The Kingdom ecosystem (Pdm Moh Riza Solihin)

Dari GBI Danau Bogor Raya
Revisi sejak 24 Juli 2013 16.09 oleh Leo (bicara | kontrib) (upd unified info)
Lompat ke: navigasi, cari

Kita terus bergerak dalam pewahyuan mengenai living in the Kingdom, prinsip-prinsip Kerajaan Allah. Konsep Kerajaan Sorga adalah musuh saling membinasakan.

Shalom, kita terus bergerak dalam pewahyuan mengenai living in the Kingdom, prinsip-prinsip Kerajaan Allah. Dan saya berikan judul tema khotbah saya siang hari ini, yaitu adalah the Kingdom ecosystem.

Ekosistem adalah sekumpulan makhluk hidup yang saling berinteraksi dan berhubungan, tercipta harmonisasi yang saling menguntungkan dan tidak ada yang dirugikan. Kerajaan Sorga tidak punya produk jahat, Kingdom selalu punya produk goodness atau kebaikan.

Pencobaan-pencobaan

1 Korintus 10:13,

Pencobaan-pencobaan yang kamu alami ialah pencobaan-pencobaan biasa, yang tidak melebihi kekuatan manusia. Sebab Allah setia dan karena itu Ia tidak akan membiarkan kamu dicobai melampaui kekuatanmu. Pada waktu kamu dicobai Ia akan memberikan kepadamu jalan ke luar, sehingga kamu dapat menanggungnya.

Pencobaan-pencobaan, bukan satu pencobaan. Ada kalanya dalam satu periode tertentu dalam kehidupan kita terjadi rentetan pencobaan. Ayatnya tidak berkata satu pencobaan selesai baru ada pencobaan yang lain. Alkitab tidak mengatakan demikian. Tapi ada kalanya dalam satu kurun waktu ada rentetan pencobaan-pencobaan. Pencobaan-pencobaan yang kamu alami ialah pencobaan-pencobaan biasa. Pencobaan-pencobaan yang Tuhan ijinkan dalam kehidupan kita, menurut setting kerajaan Sorga, menurut desain Yesus, menurut desain Allah, adalah biasa. Pencobaan dalam keuanganmu, bisnismu, pelayananmu, pencobaan-pencobaan yang sepertinya dalam satu kurun waktu ada rentetan, menurut Tuhan adalah biasa. Luar biasa adalah hanya menurut daging kita!

Tidak ada orang yang konseling karena persoalan yang biasa-biasa. Selalu semua orang berkata, pencobaan yang kualami ini luar biasa. Kenapa? Karena antibodi iman dalam hidup orang itu lemah! Batuk pilek itu penyakit biasa, tapi kalau diderita orang yang menderita HIV, menjadi penyakit luar biasa, karena HIV memakan antibodi dari orang itu. Batuk saja diderita oleh pengidap HIV, jantung bisa rontok. Penyakit biasa jadi luar biasa.

Saya minta maaf, apapun yang Tuhan ijinkan dalam kehidupanmu hari ini, ketika engkau berkata pencobaan-pencobaan ini luar biasa, berarti antibodi imanmu lemah. Tidak akan melebihi kekuatan kita. Pencobaan yang Tuhan ijinkan dalam kehidupan kita, menurut kerajaan Sorga, adalah biasa.

Sebab Allah setia dan karena itu Ia tidak akan membiarkan kamu dicobai melampaui kekuatanmu. Pada waktu kamu dicobai Ia akan memberikan kepadamu jalan ke luar, sehingga kamu dapat menanggungnya.

Saya berikan gambaran lebih mendarat.

Masyarakat Jepang adalah pemakan sashimi, pemakan ikan segar. Ternyata ikan segar tidak bisa didapatkan di laut yang dangkal. Suatu resiko nelayan harus berlabuh lebih jauh di laut yang dalam untuk mendapatkan ikan segar. Karena berlabuhnya jauh, ketika dibawa sampai ke pantai, ikannya sudah lemas, masyarakat Jepang menolak. Maka sampailah pada sebuah ide, di dalam kapal tangkapan itu dibuat kolam, diisi air laut, ikan tangkapan dimasukkan. Apa yang terjadi? Ternyata ikannya mabuk, masyarakat Jepang menolak. Sampailah pada ide pamungkas. Kolam tangkapan diperbesar, diperdalam, volume air diperbanyak, ikan tangkapan dimasukkan, plus oleh nelayan ditambahi hiu-hiu kecil. Ikan tangkapan itu sepanjang perjalanan terus dikejar-kejar hiu, sampai pantai, ikannya segar!

Kecenderungan kita berdoa, agar bisnisku hari ini lancar-aman-damai-mudah-gampang. Doa kita senantiasa demikian, tapi realita di dalam kehidupan, Tuhan ijinkan hiu-hiu kecil ada agar imanmu sampai kepada tujuan tetap segar.

