Iman membawa terobosan (Pdt Benny Kohar)

Dari GBI Danau Bogor Raya
Revisi sejak 22 November 2022 13.54 oleh Leo (bicara | kontrib) (Penggantian teks - " :" menjadi ":")
(beda) ← Revisi sebelumnya | Revisi terkini (beda) | Revisi selanjutnya → (beda)
Lompat ke: navigasi, cari

Hari ini kita sudah masuk di dalam hari ketujuh dari doa puasa disertai dengan renungan Firman Tuhan.

Hari ini, saya mau bagikan Firman Tuhan yang sangat basic. Di hari yang lain Hamba-Hamba Tuhan akan menambahkan lagi Firman Tuhan yang berhubungan dengan doa puasa ini untuk mengalami greater breakthrough.

Saudara kita tahu bahwa hari ini bukan hari yang mudah apalagi masuk dalam tahun 2022 banyak hal yang kita tidak tahu. Contohnya seperti pandemi COVID-19 ini yang katanya disinyalir ada yang namanya virus varian Omicron, yang lebih bahaya tapi tidak nyata, macam-macam Saudara ya. Pasti akan berdampak terhadap masalah ekonomi, rumah tangga dan semuanya itu. Karena itu kita umat Tuhan yang ada di GBI Rayon 7 dan masih bergumul, kita mau mengalami terobosan di tahun 2022 ini. Sehingga kita dihimbau untuk ikut doa puasa ini sampai selesai tanggal 21 Desember 2021.

Saudara-Saudara, kita semua pernah mendengar tentang kisah Tuhan Yesus menyembuhkan anak muda sakit ayan (Matius 17:14-21). Tapi Saudara-Saudara itu bukan sakit ayan Saudara, jika kita baca di ayat 18 dikatakan:

Dengan keras Yesus menegur dia, lalu keluarlah setan itu dari padanya dan anak itupun sembuh seketika itu juga.

Saudara jika kita lihat di ayat 19 dikatakan:

Kemudian murid-murid Yesus datang dan ketika mereka sendirian dengan Dia, bertanyalah mereka: "Mengapa kami tidak dapat mengusir setan itu?"

Ini pertanyaan murid-murid, mereka ingin tahu kenapa mereka tidak dapat menyembuhkan ini tetapi Yesus bisa. Itu mungkin yang dialami Saudara hari ini. Mungkin ada Hamba-Hamba Tuhan yang berkuasa dapat menyembuhkan orang, mengatasi masalah, kita sendiri kok tidak bisa? Apa salahnya?

Dijawab oleh Yesus kepada mereka,

Ia berkata kepada mereka: "Karena kamu kurang percaya. Sebab Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya sekiranya kamu mempunyai iman sebesar biji sesawi saja kamu dapat berkata kepada gunung ini: Pindah dari tempat ini ke sana, --maka gunung ini akan pindah, dan takkan ada yang mustahil bagimu. (Matius 17:20)

Memiliki iman

Saudara lihat kuasa iman ini. Jadi Saudara ketika anak itu datang kepada Yesus maka Yesus hanya menegur, menengking, mengusir dengan keras dan setan itu keluar dari anak itu. Saudara, mari kita harus memiliki yang pertama iman. Doa puasa, hidup kekudusan, semuanya itu benar, seperti apa yang disampaikan oleh Pak Rusli dan Hamba-Hamba Tuhan yang lain. Tapi yang pertama itu iman dulu Saudara. Dikatakan kita punya iman hanya sebesar biji sesawi tapi gunung ini dapat pindahkan.

Saya mau tes, Saudara bisa tidak pindahkan gunung? Seperti Gunung Semeru yang sedang meletus? Tidak bisa. Jadi artinya bukan secara fisik Saudara, artinya adalah gunung persoalan dan tantangan yang Saudara sedang hadapi dan alami. Tapi mengapa tidak selesai?

Memindahkan gunung

Kemudian Saudara saya membaca dari tulisannya Alm Pdt Alex Abraham. Dia katakan yang dimaksudkan dengan gunung adalah kita harus memindahkan manusia yang ada di dalam dunia gelap yang sebentar akan masuk neraka itu dipindahkan menuju Surga. Sehingga mereka akan melihat mujizat-mujizat yang orang-orang alami ketika mereka sungguh-sungguh bertobat dan percaya kepada Tuhan Yesus.

Yesaya 58:6,

Bukan! Berpuasa yang Kukehendaki, ialah supaya engkau membuka belenggu-belenggu kelaliman, dan melepaskan tali-tali kuk, supaya engkau memerdekakan orang yang teraniaya dan mematahkan setiap kuk,

Sehingga iman itu Saudara tidak dapat dipisahkan dari keselamatan jiwa ini. Saudara jika kita berbicara tentang iman, itu dikatakan dalam:

Ibrani 11:1,

Iman adalah dasar dari segala sesuatu yang kita harapkan dan bukti dari segala sesuatu yang tidak kita lihat.

