7 kemustahilan tanpa Roh Kudus

Dari GBI Danau Bogor Raya
Revisi sejak 3 Oktober 2011 10.14 oleh Leo (bicara | kontrib) (baru)
(beda) ← Revisi sebelumnya | Revisi terkini (beda) | Revisi selanjutnya → (beda)
Lompat ke: navigasi, cari
7 kemustahilan tanpa Roh Kudus
Logo YS.png
Materi COOL Pemuda
PeriodeOktober 2011
MingguIII (2011-41)
Sebelumnya
    Selanjutnya
      Roh Kudus tinggal dalam hidup kita sebagai Penolong bagi kita. Tanpa pertolongan-Nya, ada 7 kemustahilan yang akan terjadi!

      7 kemustahilan tanpa Roh Kudus

      1. Mustahil mengenal Tuhan
        Dalam Efesus 5:18, kita diperintahkan untuk "hendaklah kamu penuh dengan Roh".
        Ini bukan sebuah saran, ini adalah perintah! Sebenarnya Roh Kudus "bersaksi bersama-sama dengan roh kita, bahwa kita adalah anak-anak Allah" (Roma 8:16). Ukuran "pengenalan" seperti itu membutuhkan pimpinan Roh Kudus setiap hari.
      2. Mustahil memahami Kerajaan Allah
        Tuhan Yesus berkata, "Sesungguhnya Kerajaan Allah ada di antara kamu" (Lukas 17:21). Rasul Paulus mengajarkan bahwa kerajaan adalah "kebenaran, damai sejahtera, dan sukacita oleh Roh Kudus" (Roma 14:17). Sebagai umat-Nya, kita dipanggil untuk bekerja di bawah kerangka pikir, standar, dan pilihan yang baru di dalam Dia. Hanya Roh Kudus yang dapat menolong kita memahami dimensi rohani ini.
      3. Mustahil mengenal kebenaran
        Yesus berbicara mengenai Penghibur yang akan "mengajarkan segala sesuatu" (Yohanes 14:26). Alkitab juga mengatakan kepada kita bahwa "Roh adalah kebenaran" (1 Yohanes 5:6) dan Roh Kudus "memimpin kamu ke dalam seluruh kebenaran" (Yohanes 16:13). Jatuh ke dalam tipu muslihat adalah hal yang dapat terjadi tanpa pengajaran Roh Kudus yang berkesinambungan. Orang percaya yang terbaik dan paling pintar, meskipun memiliki pengetahuan Alkitab/Teologi dengan baik sekalipun, dapat tertipu jika hubungan Pribadi Tuhan yang dibina setiap hari oleh orang itu menjadi dingin. Memiliki pengetahuan tentang Tuhan tidak sama dengan memiliki hubungan yang intim dengan Tuhan.
      4. Mustahil tetap bebas dari dosa
        Firman Tuhan menyatakan bahwa Roh Kudus "memerdekakan kamu dalam Kristus dari hukum dosa dan hukum maut" (Roma 8:2). Tanpa memiliki hubungan dengan Roh Kudus setiap hari, kita akan terbuka untuk masuknya dosa. Dosa tidak boleh dibiarkan memiliki kuasa apa pun atas orang percaya, tetapi mereka yang berupaya menjalani kehidupan Kristen dengan kekuatan sendiri ditentukan untuk mengalami kegagalan. Jangan pernah menjauhkan diri dari Roh Kudus dan pimpinan-Nya.
      5. Mustahil berdoa dengan pimpinan dan kuasa
        Menurut Roma 8:26, Roh Kudus bersyafaat bagi kita. Kita berdoa dalam Roh Kudus karena sering kali kita tidak tahu apa yang harus kita doakan, dan Dia setia memimpin kita untuk membawa kebutuhan kita di hadapan tahta Allah Bapa. Roh Kudus memberikan pemahaman selama doa di mana kita tidak akan pernah dapat mengerti tanpa pimpinan-Nya.
      6. Mustahil memiliki kehidupan yang dipenuhi iman
        Iman bukanlah sesuatu yang dihasilkan secara natural. Iman terbentuk secara supranatural. Roh Kudus adalah sumber iman yang akan selalu menuntun dan mengingatkan kita akan segala firman-Nya. Tanpa Dia, kita cenderung memakai akan kita sendiri, kesadaran, dan rancangan-rancangan yang tidak sempurna, sehingga kita kehilangan janji-janji-Nya. Menurut 2 Korintus 5:7, kesaksian Roh Kudus menolong kita "hidup karena percaya, bukan karena melihat".
      7. Mustahil menjalani kehidupan Kristen yang berkemenangan
        Kita harus mengalami kekuatan kuasa Roh Kudus di dalam hidup kita setiap hari agar kita "… berakar serta berdasar di dalam kasih" (Efesus 3:16-17). Saat kita bersekutu dengan Roh Kudus setiap hari, maka Ia akan menolong kita untuk tetap kuat dan teguh dalam segala keadaan, sehingga kita dimampukan olehnya untuk memenangkan pertandingan iman dalam kehidupan ini.

      Proyek ketaatan

      Ambil komitmen bersama untuk berpuasa selama 5 hari dengan tujuan untuk semakin peka akan pimpinan Roh Kudus. Sharingkan bentuk puasa yang akan dijalani, hal-hal yang akan dihindari selama puasa, serta tujuan bersama dari puasa tersebut.