Buka roh untuk pewahyuan siang hari ini, hidupmu tidak akan sama lagi. Ketika kita melihat persoalan, kita bukan melihat dari perspektif daging kita, kita lihat perspektifnya Tuhan, bahwa hiu-hiu kecil dalam perkawinan kita, hiu-hiu kecil dalam keuangan kita, hiu-hiu kecil dalam kehidupan kita, justru untuk membawa gereja-Nya tetap segar sampai pantai tujuan.

Ilustrasi barusan menggambarkan sebuah ekosistem. Ada masyarakat Jepang, ada nelayan, ada ikan tangkapan, dan ada hiu. Ini adalah makhluk hidup yang saling berinteraksi, saling berhubungan, tercipta harmonisasi yang saling menguntungkan. Tidak ada yang dirugikan. Padahal orang Kristen maunya hiu-hiu kecil ditengking. Maaf, percuma Anda tengking, nanti Anda jadi orang Kristen yang lemas dan mabuk. Percuma ditengking. Orang Kristen datang ke gereja agar segala sesuatunya aman, nyaman, dan menciptakan zona-zona nyaman. Tuhan sedang bawa keluar gereja-Nya dari safe zone menuju faith zone, dari zona aman menuju zona iman!

Ada sebuah ekosistem di Kanaan, ada sebuah ekosistem dalam Yerusalem baru, dan ada sebuah ekosistem dalam kerajaan Sorga.

Tujuh bangsa

Ulangan 7:1a (Alkitab dalam bahasa Inggris menggunakan perikop a chosen People),

"Apabila TUHAN, Allahmu, telah membawa engkau ke dalam negeri, ke mana engkau masuk untuk mendudukinya, ...

Saudara catat statement saya. Berbicara soal possess the land adalah spiritual warfare. Setuju? Bicara soal Kanaan, berbicara soal menduduki negeri, berbicara soal janji yang digenapi, tidak ada jalan lain, harus melewati yang namanya peperangan rohani. Itu berjalan bersama senantiasa. Tidak ada yang instan dan tidak ada yang mudah. Karena Ibrani dengan jelas berkata Aku tidak pernah mendesain anak-anak-Ku sebagai anak-anak gampangan, tetapi anak-anak yang kuat imannya, kuat pengharapannya, kuat kasihnya.

Saudara catat statement saya. Tuhan tidak pernah halaukan peperangan, tapi Tuhan ajar kita untuk berperang. Maaf, banyak orang Kristen paradigmanya salah. Tuhan tidak pernah halaukan peperangan rohani dalam kehidupan kita, tapi jelas Mazmur berkata, kita diajari untuk dapat berperang.

Ulangan 7:1b,

... dan Ia telah menghalau banyak bangsa dari depanmu, yakni orang Het, orang Girgasi, orang Amori, orang Kanaan, orang Feris, orang Hewi dan orang Yebus, tujuh bangsa, yang lebih banyak dan lebih kuat dari padamu,

Alkitab bahasa Inggris menggunakan kata seven nations greater and mightier than you, lebih berkuasa dibandingkan kita. Bagaimana Tuhan menghalau? Ini pola peperangan Tuhan. Saudara catat statement saya, selaraskan pola peperanganmu dengan pola peperangan Tuhan. Jangan pakai polamu, jangan struggle sendiri memakai pola kita, pakepuk sorangan, useless, failed. Aku mau bilang, pakai caranya Tuhan. Lihat caranya: Ulangan 7:22, TUHAN, Allahmu, akan menghalau bangsa-bangsa ini dari hadapanmu sedikit demi sedikit; engkau tidak boleh membinasakan mereka dengan segera, supaya jangan binatang hutan menjadi terlalu banyak melebihi engkau.

Tuhan akan:

  • menghalau bangsa-bangsa ini (seven nations, tujuh bangsa ini)
  • sedikit demi sedikit, tolong garis bawahi ini, little by little
  • tidak boleh membinasakan dengan segera/cepat/tuntas. Kenapa tidak boleh? Ternyata di Kanaan ada sebuah ekosistem yang lain. Di sana ada binatang hutan, Alkitab bahasa Inggris menggunakan kata the beast, yaitu binatang buas. Jangan sampai binatang buas itu menjadi terlalu banyak.

Untuk sampai ke tanah perjanjian, untuk sampai ke Kanaan, ada sebuah ekosistem, ada makhluk-makhluk hidup yang berinteraksi dan berhubungan. Yang kita hadapi adalah tujuh bangsa yang besar, lebih kuat, lebih hebat. Tuhan bilang "Aku akan halau, little by little, sedikit demi sedikit", karena di dalam ekosistem Kerajaan Allah, ada makhluk hidup yang lain yang namanya adalah binatang buas. Ternyata Saudaraku, ketujuh bangsa ini memakan binatang buas. Tuhan bilang, "Aku akan halau sedikit demi sedikit agar seimbang dengan binatang buas yang sama-sama dimakan oleh musuh sendiri, dan Gerejanya tinggal masuk the promise land!"

