.
Ya Allah, dengan telinga kami sendiri telah kami dengar,
nenek moyang kami telah menceritakan kepada kami
perbuatan yang telah Kaulakukan pada zaman mereka,
pada zaman purbakala.
Engkau sendiri, dengan tangan-Mu, telah menghalau bangsa-bangsa,
tetapi mereka ini Kaubiarkan bertumbuh;
suku-suku bangsa telah Kaucelakakan,
tetapi mereka ini Kaubiarkan berkembang.
Sebab bukan dengan pedang mereka menduduki negeri,
bukan lengan mereka yang memberikan mereka kemenangan,
melainkan tangan kanan-Mu dan lengan-Mu dan cahaya wajah-Mu,
sebab Engkau berkenan kepada mereka.
Engkaulah Rajaku dan Allahku
yang memerintahkan kemenangan bagi Yakub.
Dengan Engkaulah kami menanduk para lawan kami,
dengan nama-Mulah kami menginjak-injak orang-orang yang bangkit menyerang kami.
Sebab bukan kepada panahku aku percaya,
dan pedangkupun tidak memberi aku kemenangan,
tetapi Engkaulah yang memberi kami kemenangan terhadap para lawan kami,
dan orang-orang yang membenci kami Kauberi malu.
Karena Allah kami nyanyikan puji-pujian sepanjang hari,
dan bagi nama-Mu kami mengucapkan syukur selama-lamanya. Sela
Namun Engkau telah membuang kami
dan membiarkan kami kena umpat,
Engkau tidak maju bersama-sama
dengan bala tentara kami.
Engkau membuat kami mundur dari pada lawan kami,
dan orang-orang yang membenci kami mengadakan perampokan.
Engkau menyerahkan kami sebagai domba sembelihan
dan menyerakkan kami di antara bangsa-bangsa.
Engkau menjual umat-Mu dengan cuma-cuma
dan tidak mengambil keuntungan apa-apa dari penjualan itu.
Engkau membuat kami menjadi cela bagi tetangga-tetangga kami,
menjadi olok-olok dan cemooh bagi orang-orang sekeliling kami.
Engkau membuat kami menjadi sindiran di antara bangsa-bangsa,
menyebabkan suku-suku bangsa menggeleng-geleng kepala.
Sepanjang hari aku dihadapkan dengan nodaku,
dan malu menyelimuti mukaku,
karena kata-kata orang yang mencela dan menista,
di hadapan musuh dan pendendam.
Semuanya ini telah menimpa kami,
tetapi kami tidak melupakan Engkau,
dan tidak mengkhianati perjanjian-Mu.
Hati kami tidak membangkang
dan langkah kami tidak menyimpang dari jalan-Mu,
walaupun Engkau telah meremukkan kami di tempat serigala,
dan menyelimuti kami dengan kekelaman.
Seandainya kami melupakan nama Allah kami,
dan menadahkan tangan kami kepada allah lain,
masakan Allah tidak akan menyelidikinya?
Karena Ia mengetahui rahasia hati!
Oleh karena Engkau kami ada dalam bahaya maut sepanjang hari,
kami dianggap sebagai domba-domba sembelihan.
Terjagalah! Mengapa Engkau tidur, ya Tuhan?
Bangunlah! Janganlah membuang kami terus-menerus!
Mengapa Engkau menyembunyikan wajah-Mu
dan melupakan penindasan dan impitan terhadap kami?
Sebab jiwa kami tertanam dalam debu,
tubuh kami terhampar di tanah.
Bersiaplah menolong kami,
bebaskanlah kami karena kasih setia-Mu!
Nyanyian pada waktu pernikahan raja
Untuk pemimpin biduan. Menurut lagu: Bunga bakung. Dari bani Korah. Nyanyian pengajaran; nyanyian kasih.
Hatiku meluap dengan kata-kata indah,
aku hendak menyampaikan sajakku kepada raja;
lidahku ialah pena seorang jurutulis yang mahir.
