Article:20110429/Warta
“Dengan menghapuskan surat hutang, yang oleh ketentuan-ketentuan hukum mendakwa dan mengancam kita. Dan itu ditiadakan-Nya dengan memakukannya pada kayu salib” (Kolose 2:14)
Menurut tradisi, penyaliban adalah bentuk hukuman mati bagi orang yang dikutuk oleh Allah (Ulangan 21:23).
Kristus telah menebus kita dari kutuk hukum Taurat dengan jalan menjadi kutuk karena kita, sebab ada tertulis: "Terkutuklah orang yang digantung pada kayu salib!" (Galatia 3:13)
Begitu kejinya hukuman salib ini sehingga bangsa Yahudi tidak mengenal kata salib, hanya dikenal kata pohon atau tiang.
Berdasarkan hukum Romawi yang sedang menjajah bangsa Yahudi pada zaman Yesus, hukuman salib dijatuhkan kepada seseorang yang dianggap bersalah karena telah melakukan pelanggaran subversif, yaitu pemberontakan, penghinaan, penyelewengan, atau makar terhadap pemerintahan yang sah, dalam hal ini kekaisaran Romawi. Tuduhan tersebut dikenakan kepada Tuhan Yesus sehubungan dengan pengakuan diri-Nya sebagai raja orang Yahudi, padahal pada saat itu bangsa Yahudi sedang berada di bawah penjajahan kekaisaran Romawi.
Mengapa harus Yesus yang disalib?
Peristiwa salib adalah penggenapan dari rencana Allah Bapa untuk menyelamatkan dunia ini. Petrus berkata kepada orang Israel di Yerusalem pada hari Pentakosta:
“Hai orang-orang Israel, dengarlah perkataan ini: Yang aku maksudkan, ialah Yesus dari Nazaret, seorang yang telah ditentukan Allah dan yang dinyatakan kepadamu dengan kekuatan-kekuatan dan mujizat-mujizat dan tanda-tanda yang dilakukan oleh Allah dengan perantaraan Dia di tengah-tengah kamu, seperti yang kamu tahu. Dia yang diserahkan Allah menurut maksud dan rencana-Nya, telah kamu salibkan dan kamu bunuh oleh tangan bangsa-bangsa durhaka.” (Kisah 2:22-23)
Yesus sendiri berkata mengenai rencana Bapa untuk dunia ini:
"Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.” (Yohanes 3:16)
Peristiwa salib juga merupakan penggenapan nubuatan mengenai Yesus yang ditulis oleh nabi Yesaya dalam Yesaya 53:3-10. Maksud penyaliban adalah sebagai korban tebusan dari dosa manusia. Dan hanya Yesus satu-satunya pribadi yang memenuhi syarat untuk menebus dosa manusia karena Yesus tidak berdosa dan darah-Nya sempurna, tidak bercacat cela.
“Dia yang tidak mengenal dosa telah dibuat-Nya menjadi dosa karena kita, supaya dalam Dia kita dibenarkan oleh Allah.” (2 Korintus 5:21)
“Sebab kamu tahu, bahwa kamu telah ditebus dari cara hidupmu yang sia-sia yang kamu warisi dari nenek moyangmu itu bukan dengan barang yang fana, bukan pula dengan perak atau emas, melainkan dengan darah yang mahal, yaitu darah Kristus yang sama seperti darah anak domba yang tak bernoda dan tak bercacat.” (1 Petrus 1:18-19)
“Dan hampir segala sesuatu disucikan menurut hukum Taurat dengan darah, dan tanpa penumpahan darah tidak ada pengampunan.” (Ibrani 9:22)
Apa makna Salib Kristus?
- Salib meneguhkan Yesus sebagai Tuhan dan Kristus (Mesias):
- Salib sebagai tanda penggenapan hukum Taurat dan mulainya hukum kasih karunia
- Salib menandakan kekalahan Iblis dan kemenangan Kristus
- Lewat Kebangkitan Yesus maut dikalahkan dan kita beroleh hidup yang kekal
“Jadi seluruh kaum Israel harus tahu dengan pasti, bahwa Allah telah membuat Yesus, yang kamu salibkan itu, menjadi Tuhan dan Kristus.” (Kisah 2:36)
Dan kemudian kata-Nya: "Sungguh, Aku datang untuk melakukan kehendak-Mu." Yang pertama Ia hapuskan, supaya menegakkan yang kedua. (Ibrani 10:9)
Sebab dengan mati-Nya sebagai manusia Ia telah membatalkan hukum Taurat dengan segala perintah dan ketentuannya, untuk menciptakan keduanya menjadi satu manusia baru di dalam diri-Nya, dan dengan itu mengadakan damai sejahtera. (Efesus 2:15)
Karena anak-anak itu adalah anak-anak dari darah dan daging, maka Ia juga menjadi sama dengan mereka dan mendapat bagian dalam keadaan mereka, supaya oleh kematian-Nya Ia memusnahkan dia, yaitu Iblis, yang berkuasa atas maut (Ibrani 2:14)
Sebab sama seperti maut datang karena satu orang manusia, demikian juga kebangkitan orang mati datang karena satu orang manusia. (1 Korintus 15:21)
Delapan pertukaran besar di kayu salib
- Hukuman–Penebusan
- Penyakit–Kesembuhan
- Bersalah–Dibenarkan
- Maut–Hidup
- Miskin–Kaya
- Dipermalukan–Dimuliakan
- Penolakan–Penerimaan
- Kutuk–Berkat
Dia menanggung hukuman kita, supaya tersedia penebusan atas dosa-dosa kita.
