Dibersihkan (Pdt Himawan Leenardo)

Dari GBI Danau Bogor Raya
Revisi sejak 28 Oktober 2025 22.11 oleh Leo (bicara | kontrib) (upd)
(beda) ← Revisi sebelumnya | Revisi terkini (beda) | Revisi selanjutnya → (beda)
Lompat ke: navigasi, cari

Setiap ranting pada-Ku yang tidak berbuah, dipotong-Nya dan setiap ranting yang berbuah, dibersihkan-Nya, supaya ia lebih banyak berbuah.

Setiap ranting pada-Ku yang tidak berbuah, dipotong-Nya dan setiap ranting yang berbuah, dibersihkan-Nya, supaya ia lebih banyak berbuah.

Yohanes 15:2

Kita dipanggil untuk berbuah dan jadi saksi bagi Kristus. Sering kita pikir kalau sudah berbuah, sudah cukup. Tapi Tuhan katakan kita akan dibersihkan, supaya lebih banyak berbuah.

Orang zaman sekarang, dengan gereja yang sudah berjalan sekian puluh tahun, dengan kegerakan-kegerakan yang sudah ada sekian puluh tahun, apakah mudah mendengar teguran?

Ada beberapa poin kenapa orang tidak suka dibersihkan:

  • Merasa hidup sudah benar
  • Tidak suka ditegur
  • Melihat fenomena sekarang, dalam kegerakan-kegerakan gereja, dan karena saya harus berurusan dengan berbagai jaringan yang ada; kami amati, sekarang sudah berbeda, lembaga survei juga melihat, pesan-pesan di dalam gereja berubah. Pesan-pesan yang menegur itu berbeda sekali dibanding tahun 1980-1990-an.

    • Zaman dulu setelah pulang dari gereja, kita merasa we have to change something in our life.
    • Tapi sekarang ada paradigm shift. Sekarang itu orang ke gereja seringkali lebih untuk to consume something, untuk mengkonsumsi, bukan untuk siap terbuka dengan Tuhan.
  • Firman Tuhan hanya jika sesuai dengan pikirannya dan “menguntungkan”
  • Kita jangan terjebak. Kita harus sadar, setiap kita, kalau mau mencapai garis akhir dan tetap menjaga iman, kita harus tetap mau dibersihkan.
  • Karena melihat orang sembrono diberkati
  • Ah buat apa saya berubah, dia aja sembrono diberkati. “Ngga perlu” lebih suci. Toh yang ngga holy aja hidupnya nyaman. Ini juga tercantum di Mazmur 73.
  • Enggan melepaskan kebiasaan lama
  • Kita mesti ingat, Tuhan mau kita dibersihkan. Kita menjadi saksi bagi Kristus. Tuhan mau kita menjadi saksi, berbuah lebih banyak dan menjadi saksi bagi Kristus.

Ciri-ciri orang yang tidak mau dibersihkan

Mereka inilah noda dalam perjamuan kasihmu, di mana mereka tidak malu-malu melahap dan hanya mementingkan dirinya sendiri; mereka bagaikan awan yang tak berair, yang berlalu ditiup angin; mereka bagaikan pohon-pohon yang dalam musim gugur tidak menghasilkan buah, pohon-pohon yang terbantun dengan akar-akarnya dan yang mati sama sekali.

Mereka bagaikan ombak laut yang ganas, yang membuihkan keaiban mereka sendiri; mereka bagaikan bintang-bintang yang baginya telah tersedia tempat di dunia kekelaman untuk selama-lamanya.

Yudas 1:12-13

Di sini dicatat ciri-ciri orang yang tidak mau dibersihkan:

  • Noda
  • Mereka jadi batu sandungan dalam sebuah persekutuan yang ada. Saya mau katakan, setiap kita, pasti kita berusaha, pasti kita ngga mau pakai pakaian yang bernoda.
  • Awan yang tak berair
  • Awan bagi farmer, petani, itu berbicara tentang air. Kita ingat, ketika Elia mengharapkan hujan turun, dia melihat awan setapak tangan. Awan adalah gambaran akan turun hujan. Awan yang tidak berair itu “pemberi harapan palsu”. Saudara tidak akan bisa katakan Yesus adalah pemberi harapan, tapi kita sebagai saksi, kita tidak mau dibentuk—tidak mau membangun integritas dalam kehidupan kita. Sehingga orang bisa melihat.