Perhatikan saya. Tujuh bangsa dihalau Tuhan sedikit demi sedikit, karena tujuh bangsa ini mengkonsumsi binatang hutan. Kalau ini dituntaskan dengan segera --inginnya kita kan gitu, kita doa langsung diberkati, kita doa langsung beres-. Tuhan bilang begini, jangan dituntaskan dengan segera, nanti binatang buas tidak ada yang makan, kita yang dimakan. Buka roh Saudara. Di mana binatang buas itu ada? Saya minta maaf, binatang buas itu ada dalam hidup kita. Kesombongan kita adalah binatang-binatang buas. Ego kita, nafsu kita, ketamakan kita, itu adalah binatang buas. Tuhan ijinkan ada tujuh bangsa besar di sekitar kita untuk mengikis habis binatang buas di dalam kehidupan kita. Ini sebuah ekosistem Kerajaan Allah.

Perhatikan ketujuh bangsa itu dalam ayat yang pertama,

  1. Bangsa pertama adalah Het
    Arti Het adalah teror.
    Teror ada di sekeliling kita. Tuhan ijinkan teror ada di mana-mana. Itu bagus, tidak bisa ditengking, toh Tuhan juga halau sedikit demi sedikit. Untuk apa? Untuk mengikis atau mengkonsumsi the beast adalah kehidupan kita. Mungkin menantumu jadi teror, mungkin mertuamu punya panggilan sebagai peneror. Teror lewat sms, teror lewat telepon.
    Tuhan ijinkan, kenapa? Mungkin ada banyak ego-ego di dalam kehidupan kita yang semakin hari harus dikonsumsi oleh yang namanya Het.
  2. Yang kedua, Girgasi
    Arti Girgasi adalah stirring out trouble, orang-orang yang menimbulkan persoalan.
    Ada banyak orang di sekitar kita, orang-orang yang senantiasa menimbulkan persoalan. Mungkin itu karyawanmu, mungkin itu teman bisnismu, mungkin itu tetanggamu, mungkin teman sepelayanan kita.
    Tuhan ijinkan Girgasi-Girgasi ada di sekitar kita. Itu bagus, tidak bisa ditengking. Tuhan pun halau sedikit demi sedikit. Kenapa? Karena kesombongan-kesombongan dalam kehidupan kita harus dikikis oleh Tuhan.
    Kami di Rayon 9, saya sebagai Wakil Kepala Rayon. Yang kami tangani secara pastoral itu ada 800 pengerja. Punten Saudaraku, di antara mereka, ada Girgasi-Girgasi. Saudaraku, dengan pendoa syafaat bikin persoalan, dengan diaken bikin persoalan, dengan jemaat bikin persoalan. Ada banyak orang bilang gini, "Kang, kalau bisa langsung bikin SP, kita keluarin itu pengerja, karena selalu bikin persoalan." Saya selalu jawab gini, "Mari kita urus baik-baik ini orang, toh nanti kalau kita tengking keluar, nanti Tuhan kirimkan yang lain." Setuju dengan saya? Jangan ditengking! Percuma! Mungkin saya sebagai pemimpin, Tuhan ingin the beast dalam hidup saya dikikis.
  3. Amori
    Arti Amori adalah challenge with words, membantah dengan kata-kata.
    Ada di sekitar kita orang yang selalu membantah saja. Diberitahu apa, bantah. Diberitahu begini, bantah. Dikasih opini A, dibantah. Dikasih jalan keluar, membantah. Orang ini kerjanya membantah melulu.
    Beberapa hari yang lalu, saya ke salon untuk highlight rambut. Rambutku di-highlight, tiba-tiba hairdresser-nya bilang gini, "Kang, sori, ini sejam di-highlight, ini ada tumpukan majalah, Akang habisi ini majalah sejam." Itu tidak ada yang menarik majalahnya. Sampailah saya pada sebuah riset, kenapa suami punya WIL, istri punya PIL? Ternyata, suami punya WIL karena selingkuhannya jauh lebih patuh dibandingkan dengan istrinya. Ini riset, bukan pengalaman pribadi. Kenapa istri punya PIL? Karena selingkuhannya jauh lebih patuh dibandingkan suaminya.
    Di sekitar kita Tuhan ijinkan ada begitu banyak Amori-Amori. Apapun yang kita katakan dibantah.
    Kenapa Tuhan ijinkan? Supaya untuk mengkonsumsi daging-daging dalam kehidupan kita. Katakan Amin.
  4. Kanaan
    Arti Kanaan adalah trapper, perangkap.
    Tuhan ijinkan perangkap-perangkap di sekitar kita. Setuju dengan saya? Hati-hati dengan handphone Saudara disadap dan dijadikan perangkap, nanti dipermalukan di MK. Ya, Tuhan ijinkan perangkap-perangkap di sekitar kita, for our goodness. Setuju dengan saya? Mungkin karena tamaknya luar biasa, sombongnya luar biasa, cinta duitnya luar biasa. Sori Saudara, itu tidak bisa ditengking. Karena Tuhan pun halau sedikit demi sedikit untuk mengkonsumsi ego-ego dalam kehidupan kita.
  5. Feris
    Arti Feris adalah illegal camper on my ground, penyerobot-penyerobot.
    Setuju dengan saya? Ada di sekeliling kita, tukang serobot. Mau dapat coan, diserobot. Dapatin proyek, diserobot. Mau dapatin jiwa, diserobot. Saudaraku, catat statement saya. Siapa yang menjadi penyerobot? Biasanya sejenis dengan kita. Tukang sotolah yang menyerobot tukang soto, tidak mungkin tukang soto yang menyerobot tukang salon. Saudaraku, kalau saya digosipi, saya selalu tahu kalau yang menggosipi saya itu hamba Tuhan. Karena yang iri dengan saya selalu hamba Tuhan, tidak mungkin yang iri dengan saya tukang salon!
    Saudaraku, Tuhan ijinkan lho dalam kehidupan kita ada penyerobot-penyerobot, ada Feris-Feris. Untuk apa? Mungkin untuk supaya karakter-karakter buruk dalam hidup kita dikonsumsi, dimakan.
  6. Hewi
    Hewi artinya adalah poison, racun.
    Di depan kita OK, di belakang menusuk. Di depan kita OK, memeluk, cipika-cipiki (cium pipi kiri-pipi kanan), di belakang menusuk sedemikian rupa.
    Poison. Tidak bisa ditengking, percuma, toh Tuhan juga halau sedikit demi sedikit.
  7. Yang terakhir, Yebus
    Arti Yebus adalah orang-orang yang menimbulkan kecenderungan jahat.

