Kasih yang teguh

Dari GBI Danau Bogor Raya
Revisi sejak 2 Desember 2010 17.20 oleh Leo (bicara | kontrib) (baru)
(beda) ← Revisi sebelumnya | Revisi terkini (beda) | Revisi selanjutnya → (beda)
Lompat ke: navigasi, cari
Kasih yang teguh
Logo Junior Community.png
Materi COOL Remaja
PeriodeDesember 2010
MingguIII (2010-50)
Sebelumnya
    Selanjutnya
      Tak berkesudahan kasih setia TUHAN, tak habis-habisnya rahmat-Nya. (Ratapan 3:22)

      Bahan diskusi

      Dalam perumpamaan mengenai anak yang hilang, kasih ayah kepada anaknya adalah kasih yang teguh. Kasih ayah tersebut tidak pernah berakhir walaupun sang anak telah mengambil separuh dari harta warisan yang disediakan baginya. Ketika sang ayah melihat anaknya dari jauh, ia memiliki belas kasihan atas putranya dan berlari menyongsong dia serta memberikan pelukan dan ciuman! Tuhan itu sama seperti sang ayah dalam perumpamaan tersebut. Kasihnya tidak berkesudahan.

      Tuhan mengasihi kita sebagaimana kita adanya. Ia melakukan kehendak Tuhan dalam hidup-Nya. Ia menunjukkan kasih kepada mereka yang kita pikir sukar untuk dikasihi, seperti para pelacur, pemungut pajak, pendosa, dan orang-orang lain yang kita anggap sebagai sampah masyarakat. Ia mengampuni dosa kita dan menolong mereka untuk mencari jalan kembali kepada Tuhan! Yesus menunjukkan kepada kita bagaimana kita harus mengasihi orang lain. Kita tidak dapat mengasihi orang lain dengan kasih kita sendiri. Kita perlu mempergunakan kasih Tuhan untuk mengasihi orang lain. Kita perlu melihat bagaimana Tuhan memandang mereka. Semua orang berharga bagi Tuhan.

      Jika kasih Tuhan bagi kita tidak berkesudahan, bagaimana mungkin kasih kita berhenti?

      Tantangan mengenai kasih yang teguh adalah bagaimana kita:

      • Mengasihi mereka yang sulit untuk dikasihi
      • Mengasihi bahkan ketika sulit bagi Anda untuk mengasihi
      • Mengasihi tanpa mencari imbalan sebagai balasannya

      Pembahasan

      Mari kita lihat apa yang harus kita lakukan untuk dapat mempraktekkan kasih yang teguh ini:

      1. Mengisi ulang tangki rohani Anda
      2. Tetapi Daud menguatkan kepercayaannya kepada TUHAN, Allahnya. (1 Samuel 30:6)

        Ketika tekanan begitu banyak, Daud meninggalkan kerumunan, semua tuntutan yang ada dan semua kesempatan untuk melayani. Ia mengambil waktu untuk keluar. Ia kembali ke dasar, pergi menyendiri agar ia dapat memiliki percakapan yang lama dengan Tuhan. Ia mencurahkan isi hatinya kepada Tuhan. Ia mengingatkan dirinya sendiri akan kasih dan janji Tuhan kepadanya serta kesediaan Tuhan untuk menolongnya. Jadi Daud mengambil waktu untuk menikmati kasih Tuhan. Ia harus ingat bahwa dirinya berarti bagi Tuhan, dan bahwa ia adalah anak Allah.

        Yesus melakukan hal yang sama. Setelah menyediakan waktu yang lama untuk mengasihi, melayani, memimpin, menasehati dan mengajar orang-orang, Ia akan meninggalkan orang banyak dan pergi ke gunung untuk berdoa. Kadang-kadang Ia akan menyeberangi Laut Galilea untuk mengisi diri-Nya sendiri melalui percakapan dengan Bapa. Jika orang-orang seperti Daud dan Yesus perlu pergi dan mengisi diri mereka secara rohani, begitu juga dengan kita!

        Jika Anda tidak memiliki kebiasaan yang teratur untuk menyisihkan waktu dengan Tuhan, buatlah komitmen untuk menyisihkan waktu mempelajari Alkitab dan berdoa setiap hari. Bisa pada pagi hari, sore, atau pada saat makan siang. Waktu yang Anda pilih tidaklah sepenting kenyataan bahwa Anda sedang menyisihkan waktu dengan Tuhan setiap harinya. Berada dalam hadirat-Nya akan mengisi ulang tangki Anda. Ketika Anda berbicara dengan Tuhan, Anda dapat menuangkan semua kesulitan dan beban Anda kepada-Nya. Ia tidak pernah terlalu sibuk untuk mendengar! Ingatlah bahwa Tuhan ingin memiliki persekutuan dengan Dia karena Ia menciptakan manusia untuk bersekutu dengan-Nya! Dengan menyisihkan waktu bersama Tuhan, Anda menyesuaikan tujuan Anda kembali kepada Tuhan dan mengijinkan Dia untuk menolong Anda mengasihi orang lain yang kelihatannya sukar untuk dikasihi!