    Yesus tidak akan berdusta. Tapi kita sebagai saksi Kristus, harus menuju ke sana.

    Sehingga orang tidak akan ngomong kalau dia omdo.
  • Pohon yang tak berbuah
  • Fruitless tree. Buah bicara multiplikasi. Kalau kita tidak mau dibersihkan, maka kita tidak akan menghasilkan pelipatgandaan melalui hidup kita. Kenapa kita kenal Kristus? Beberapa karena dari lahir. Saya usia 26 tahun. Sebelumnya saya anti-Kristen. Kenapa saya bisa jadi umat Tuhan? Karena ada yang memberitakan Tuhan kepada saya! Itu berbuah! Pada zaman tahun 1980-an itu ada yang kirimkan traktat atau kaset. Dari hal yang sederhana itu, menghasilkan seseorang yang akhirnya jadi kenal Tuhan dan jadi Hamba Tuhan.

    Entah buah menyampaikan kabar baik, sesuatu yang sederhana, tapi satu kali hasilnya akan memuliakan nama Tuhan. Tapi kalau hanya hidup untuk diri sendiri, kita tidak akan menghasilkan apa-apa.
  • Ombak yang ganas
  • Ombak laut yang ganas itu destruktif. Orang masuk komunitas kadang bukan untuk unity tapi malah merusak, memorak-porandakan, baik dengan perkataan atau hal-hal tentang uang dan sebagainya.
  • Meteor
  • Dikatakan bagaikan bintang-bintang, dalam bahasa Inggris itu meteor. Bintang adalah penunjuk arah. Waktu Yesus lahir ada bintang di timur. Bintang terlihat kecil, tidak menarik perhatian, but it’s there memberikan navigasi.

    Meteor itu berbeda. Meteor bergerak cepat, menarik perhatian, berkilau-kilau. Tapi bintang itu lama keberadaannya, sedangkan meteor cepat hilang karena jatuh di bawah. Kenapa? Karena tidak mau dibersihkan.

Contoh orang yang tidak mau dibersihkan

Celakalah mereka, karena mereka mengikuti jalan yang ditempuh Kain dan karena mereka, oleh sebab upah, menceburkan diri ke dalam kesesatan Bileam, dan mereka binasa karena kedurhakaan seperti Korah.

Yudas 1:11

  1. Kain
  2. Kain adalah anak Adam dan Hawa, punya saudara Habel. Keduanya mempersembahkan korban. Kain iri hati karena persembahan Habel diterima Tuhan, dan membunuh Habel.

    Dalam Kejadian 4:12, Kain dikatakan terkutuk, kegagalan, pelarian, dan pengembara.

    Kenapa Kain demikian? Hati-hati jangan ada sikap-sikap demikian. Pelajaran dari Kain:

    • Iri hati
    • Iri hati mendengar orang lain diberkati. Yuk kita jangan iri hati, tapi justru memotivasi kita, apa yang kurang dari hidup saya. Firman Tuhan katakan dalam Yesaya 59:1-2,

      Sesungguhnya, tangan TUHAN tidak kurang panjang untuk menyelamatkan, dan pendengaran-Nya tidak kurang tajam untuk mendengar;
      tetapi yang merupakan pemisah antara kamu dan Allahmu ialah segala kejahatanmu, dan yang membuat Dia menyembunyikan diri terhadap kamu, sehingga Ia tidak mendengar, ialah segala dosamu.

      Seringkali seseorang tidak berhasil maksimal, bukan karena faktor eksternal melainkan faktor internal dalam kehidupan dia. Kita ke gereja datang pada Tuhan Yesus, yang memberikan jaminan (Yohanes 10:10), bukan berarti membolehkan kita mengabaikan kelemahan-kelemahan dalam diri kita.

      Tuhan mengampuni kita, mengasihi, menerima kita apa adanya. Tapi kita ngga boleh hidup kita apa adanya. Kita harus memperbaiki diri kita.
    • Gagal mendengar, abaikan teguran Tuhan
    • Sebelum membunuh Habel, Tuhan sudah kasih tahu. Kain kenapa kamu marah, iri hati? Jangan biarkan dosa menguasai kamu. Tapi apa? Dia gagal mendengar. Kalau kita mau hidup berarti, berhasil, yuk sama-sama, jangan ukur keberhasilan dengan benda.

      Di mata Tuhan, keberhasilan adalah berubah menjadi seperti Kristus. Kita butuh, mau ditegur Tuhan. Amin!

