Membangun iman dalam keluarga

Dari GBI Danau Bogor Raya
Lompat ke: navigasi, cari

Jawab mereka: "Percayalah kepada Tuhan Yesus Kristus dan engkau akan selamat, engkau dan seisi rumahmu."

Kisah 16:31

Pendahuluan

Kabar sukacita datang kepada kepala penjara di saat ia merasa di titik kritis dalam hidupnya. Tuhan datang memberikan kabar baik bagi dia dan seluruh keluarga. Ia mengundang Paulus dan Silas ke dalam rumahnya untuk memberitakan Firman Tuhan (Kisah 16:32).

Banyak keluarga saat ini sangat merindukan kehadiran Allah dalam rumah mereka. Karena yang terjadi di dalam banyak keluarga, bahkan keluarga-keluarga Kristen, adalah ketidakhadiran Allah yang menyebabkan ketegangan, perselisihan, adu mulut antara orang tua dengan anak, antara saudara sekandung bahkan di antara suami-istri.

Pandemi yang berkepanjangan, bekerja maupun sekolah secara daring memberikan tekanan tambahan bagi anggota keluarga yang belum pernah dirasakan sebelumnya, membuat situasi di dalam rumah tangga menjadi sulit. Marilah kita berkaca kepada cerita kepala penjara untuk selalu membawa Firman Tuhan ke dalam keluarga untuk kita beritakan, saksikan dan lakukan sebagai teladan kepada segenap anggota keluarga. Dengan demikian, maka pemberitaan Firman Tuhan akan menumbuhkan iman bagi setiap anggota keluarga dan mendatangkan sukacita serta damai sejahtera dari Allah.

Isi dan sharing

Bagaimana cara kita menumbuhkan iman di dalam keluarga melalui pemberitaan Firman Tuhan?

  1. Ayah dan ibu adalah teladan Firman di dalam rumah
  2. Orang tua adalah wakil Tuhan di bumi dan diberikan otoritas untuk mengerjakan amanat-Nya sesuai dengan rencana Tuhan dalam jalan hidupnya. Dalam kenyataan banyak ditemukan dalam Alkitab, orang tua yang tidak menjadi teladan mendidik anaknya, misalnya Imam Eli (1 Samuel 3:13). Namun demikian, kita juga menemukan jejak iman orang tua dalam kehidupan Timotius (2 Timotius 1:5) atau Ayub (Ayub 1:5). Sedemikian dipandang penting peran orang tua sehingga syarat pengurus jemaat adalah mereka yang disegani dan dihormati oleh anak-anaknya (1 Timotius 3:4, 11).

  3. Bangun kehidupan doa yang rutin
  4. Doa adalah bagian dari kehidupan orang percaya, baik secara pribadi maupun bersama-sama. Keluarga adalah jemaat Allah yang inti dalam jemaat tubuh Kristus. Ia adalah tempat pembelajaran, pengalaman dan didikan yang akan membentuk dan mempengaruhi jalannya kehidupan jemaat yang lebih besar sebagai satu kesatuan keluarga di dalam Gereja Tuhan. Mari ajak anggota keluarga untuk memiliki mezbah doa, ajar anak-anak untuk memuji, menyembah dan berdoa masuk ke dalam hadirat Tuhan. (Yohanes 4:23)

  5. Ajak keluarga untuk mempraktekkan belas kasih (compassion)
  6. Seringkali kita mendengar dalam ucapan maupun doa yang disampaikan oleh pendoa agar kita diberkati untuk menjadi berkat. Mari tunjukkan dan teladani dengan mempraktekkan tindakan memberi kepada mereka yang membutuhkan. Ajak anak-anak untuk mengerti bahwa Allah akan tetap memelihara kita saat kita memberi bahkan dari kekurangan. Bahkan, Allah memperhitungkan belas kasihan kita kepada yang lebih lemah seperti kita melakukannya untuk Allah sendiri (Matius 25:40).

Sharing

  1. Apa kesulitan Saudara untuk melakukan hal-hal tersebut di atas?
  2. Apa contoh lain di luar hal tersebut di atas, yang mungkin Anda lakukan dan dapat membangun iman di dalam keluarga?

Kesimpulan dan saling mendoakan

Mari kita saling mendoakan anggota COOL supaya memiliki kehidupan yang menjadi teladan dan menumbuhkan iman diantara anggota keluarga