Iman yang sukses

Dari GBI Danau Bogor Raya
Revisi sejak 3 Desember 2010 06.59 oleh Leo (bicara | kontrib) (baru)
(beda) ← Revisi sebelumnya | Revisi terkini (beda) | Revisi selanjutnya → (beda)
Lompat ke: navigasi, cari
Iman yang sukses
Logo KPA.png
Materi COOL Dewasa Muda
PeriodeDesember 2010
MingguII (2010-49)
Sebelumnya
    Selanjutnya

      Pendahuluan

      Berapa banyak dari kita yang sering membaca cerita tentang kehidupan Yusuf yang tertulis di dalam Kejadian 37-50?

      Jika Anda belum membacanya, bacalah kembali! Ini akan menguatkan kembali kehidupanmu dan hidupmu akan diubahkan.

      Yusuf adalah seorang yang konsisten dan yang mempunyai kepribadian yang baik (Kejadian 37-50). Dia mempunyai cara pandang yang sempurna saat menghadapi rintangan dan tantangan. Dia memegang teguh prinsip hidupnya dan mencari Tuhan di setiap apa yang dikerjakannya. Dapatkah Anda bayangkan seseorang yang dituduh berbuat kejahatan yang tidak dilakukannya tetapi kemudian dimasukkan ke dalam penjara? Dapatkah Anda bayangkan penderitaan yang dirasakan Yusuf? Kita perlu mempelajari kisahnya berulang-ulang agar kita dapat mencapai kesuksesan dalam iman kita.

      Pembahasan

      1. Apa yang membuat Yusuf menjadi sukses?
      2. Mari kita membaca:

        • Kejadian 39:2, "Tetapi TUHAN menyertai Yusuf, sehingga ia menjadi seorang yang selalu berhasil dalam pekerjaannya; maka tinggallah ia di rumah tuannya, orang Mesir itu."
        • Baca juga Kejadian 39:21, "Tetapi TUHAN menyertai Yusuf dan melimpahkan kasih setia-Nya kepadanya, dan membuat Yusuf kesayangan bagi kepala penjara itu.
        • Dan Kejadian 39:23,''Dan kepala penjara tidak mencampuri segala yang dipercayakannya kepada Yusuf, karena TUHAN menyertai dia dan apa yang dikerjakannya dibuat TUHAN berhasil.

        Dari firman Tuhan, kita tahu bahwa Tuhan menyertai Yusuf. Jadi, Tuhanlah yang membuat keberhasilan dalam hidup kita!

      3. Kerjakanlah pekerjaan kita seperti untuk Tuhan
      4. Jika kita mendalami dan mengamati kitab Kejadian 37-50, kita tahu bahwa Yusuf itu hidupnya mencerminkan seseorang yang melakukan pekerjaannya untuk Tuhan (Kolose 3:23) di waktu senang maupun sukar. Tidak perduli situasi apa yang ditemui oleh Yusuf, dia akan bekerja keras dan setia kepada Tuhan. Dengan mempercayai Tuhan di waktu senang dan susah dan tidak pernah putus pengharapan, Yusuf membiarkan terangnya membawa dampak bagi orang-orang (Matius 5:16), dan setiap orang yang bersamanya dapat melihat itu. Seperti Yusuf, kita dapat hidup menjadi dampak yang bisa membuat orang merasakan bahwa Tuhan ada dalam kita.

      5. Kita harus selalu setia menanti waktunya Tuhan
      6. Apa yang terjadi setelah Yusuf menterjemahkan mimpi juru minuman dan juru roti yang ditahan di penjara?

        Juru minum gagal menolong dia selama dua tahun penuh! Dua Tahun adalah sebuah waktu yang panjang untuk memikirkan apakah ada orang yang akan menepati janji, dan sebenarnya Yusuf dapat saja berpikir Tuhan sudah melupakan dia seperti juru minum itu. Jika juru minum ingat untuk menceritakan tentang Yusuf kepada Firaun, mungkin saat itu juga Yusuf sudah terlepas dari penjara.

        Yusuf mengambil waktu 13 tahun untuk dapat sampai kepada visi dari Tuhan di dalam dia. Dia bisa saja merasa waktu di penjara adalah waktu sukar baginya, tetapi waktu yang sempurna menurut Tuhan untuk mencapai suatu tujuan adalah dengan cara yang unik. Kita, sebagai Kristen apabila mulai berpikir barangkali Tuhan sudah melupakan kita, mari lihatlah kembali kisah Yusuf dan ingat waktu Tuhan adalah yang terbaik dari apa yang kita harapkan dan rencanakan. (Pengkhotbah 3:1; Yesaya 40:31)

      Peneguhan

      1. Kisah Yusuf dikisahkan seperti dalam kehidupan nyata kita, termasuk pelajaran untuk bersabar, ketekunan dan bekerja dalam prinsip Tuhan.
      2. Bila kita mempelajari lebih dalam tentang kehidupan Yusuf, dapat ditemui penghargaan dari kepercayaan kepada Tuhan tanpa syarat dan membiarkan Dia menjadi Tuhan dalam hidup kita, baik saat senang dan sukar. Yusuf percayakan semua kepada Tuhan, dan melalui dia Tuhan menyelamatkan keluarganya dan semua bangsanya dari kelaparan sehingga menjadi sebuah contoh iman untuk generasi masa depan.
      3. Yusuf hidup sebagai orang yang bergantung pada Tuhan, dan dia hidup di tengah masa yang sangat sukar.
      4. Dia menyadari masa depannya ada di tangan Tuhan. Mari kita baca Mazmur 75:6-7. Jika kita melanjutkan bacaan di kitab Kejadian, kita dapat menemukan Yusuf tetap bergantung kepada Tuhan, dan dia tidak pernah larut dalam kekuasaan dan kekayaan. Dia tetap memegang Tuhan sebagai Tuhan yang hidup dan pemberi visi, mengasihi satu sama lain, dan tetap bergantung kepada Tuhan. Kenapa, karena dia mempunyai visi yang belum dicapainya. Tuhan akan memakai hambanya untuk menyelamatkan keluarganya dan sebuah bangsa.

      Jadi, marilah kita lanjutkan perjalanan hidup kita bersama dengan Tuhan dan tetaplah percaya kepada-Nya. Dia akan membuat visi-Nya menjadi nyata dalam kehidupan kita dan anugerah-Nya selalu bersama-sama dengan kita.

      Amin!