      Saya punya cucu hampir 6, makin dewasa, makin harus lebih sering ditegur agar bertumbuh jadi anak-anak yang benar. Demikian kita, bagaimana kita semakin benar di hadapan Tuhan. Dengar khotbah itu dengar teguran. Kita harus membuka hati, bukan kita jadi consumer. Saya sudah hampir 44 tahun menikah. Saya banyak ditegur Tuhan. Kalau ngga banyak ditegur Tuhan mah ngga berhasil. Banyak yang sudah hancur pernikahan karena ngga mau ditegur Tuhan.

      Kunci keberhasilan adalah mau ditegur.
    • Membiarkan kemarahan mengendalikan tindakan yang salah
    • Kalau lagi marah, jangan ambil keputusan. Pasti bisa salah. Teduhkan diri. Dalam tinggal tenang di situ letaknya kekuatanmu.

      Kalau lagi panas, cool down yourself, teduhkan dirimu sendiri, cari Tuhan. Yesus juga pernah marah. Tapi kemarahan harus jadi energi dari tindakan yang baik dan benar di hadapan Tuhan. Kalau kita lakukan itu, kita akan terjaga daripada kesalahan-kesalahan yang ngga perlu.

      Banyak orang setback kehidupannya karena terjadi kesalahan-kesalahan yang ngga perlu. Jangan emosi, jangan mudah terpancing amarah. Redakan dulu, ambil waktu sekejap, berpikirlah lebih tenang.
  3. Bileam
  4. Bileam adalah seorang pemimpin populer dan berpengaruh saat Israel keluar dari Mesir.

    Dia adalah seorang Nabi, dia tahu yang benar, tetapi ketika orang Moab menyuruh untuk mengutuki orang Israel (karena orang Israel sedang menuju Tanah Perjanjian dan begitu banyak cerita kedahsyatan Tuhan yang menyertai mereka), Bileam tertarik dan mau-mau saja mengutuki karena dikasih uang yang besar oleh Balak dari Moab.

    Mata rohani Bileam itu buta, dia tidak mampu melihat malaikat Tuhan padahal keledainya bisa. Betapa banyak orang Kristen, para Hamba Tuhan, mata rohaninya buta, untuk melihat apa yang Tuhan perlihatkan.

    Pada akhirnya dia digagalkan untuk mengutuki orang Israel.

    Di padang gurun itu, namun akhirnya orang-orang Israel membiarkan orang-orang dari luar masuk dan memberikan bad impact, pengaruh yang buruk, sehingga banyak perempuan-perempuan Israel tersesat tidak lagi setia pada Tuhan, tetapi menyembah berhala (Bilangan 31:16).

    Kenapa Bileam buta rohani?

    • Materialistis, serakah, cinta uang/dunia
    • Saya bicara pada semua umat Tuhan, jangan sampai kita satu sisi melayani Tuhan, beribadah pada Tuhan, tapi mata iman kita tetap pada dunia.

      Kalau pernah dengar Mazmur 73,

      Mazmur Asaf. Sesungguhnya Allah itu baik bagi mereka yang tulus hatinya, bagi mereka yang bersih hatinya. Tetapi aku, sedikit lagi maka kakiku terpeleset, nyaris aku tergelincir. Sebab aku cemburu kepada pembual-pembual, kalau aku melihat kemujuran orang-orang fasik.

      Penulis ini adalah orang yang dekat dengan tabut Tuhan. Mereka melayani, badannya dekat tapi matanya melihat ke dunia. Kita mau seperti mereka, gaya hidup seperti itu, padahal kita sudah dikhususkan untuk Tuhan.

      Hati-hati dengan materialisme, keserakahan, cinta uang, cinta dunia. Itu spirit Bileam. Banyak orang yang meninggalkan pasangannya dalam pernikahan, karena benda. Bukan cuma di dunia luar, tapi juga di dunia Kristen. Bukan jemaat biasa, Hamba Tuhan juga ada.
    • Kompromi dan pembenaran diri
    • Orang yang sering pelayanan, pasti bisa ngerti salah atau benar? Lalu kalau tahu salah benar, kenapa bisa tetap salah? Karena ketika berbuat salah lalu melayani, sepertinya tidak terjadi apa-apa, dan lakukan kesalahan itu terus. Padahal Tuhan katakan Aku memberikan kesempatan untuk dia bertobat.

