Pikirkan perkara yang di atas
Materi COOL BPA | |
---|---|
Tanggal | Minggu, 19 Januari 2025 |
Penulis | Departemen Pemuda dan Anak |
Unduh | Google Drive |
|
Ketika kita belajar memikirkan perkara surgawi, hidup kita kan dipenuhi dengan damai, tujuan, dan perubahan yang nyata sesuai dengan karakter Kristus.
Bahan Commander of Thousand JC-Youth minggu ketiga Januari 2025
Karena itu, kalau kamu dibangkitkan bersama dengan Kristus, carilah perkara yang di atas, di mana Kristus ada, duduk di sebelah kanan Allah. Pikirkanlah perkara yang di atas, bukan yang di bumi.
Penjelasan materi
Guys, kehidupan anak muda sering kali terjebak dalam pola pikir duniawi terus membandingkan diri di media sosial, mengejar validasi dari likes, atau sibuk mencari kesuksesan yang hanya sementara. Tanpa disadari, hal ini membuat banyak orang merasa lelah, kosong, dan kehilangan arah. Namun, Firman Tuhan mengingatkan kita bahwa hidup yang bermakna tidak ditemukan dalam apa yang dunia tawarkan, tetapi dalam mengarahkan pikiran kita pada perkara yang di atas, di mana Kristus berada. Ketika kita belajar memikirkan perkara surgawi, hidup kita akan dipenuhi dengan damai, tujuan, dan perubahan yang nyata sesuai dengan karakter Kristus.
- 2 Kor 5:17 Fokuskan pikiran pada identitas baru di dalam Kristus
- Mat 6:33 Menilai segala sesuatu dari perspektif kekekalan
- Flp 4:8 Isi pikiran dengan Firman Tuhan dan hal-hal yang benar
Ketika kita percaya kepada Kristus, kita menerima identitas baru sebagai anak-anak Allah. Pikiran kita perlu diarahkan pada realitas ini. Dunia mungkin mendefinisikan kita berdasarkan kegagalan, status sosial, atau penampilan fisik, tetapi dalam Kristus kita memiliki nilai yang kekal. Sama seperti seorang anak yang diadopsi ke dalam keluarga kerajaan, kita harus mulai berpikir dan hidup seperti bangsawan, bukan lagi seperti orang biasa. Mengubah cara pikiran kita tentang diri sendiri adalah langkah awal untuk hidup sesuai dengan panggilan kita. Untuk itu hindari konsumsi media yang merusak gambaran diri Kita (contoh: media sosial yang menonjolkan sekitar duniawi).
Mengubah cara berpikir membutuhkan disiplin untuk melihat hidup melalui lensa kekekalan. Hal ini berarti membuat keputusan dan menjalani hidup dengan mempertimbangkan apa yang berharga di mata Tuhan. Sama seperti seorang pemain catur yang selalu berpikir beberapa langkah ke depan, demikian pula kita harus mempertimbangkan dampak kekal dari setiap pilihan yang kita buat hari ini. Contohnya : Dalam setiap keputusan (pekerjaan, hubungan, aktivitas), tanyakan: Apakah ini memuliakan Tuhan? Apakah ini mendekatkan saya kepada tujuan kekal saya?
Apa yang kita pikirkan akan menentukan bagaimana kita bertindak. Pikiran yang dipenuhi Firman Tuhan akan menghasilkan tindakan yang sesuai dengan kehendak-Nya. Kita dipanggil untuk menyaring pikiran kita dari hal-hal yang negatif, sia-sia, dan merusak. Pikiran kita seperti sebuah taman. Jika kita menabur benih yang baik (Firman Tuhan), taman itu akan menghasilkan bunga dan buah yang indah. Sebaliknya, jika kita membiarkan benih yang tidak baik (pikiran negatif dan dosa), taman itu akan rusak. Oleh karena itu, mulailah membaca Alkitab secara konsisten, dan mengikuti pendalaman Alkitab untuk tetap disiplin. Gantikan waktu konsumsi hiburan berlebihan dengan mendengarkan khotbah atau lagu rohani yang menguatkan.
Guys, seringkali ketika kita merasa tidak cukup, Firman Tuhanlah yang menjadi mercusuar yang menuntun kita pada kehidupan yang berarti. Memikirkan perkara yang di atas bukan berarti mengabaikan realitas hidup, tetapi mengarahkan hati kita pada hal-hal yang kekal dan memampukan kita menjalani hidup dengan penuh integritas, kasih, dan tujuan.
Sebagai anak muda, kita dipanggil untuk menjadi terang di dunia ini hidup dengan nilai-nilai surgawi di tengah budaya yang cenderung memprioritaskan hal-hal fana.
Ketika kita memilih untuk fokus pada perkara di atas, kita akan menemukan bahwa hidup kita tidak hanya berubah tetapi juga berdampak bagi orang lain, membawa mereka untuk mengenal Kristus melalui hidup kita! Amin
Bahan diskusi
- Apa hal-hal duniawi yang sering mengalihkan fokus kita dari memikirkan perkara yang di atas, dan bagaimana kita bisa menggantikannya dengan sesuatu yang membawa kita lebih dekat kepada Kristus?
- Dalam keputusan yang kita buat sehari-hari, bagaimana kita memastikan bahwa pilihan kita selaras dengan perspektif kekekalan dan mencerminkan karakter Kristus? (HE)