Jadi jika kita mengharapkan sesuatu, tetapi kita harus percaya ada bukti Saudara, yang nanti akan muncul walaupun mungkin sekarang belum kita lihat. Saudara, memang iman itu jika di Perjanjian Baru memiliki berbagai macam tujuan. Berupa kata kerja, kita mengerjakannya. Dapat menjadi kata benda dan kata sifat. Tapi dari segala bentuk kata kerja yang ada pada iman ini yang ditulis di Perjanjian Baru, merupakan satu keadaan di mana kita harus sungguh-sungguh percaya dan yakin dengan teguh. Atau dengan pengertian sehari-hari itu iman seringkali dibahas dalam hal meyakini janji-janji Tuhan. Juga meyakini bahwa Allah setia akan janji-janji-Nya. Kita juga harus mengandalkan Tuhan, karena dia sungguh-sungguh akan bertindak. Apa yang sudah Dia firmankan dan keluar dari mulut Allah. Kita harus mengandalkan Allah sungguh-sungguh bahwa Allah akan bertindak.

Kita harus benar-benar mengerti iman itu dalam:

Yakobus 2:22, 26,

Kamu lihat, bahwa iman bekerjasama dengan perbuatan-perbuatan dan oleh perbuatan-perbuatan itu iman menjadi sempurna. Sebab seperti tubuh tanpa roh adalah mati, demikian jugalah iman tanpa perbuatan-perbuatan adalah mati.

Manusia terdiri dari tubuh, jiwa, roh. Dikatakan jika manusia punya tubuh apa mungkin dia tidak punya roh? Jika dia masih hidup pasti sempurna ada roh, jiwa, dan tubuh. Jadi harus ada perbuatan.

Bagaimana memperoleh iman?

Membaca Firman Tuhan

Roma 10:17,

Jadi, iman timbul dari pendengaran, dan pendengaran oleh firman Kristus.

Harus baca Firman Tuhan, tidak cukup hanya baca Firman Tuhan hari Minggu pada waktu ibadah. Sekarang Saudara dalam doa puasa ini setiap hari Saudara membaca Firman Tuhan. Saudara lakukan kebiasaan itu menjadi habit setiap hari. No bible no breakfast.

Meminta iman dari Tuhan sebagai karunia Roh Kudus

Kita harus minta iman dari Tuhan yang merupakan karunia Roh Kudus.

1 Korintus 12:9,

Kepada yang seorang Roh yang sama memberikan iman, dan kepada yang lain Ia memberikan karunia untuk menyembuhkan.

Saudara tahu yah di Era Pentakosta ini Roh Kudus sedang dicurahkan. Ayo Saudara, kita mau sungguh-sungguh memiliki iman yang disertai dengan doa puasa ini. Doa puasa dikatakan di Matius 17, “Jenis ini tidak dapat diselesaikan tanpa doa puasa." Jadi setan memiliki tingkatan pemerintah, penghulunya, roh jahat di udara. Yang kita hadapi adalah setan yang jenderal, bukan setan yang prajurit. Jadi Saudara, mari di hari-hari ini kita sedang banyak mengalami peperangan rohani. Kita harus sadar bahwa yang kita hadapi adalah jenderalnya.

Tuhan berkata “Jenis ini (jenderal setan) itu harus dengan doa puasa." Doa puasa, itu seperti Saudara berdoa setiap hari. Seperti pisau, untuk menajamkan apapun, tapi pisau itu di dapur selalu Saudara. Karena itu kita harus memiliki dan berkuasa agar pisau dapat ditajamkan lagi Saudara. Tidak cukup hanya doa-doa. Doa itu membuat pisau tersebut semakin hari semakin tumpul Tetapi ketika Saudara berkuasa maka pisau itu akan ditajamkan sehingga lebih efektif dan powerful. Sehingga kita pasti mengalami mujizat yang Tuhan berikan.

Penutup

Jadi hari ini Saudara, Saudara tidak hanya berdoa tetapi berpuasa. Lakukan Saudara, nanti Saudara lihat. Jika pemimpin Saudara berpuasa satu minggu dua kali, sekarang setiap hari. Sudah biasa Saudara. Itu bergantung pada bagaimana hatimu berbicara. Kita di Era Pentakosta ini meminta karunia iman dan karunia Roh Kudus, Kemudian dengan iman itu Saudara dapat menginjak gunung-gunung persoalan. Saudara akan memenangkan banyak orang yang masuk neraka dipindahkan ke Surga. Itu adalah Amanat Agung Tuhan Yesus yang sudah diberitahukan dan dititipkan pada kita sebagai umat Tuhan. (MGT)

Video