Kuasa iman
Materi COOL Umum | |
---|---|
Tanggal | Jumat, 20 September 2024 |
Penulis | Departemen COOL |
Unduh | Google Drive |
| |
|
Untuk memiliki kuasa iman adalah memerlukan waktu Tuhan, bertindak atau berusahan, dan memiliki harapan yang besar.
"Kepadamu Kukatakan, bangunlah, angkatlah tempat tidurmu dan pulanglah ke rumahmu!"
Pendahuluan
Jika kita membaca secara keseluruhan dari Markus 2:1-12, mengisahkan seorang lumpuh yang digotong oleh empat, walaupun melalui berbagai hambatan tetapi akhirnya iman mereka membuahkan hasil. Orang lumpuh tersebut disembuhkan oleh Tuhan Yesus. Kuasa dari iman mereka betul-betul memberi bukti. Di tengah-tengah pergumulan, ujian, dan tantangan hidup yang terjadi dalam hidup kita, tentunya kita merindukan mujizat dan pertolongan Tuhan terjadi atas kita. Tetapi kadang iman kita menjadi lemah dan menyerah ketika melihat kenyataan atau fakta yang ada. Saat ini kita akan sama-sama belajar bagaimana kita memiliki kuasa iman yang menghasilkan mujizat Tuhan dalam kehidupan kita.
Isi dan sharing
Simak 3 hal yang mewarnai iman mereka yang dapat membantu kita untuk memiliki iman yang sama, yaitu iman yang berkuasa:
- Iman yang berkuasa memerlukan waktu Tuhan yang tepat Markus 2:1
- Iman yang berkuasa memerlukan tindakan iman Markus 2:3-4 Firman Tuhan dalam Yakobus 2:17 berkata:
- Demikian juga halnya dengan iman: Jika iman itu tidak disertai perbuatan, maka iman itu pada hakekatnya adalah mati."
- ketika kita berdoa untuk kesembuhan, maka imanilah bahwa kita sudah disembuhkan
- ketika kita berdoa untuk terobosan ekonomi terjadi atas bisnis atau keluarga kita, imanilah bahwa kita sudah diberkati Tuhan dan mengalami terobosan keuangan.
- Iman yang berkuasa memerlukan harapan yang besar (Markus 2:4-5) Markus 2:4-5 )
Kita seringkali menyanyikan pujian yang reff-nya berkata "Waktu Tuhan pasti yang terbaik, walau kadang tak mudah dimengerti, lewati cobaan, kutetap percaya, waktu Tuhan pasti yang terbaik…"
Iman yang berkuasa memerlukan waktu Tuhan yang tepat. Dalam Markus 2:1, dikatakan bahwa kehadiran Tuhan Yesus di Kapernaum adalah waktu yang tepat untuk orang lumpuh itu menerima mujizat kesembuhan. Jika kita saat ini sedang menghadapi sebuah pergumulan yang berat dan kita merindukan pertolongan Tuhan, mari kita belajar menanti-nantikan waktu Tuhan. Seperti orang lumpuh tersebut, ia tidak tahu kapan Tuhan Yesus akan datang kembali ke kotanya. Namun orang lumpuh tersebut melakukan bagiannya yang terbaik, yaitu dengan taat dan setia menantikan waktunya Tuhan. Dan pada waktu Tuhan yang tepat, maka orang lumpuh tersebut dapat menerima kesembuhan.
Sudahkah kita taat dan setia menunggu waktunya Tuhan? Sharingkan.
Waktu orang lumpuh itu mendengar bahwa Yesus ada di rumahnya, di Kapernaum (Markus 2:1). Yang dilakukan oleh orang lumpuh tersebut tidaklah meratapi nasibnya, orang lumpuh itu mulai bertindak, mulai berbicara kepada orang-orang yang ada disekitarnya untuk membantu membawanya bertemu dengan Yesus.
Puji Tuhan pada Markus 2:3 ada empat orang yang digerakan oleh Tuhan untuk menggotong orang lumpuh tersebut untuk berjumpa dengan Yesus. Apa yang dilakukan oleh orang lumpuh tersebut, memberikan inspirasi dalam menghadapi pergumulan dan tantangan hidup. Dengan cara mengimani apa yang kita doakan telah terjadi atas hidup kita. Contoh,
Mujizat, pemulihan, bahkan berkat Tuhan terjadi saat kita berani mengambil sikap telah menerimanya dan mulai melakukan langkah iman.
Sudahkah kita melakukan tindakan iman atas setiap pergumulan dan tantangan hidup yang terjadi saat ini? Sharingkan.
Ketika kita sudah melangkah dengan iman, seringkali Tuhan izinkan keadaan, situasi tidak sesuai dengan harapan yang kita inginkan. Keadaan, situasi yang ada seringkali dapat melemahkan iman kita. Hal ini dialami orang lumpuh dan keempat orang yang menggotongnya.
Sesampainya mereka di tempat di mana Yesus berada, bahwa rumah di mana Yesus berada, sudah penuh sesak dengan orang ingin mendengar pengajaran dari Tuhan Yesus serta rindu untuk menerima mujizat. Jalan menuju Yesus pun tertutup. Karena ke empat orang tersebut memiliki tujuan, kerinduan, dan pengharapan yang besar atas orang lumpuh tersebut, mereka memilih untuk tidak menjadi lemah dan menyerah dengan keadaan, mereka memilih untuk tetap percaya bahwa mujizat kesembuhan akan dialami oleh orang lumpuh tersebut.
Dalam Markus 2:4-5, di mana empat orang yang menggotongnya, menaikkan orang lumpuh tersebut ke atap serta membongkar atap rumah di mana Yesus berada. Lalu mereka menurunkan orang lumpuh tersebut tepat di hadapan Yesus. Yesus pun takjub dengan apa yang mereka perbuat, dan orang lumpuh tersebut menerima kesembuhan dari pada Tuhan.
Kesaksian
Dari tiga hal yang kita bahas, untuk memiliki kuasa iman adalah memerlukan waktu Tuhan, bertindak atau berusahan, dan memiliki harapan yang besar. Dari tiga hal tersebut, hal mana yang pernah Anda alami dalam hidup ini, Sharingkan.
Kesimpulan dan saling mendoakan
Tetaplah percaya dan beriman sampai kita melihat mujizat terjadi dalam hidup kita.
Tuhan Yesus memberkati.
Jadwal
- 06 Sep: Materi COOL: I love Indonesia
- 13 Sep: Materi COOL: Proses kedewasaan rohani
- 20 Sep: Materi COOL: Kuasa iman
- 27 Sep: Bergabung dengan Doa Keliling Estafet Nusantara untuk EveryONE 2024