Hamba yang setia: Teladan Elisa dan warisan rohani dari kesetiaan
| Inspirational | |
|---|---|
| Tanggal | 09 September 2025 |
| Oleh | Ferdinand Maitimu, MPd |
| Baca juga | |
| |
Kesetiaan kepada Tuhan sering menuntut pengorbanan, namun melalui kesetiaan itulah kita menerima warisan rohani yang luar biasa. Mengamati dan meneladani pemimpin rohani membantu kita menjadi pembelajar dan pelayan yang setia. Dengan kuasa Roh Kudus, kita mampu tetap setia dalam pelayanan, membawa kemuliaan Tuhan dan menerima upah kekal-Nya.
Bacaan: 2 Raja-Raja 2:1-15 (Elia dan Elisa)
Kesetiaan seringkali menuntut pengorbanan dari setiap kita. Tuhan menginginkan kesetiaan dari setiap hamba-Nya. Elia dan Elisa adalah teladan hamba yang setia dalam mengiring Tuhan. Elia adalah seorang nabi yang teguh dalam memberitakan kebenaran, bahkan nyawanya menjadi taruhannya. Elisa adalah murid yang setia mendampingi Elia ke manapun ia pergi. Bahkan ketika nabi-nabi lain memberitahu Elisa bahwa Elia akan diangkat Tuhan, Elisa tetap menjawab, "Saya sudah tahu." Kesetiaan Elisa luar biasa, karena ia mengakui Elia sebagai pemimpin rohaninya dan meneladani kebenaran serta keberanian Elia melawan nabi-nabi Baal. Elisa mengingini warisan rohani yang dimiliki Elia dan berkomitmen untuk memilikinya.
Dari 2 Raja-Raja 2:1-15, terdapat tiga kebenaran yang dapat kita pelajari:
- Setialah dalam panggilan Tuhan
- Menjadi pemimpin dan pembelajar yang baik
- Selalu minta kuasa Tuhan untuk tetap setia
Amin.