Fear of the Lord

Dari GBI Danau Bogor Raya
Revisi sejak 20 Oktober 2025 18.45 oleh Leo (bicara | kontrib) (Upd)
(beda) ← Revisi sebelumnya | Revisi terkini (beda) | Revisi selanjutnya → (beda)
Lompat ke: navigasi, cari

Takut akan Tuhan bukanlah rasa takut yang menakutkan, tetapi sikap hormat dan tunduk kepada-Nya. Saat kita hidup dalam takut akan Tuhan, hati kita tenang, hidup kita dilindungi, dan segala yang kita lakukan dibuat berhasil. Karena itu, nikmatilah anugerah Tuhan dengan hati bersyukur, tanpa iri terhadap orang lain, sebab Tuhan sudah memilih dan mengasihi kita apa adanya.

Dalam takut akan TUHAN ada ketenteraman yang besar, bahkan ada perlindungan bagi anak-anak-Nya.

Amsal 14:26

Dalam bahasa Inggris, frasa takut akan Tuhan disebut fear of the Lord, berbicara tentang rasa hormat dan penghargaan yang mendalam kepada Tuhan. Jadi, ketika kita memiliki takut akan Tuhan, artinya kita menghormati, menghargai, dan menaruh respek kepada-Nya.

Kita percaya bahwa ketika kita menghormati Tuhan, maka Tuhan juga akan menghargai dan memperhatikan hidup kita. Dalam Yesaya 43, Tuhan berkata bahwa kita ini berharga di mata-Nya. Itulah sebabnya, di dalam takut akan Tuhan ada ketenteraman besar dan perlindungan dari Tuhan sendiri.

Jika kita sungguh-sungguh hidup dalam takut dan hormat kepada Tuhan, kita akan taat pada firman-Nya dan berusaha untuk tidak mendukakan hati-Nya.

Takut akan TUHAN adalah sumber hikmat, sehingga orang terhindar dari jerat maut. (Amsal 24:27)

Saat Adam dan Hawa tidak taat kepada Tuhan, roh mereka mati — kehilangan hubungan dengan Allah. Tetapi ketika kita hidup dalam takut akan Tuhan, maka kita akan terhindar dari bahaya yang tidak kita ketahui. Tuhan menjaga hati kita dan melindungi hidup kita: pagi, siang, sore, dan malam; bahkan melindungi keluarga, orang tua, anak-anak, dan saudara-saudara kita. Hati yang takut akan Tuhan membawa ketenangan menghadapi apa pun.

Hati yang tenang menyegarkan tubuh, tetapi iri hati membusukkan tulang. (Amsal 14:30)

Iri hati muncul ketika hati kita tidak tenang — saat kita membandingkan diri dengan orang lain. Karena itu, kita tidak perlu iri terhadap teman, rekan, atau saudara yang tampaknya lebih berhasil. Tuhan memberikan setiap orang talenta, kemampuan, dan porsi anugerah yang berbeda-beda.

Nikmatilah apa yang Tuhan berikan sesuai dengan bagian kita. Sebab ketika kita hidup dalam takut akan Tuhan, apa pun yang kita kerjakan akan dibuat berhasil oleh-Nya. Jangan mengeluh atau menggerutu, sebab Tuhan mengasihi kita dan telah memilih kita menjadi anak-anak-Nya yang berharga.