Konsep Kerajaan Sorga

Musuh saling membinasakan

Saya sering cerita kepada Saudara, saya narkotika selesai 20 tahun pada tahun 2000, saya menjadi pengkhotbah itu baru pada tahun 2004. Kalau ada banyak orang tanya kepada saya, "bahan khotbah Bapak dari mana?" Saudara, perhatikan saya. Yang mempengaruhi khotbah saya, 2 orang. Yang pertama adalah Watchman Nee, semua bukunya saya baca, pewahyuannya luar biasa. Yang kedua adalah John Wesley. Kalau saya bingung lihat suatu ayat, saya langsung lihat commentary, saya cari commentary daripada John Wesley, itu hebat luar biasa. Unbelievable, tetapi applicable, sangat mudah untuk diaplikasikan. John Wesley hidup di sekitar tujuh bangsa besar, direpresentasikan oleh istrinya. John Wesley ketika sedang khotbah, tiba-tiba istrinya buka sepatu lalu dia lempar menyuruh John Wesley diam. Sidang jemaat gerejanya John Wesley meminta agar dia menceraikan istrinya. Sidang jemaatnya berkata, "ini kami semua sidang jemaat tanda tangan dan juga nama jelas, alamat, nomor KTP, kalau Anda ceraikan istrimu, kami akan datang ke Sorga, dosamu kami tanggung." Sampai sebegitunya. Dan John Wesley tidak menceraikan istrinya. Istrinya meninggal lebih dahulu, ketika pemakaman, John Wesley berkata, "dia ada untuk menyempurnakan hidup saya."

Anda menangkap? Tidak bisa ditengking, percuma, karena Tuhan menghalau sedikit demi sedikit.

Saudara akan lihat persoalan dari perspektif kerajaan Allah, bukan dari perspektif daging kita. Sesungguhnya, Saudara boleh catat statement saya, musuh memakan musuh. Setuju? Kebanyakan orang di gereja struggle sendiri, banting tulang sendiri. Jangan dilawan, Tuhan akan halau sedikit demi sedikit, dan Tuhan akan ijinkan musuh melawan musuh.

2 Tawarikh 20,

Setelah itu bani Moab dan bani Amon datang berperang melawan Yosafat bersama-sama sepasukan orang Meunim. Datanglah orang memberitahukan Yosafat: "Suatu laskar yang besar datang dari seberang Laut Asin, dari Edom, menyerang tuanku. Sekarang mereka di Hazezon-Tamar," yakni En-Gedi. Yosafat menjadi takut, lalu mengambil keputusan untuk mencari TUHAN. Ia menyerukan kepada seluruh Yehuda supaya berpuasa.

