Yesus membuat hidupmu berbuah

Dari GBI Danau Bogor Raya
Revisi sejak 11 April 2025 07.42 oleh Sari (bicara | kontrib) (Baru)
(beda) ← Revisi sebelumnya | Revisi terkini (beda) | Revisi selanjutnya → (beda)
Lompat ke: navigasi, cari

Jika kita berakar dalam Kristus, kita pasti akan menghasilkan buah. Namun, jika kita terpisah dari-Nya, kita akan kering dan tidak berbuah. Hari ini, kita akan belajar bagaimana Yesus membuat hidup kita berbuah.

Bahan Commander of Thousand JC-Youth minggu keempat April 2025

"Akulah pokok anggur dan kamulah ranting-rantingnya. Barangsiapa tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia, ia berbuah banyak, sebab di luar Aku kamu tidak dapat berbuat apa-apa. Barangsiapa tidak tinggal di dalam Aku, ia dibuang ke luar seperti ranting dan menjadi kering, kemudian dikumpulkan orang dan dicampakkan ke dalam api lalu dibakar."

Yohanes 15:5-8

Penjelasan materi

Guys, bayangkan jika kamu memiliki pohon apel di halaman rumahmu. Pohon itu sehat, akarnya kuat, dan setiap musim berbuah lebat. Tetapi ada satu pohon lain di sebelahnya yang kering, tidak berbuah, bahkan daunnya mulai rontok. Apa yang membedakan kedua pohon ini? Jawabannya sederhana: pohon yang sehat berakar dalam dan mendapatkan nutrisi yang cukup. Demikian juga kehidupan kita sebagai anak-anak Tuhan. Jika kita berakar dalam Kristus, kita pasti akan menghasilkan buah. Namun, jika kita terpisah dari-Nya, kita akan kering dan tidak berbuah. Hari ini, kita akan belajar bagaimana Yesus membuat hidup kita berbuah, berdasarkan Yohanes 15:5-8 dan Yeremia 17:7-8

  1. Yohanes 15:5 Berbuah adalah bukti kedekatan dengan Yesus
  2. Kita tidak bisa menghasilkan buah rohani dengan kekuatan sendiri. Sama seperti ranting tidak bisa berbuah tanpa terhubung ke pohon anggur, hidup kita tidak akan berdampak jika tidak melekat pada Kristus. Sama seperti HP tanpa baterai. Sehebat apa pun spesifikasinya, kalau tidak terhubung ke sumber daya, ponsel itu mati. Begitu juga dengan hidup kita. Jika kita tidak "terisi" oleh hubungan dengan Yesus, kita tidak akan bisa menghasilkan buah. Jadi mari sediakan waktu setiap hari untuk doa dan membaca Alkitab & bergabung dalam COOL agar terus bertumbuh dalam iman.
  3. Yeremia 17:7-8 Berakar dalam Tuhan membuat hidup stabil dan kuat
  4. Hidup yang berakar dalam Tuhan tidak mudah tergoncang oleh masalah atau tekanan dunia. Anak muda sering kali menghadapi "musim kemarau" dalam hidup entah itu tekanan dari sekolah, keluarga, atau pergaulan. Jika kita seperti pohon yang akarnya dalam, kita tidak akan mudah layu. Seperti pohon yang tetap hijau meski musim panas datang, kita bisa tetap kuat dalam menghadapi tantangan jika kita mengandalkan Tuhan. Saat menghadapi masalah, jangan langsung panik belajarlah untuk berdoa dan percaya kepada Tuhan. Carilah teman-teman yang bisa menguatkan imanmu, bukan justru menjauhkanmu dari Tuhan. Bangun kebiasaan membaca firman Tuhan agar akarmu semakin kuat dalam iman.
  5. Yohanes 15:8 Berbuah artinya berdampak bagi orang lain
  6. Hidup yang berbuah bukan hanya tentang kita sendiri, tetapi juga bagaimana kita membawa dampak bagi orang lain. Pernahkah kamu melihat lilin menyala? Lilin itu membakar dirinya sendiri untuk memberi terang bagi orang lain. Demikian juga hidup kita seharusnya menerangi orang-orang di sekitar kita. Gunakan talenta dan keahlianmu untuk melayani Tuhan, baik di gereja maupun di sekolah. Jadilah teman yang bisa menguatkan orang lain, bukan yang suka menghakimi atau menjatuhkan. Tunjukkan kasih Tuhan dalam tindakan nyata, seperti menolong teman yang sedang kesulitan!

Guys, Zaman sekarang, banyak anak muda merasa kosong meskipun punya segalanya media sosial, teman, bahkan pencapaian akademis atau karier. Namun, tanpa Yesus, hidup tetap terasa hampa dan tidak berbuah. Dunia menawarkan kesenangan instan, tetapi itu seperti pohon tanpa akar yang cepat layu saat badai datang. Jika kamu ingin hidup yang bermakna, penuh damai, dan berdampak, maka kamu harus melekat pada Yesus setiap hari bukan hanya saat ibadah di gereja, tetapi juga dalam cara kamu berbicara, berpikir, dan bertindak. Jangan biarkan dirimu seperti ranting yang kering karena jauh dari Tuhan. Sebaliknya, jadilah seperti pohon yang berakar dalam, tetap hijau di tengah tantangan hidup, dan menghasilkan buah yang bisa dinikmati banyak orang. Tuhan mau hidupmu tidak hanya sukses di dunia, tetapi juga berdampak bagi kekekalan! Amin.

Bahan diskusi

  1. Di tengah kesibukan sekolah, media sosial, dan pergaulan, apakah aku benar-benar sudah melekat pada Yesus atau justru semakin jauh dari-Nya?
  2. Dalam keseharianku, apakah hidupku sudah “berbuah” dengan menunjukkan kasih, kesabaran, dan kebaikan kepada orang lain, atau aku masih sering egois dan mengikuti arus dunia? (He)