Engkau yang terelok di antara anak-anak manusia,
kemurahan tercurah pada bibirmu,
sebab itu Allah telah memberkati engkau untuk selama-lamanya.
Ikatlah pedangmu pada pinggang, hai pahlawan,
dalam keagunganmu dan semarakmu!
Dalam semarakmu itu majulah demi kebenaran,
perikemanusiaan dan keadilan!
Biarlah tangan kananmu mengajarkan engkau
perbuatan-perbuatan yang dahsyat!
Anak-anak panahmu tajam, menembus jantung musuh raja;
bangsa-bangsa jatuh di bawah kakimu.
Takhtamu kepunyaan Allah, tetap untuk seterusnya dan selamanya,
dan tongkat kerajaanmu adalah tongkat kebenaran.
Engkau mencintai keadilan dan membenci kefasikan;
sebab itu Allah, Allahmu, telah mengurapi engkau dengan minyak
sebagai tanda kesukaan, melebihi teman-teman sekutumu.
Segala pakaianmu berbau mur, gaharu dan cendana;
dari istana gading permainan kecapi menyukakan engkau;
di antara mereka yang disayangi terdapat puteri-puteri raja,
di sebelah kananmu berdiri permaisuri berpakaian emas dari Ofir.
Dengarlah, hai puteri, lihatlah, dan sendengkanlah telingamu,
lupakanlah bangsamu dan seisi rumah ayahmu!
Biarlah raja menjadi gairah karena keelokanmu,
sebab dialah tuanmu! Sujudlah kepadanya!
Puteri Tirus datang dengan pemberian-pemberian;
orang-orang kaya di antara rakyat akan mengambil muka kepadamu.
Keindahan belaka puteri raja itu di dalam,
pakaiannya berpakankan emas.
Dengan pakaian bersulam berwarna-warna ia
dibawa kepada raja;
anak-anak dara mengikutinya,
yakni teman-temannya, yang didatangkan untuk dia.
Dengan sukacita dan sorak-sorai mereka dibawa,
mereka masuk ke dalam istana raja.
Para bapa leluhurmu hendaknya diganti oleh anak-anakmu nanti;
engkau akan mengangkat mereka menjadi pembesar di seluruh bumi.
Aku mau memasyhurkan namamu turun-temurun;
sebab itu bangsa-bangsa akan bersyukur kepadamu untuk seterusnya dan selamanya.
Allah, kota benteng kita
Untuk pemimpin biduan. Dari bani Korah. Dengan lagu: Alamot. Nyanyian.
Allah itu bagi kita tempat perlindungan dan kekuatan,
sebagai penolong dalam kesesakan sangat terbukti.
Sebab itu kita tidak akan takut, sekalipun bumi berubah,
sekalipun gunung-gunung goncang di dalam laut;
sekalipun ribut dan berbuih airnya,
sekalipun gunung-gunung goyang oleh geloranya. Sela
Kota Allah, kediaman Yang Mahatinggi,
disukakan oleh aliran-aliran sebuah sungai.
Allah ada di dalamnya,
kota itu tidak akan goncang;
Allah akan menolongnya
menjelang pagi.
Bangsa-bangsa ribut, kerajaan-kerajaan goncang,
Ia memperdengarkan suara-Nya, dan bumipun hancur.
TUHAN semesta alam menyertai kita,
kota benteng kita ialah Allah Yakub. Sela
Pergilah, pandanglah pekerjaan TUHAN,
yang mengadakan pemusnahan di bumi,
yang menghentikan peperangan sampai
ke ujung bumi, yang mematahkan busur panah,
menumpulkan tombak, membakar kereta-kereta perang dengan api!
"Diamlah dan ketahuilah, bahwa Akulah Allah!
Aku ditinggikan di antara bangsa-bangsa, ditinggikan di bumi!"
TUHAN semesta alam menyertai kita,
kota benteng kita ialah Allah Yakub. Sela