Arti Moab adalah rebellion, against, pemberontak-pemberontak. Yosafat atau Yehuda diserang oleh koalisi tiga bangsa: Amon, Moab, dan Meunim. Jauh lebih hebat, lebih besar: greater and mightier. Garis bawahi "mengambil keputusan untuk mencari TUHAN", dari zona nyaman menuju zona iman: dari comfort zone menuju faith zone. Segala sesuatunya OK, segala sesuatunya nyaman, Tuhan ijinkan ada koalisi bangsa-bangsa besar agar gerejanya tetap segar. Untuk apa? Agar kita mengambil keputusan untuk mencari Tuhan. Sebetulnya persoalan adalah undangan Tuhan dalam hidupmu. Banyak orang tidak mengerti, hiu-hiu kecil adalah undangan Tuhan dalam kehidupan kita.

2 Tawarikh 20:22-23,

Ketika mereka mulai bersorak-sorai dan menyanyikan nyanyian pujian, dibuat Tuhanlah penghadangan terhadap bani Amon dan Moab, dan orang-orang dari pegunungan Seir, yang hendak menyerang Yehuda, sehingga mereka terpukul kalah. Lalu bani Amon dan Moab berdiri menentang penduduk pegunungan Seir hendak menumpas dan memunahkan mereka. Segera sesudah mereka membinasakan penduduk Seir, mereka saling bunuh-membunuh.

Saudaraku, Amon-Moab-Meunim akan menyerang Yehuda. Ketika mereka on the way, apa yang terjadi? Tuhan kirimkan di tengah jalan, penduduk pegunungan Seir yang menghadang musuh dan musuh saling membinasakan, musuh saling menghantam. Saudaraku, Gereja, Yehuda, tinggal masuk Lembah Pujian. Wow! Beda ya, konsepnya dengan konsep gereja? Ini konsep kerajaan Sorga: musuh yang memakan musuh, musuh yang mengkonsumsi musuh.

2 Tawarikh 20:24-26,

24Ketika orang Yehuda tiba di tempat peninjauan di padang gurun, mereka menengok ke tempat laskar itu. Tampaklah semua telah menjadi bangkai berhantaran di tanah, tidak ada yang terluput. 25Lalu Yosafat dan orang-orangnya turun untuk menjarah barang-barang mereka. Mereka menemukan banyak ternak, harta milik, pakaian dan barang-barang berharga. Yang mereka rampas itu lebih banyak dari pada yang dapat dibawa. Tiga hari lamanya mereka menjarah barang-barang itu, karena begitu banyaknya. 26Pada hari keempat mereka berkumpul di Lembah Pujian. Di sanalah mereka memuji TUHAN, dan itulah sebabnya orang menamakan tempat itu Lembah Pujian hingga sekarang.

Alkitab bahasa Inggris, "Lembah Pujian" bukan menggunakan "the valley of Praise", tetapi "the valley of Berachah", berbeda sekali. Asli kata dalam bahasa Arab, Barokah, artinya adalah berkah, berkat. Musuh saling membunuh, musuh saling membinasakan, ijinkan semua terjadi dalam kehidupan kita, semuanya mendatangkan kebaikan, dan kita tinggal masuk the valley of Berachah! Katakan Haleluya!

Ada tiga bersaudara mengelola restoran yang sangat terkenal di Amsterdam, namanya adalah "Sukasari". Sudah di keturunan ketiga. Saudaraku, adik yang paling tengah selama 6 bulan terakhir itu konseling dengan aku. Dia tidak pernah bergereja di Belanda. Kalau dia ada di Indonesia, mereka selalu kejar jadwal pelayanan saya, jadi dia tahunya dari khotbah, itu aja. Tapi setelah mereka punya persoalan besar, ternyata kakak yang terbesar dengan adik terkecil punya skenario. Restoran ini lakunya luar biasa. Agar adik tengah tidak menikmati hasil usaha, diskenariokan tendang adik yang tengah.

Konseling 6 bulan, tidak habis-habisnya uraian air mata, bagaimana penganiayaan terjadi dan dialami oleh adik tengah. Jadi, restorannya mau ditutup, supaya hasil usahanya tidak dinikmati adik tengah. Eropa sedang krisis hari ini, harga jual "Sukasari" rendah sedemikian rupa, yang menjadi masalah adalah hasilnya yang begitu rendah itu dibagi tiga. Apa yang terjadi? Sebelum "Sukasari" dijual, kakak tertua dengan adik paling kecil, sudah bikin restoran lain, pelanggan sudah ditarik semuanya, tukang masak ditarik semuanya, pegawai diambil semuanya, kursi-sendok-garpu diambil semuanya, tinggallah adik paling tengah.