Sebab di dalam Dia dan oleh darah-Nya kita beroleh penebusan, yaitu pengampunan dosa, menurut kekayaan kasih karunia-Nya (Efesus 1:7)
Dia menanggung semua penyakit kita, supaya kita memperoleh kesembuhan.
Hal itu terjadi supaya genaplah firman yang disampaikan oleh nabi Yesaya: "Dialah yang memikul kelemahan kita dan menanggung penyakit kita." (Matius 8:17)
Nubuatan nabi Yesaya:
Tetapi dia tertikam oleh karena pemberontakan kita, dia diremukkan oleh karena kejahatan kita; ganjaran yang mendatangkan keselamatan bagi kita ditimpakan kepadanya, dan oleh bilur-bilurnya kita menjadi sembuh. (Yesaya 53:5)
Petrus juga mengutip nubuatan nabi Yesaya tetapi dalam kutipannya ia menulis berbeda dengan Yesaya, yaitu mengganti kata “menjadi sembuh” dengan “telah sembuh” karena nubuatan tersebut sudah digenapi oleh Yesus.
Ia sendiri telah memikul dosa kita di dalam tubuh-Nya di kayu salib, supaya kita, yang telah mati terhadap dosa, hidup untuk kebenaran. Oleh bilur-bilur-Nya kamu telah sembuh. (1 Petrus 2:24)
Dia menanggung dosa-dosa kita, supaya kita yang dalam kondisi bersalah dapat dibenarkan.
“Dia yang tidak mengenal dosa telah dibuat-Nya menjadi dosa karena kita, supaya dalam Dia kita dibenarkan oleh Allah.” (2 Korintus 5:21)
Dia menempuh maut, supaya kita luput dari maut.
Sebab upah dosa ialah maut; tetapi karunia Allah ialah hidup yang kekal dalam Kristus Yesus, Tuhan kita. (Roma 6:23)
Dia rela menjadi miskin, supaya di dalam Dia kita menjadi kaya.
Karena kamu telah mengenal kasih karunia Tuhan kita Yesus Kristus, bahwa Ia, yang oleh karena kamu menjadi miskin, sekalipun Ia kaya, supaya kamu menjadi kaya oleh karena kemiskinan-Nya. (2 Korintus 8:9)
Dia dipermalukan, supaya kita beroleh bagian dalam kemuliaan-Nya.
Marilah kita melakukannya dengan mata yang tertuju kepada Yesus, yang memimpin kita dalam iman, dan yang membawa iman kita itu kepada kesempurnaan, yang dengan mengabaikan kehinaan tekun memikul salib ganti sukacita yang disediakan bagi Dia, yang sekarang duduk di sebelah kanan takhta Allah. (Ibrani 12:2)
Dia terpisah dari Bapa-Nya, supaya kita diterima sebagai bagian dari keluarga Allah.
Kira-kira jam tiga berserulah Yesus dengan suara nyaring: "Eli, Eli, lama sabakhtani?" Artinya: Allah-Ku, Allah-Ku, mengapa Engkau meninggalkan Aku? (Matius 27:46)
Dia menanggung semua kutuk dosa kita, supaya di dalam Dia kita diberkati.
Kristus telah menebus kita dari kutuk hukum Taurat dengan jalan menjadi kutuk karena kita, sebab ada tertulis: "Terkutuklah orang yang digantung pada kayu salib!" Yesus Kristus telah membuat ini, supaya di dalam Dia berkat Abraham sampai kepada bangsa-bangsa lain, sehingga oleh iman kita menerima Roh yang telah dijanjikan itu. (Galatia 3:13- 14)
Penutup
Dalam rangkaian perayaan Jumat Agung dan Paskah pada bulan ini, mari kita semakin mengenal apa yang sudah Tuhan Yesus lakukan bagi kita yang percaya kepada-Nya.
“Yang kukehendaki ialah mengenal Dia dan kuasa kebangkitan-Nya dan persekutuan dalam penderitaan-Nya, di mana aku menjadi serupa dengan Dia dalam kematian-Nya, supaya aku akhirnya beroleh kebangkitan dari antara orang mati.” (Filipi 3:10-11)
Amin.