      Kita merasa, ngga apa-apa kok. Hati-hati Saudara! Kebenaran tidak pernah berubah. Karena itu dalam hidup kita, kenapa kita ikut Tuhan, kenapa kita ikut perintah Tuhan? Karena kasih.

      Tapi sekarang jangan kita melakukan kehendak Tuhan sekedar karena janji berkat.

      Memang Ulangan 28 katakan engkau akan diberkati, tapi dasarnya harus kasih! Saudara, kita itu anak, bukan upahan. Orang upahan bekerja karena uang. Tapi kita itu anak, kita semua, jemaat atau Hamba Tuhan, dasarnya satu, bukan karena apa yang kita dapat, tapi karena kasih Tuhan! Kalau pegang itu, kau akan jalan lebih baik.
  5. Korah
  6. Korah punya pengikut karena dia adalah pemimpin yang populer, dia juga berpengaruh saat Israel keluar dari Mesir.

    Apa yang terjadi dengan Korah?

    • Mengumpulkan pemimpin-pemimpin memberontak kepada Musa
    • Dalam Firman Tuhan, dikatakan istri harus tunduk pada suami.

      Saya hampir 44 tahun perjalanan pernikahan, itu penuh dengan proses sampai hari ini terus masih berproses. Dan tetap kita satu kuncinya, terbuka dengan teguran satu sama lain.

      Kita jaga langkah kehidupan. Hidup cuma sekali. Kita mau dicatat sebagai apa? Anak cucu saya bisa melihat kami jadi contoh, harus melihat Kristus dalam kami yang tidak sempurna ini.
    • Gagal melihat posisi yang Tuhan berikan kepadanya
    • Kita mengajarkan submission kepada otoritas di atas. Saya jaga di Rayon, sekalipun saya sudah memiliki posisi tertentu. Kita harus tahu di mana kita ditempatkan dan memiliki penundukan diri sesuai Firman Tuhan.
    • Gagal melihat garis batas otoritas
    • Membiarkan keberhasilan membutakan dia
    • Kadang kita di dunia dapat pujian karena berhasil dalam tugas, jangan sampai gede kepala. Kita mungkin adalah ranting berbuah, tapi jangan sampai gagal melihat support system, pohon itu bukan cuma ada ranting, tapi ada batang dan akar yang ke masuk sampai ke dalam tanah.
    • Gagal melihat siapa yang dihadapi
    • Mereka melihat Musa orang yang lembut. Tapi mereka gagal melihat bahwa bukan Musa yang dihadapi.

      Satu kali Samuel berkata pada Tuhan, umat-Mu, they reject me (1 Samuel 8:7). Tuhan katakan, mereka bukan menolak engkau, tapi Aku yang mereka tolak.

      Korah berpikir yang dihadapi adalah Musa. Tapi ternyata yang memberikan otoritas kepada Musa itulah yang dihadapi Korah.

      Dalam pemberkatan nikah, ada ayat yang sering kita dengar, Hormatilah ayahmu dan ibumu, …

      Saya katakan kepada calon mempelai, mungkin usianya sekitar 28 tahun. kamu sudah berhasil, bisa beli mobil, beli ini-itu, saya katakan, 28 tahun yang lalu, kamu bukan siapa-siapa, bayi tidak berdaya yang perlu support penuh, kamu cuma bisa nangis. Kalau kamu benci pada orang tua, artinya kamu benci pada Tuhan yang memberikan kamu orang tua. Kamu bisa pilih istri, rumah tempat kamu tinggal, tapi kamu tidak bisa memilih orang tua.
    Pelajaran dari kisah Korah, Tuhan katakan tunduk dan taatlah pada pemimpin! Hal yang tidak mudah pada zaman kini. Seringkali pemimpin menghadapi dimensi yang baru. Pengikut, pengerja, harus dibuat nyaman. Pemimpin itu bukan a clown to entertain people! Pemimpin harus menyenangkan Tuhan. Sehingga blessings itu turun ke bawah.

Penutup

Semuanya ini telah menimpa mereka sebagai contoh dan dituliskan untuk menjadi peringatan bagi kita yang hidup pada waktu, di mana zaman akhir telah tiba. (1 Korintus 10:11)
Tetapi apabila pernah dikatakan: "Pada hari ini, jika kamu mendengar suara-Nya, janganlah keraskan hatimu seperti dalam kegeraman", (Ibrani 3:15)

Amin.

Video