Beberapa hari yang lalu, dia bilang, "Kang, katanya Akang akan ke Israel? Saya ambil keputusan aja, saya mau ke Israel sama Akang." Aku bilang gini, "Jangan. Ibu sama Bapak kalau ke Israel harus mengeluarkan 6000 Euro, lebih baik untuk modal. Lebih baik uangnya simpan dulu, nanti saya tahun depan juga balik lagi ke Israel." Eh, dia ngotot luar biasa, tanpa sepengetahuan saya, dia transfer ke Travel. Karena saya pergi sendiri, dia dalam 2 menit ambil keputusan, "Seluruh keluarga Bapak, saya bayarin." Saudaraku, dia harus keluar 10-12 ribu Euro. Aku bilang, "Jangan! Nanti buat modal." Ini harga "Sukasari" rendah, dia kalau mau beli properti yang lain harganya tinggi. Dia ngotot, aku tidak bisa nolak, dan kita janjian di Tel Aviv. Sampai di Sungai Yordan, saya khotbah, selesai khotbah si Ibu ingin memberi diri untuk dibaptis selam. Saya bilang agar dia bilang dulu sama suaminya. Suaminya bukan marah, tapi murka. Suaminya bilang kamu jangan sekali-kali Kristen, nanti kalau Kristen, kamu tidak boleh begini-begitu, mendingan kayak gereja kita masih boleh begini-masih boleh begitu. Istrinya ngotot dibaptis selam.

Setelah dia pulang ke Amsterdam, seminggu kemudian dia telepon, "Pak, saya saksikan apa yang saya alami kepada anak-anak saya, dan sekarang anak saya usia 12 tahun mau dibaptis sama Pak Riza." Saat itu ternyata dia sudah ada di Bandung. My goodness, dia mengeluarkan uang puluhan juta hanya untuk antar anak dibaptis. Sabtu sore rencananya akan dibaptis di hotel tempat saya menginap.

Sabtu paginya, ini cerita lain, saya diundang ke sebuah persekutuan doa di Dago Pakar. Itu ketua persekutuan doa, bapak-bapak usia 60 tahun, rambutnya panjang dikepang, bertato, beranting, pakai baju basket, celana pendek, dan sendal jepit. Sepanjang khotbah, pujian, penyembahan, semua merokok. Ketika berkenalan, ternyata anggotanya ada yang baru keluar dari LP Sukamiskin, LP Salemba, LP Cipinang. Ternyata itu persekutuan doa gangster. Worship Leadernya semangat sekali, dua lagu, saya ikut semangat, kita menari-nari, tiba-tiba WL-nya bilang gini, "Stop! Saya lapar! Makan dulu!" Itu ibadah lho, bukannya awal kebaktian atau selesai kebaktian, pokoknya kapan aja WL-nya lapar ya makan. Luar biasa. Aku selesai khotbah, tiba-tiba ada gangster Kedar, bilang gini sama saya, "Pak, habis ini Bapak mau ke mana?" Saya waktu itu mau ke Menara Doa di Istana Regensi, saya mau ibadah Doa Pengerja Rayon 2. Dia bilang gini, "Saya ikut!" Saya telepon Pak David Tjakra minta ijin untuk mengikutkan dia, dibawa masuk ibadah. Selesai ibadah, gangster itu mau ikut juga makan siang. Setiap apa yang saya katakan selalu dibantah. Setelah itu, ada ibadah pemberkatan rumah di Dago Pakar, dia juga mau ikut. Selesai jam 3, aku bilang, "Pak, sekarang Bapak jangan ikut, karena saya mau ke hotel mau pulang, ada anak usia 12 tahun mau dibaptis. Jangan ikut." Dia bilang gini, "Saya ikut! Saya juga mau sekalian dibaptis!" Tepuk tangan untuk Tuhan Yesus! Katakan Haleluya!

Sampai di hotel, anak usia 12 tahun dan Pak Gangster mau dibaptis. Saya tanya sama Bapaknya yang menolak dibaptis 2 minggu lalu di Sungai Yordan, "Mau sekalian dibaptis?" Dia tolak. Setelah anaknya selesai dibaptis, Pak Gangster selesai dibaptis, lalu semua ganti pakaian. Ketika saya mau naik, istrinya bilang gini, "Pak, sekalian, suami saya lagi ganti pakaian, segera dibaptis." Haleluya!

Itu hari Sabtu, hari Minggunya mereka sudah sampai di Jakarta, hari Senin sudah kembali ke Amsterdam. Apa yang terjadi? Dia cerita, "Hari Rabu, Pak, Saya ketemu dengan semua pihak, aneh. Sukasari yang harganya begitu rendah, sepulang dari Bandung, sepulang mencari Tuhan dan berjumpa dengan Tuhan, tiba-tiba harga jual Sukasari melonjak tinggi. Yang hebat Saudaraku adalah harga di mana dia ingin beli properti yang semula mahal sebelum ke Israel, sepulang dari Israel alami Tuhan, mendadak turun." Saudara menangkap nggak? Ketika Saudara cari Tuhan, musuh saling membantai, musuh saling membunuh, kita tinggal masuk the valley of Berachah! Kita berikan tepuk tangan panjang bagi Tuhan, katakan Haleluya!

Banyak orang Kristen tidak mengerti ini. Konsep Kerajaan Sorga berbeda dengan konsep gereja. Konsepnya Tuhan, musuh saling membunuh dan gerejanya tinggal masuk the valley of Berachah. Poinnya adalah ambil keputusan, fokus hanya kepada Yesus. That's it.