      3. Menjaga tangki fisik Anda untuk tetap penuh
      4. Atau tidak tahukah kamu, bahwa tubuhmu adalah bait Roh Kudus yang diam di dalam kamu, Roh Kudus yang kamu peroleh dari Allah, --dan bahwa kamu bukan milik kamu sendiri? Sebab kamu telah dibeli dan harganya telah lunas dibayar: Karena itu muliakanlah Allah dengan tubuhmu! (1Korintus 6:19-20)

        Ada satu ukuran lagi yang perlu Anda perhatikan. Apa yang terjadi pada hubungan Anda ketika Anda lelah secara fisik? Anda tahu apa yang akan terjadi. Terjadi perang, atau hubungan mulai mati karena terabaikan. Saya menemukan bahwa ada banyak orang yang mengembara - yang lelah secara fisik. Banyak dari mereka tidak sadar bahwa hal ini melemahkan usaha mereka untuk mengasihi orang lain. Mereka tidak sadar bahwa diperlukan energi – bukan hanya energi secara rohani dan emosional saja – tetapi juga energi secara fisik – untuk sungguh-sungguh melayani seseorang. Orang yang lelah secara fisik tidak dapat menghimpun energi seperti itu. Dan orang yang lelah cenderung untuk mudah tersinggung, kritis, bertahan, dan negatif. Kita perlu menjaga agar tangki fisik kita diisi jika kita ingin teguh dalam mengasihi orang lain.

        Jika Anda memiliki kebiasaan makan yang buruk, tubuh Anda tidak berbentuk, gagal untuk memiliki waktu tidur yang cukup secara teratur, atau memperlakukan tubuh Anda dengan buruk dalam cara apa pun juga, buatlah komitmen dengan diri Anda untuk memutuskan beberapa kebiasaan yang buruk dan memulai beberapa kebiasaan yang baik. Ini adalah satu area di mana dorongan dan pertanggungjawaban dari teman-teman adalah hal yang penting. Mintalah seorang teman untuk mendukung Anda ketika Anda mengembangkan kebiasaan baru untuk mempedulikan kesehatan fisik Anda. Semuanya bermula dari pikiran dan kemudian bergerak menjadi suatu tindakan.

        Ingatlah bahwa kita ini buatan Allah, diciptakan dalam Kristus Yesus untuk melakukan pekerjaan baik, yang dipersiapkan Allah sebelumnya (Efesus 2:10). Jadi jika Anda ingin melayani Tuhan dalam potensi yang tertinggi, mulailah untuk merawat tubuh Anda secara fisik. Jika Anda sehat (Anda tidak akan mudah tersinggung, suka bersungut-sungut, atau menjadi negatif), Anda akan memiliki lebih banyak energi untuk membagikan kasih yang teguh dengan orang lain.

      Diskusi

      1. Siapakah yang telah menjadi contoh kasih yang teguh dalam hidup Anda?
      2. Menurut Anda, apakah artinya mencari kekuatan dari Tuhan?
      3. Jika Anda ingin memiliki kasih yang teguh dan peduli pada orang lain dalam jangka waktu yang panjang, kita perlu belajar untuk mengukur kehidupan kita dan memastikan bahwa level tangki kita tidak terlalu rendah. Dengan menggunakan grafik di bawah ini, ambillah waktu untuk me-review 3 area yang telah kita diskusikan.

        Tangki rohani Anda:

           |--------|--------|--------|---------------|
        Kosong   Rendah   ½ penuh   Penuh          Melimpah

        Tangki emosi Anda:

           |--------|--------|--------|---------------|
        Kosong   Rendah   ½ penuh   Penuh          Melimpah

        Tangki fisik Anda:

           |--------|--------|--------|---------------|
        Kosong   Rendah   ½ penuh   Penuh          Melimpah

      4. Area mana dalam kehidupan Anda yang tingkatnya paling rendah, dan apa yang Anda perlu lakukan untuk mengisinya di area ini?
      5. Area mana dalam kehidupan Anda yang tingkatnya paling tinggi, dan apa yang dapat Anda lakukan untuk menjadi pendorong bagi orang lain di area ini?

      Proyek ketaatan

      Untuk memiliki kasih yang teguh, kita harus memastikan bahwa tangki rohani, emosi dan fisik kita berada dalam tingkat yang sehat. Kita tidak dapat mengasihi orang lain dengan kasih yang teguh jika salah satu dari 3 area di atas rendah atau kosong. Kita perlu untuk terus menerus mengisi ulang diri kita dan mencari Tuhan setiap hari serta melakukan bagian kita dalam menjaga agar emosi dan fisik kita tetap sehat!