Pesan Injil adalah kasih karunia

Dari GBI Danau Bogor Raya
< Ayo Saat Teduh‎ | 01
Revisi sejak 18 Juli 2018 07.59 oleh Leo (bicara | kontrib) (baru)
(beda) ← Revisi sebelumnya | Revisi terkini (beda) | Revisi selanjutnya → (beda)
Lompat ke: navigasi, cari

Aku akan mengadakan perjanjian baru dengan kaum Israel dan kaum Yehuda, bukan seperti perjanjian yang telah Kuadakan dengan nenek moyang mereka pada waktu Aku memegang tangan mereka untuk membawa mereka keluar dari tanah Mesir (Yeremia 31:31-32)

Tetapi aku tidak menghiraukan nyawaku sedikitpun, asal saja aku dapat mencapai garis akhir dan menyelesaikan pelayanan yang ditugaskan oleh Tuhan Yesus kepadaku untuk memberi kesaksian tentang Injil kasih karunia Allah. (Kisah Para Rasul 20:24)

Perjanjian yang lama adalah perjanjian yang Tuhan buat dengan bangsa Israel pada waktu Tuhan membawa bangsa itu keluar dari Mesir. Lewat nabi Yeremia, Tuhan berjanji akan membuat perjanjian yang baru. Perjanjian baru ini adalah perjanjian kasih karunia lewat Tuhan Yesus Kristus. “Sebab hukum Taurat diberikan oleh Musa, tetapi kasih karunia dan kebenaran datang oleh Yesus Kristus” (Yohanes 1:17).

Hukum Taurat adalah jalan yang mustahil ditempuh untuk bisa benar di hadapan Allah karena seseorang dituntut sempurna melakukannya, sementara hukum Taurat tidak menyediakan cara untuk bisa sempurna. Namun hukum Taurat dapat membuat orang sadar bahwa ia memerlukan kemurahan Tuhan, yaitu kasih karunia untuk bisa mendapatkan pembenaran dari Tuhan, dan ini ditemukan dalam perjanjian baru. “Jadi hukum Taurat adalah penuntun bagi kita sampai Kristus datang” (Galatia 3:24).

Sekarang kita hidup dalam perjanjian baru kasih karunia, “Jalan yang baru dan yang hidup” (Ibrani 10:20). Inilah pesan dan misi yang Rasul Paulus katakan yaitu sebuah “pelayanan yang ditugaskan oleh Tuhan Yesus kepadaku untuk memberi kesaksian tentang Injil kasih karunia Allah” (Kisah Para Rasul 20:24). Pesan Injil adalah mengenai kasih karunia Allah, bukan mengenai hukum Taurat. “Tentang pengharapan itu telah lebih dahulu kamu dengar dalam firman kebenaran, yaitu Injil, yang sudah sampai kepada kamu… sejak waktu kamu mendengarnya dan mengenal kasih karunia Allah dengan sebenarnya” (Kolose 1:5-6).

Kata “Injil” berarti “kabar baik.” Inti dari pesan Injil adalah kabar baik mengenai kasih karunia Allah yang disediakan lewat pengorbanan Yesus di kayu salib bagi seluruh umat manusia. Pesan dari Injil kasih karunia ini begitu baik sehingga banyak orang yang tidak percaya pada awalnya menolak Injil dan berkata bahwa hal tersebut “terlalu baik untuk bisa dipercaya.” Memang jika direnungkan sepertinya terlalu luar biasa bahwa pengampunan, pembenaran dan menjadi manusia baru semuanya disediakan lewat kasih karunia. “Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman” (Efesus 2:8)

Namun tidak sedikit orang percaya yang juga sukar untuk menerima bahwa kasih karunia juga disediakan untuk pertumbuhan rohani dan pengudusan. Bahwa seluruh kehidupan orang Kristen adalah “dari Kasih karunia demi kasih karunia” (Yohanes 1:16) pada awalnya juga terlihat “terlalu baik untuk bisa dipercaya.” Apakah manusia tidak punya tanggung jawab apa-apa dalam rencana keselamatan Allah? Kasih karunia disediakan untuk semua orang, untuk menerimanya seseorang harus merespon dengan percaya!

Doa

Ya Allah yang maha kuasa. Betapa mulianya kabar baik kasih karunia-Mu. Aku mengakui bahwa aku sering sukar mempercayai betapa Engkau begitu baik untuk menganugerahkan kasih karunia-Mu dalam hidupku. Aku mau percaya kepada Engkau dan Kuasa kasih karunia-Mu yang senantiasa mengubahkan aku. Di dalam nama Tuhan Yesus Kristus Juru Selamatku.

Aku akan mengadakan perjanjian baru dengan kaum Israel dan kaum Yehuda, bukan seperti perjanjian yang telah Kuadakan dengan nenek moyang mereka pada waktu Aku memegang tangan mereka untuk membawa mereka keluar dari tanah Mesir (Yeremia 31:31-32) Tetapi aku tidak menghiraukan nyawaku sedikitpun, asal saja aku dapat mencapai garis akhir dan menyelesaikan pelayanan yang ditugaskan oleh Tuhan Yesus kepadaku untuk memberi kesaksian tentang Injil kasih karunia Allah. (Kisah Para Rasul 20:24)