Tuhan sedang bawa gerejanya dari safe zone menuju faith zone, dari zona nyaman menuju zona iman. Saudara buka roh Saudara, buka saja dulu dengan kerendahan hati. Karena yang saya terima dari Roh Kudus itu berbeda. Siap mau belajar?

Iman Tuhan, bukan iman kita

Ibrani 12:2,

Marilah kita melakukannya dengan mata yang tertuju kepada Yesus, yang memimpin kita dalam iman, dan yang membawa iman kita itu kepada kesempurnaan, yang dengan mengabaikan kehinaan tekun memikul salib ganti sukacita yang disediakan bagi Dia, yang sekarang duduk di sebelah kanan takhta Allah.
  • Marilah kita melakukannya dengan mata yang tertuju kepada Yesus, Dia yang akan menghalau sedikit demi sedikit. Bagian kita, fokus. Jangan teralihkan oleh tujuh bangsa besar, jangan teralihkan oleh apapun. Fokus! Hanya kepada Yesus.
  • Garis bawahi kata memimpin
  • Garis bawahi kata membawa

Ibrani 12:2 dalam bahasa Inggris,

Looking unto Jesus the author and finisher of our faith; who for the joy that was set before him endured the cross, despising the shame, and is set down at the right hand of the throne of God.

Looking unto Jesus, Saudara catat, the author and finisher of our faith, penulis dan pengarang dan penyelesai dari iman kita. Dialah yang menulis, Dialah yang mengarang, Dialah yang menyelesaikan, memimpin dan membawa kepada kesempurnaan. Nah ini banyak orang nggak ngerti. Ini adalah the vehicle of faith, kendaraan iman. Dia yang memimpin, Dia yang membawa kepada pantai tujuan. Amin? Ini vehicle-nya siapa? Ini vehicle-nya Tuhan! Jadi ini bukan iman Saudara, ini iman Tuhan yang dimasukkan dalam kehidupan kita! Saya minta maaf, saya tahu ada pergumulan hebat di paradigma Saudara, karena selama ini yang harus beriman adalah kita. Kalau Saudara punya iman--itu bukan imanmu--, itu iman Tuhan yang dimasukkan dalam hidup kita. Wow! Agak berat, menangkap nggak pewahyuannya?

Siapa yang mengarang? Yesus. Siapa yang mencipta? Yesus. Siapa yang menyelesaikan? Yesus! Kalau kita punya iman, itu iman Tuhan yang dimasukkan dalam kehidupan kita, itu imannya Tuhan yang dicipta, yang dikarang, dan dialah the creator of our faith, dan dialah juga yang memimpin kita membawa kita sampai kepada kesempurnaan.

Di mana posisi kita? Posisi kita adalah menumpang di dalam the vehicle of faith. Menangkap nggak? Karena Dia yang mengarang, Dia yang menulis. Saudara catat statement saya. Segala sesuatu dimulai dari Tuhan, tidak ada satu kontribusi pun dari dalam diri kita. Kenapa bukan dari diri kita? Karena kalaupun kita punya iman, maaf, itu lahir bukan dari iman, tapi lahir dari kebutuhan hidup. Tuhan tidak pernah merespon kebutuhan hidup, tapi Tuhan merespon iman kita! Iman yang datang dari mana? Dialah yang mengarang, Dialah yang mencipta, jauh lebih sempurna daripada kebutuhan hidup kita. Ini agak berat. Kalau itu iman Saudara, catat statement saya, kita akan kelelahan beriman.

Beberapa hari yang lalu saya khotbah di sebuah chapter Full Gospel di Jakarta. Aku lagi drive, istriku di sebelah, aku bilang gini sama istriku, "Nes, kamu pernah alami terobosan keuangan?" "Yes!" "Kamu pernah alami terobosan kesehatan?" "Yes!" "Kamu pernah alami terobosan dalam pelayanan?" "Oh setiap hari kalau itu." Aku tanya, "Pernah nggak kamu letih untuk beriman?" Dia bilang begini, "Ada kalanya saya letih beriman." Saya minta maaf, perhatikan saya, sebagai hamba Tuhan adakalanya saya letih untuk percaya, kalau datang dari kemanusiawian saya. Setuju dengan saya?

Saya beri contoh, ceritanya Pak Posma suatu hari lagi mimpi, selagi tidur dapat vision dari Tuhan, "Pak Posma, engkau akan menggembalakan gereja 1000 orang!"

