Diberkati karena mengandalkan Tuhan
| Inspirational | |
|---|---|
| Tanggal | 04 Desember 2025 |
| Oleh | Pdm Lim Jun Thin |
| Baca juga | |
| |
| |
Orang yang mengandalkan Tuhan adalah orang yang diberkati dan hidupnya tetap kuat seperti pohon di tepi air. Iman membuat kita berpegang pada Tuhan meskipun pertolongan-Nya belum terlihat secara kasat mata. Karena itu, tetaplah berharap kepada Tuhan, sebab Ia selalu menyediakan yang terbaik bagi kita.
- Diberkatilah orang yang mengandalkan TUHAN, yang menaruh harapannya pada TUHAN! Ia akan seperti pohon yang ditanam di tepi air, yang merambatkan akar-akarnya ke tepi batang air, dan yang tidak mengalami datangnya panas terik, yang daunnya tetap hijau, yang tidak kuatir dalam tahun kering, dan yang tidak berhenti menghasilkan buah.
Kebalikan dari kata berkat adalah kutuk. Kita sebagai orang percaya tentu tidak mau kutuk—semua pasti ingin hidup dalam berkat Tuhan. Firman Tuhan mengatakan bahwa orang yang diberkati adalah orang yang mengandalkan Tuhan dan menaruh harapannya pada Tuhan. Namun sering kali banyak orang masih suka mengandalkan manusia. Apalagi manusia itu terlihat, seolah-olah “lebih bisa menolong saya”. Sedangkan Tuhan tidak kelihatan, sehingga kadang muncul keraguan: “Apa benar Tuhan menolong saya? Keadaan saya seperti ini, apa Tuhan peduli?”
Melalui iman kepada Tuhan kita harus tetap mengandalkan-Nya. Dengan iman, kita percaya bahwa Tuhan sanggup menolong kita. Firman Tuhan jelas berkata, orang yang mengandalkan manusia adalah orang yang terkutuk. Tetapi orang yang mengandalkan Tuhan adalah orang yang diberkati.
Melalui persekutuan seperti ini, iman kita harus semakin ditambahkan—semakin percaya dan semakin yakin bahwa kita mendapat pertolongan dari Tuhan. Seperti ayat 8 katakan, kita harus senantiasa mengandalkan Tuhan dan tetap beriman sekalipun Tuhan tidak kelihatan.
Ibrani 11:1 mengajarkan bahwa iman adalah dasar dari segala sesuatu yang kita harapkan dan bukti dari segala sesuatu yang tidak kita lihat.
Iman adalah dasar segala sesuatu yang belum kita lihat.
Seperti Abraham, seperti Nuh yang membangun bahtera di atas gunung. Abraham pun sampai tua belum melihat janji Tuhan tergenapi. Tetapi janji itu akhirnya digenapi juga.
Dari pengalaman pribadi saya, bahkan hanya hal kecil untuk mendapatkan parkir di lokasi-lokasi yang 'sulit parkir' pun, ketika saya beriman, saya meminta malaikat Tuhan untuk membantu saya, hal kecil seperti tempat parkir pun disediakan.
Dalam berbagai kebutuhan, walaupun saya belum melihat, tetapi saya percaya Tuhan sudah menyediakan untuk saya, dan benar-benar Tuhan sediakan. Bagi Tuhan tidak ada yang mustahil. Tuhan selalu memberi yang baik. Kalau bapak di dunia saja tahu memberi yang baik kepada anaknya, apalagi Bapa kita di Sorga—pasti memberi yang terbaik bagi kita.
Orang yang berharap kepada Tuhan, tidak mengalami panas terik dan daunnya tidak layu. Sebab itu, marilah kita selalu berharap kepada Tuhan saja.