Hidup dalam kemurahan hati dan takut akan Tuhan

Dari GBI Danau Bogor Raya
Lompat ke: navigasi, cari

Pada hari pentakosta, lebih dari 2000 tahun yang lalu, pada tahun 33 masehi Roh Kudus dicurahkan kepada 120 murid yang menanti janji Bapa di kamar loteng atas Yerusalem dalam doa, pujian dan penyembahan serta kesatuan hati.

Kisah Para Rasul 4:32-37

Pendahuluan

Pada hari pentakosta, lebih dari 2000 tahun yang lalu, pada tahun 33 masehi Roh Kudus dicurahkan kepada 120 murid yang menanti janji Bapa di kamar loteng atas Yerusalem dalam doa, pujian dan penyembahan serta kesatuan hati. Murid-murid yang dipenuhi Roh Kudus berbahasa roh, dan pada hari itu 3000 orang menjadi percaya dan memberi diri dibaptis. Kemudian diikuti dengan 2000 orang lainnya, sehingga jumlah mereka menjadi 5000 orang laki-laki

Isi dan sharing

Selain penuaian jiwa-jiwa, apa yang menjadi dampak dari pencurahan Roh Kudus yang dahsyat itu?

  1. Murid-murid Yesus memberi dengan murah hati Kisah Para Rasul 4:32-37
  2. Point of view (pov) dari peristiwa ini bukanlah komunisme, yang adalah ideologi yang berkenaan dengan filsafat, politik, sosial, dan ekonomi yang tujuan utamanya menciptakan masyarakat dengan aturan sosial ekonomi berdasarkan kepemilikan bersama alat produksi dan tidak adanya kelas sosial. Pov dari peristiwa ini adalah kemurahan hati murid-murid dalam memberi yang menjadi gaya hidup jemaat mula-mula yang kemudian ditiru dan dipraktekkan dalam komunisme. Mengapa murid-murid yesus bisa sedemikian memiliki kemurahan hati?.

    1. "Segala sesuatu adalah kepunyaan mereka bersama" Kisah Para Rasul 4:32
    2. Mereka berpikir dan bertindak seperti satu keluarga. ini adalah usaha pertama gereja untuk membiayai pelayanan yang dilakukan secara sukarela dan timbal balik, bukan kewajiban. Motivasinya kasih dan perhatian, bukan penyamarataan sosial.

    3. "Mereka semua hidup dalam kasih karunia yang melimpah-limpah" Kisah Para Rasul 4:33
    4. Kita membaca dari surat-surat Paulus bahwa di lain waktu gereja ini sangat miskin lihat (Roma 15:03; Galatia 2:10). Kasih karunia melimpah, seperti halnya hidup berkelimpahan lihat (Yohanes 10:10) tak bermaksud terkait dengan hal-hal material. Kelimpahan ini ada pada mereka semua, bukan hanya para pemimpin, para pemilik karunia tertentu, atau mereka dari tingkat sosial-ekonomi tertentu. Orang yang dipenuhi Roh Kudus memiliki kemurahan hati, orang yang dipenuhi Roh Kudus tidak pelit!.

    5. "Gereja bertanggung jawab satu sama lain" Kisah Para Rasul 4:34
    6. Dalam hal ini, mereka yang empunya, bebas memberi kepada yang membutuhkan lih. ayat (Kisah Para Rasul 4:35). Ini bukan komunisme, tetapi kasih dalam perbuatan.

  3. Murid-murid hidup dalam takut akan Tuhan Kisah Para Rasul 5:11
  4. Jika kita membaca dari Kisah Para Rasul 5:11 sebagai dampak dari kematian Ananias dan Safira, dinyatakan, "maka sangat ketakutanlah seluruh jemaat dan semua orang yang mendengar hal itu." Tuhan tidak kompromi dengan dosa. Dosa Ananias dan Safira adalah tidak jujur, berbohong bahkan mendustai Tuhan. Terlebih ini bukan dusta dadakan tapi dusta terencana. "...mengapa engkau merencanakan perbuatan itu dalam hatimu?" (Kisah Para rasul 5:4). Mengapa Ananias dan Safira berdusta? Beberapa penafsir mengatakan, mungkin karena tidak mau "kalah pamor" dengan Yusuf yang oleh para rasul disebut Barnabas. Kisah Para Rasul 4:36-37 menyebutkan peristiwa ini secara spesifik. Tentunya Lukas bukan sekedar ingin memberikan perkenalan tentang siapa Barnabas yang kemudian menjadi salah salah satu "tokoh utama" dalam Kisah Para Rasul, tetapi juga melandasi (memiliki preseden) terhadap peristiwa Ananias dan Safira. Ananias dan Safira ingin mengikuti jejak yang lainnya, juga jejak Barnabas namun dengan motivasi yang tidak tulus. Mari kita hidup dalam takut akan Tuhan. Wujud hidup takut Tuhan adalah hidup jujur, tidak mendustai Tuhan, tidak menyimpan/menyembunyikan dosa dan melakukan sesuatu dengan tulus hati. Amin.

Kesaksian

Saat kita hidup dalam kemurahan hati dan takut akan Tuhan, apa dampak dan berkat yang Anda alami secara pribadi dan dampak untuk orang di sekitar kita? Ceritakan.

Kesimpulan dan saling mendoakan

Saat kita sebagai murid-murid Kristus hidup dalam kemurahan hati dan takut akan Tuhan, maka apa yang kita lakukan akan mencerminkan Kristus di dalam kita. Ketika orang yang belum percaya melihat kehidupan kita yang mencerminkan Kristus, lewat Tindakan, perkataan, dan tingkah-laku kita, maka mereka boleh membuka hati untuk menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat. Tuhan Yesus Memberkati.

Jadwal

  • 05 Juli: Materi COOL: Murid Yesus dan penganiayaan
  • 12 Juli: Materi COOL: Hidup dalam kemurahan hati dan takut akan Tuhan
  • 19 Juli: Materi COOL: Keluarga yang kokoh
  • 26 Juli: Bergabung dengan Doa Keliling Estafet Nusantara