Buah Roh - Sukacita

Dari GBI Danau Bogor Raya
Revisi sejak 14 Februari 2011 05.53 oleh Leo (bicara | kontrib) (upd)
(beda) ← Revisi sebelumnya | Revisi terkini (beda) | Revisi selanjutnya → (beda)
Lompat ke: navigasi, cari
Buah Roh - Sukacita
Logo KPA.png
Materi COOL Dewasa Muda
PeriodeFebruari 2011
MingguIII (2011-07)
Sebelumnya
    Selanjutnya
      Sukacita (bahasa Yunani: Chara) yaitu perasaan senang yang berlandaskan kasih, kasih karunia, berkat, janji, dan kehadiran Allah yang dimiliki orang yang percaya pada Kristus.

      Pendahuluan

      Mengapa kita harus bersukacita?

      Sukacita sejati vs semu

      Sukacita sejati Sukacita semu
      Sumber Allah (dari dalam) Sukacita sejati berasal dari suatu mata air kehidupan yang Tuhan tempatkan di dalam setiap orang percaya. (Yohanes 4:14; Yesaya 12:3) Dunia (dari luar) Kesenangan dari dosa memikat banyak orang untuk mencari kenikmatan, hiburan, kemasyuran, kekayaan, dan kenyamanan. Iblis selalu siap untuk menawarkan suatu kepalsuan kepada orang-orang yang bahagia.
      Sifat
      • Tidak tergantung pada keadaan
        • Di tengah pencobaan dan penderitaan, orang percaya dapat tetap bersukacita (1 Petrus 4:12-14)
        • Di tengah-tengah dukacita, dapat mengalamai sukacita dari Tuhan (Mazmur 30:12)
      • Kekal
      • Tergantung pada keadaan
      • Sementara
      Hasil
      • Kepuasan di dalam Kristus Yesus (Dapat menyembuhkan luka hati, kepahitan dan masalah-masalah emosional)
      • Kekuatan dari Tuhan
      • Tidak bisa menghilangkan kekecewaan
      • Kekecewaan (Pengkhotbah 2:1-11)
        Contoh: Kesedihan, depresi, dan lain-lain

      Cara memperoleh sukacita sejati

      1. Kita menimba kehidupan kita dari sumur keselamatan, yaitu Kristus sendiri.
      2. Kita tidak minum dari sumber-sumber air duniawi lainnya.
      3. Kita telah dibersihkan dari konsep menganggap pelayanan, sukses, dan popularitas dapat memuaskan kita.
      4. Kita belajar melalui pengalaman bahwa “Sukacita yang penuh” ditemukan di dalam hadirat Allah (Mazmur 16:11)


      Catatan: Sukacita sejati bisa mengalahkan segala kecemasan yang timbul karena merasa bahwa orang-orang selalu akan menyakiti kita dan rasa kasihan pada diri sendiri (Kisah 5:41, 16:23-25).

      Proyek ketaatan

      1. Tuliskan dan hapalkan Habakuk 3:17-18)
      2. Apakah Saudara memiliki kekecewaan, depresi, atau frustasi? Belajarlah untuk memperoleh sukacita itu!