Ini iman, bukan imannya Pak Posma, betul nggak? Tuhan yang mengarang, Tuhan yang mencipta, tapi Pak Posma aminkan. Apa yang terjadi? Dia melayani lebih sungguh-sungguh, mengasihi lebih sungguh-sungguh, dia kunjungan lebih sungguh-sungguh, dia lebih banyak menumpangkan tangan bagi banyak orang, dia lebih percaya kepada Tuhan. Kenapa? Karena Tuhan yang mengarang. Tiba-tiba Tuhan jelmakan 1000 jemaat, tiba-tiba Tuhan bilang begini, "Belum selesai, Aku akan berikan 5000." Tapi banyak orang bilang gini, "Tidak usah, 1000 juga cukup." Kenapa? Karena lelah untuk percaya, lelah untuk beriman. Tuhan ingin kita naik, terus ke level berikutnya. Kita berikan tepuk tangan panjang untuk Tuhan.

Tuhan kasih mimpi kepada Saudara, "Aku akan berikan Innova!"

Kita puasa, dan lebih kurus 10 kg dari sebelumnya. Apa yang terjadi? Suatu kali Tuhan jelmakan janji-Nya, Innova. Tiba-tiba Tuhan bilang gini, "Belum selesai. Aku akan berikan Alphard." Tapi banyak orang bilang, "Tidak perlu, Innova aja cukup."
Anda menangkap? Kenapa? Karena lelah untuk beriman.

Ilustrasi lagi, Denny suatu hari dapat telepon, "Denny, saya adalah Presiden Direktur Bank Terkenal di kota Bandung. Kamu mungkin sudah lupa, tapi proposal kamu itu proyek 2 triliun goal hari ini!"

Denny antusias, "Wah, puji Tuhan, puji Tuhan!" "Tapi ada kondisi, Bapak harus ke kantor saya dalam 2 jam." Denny berpikir, dari Bogor ke Cawang 1 jam, dari Cawang ke Pasteur 2,5 jam, dan dari Pasteur ke Asia Afrika setengah jam. Denny mikir "4 jam. Gimana caranya 2 jam?" Saudaraku, Denny mikir gini, "Ini bukan imanku, aku nggak kepengenan 2 triliun, 200 juga cukup."
Tapi Saudaraku, ini pewahyuan, yang dari Tuhan selalu unlogic, selalu unusual, selalu extraordinary. Denny bilang, "Tuhan, Aku butuhnya 200 juta, nggak dapat 2 triliun juga nggak apa-apa, kalau gitu aku percayakan kepada-Mu, karena Engkau yang memimpin, Engkau yang membawa aku." Apa yang terjadi? Tiba-tiba dalam hitungan menit, ada tamu yang ketuk rumahnya Pak Denny, "Saya Michael Schumacher, pembalap Formula 1, saya mau bawa Pak Denny sampai ke Bandung, 2 jam kurang semenit!" Perhatikan, perhatikan, Denny berdua dengan Michael Schumacher, naik mobil minimal 300 km/jam, perjalanan Denny seperti apa? Itu perjalanan Saudara dengan Tuhan! Itu perjalanan kita bersama dengan Tuhan! Bukan perjalanan yang santai, Ibrani 12:2 perikopnya dalam bahasa Inggris itu "the raise of faith" -- "perlombaan adu cepat iman"! Yesus segera datang, kita akan cepat menghabiskan the beast-the beast dalam kehidupan kita. Setuju dengan saya? Baru belok itu di tikungan Sentul, Denny tegang sekali, baru belok sedikit Denny sudah bahasa roh, darah Yesus, sepanjang perjalanan mendadak Denny karismatik sedemikian rupa.
Dan sampailah Denny di Bandung 2 jam kurang semenit, teken kontrak. Selesai, turun dari kantor Presiden Direktur, Michael Schumacher bilang, "Mau saya antar kembali ke Bogor?" Nggak mau?
Saudara menangkap? Kita mudah untuk lelah beriman, kita alami terobosan, tapi untuk naik terobosan berikutnya, kita suka menolak, "tidak apa-apa jalan kaki juga ke Bogor!" Setuju dengan saya?

Penutup

Dia yang memimpin, Dia yang membawa kita kepada kesempurnaan. Bagian Saudara dan saya, looking unto Jesus, He is the author and the finisher of our faith!

Firman-Mu berkata Kau besertaku
Maka kuat roh dan jiwaku
Tangan-Mu Tuhan selalu kunantikan
Di setiap langkah kupercaya

Dengan sayap-Mu, ku akan terbang tinggi
Di tengah badai hidup, ku tak menyerah
Kau kekuatan dan perlindungan bagiku

Pertolonganku di tempat maha tinggi
Kumengangkat tanganku, aku berserah
Kau kunantikan, Kau yang kusembah
Yesusku, Rajaku

Haleluya! Kau yang memimpin, Engkau yang membawa, the valley of Berarchah, Lembah Pujian, Lembah Janji-Mu, Engkau yang membawa kami masuk pada kesempurnaan! Materaikan Firman-Mu, di dalam nama Yesus, sama-sama diberkati Tuhan, dengan suara keras, kita katakan Amin! God bless you!

Sumber

  • Transkripsi khotbah audio GBI Danau Bogor Raya